Narmada, Diskominfotik – Kegiatan Monitoring Lokus stunting Forum Petugas Lapangan Keluarga Berencana lndonesia (FPLKBI) dilaksanakan di Kantor Desa Mekarsari , Jumat 25 Nopember 2022. Hadir dalam Monitoring tersebut, Asisten Deputi ketahanan dan kesejahteraan keluarga berencana kedeputian IV Bidang Pembangunan dan Kebudayaan, Tenaga Ahli madya kedeputian IV kantor staf presiden, Deputi KSPI BKKBN RI, Plt Kepala BKKBN Provinsi NTB, Kepala DP2KBP3A Lobar, Sekcam, Kapolsek, Danramil dan Kepala Desa Mekarsari.
Dalam Sambutannya Plt. Kepala BKKBN Propinsi NTB Drs. Sama’an menyampaikan, Strategi dan kebijakan yang ditempuh BKKBN dengan terus memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat luas mengenai stunting. Selain itu petugas juga terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyentuh langsung masyarakat. Hal ini agar masyarakat luas diberikan pemahaman mengenai stunting. “Sinergi dan langkah ini agar masyarakat dapat mencegah stunting” ujarnya.
Ia menambahkan perbaikan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan pra-hamil merupakan program strategis dlm meningkatkan kualitas SDM Bangsa 3 generasi kedepan. Hal ini karena kedaruratan dampak stunting terhadap Kualitas SDM Indonesia sehingga perbaikan pengetahuan yg esensial tentang gizi dan kesehatan perlu dilakukan secara sistematis dan luas. Hal tersebut mencakup berbagai kelompok target, serta dilakukan secara masif dan terus menerus. “Hal ini perlu dimulai sejak remaja karena status gizi dan kesehatan remaja puteri sebelum memasuki kehamilannya sangat penting dalam melindungi periode 1000 HPK” ujarnya.
Sementara itu ditempat yang sama Ketua Umum Federasi PLKB Indonesia Ni Ketut Adriani menyampaikan PLKB ( Petugas Lapangan Keluarga Berencana) mempunyai tugas, dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi, dan Pengembangan KB ( Keluarga Berencana). Karenanya pihaknya bersama berbagai pihak terus melakukan penyuluhan ke masyarakat terkait dengan penanganan dan pencegahan stunting. Ia mengatakan pencegahan stunting ini telah dimulai sejak usia remaja dan pra hamil. “Hal ini agar remaja memiliki kondisi kesehatan dan gizi yang baik sehingga saat nikah dan hamil tetap dalam kondisi sehat dan dapat melahirkan dengan lancar” ujarnya.
Beberapa Waktu Lalu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan bahwa pihaknya terus berikhtiar dalam penurunan dan pencegahan stunting di Lombok Barat. Saat ini jumlah stunting di lobar mencapai 18 persen dan terus menurun mendekati target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024. Ia berharap agar stunting di Lobar pada tahun 2024 menurun hingga satu digit. “Kami terus berikhtiar agar stunting di Lobar dapat terus menurun dan di tahun 2024 kami berharap angka stunting lobar menurun hingga 1 digit” ujarnya. (Diskominfotik/ria/fian)