Sekotong, Diskominfotik – Berbagai langkah dan upaya serta gerak cepat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dibawah kepemimpinan Bupati H. Fauzan Khalid dan Wakil Bupati Hj. Sumiatun untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Terbaru Pemerintah Kabupaten Lombok Barat berhasil menggandeng investor untuk membangun pabrik pengolahan porang menjadi tepung glukomanan berkadar 90 persen.
Hal ini ditandai dengan kegiatan seremoni pembangunan Pabrik Porang di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat Rabu, 25 Mei 2022. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati dan wakil Bupati Lombok Barat. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati, Direksi PT Rezka Nayatama Moshe Darron Panjaitan, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam kegiatan ini juga secara khusus Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pesan melalui video yang diputar saat kegiatan tersebut.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa pembangunan pabrik porang ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan petani. Ia berharap keberadaan pabrik pengolahan porang ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Lombok Barat melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan sebagainya.
Selain itu ia juga berharap agar pabrik pengolahan porang ini dapat memberikan manfaat bagi para petani. Ia mengatakan bahwa jumlah petani porang di Lombok sudah cukup banyak. Karenanya ini berharap keberadaan pabrik porang ini dapat memberikan manfaat bagi para petani porang yang tersebar di seluruh Lombok.
“Tentu kita ingin agar para petani porang di seluruh pulau Lombok dapat memperoleh manfaat dari keberadaan pabrik ini. Tentu dengan adanya pabrik ini para petani memiliki harapan dalam menanam dan merawat porang” ujarnya.
Sementara dalam pesan videonya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap, pabrik pengolahan tepung glukomanan yang dibangun PT Rezka Nayatama di Sekotong dapat menjadi acuan nasional terhadap pabrik sejenis. Menteri Pertanian mengatakan bahwa keberadaan pabrik ini sangat penting bagi NTB karena hal ini menjadi loncatan bagi NTB dalam industri Pengolahan Porang.
“Tidak sekadar menanam saja, pabrik ini menunjukkan Lombok Barat bisa menjadi lokasi industri terpadu porang. Pengolahan porang menjadi tepung glukomanan berkadar 90 persen akan menjadi lompatan penting dalam rantai industri porang nasional”ujarnya.
Sementara Direksi PT Rezka Nayatama Moshe Darron Panjaitan, mengatakan, pabrik porang yang dibangun ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut atas anjuran Presiden Joko Widodo soal peningkatan nilai tambah komoditas-komoditas Indonesia. Ia mengatakan
pabrik ini akan jadi pabrik pertama di Indonesia dengan kualitas produk yang terjamin yang ditujukan ke pasar ekspor.
“Kami memilih porang karena potensinya manfaatnya amat besar. Porang jadi solusi untuk peningkatan kesejahteraan dan pemulihan lahan kritis,” ujarnya.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa bahan baku porang selain diambil dari kebun binaan atau milik pabrik, bahan baku akan diambil dari kelompok tani. Bahkan, pasokan dari kelompok tani akan menjadi andalan.
Ia juga mengatakan bahwa
untuk mencapai target 240 ton tepung glukomanan kadar 90 persen, pabrik ini membutuhkan 4.320 ton porang per tahun. Dengan rata-rata panen 2 kilogram per tanaman dan per hektar bisa untuk 40.000 tanaman, maka dibutuhkan setidaknya 108 hektar.
“Kami menargetkan pabrik mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas produksi tepung glukomonan kadar 90 persen sebanyak 20 ton per bulan. Tepung ini nantinya sebagai bahan baku pangan, farmasi, dan kosmetik,” ujar Moshe.