MTQ propinsi NTB ke 26 di kota Bima berakhir sudah dan ditutup Walikota Bima, H. Qurais bin H. Abidin atas nama Gubernur NTB pada Jumat (19/9) lalu. Dari perhelatan akbar dua tahun sekali ini, MTQ 2015 ini menjadi ajang yang cukup menarik dan tentu sangat membanggakan bagi peningkatan prestasi para kafilah asal Lombok Barat. Bagaimana tidak, jika sebelumnya pada MTQ ke 25 yang dihelat dikota Praya, Lombok Tengah, posisi Lobar bertengger pada posisi ke tuju dari 10 kabupaten/kota se NTB. Namun pada MTQ kali ini Lobar justru naik pada peringkat yang cukup pantastis dengan keluar sebagai juara umum 3 setelah kiota Bima dan kabupaten Lombok Tengah.
Raut kegembiraan para kafilah Lombok Barat tentu tak bisa disembunyikan. Meski di sejumlah cabang yang dilombakan, Lobar tak bisa meraih satupun juara, namun dari sebanyak 44 peserta yang berlomba, Lobar mampu menempatkan 15 finalisnya pada babak semi final Secara otomatis jika sudah masuk di semi final, sudah dipastikan bisa meraih juara, meski hanya sebagai juara harapan.
Atas prestasi tersebut, Kabag Adm. Kesra Setdakab. Lobar H. Muktasimbillah, S.Sos, SE, MM mengucap syukur dengan perbaikan peringkat dari peringkat 7 pada MTQ 25 di Lombok Tengah menjadi peringkat ke 3 pada MTQ 26 2015 tingkat provinsi di Kota Bima. Menurut pejabat yang tetap setia mendampingi kafilah asal Lobar ini dari hari pertama hingga terakhir ini, bahwa buah keberhasilan ini tidak terlepas dari pembinaan dan pelatihan yang dilakukan secara intensif dalam tiga tahapan pelatihan baik di SKB Tematik Gerung atupun di Majlis Taqlim Zainul Hafizin Aik Ampat, Ds. Geres, Gerung.
Dari pengamatannya dan berdasarkan hasil yang sudah diperoleh pada MTQ 26 propinsi NTB ini, bisa diketahui kekurangan ataupun kelemahan apa saja yang ada pada kafilah Lobar, sehingga ke depannya bisa dilakukan perbaikan dan lebih disempurnakan. “Namun Alhamdulillah pada MTQ di kota Bima ini sudah kelihatan hasilnya. sudah kelihatan semakin membaik. Yang namanya naik peringkat itu kan minimal naik setingkat atau dua tingkat. Namun Alhamdulillah MTQ 2015 di Bima ini sangatlah luar biasa. Dan memang tidak secepat itu kita bisa naikkan peringkat. Namun dengan pembinaan dan latihan intensif yang kita lakukan bagi para peserta, impian itu bisa kita peroleh,” kata Muktasimbillah, saat diwawancara di Hotel Lailla Paruga Nae, kota Bima (19/9).
Belajar dari keberhasilan ataupun kekurangan yang ada, tambah Muktasimbillah, ke depannya akan lebih dievaluasi lagi dari sisi apa kelemahan, kekurangan dan teknis lomba yang harus dibenahi dan sempurnakan. “Kekurangan saat ini bisa diketahui bayangan atau gambaran seperti apa pembinaan ke depan sehingga bisa kita perbaiki. Kedepannya para qoriq dan qoriah ini kita harus tahu perrhatikan juga latar belakangnya, pendidikannya dan lainnya. Karena hal ini menjadi faktor peserta untuk bisa berbuat maksimal, sehingga bisa mengharumkan Lobar dengan perbaikan peringkat yang semakin membaik pada masa yang akan datang,” jelas Muktasimbillah.
Muktasimbilah berharap ke depannya harus lebih dimantapkan kaderisasi qoriq dari bawah. Menurutnya, banyak hal yang harus diupayakan dan diperbaiki dengan sistem yang tetap dinamis dalam penilaian setiap MTQ dari tahun ke tahun. “Karena itu beberapa waktu lalu kita juga minta pada LPTQ di kecamatan bisa mempersiapkan para qoriq dan qoriahnya sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh seksi lomba di LPTQ. Dengan demikian, apa yang diminta oleh LPTQ di atasnya secara bertahap bisa ditingkatkan. Bisa dipahami hal ini juga lebih disebabkan karena belum padunya pembinaan secara berjenjang dari awal,” kata Muktasimbillah.
Muktasimbillah menghargai kerja keras kafilah lobar sebelum mengikti lomba yang cukup serius berlatih. Dikatakannya, banyak faktor yang menentukan peserta bisa menang dalam lomba.. Seperti pada cabang fahmil Quran disamping kesiapan mental bertanding tapi juga harus menguasai materi soal yang diberikan. Namun sebaliknya jiga tak dikuasai, tentu tidak akan bisa berbuat maksimal. “Makanya kekurangan seperti itu nantinya perlu kita smpurnakan. Kecuali itu pada saat lomba juga kafilah Lobar bisa melihat, dan belajar dari kafilah kabupaten/kota lainnya seperti apa meraka bisa respek dengan berbagai pertanyaan yang seksi lomba siapkan. Sehingga kafilah Lobar akan bisa tahu sistemnya. Dari situ kita bisa ambil pengalaman-pengalaman dan peluang yang bisa kita terapkan dalam rangka pembinaan ke depan,” imbuhnya. (her)