Kediri, Diskominfotik, Persoalan sampah masih menjadi persoalan bagi Pemerintah karena dipicu oleh tingkat pertumbuhan masyarakat dan kesadaran masyarakan terhadap permasalahan sampah masih sangat rendah.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah karena maindset berpikirnya tentang persoalan sampah masih melempar tanggung jawab kepada Pemerintah, padahal kalau hanya Pemerintah saja diberikan tanggung jawab tanpa didukung oleh partisipasi masyarakat maka akan menjadi sia-sia.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terus berinovasi melakukan gerakan-gerakan dalam menangani persoalan sampah, seperti yang dilakukan Dinas Pariwisata setiap minggu melakukan bersih-bersih di setiap destinasi wisata Lombok Barat, kemudian Beberapa hari yang lalu Bupati melaunching Gerakan Bersih Selokan oleh Kelompok Tani Lombok Barat yang dikomandoi oleh Dinas Pertanian dan seminggu sekali melakukan kebersihan selokan oleh Kelompok Tani di seluruh Kecamatan di Lombok Barat yang dimotori oleh UPT Pertanian Kecamatan dan di back up oleh Camat. Hal ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap penanganan sampah. Demikian disampaikan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya saat meresmikan penggunaan TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle) Pancor Mas dan Gapuk Mandiri di Desa Montong Are Kecamatan Kediri, 7/10/2020.

Ikut hadir dalam acara tersebut Sekda Kabupaten Lombok Barat H. Baihaqi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Balai Sarpras Kementrian PUPR Wilayah NTB beserta jajarannya, Camat Kediri, Camat Gerung, Kepala Desa Montong Are, Kepala Desa Gapuk serta Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat desa setempat.

Lebih lanjut Fauzan menyampaikan bahwa salah satu solusi untuk penanganan sampah  adalah Pemerintah Daerah dengan dibantu oleh Balai Sarpras Kementrian PUPR lewat pembangunan TPS3R.

“Tahun ini kita bangun 2 TPS3R di dua lokasi yaitu di Desa Montong Are Kecamatan Kediri dan Desa Gapuk Kecamatan Gerung dan Insya Allah tahun depan (2021) dengan bantuan dari Balai Sarpras Kementrian PUPR NTB akan kita bangun 5 TPS3R dan 1 TPST yaitu TPS langsung pengolahan. Pemda menyiapkan tanahnya dan Balai Sarpras akan membangun gedung dan sarananya.” Terangnya

Dalam kesempatan tersebut Fauzan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Balai Sarpras atas kerja samanya membantu mengatasi persoalan sampah di Lombok Barat.

“jika setiap desa memiliki TPS3R maka 50% persoalan sampah dapat diselesaikan” ungkapnya dan mengajak  masyarakat menjaga dan merawat serta memanfaatkan bangunan dan peralatannya dengan baik.

Di tempat yang sama Kepala Satuan Kerja Balai Sarana Prasarana Kementrian PUPR Wilayah NTB  Aprilia Lely Nurmala, ST., MT. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan TPS3R di Provinsi NTB ada di 7 Lokasi dua di antaranya di Kabupaten Lombok Barat yang di Desa Montong Are dan Desa Gapuk, 2 di Kabupaten Lombok Utara, 2 di Kabupaten Sumbawa Barat, 2 di Kabupaten Sumbawa dan 1 di Kabupaten Dompu yang masing-masing anggarannya sebesar Rp. 600 Juta.

Pembangunan TPS3R di Lombok Barat ini adalah pembangunan pertama yang tercepat penyelesaiannya, dibanding dengan pembangunan di Daerah lain.

“ kami apresiasi yang sangat besar kepada Kabupaten Lombok Barat khususnya kepada Kecamatan Kediri dan Kecamatan Gerung bisa menyelesaikan pembangunan TPS 3R ini lebih cepat, bukan tepat waktu tetapi lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan dan hasilnya bisa dilihat dapat dipertanggung jawabkan baik secara fisik maupun secara Administrasi.” Ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Fauzan Khalid dan serah terima antara Balai Sarpras Kementrian PUPR Wilayah NTB dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat dengan Kelompok Pengelola dan Pemelihara Desa Montong Are Kecamatan Kediri dan Desa Gapuk Kecamatan Gerung(Diskominfotik/zul/Aji/Azmil/Tomi)