Ketua Persatuan Perawan Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Zulkifli mengemukakan, modal seorang Perawat bukan terletak pada obat, suntikan atau pun sarana medis yang canggih. “Modal Perawat adalah senyum, sapa, salam dan sentuhan” katanya ketika melaporkan kegiatan Seminar Sehari Keperawatan yang berlangsung Selasa (26/3) di Resatauran & Conventions Hall Ujung Landasan-Gerung. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Bupati Lobar, H.Zaini Arony, Ketua PPNI NTB, Kepala Puskesmas dan Pustu se Lobar, Sesepuh Perawat Lobar, H.Lalu Takdir Mahdi, S.Pd serta seluruh peserta seminar perawat se Lobar.

Senada dengan itu, Kepala Dinas kesehatan (Dikes) Lobar, Drs.H.Rachman Sahnan Putra, M.Kes menjelaskan, peserta seminar ini diikuti oleh seluruh perawat yang ada di Lobar dan sebagian pula dari provinsi. Tapi kata Rachman, pesertanya sebagian besar dari perawat Puskesmas dan rumah sakit di Lobar. Dari 400 orang perawat, hanya sebagian kecil yang tidak bisa hadir, karena harus stand by melakukan pelayanan kesehatan, dan tidak boleh ditinggalkan.

Penyaji yang akan memberikan materi saat berlangsungnya seminar, sengaja didatangkan dari provinsi, termasuk Kepala Dikes Lobar. “Penyajinya dari Provinsi termasuk saya sendiri” jelas Rachman kepada wartawan.

Dijelaskan Rachman, kegiatan seminar ini digelar, selain untuk menyongsong HUT PPNI ke 38 dan HUT Lobar ke 55, juga dimaksudkan untuk menyongsong kesiapan penerapan Undang-undang No.40 tahun 2004, tentang Sistim Jaminan Sosial Nasional. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan, daerah harus menyiapkan dan memberi pelayanan kesehatan yang professional. “Salah satu unsurnya adalah teman-teman perawat” kata mantan Kepala Badan Kesbanglinmaspol Lobar ini seraya menambahkan, terhitung 1 Januari 2014, Jamkesmas, Jamsostek, Askes dan sejensinya akan dikelola oleh satu badan.

Ditempat yang sama, Bupati Lobar, H. Zaini Arony dalam mengawali sambutannya mengyatakan, senang bisa hadir dalam kegiatan seminar ini, alasannya, jika melihat parameter identitas, status dan kondisi sebuah negara, satu dari parameter itu adalah masalah kesehatan. Karena menurut dia, kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan manusia selain pendidikan dan ekonomi. Tiga parameter ini, kata Zaini, masih diyakini sebagai alat ukur untuk melihat kemajuan sebuah bangsa, masyarakat dan negara.

Seperti literatur yang pernah dibaca Zaini, status kesehatan sebuah negara dan masyarakat ditentukan dari faktor. Faktor tersebut adalah lingkungan, perilaku dan pelayanan. Lingkungan yang sehat harus diwujudkan, perilaku hidup bersih dan sehat harus dibudayakan dan pelayanan yang baik harus ditingkatkan. “Pelayanan itu ditempat saudara bekerja sebagai perawat”, jelasnya. (L.Pangkat Ali)