Pelantikan pejabat struktural eselon II, III dan IV lingkup Pemkab Lombok Barat berlangsung, Kamis (17/10) bertempat di aula Kantor Bupati Lombok Barat. Dihadiri Sekda Lobar Drs. HM. Uzair, seluruh Kepala SKPD, para Kepala Bagian lingkup Setda Kab. Lobar dan para Camat se-Lombok Barat.

Pelantikan kali ini guna mengisi sejumlah jabatan yang kosong. Antara lain pejabat eselon II Staf Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan, diamanahkan kepada Drs. H. Khalid yang sebelumnya adalah Sekretaris Dinas Dukcapil, Eselon III Kepala Kantor Aset Daerah (KAD) diisi Mahnan, S.STP yang sebelumnya Camat Gerung. Jabatan yang ditinggalkannya diisi mantan Camat Lembar, Drs. Hendrayadi. Pengganti Hendrayadi diisi oleh H. Humaidi selaku Camat Lembar yang baru yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Pemdes pada BPMPD. Posisi H. Humaidi digantikan oleh H. Saeful Ahkam, S.Ag yang sebelumnya salah seorang pejabat eselon IV di BPMPD Lobar. Pejabat eselon IV juga dilantik untuk mengisi sejumlah jabatan kosong di sejumlah SKPD.

Bupati Lombok Barat, DR. H. Zaini Arony mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir ini khususnya Kantor Aset Daerah Lobar sempat kosong. Kekosongan pimpinan dalam suatu organisasi pemerintahan tidak bisa dibiarkan terlalu lama, karena akan mengganggu roda organisasi. “Karena itu saya mengambil langkah cepat agar kekosongan itu tak berlangsung lama. Kecuali itu jalannya suatu organisasi pemerintahan didukung oleh personalia, komitmen dan kesungguhan setiap aparatur dalam bekerja,” tukas Bupati.

Menurut Bupati, pimpinan Kantor Aset daerah tidak saja memiliki kapasitas dan kapabilitas, namun juga seorang pimpinan mampu menggairahkan stafnya untuk terus bekerja maksimal dilandasi komitmen bersama ke arah kemajuan dan perubahan yang lebih baik. Karena Kantor Aset Daerah memiliki spektrum yang luas dan cukup kompleks akan permasalahannya. “Persoalan aset menjadi starting point yang sangat strategis untuk segera dituntaskan. Karena upaya ini merupakan bagian dari kerja keras bersama untuk meraih WTP yang tidak saja sebagai sesuatu yang prestisius, tapi juga puncak prestasi yang diimpikan untuk bisa diraih,” kata Bupati.

Kepada Camat Gerung, Bupati mengingatkan, bahwa Gerung sebagai ibukota kabupaten berbeda karakteristiknya dengan kecamatan lainnya. Ini seiring dengan volume, intensitas sebuah kota akan tuntutan perkembangannya yang semakin kompleks dan lebih modern, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Kecamatan Lembar, tandas Bupati, sebagai pintu masuk ke Lombok Barat maupun NTB ataupun pintu keluar dari NTB ke daerah lainnya sangatlah strategis letaknya. Untuk itu kepada Camat diminta untuk lebih fokus pada arus transportasi yang lebih nyaman, aman dan kondusif. Disamping itu juga memiliki keterkaitan dengan aspek hukum, kemanan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Demikian juga kepada bidang Pemerintahan Desa agar lebih inovatif dalam mencari terobosan-terobosan pengembangan dan pembangunan desa. Apalagi tuntutan pemekaran desa bukan tidak mungkin akan masih berlangsung, jika nantinya UU tentang Desa sudah bisa disahkan DPR. Hal ini mengingat kebutuhan dan tuntutan masyarakat ke depan untuk memperoleh pelayanan yang lebih cepat, tepat dan efisien pasti akan terjadi.Pembangunan desa tidak saja disikapi dengan pekerjaan rutinitas saja, namun juga harus bisa berinovasi, berimprovment dalam membangun pedesaan yang dijalankan sesuai dengan visi pembangunan pedesaan ke depan.

“Setiap desa hendaknya dipikirkan dan terus dikawal, karena masing-masing desa memiliki karakteristik, potensi yang berbeda dan khas dengan desa lainnya. Satu desa harus bisa dipetakan branding smart atau potensi unggulannya yang bisa dijadikan icon pengembangan. Seperti desa kerajinan, desa pantai, desa agribisnis, desa budaya dan lain-lainnya,” Bupati memberi semangat. (her-humas)