Gerung, Diskominfotik – Bupati bentuk Tim Satgas Konvergensi Stunting Kabupaten Lombok Barat, kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Jayengrane dihadiri oleh Sekda Lobar H. Baehaqi, Para Asisten, Kepala OPD, dan Camat se-Kabupaten Lombok Barat. Senin (27/12/2021).
Dalam paparannya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dikes Lobar H. M. Abdullah menyampaikan rencana penurunan stunting tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 memiliki peluang yang cukup tinggi dan di Kabupaten Lobar akan di prediksi mencapai 14 %. Kondisi stunting sudah menurun mencapai 70 %, anak yang stunting akibat gagal tumbuh karena kurangnya gizi . Stunting mempengaruhi tinggi badan dan kurangnya kecerdasan, akibat buruk dari anak stunting memiliki kekebalan tubuh dan intelek lebih rendah. Tahun 2021 stunting di Lombok Barat sudah menurun, pengaruh stunting juga dipengaruhi pada saat ibu hamil dan anak berusia 2 tahun dan ditahun 2021, meningkat 8 %kemungkinan disebabkan oleh faktor Ekonomi.
“Kategori jumlah Desa yang ada di Kab. Lobar tidak ada diatas angka 30 % yang mengalami stunting meskipun terdapat di beberapa desa yang masih diangka 20%. Tahun 2021 ada 20 Desa yang masuk stunting dan nantinya ditahun 2022 agar semua intstansi bisa bekerja sama dalam memerangi stunting. Cara mengatasi stunting dengan menerapkan hidup sehat dan mengomsumsi makan makanan yang bergisi, diharapkan dari pemerintah Daerah menyiapkan kesiapan untuk menurunkan jumlah stunting. Intervensi oleh OPD Lobar ada 2 yakni teknis dan Non teknis dimana semua yang berkaitan stunting harus dapat di penuhi untuk mengurangi jumlah stunting yang ada di wilayah Kab. Lobar”.ujarnya.
Dalam sesi diskusi Para kepala OPD dan Camat menyampaikan hal apa saja yang akan dilakukan dalam penekanaan penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Barat. Seperti yang diungkapkan Camat Kediri menyampaikan dari rekan rekan camat akan bergerak bersama untuk memerangi stunting dan akan ada penyusunan RKPDES dalam penanggulang Stunting.
Kepala Dinas Ketahanan pangan Damayanti mengungkapkan bahwa baru 60% RKPL dan akan diusahakan untuk menaikan persentase, dari Dinas Ketahanan Pangan juga akan menyarankan warga masyarakat untuk bisa menaman tanaman di pekarangan rumah tidak hanya sayur dan buah akan tetapi untuk ikan dan unggasnya sehingga kebutuhan gizi dapat terpenuhi.
Kepala Dinas Sosial Lalu Marta Jaya menyampaikan sudah ada program PKH dan BPMT yang sudah disalurkan kepada masyarakat. Untuk pedamping yang sudah tersebar di masing masing kecamatan diharapkan dapat membantu dalam penanganan stunting. Bantuan uang tunai kepada warga yang kurang mampu sudah diberikan masing-masing sebesar Rp. 200.000 setiap bulannya. Total PBI JKN sejumlah 40287 jiwa dan sampai saat ini pelayanan masih diberikan.
Sekeretaris Dinas Dukcapil Fathurrahman Tahir menyampaikan ada 3 bentuk pelayanan yang telah diberikan kepada warga, capaian akte kelahiran sudah diangka 97 %dan sudah memiliki NIK, dalam pendataan penduduk ada 14 Desa sudah yang berinisiatif untuk membuka kios adminduk dan bisa langsung dicetak di Desa sehingga untuk identitas sudah terjamin dan kaitan dengan status janda wilayah Kab. Lobar berada diangka 4000 lebih yang menjadi kepala keluarga.
Sementara itu kepala dinas Perindag H. Sabidin menyampaikan IKM masih banyak yang berstatus normal, kaitan dengan SITEBEL sudah sangat bagus akan tetapi berbahaya dalam segi kesehatan karena banyak menggunakan air isi ulang dan perlu dilakukan penanganan yang lebih baik.
Asisten III Setda Lobar H. Ilham menyampaikan agar OPD terkait dalam penanganan stunting memberikan anggaran dan peran dikbud harus maksimal agar pemamfatan anggaran untuk pemberian makanan tamabahan, perlu ada aturan kepada para penjual atau pedagang yang keluar masuk sekolah, maksimalkan BULD yang ada di Puskesmas dan rumah sakit.
Dalam arahannya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menyampaikan kegiatan ini membutuhkan kerja sama dari semua pihak karena sangat penting dan merupakan tanggung jawab dari sisi kemanusian, agama, pemerintah dan yang lainnya. Kaitan stunting dari semua sisi harus diperhatikan sehingga masyarakat benar benar terjamin dalam segi kesehatan. Agar diagendakan khusus untuk bisa mempersiapkan dalam penanganan stunting, nantinya agar satgas dan masing masing Asisten serta OPD membagi bagi tugas dalam penanganan stunting, diharapkan satgas nantinya bisa melibatkan unsur-unsur dari luar seperti pemuda, masyarakat, LSM maupun yang lainnya di dalam mendukung kegiatan ini. (Diskominfotik/Ria/Dhea)