Giri Menang, Sabtu 5 Mei 2018 – Pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 ke 3 yang bertempat di Pelabuhan Lembar berlangsung sangat meriah, Sabtu (5/5). Gelaran besar yang melibatkan angkatan laut dari 36 negara itu tak hanya dimeriahkan tari-tarian, tetapi juga atraksi Sky Diving (terjun payung) dan atraksi aerobatik pesawat tempur angkatan laut RI.

Acara dimulai tepat pukul 08.00 wita, diawali tarian sambutan gendang beleq dari gabungan TNI-POLRI. Tari-tarian ini merupakan simbol sinergitas TNI-Polri dalam bertugas.

Usai tarian-tarian sambutan, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia, Ade Supandi, SE, M.Ap sekaligus membukat gelaran MNEK 2018.

Dalam sambutannya Ade Supandi mengatakan pada MNEK ketiga ini tema yang diangkat adalah kerjasama dalam menanggulangi bencana dan masalah kemanusiaan.

Kegiatan MNEK kali ini, lanjut Ade, adalah kegiatan latihan non perang (Non Combat). Kegiatan yang dilakukan adalah kerjasama dalam melaksanakan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Para peserta juga akan di bagi dua yaitu di Lombok dan Nusa Penida. Adapun kegiatan yang akan dilakukan para peserta adalah Medical Civic Program (MEDCAP) dan Engineering Civic Action Program (ENCAP), Harbour dan Sea Phase, City Parade, Maritime Exhibition, Culinary, Mataram Fun Run dan City Tour.

Ditambahkan, MNEK 2018 akan berlangsung selama 5 hari yang di mulai pada tanggal 4-9 Mei 2018. Para pesertanya antara lain angkatan laut Malaysia, Brunai. Singapura, Srilanka, Timor Leste, Kamboja. Bangladesh. Papua Nugini, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, USA, Canada, Mexico, Belanda, Perancis, Italia, dan China.

“Selamat menikmati keindahan Lombok. Mari bangun kebersamaan untuk membangun kedamaian di situasi sekarang ini,” pungkasnya.

Usai memberikan sambutan, Kasal didampingi Menteri Kominfo RI dan Gubernur NTB menandatangani prasasti.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan ratusan siswa SMP yang terbagi dalam sejumlah atraksi keseniah. Yang pertama adalah tari Patut Patuh Patju oleh puluhan anak SMP perempuan menggunakan kostum hijau, kuning dan oranye. Kemudian disusul dengan 18 remaja putra berpakaian adat sasak hitam putih membawa tombak. Mereka menunjukkan kebolehannya melakukan atraksi tari di depan para tamu undangan.

Usai kelompok tersebut, dilanjutkan dengan datangnya penari lain susul-menyusul. Tarian berikutnya dilakoni oleh puluhan penari lain dengan aneka warna pakaian. Masing-masing mereka membawa bendera negara-negara peserta MNEK. Tarian ini menggambarkan keragaman Indonesia dengan berbagi adat,budaya, suku, bangsa dan kemakmurannya sehingga menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi.

Setelah itu lanjut baris batek lingsar dg menggunakan pakaian putih mirip tentara angkata laut. Tak lama berselang, datang penari berikutnya di mana perempuannya membawa niru dan lelakinya membawa peralatan pertanian. Terakhir, puluhan penari membawa bendera besar berwarna biru. Tari ini melambangkan semangat gotong-royong dan persatuan dalam menghadapi berbagai masalah dalam negara.

Tanpa disadari saat penonton menyaksikan tari-tarian, ternyata di atas awan belasan penerjun sedang meluncur menuju ke lokasi acara. Begitu tari-tarian selesai, MC mengarahkan penonton untuk melihat atas. ternyata di tak jauh di angkasa belasan penerju sudah berjejer siap mendarat.

Tujuh orang penerjun pertama melayang di atas dengan aneka warna payung. Mereka menunjukkan kebolehannya mendarat di atas ponton yang ada di tengah air. Ketujuh penerjun ini bisa mendarat dengan mulus. Tak satupun yang tercebur.

Tak lama kemudian 8 penerjun lainnya terlihat akan mendarat pula. Empat penerjun di antaranya membawa bendera besar. Ada yang membawa bendera MNEK, bendera AL, bendera NTB dan terakhir bendera merah putih. Mereka akan mendarat di depan para tamu undangan, tepatnya di sekitar terop.

Adegan menegangkan terjadi. Para penonton deg-degan melihat atraksi ini karena menduga para penerjun akan gagal melaksanakan tugasnya. Namun ternyata para penerjun yang berasal dari gabungan pasukan katak dan marinir ini mampu melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Tak ayal, para penonton bertepuk tangan kagum. KASAL, Menkominfo dan Gubernur NTB langsung menyalami mereka dan berpose bersama.

Usai atraksi ini, dilanjutkan dengan atraksi Skuadron 200. Atraksi ini menampilkan 6 pesawat Bonanza semi aerobatik. Pada atraksi aerobatik ini ditampilkan sejumlah formasi dibentuk seperi formasi Box Formation, Echelon, Finger Tip, Batlle Spread, Wall Formation dan Head To Head.

Usai atraksi dilanjutkan dengan inspeksi seluruh peserta ke tengah laut untuk melihat kapal-kapal perang yang berjejer perairan pantai Cemare. (Tim Humas)