Tik Penanggulangan Kemiskinan Daerah (3)Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Lombok Barat 2014 dimulai Rabu (25/6) di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Lobar. Rapat ini sendiri merupakan rapat pertama kalinya dari rencana dua kali pertemuan pemantapan yang diperkirakan November atau Desember 2014 nanti. Bupati Lobar, DR. H. Zaini Arony, Wabup Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si selaku Ketua Tim TKPKD Lobar dan Sekretaris Tim DR. H. Baihaqi yang juga Kepala Bappeda Lobar juga turut hadir.

60 orang peserta hadir dari unsur tim TKPKD, Camat se Lombok Barat, Kepala SKPD terkait, staf ahli lingkup Pemkab. Lobar juga turut hadir saat.

Bupati Lombok Barat DR. H. Zaini Arony dalam arahan sekaligus pemaparannnya tentang progress penanggulangan kemiskinan di Lobar menyebutkan, bahwa kemiskinan saat ini merupakan masalah besar dengan dinamika yang makin kompleks menjadi isu sentral bangsa ini yang secara berkelanjutan harus tertuntaskan yang bermuara pada tingkat penurunan kemiskinan yang semakin rendah prosesntasenya. Tidak terkecuali bagi kabupaten Lombok Barat yang memang sudah melakukan upaya progressif dan komprehensif terus-menerus menurunkan grafik angka kemiskinan ini.

Tik Penanggulangan Kemiskinan Daerah (2)Tik Penanggulangan Kemiskinan Daerah (1)Kemiskinan, kata Bupati lebih menekankan, status ini bagi masyarakat bersifat multidimensional yang diketahui dipengaruhi oleh beberapa factor, baik interpendensi maupun interkoneksi. Hematnya, kemiskinan bisa dilihat dari indikatornya antara lain, tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah, derajat kesehatan juga masih rendah, tak teraksesnya hak pendidikan serta akses barang dan jasa yang tak bisa terpenuhi standarisasinya, letak geografis dan kondisi lingkungan. “Hal-hal ini sangatlah berpengaruh terhadap kemiskinan secara langsung ataupun tak langsung khususnya di Lombok Bafrat,” jelas Bupati.

Lanjut Bupati, karena kemiskinan tidak hanya bersifat linier, karena itu penanganannya haruslah secara integrative, komprehensif baik interpendensi maupun interkoneksi. Selain itu juga kemiskinan terkait juga dengan persoalan [pertanian, ketahanan pangan, karena disitu ada food security (Ketahanan pangan).

“Sejak tahun 2009, dimana rakyat memberikan kepercayaan kepada saya selaku Kepala Daerah, mulai focus mengentaskan kemiskinan dimana saat itu prosentasenya mencapai 24,02 persen atau setara dengan jumlah penduduk Lombok Barat saat itu sebanyak 208.500 orang atau seperempatnya dari penduduk Lobar. Namun dengan berbagai pendekatan ;pembangunan dan strategi yang terus dibangun, maka angkanya turun menjadi 101.646 orang (15,91%) pada tahun 2013. Penurunannya cukup signifikan,” kata Bupati.

Target nasional penurunan angka kemiskinan di tahun 2015, kata Bupati dalam pemaparannya, sebanyak 10 persen. Setidaknya Lombok Barat saatnya nanti bisa turun menjadi 12 persen. Namun ini adalah impian yang harus menjadi sebuah tantangan dibarengi dengan kerja keras untuk mewujudkannya. Bahkan target nasional sebanyak itu bisa kita wujudkan di Lombok Barat. “Kuncinya oftimstik dan kerja keras menjadi langkah terpenting untuk meraihnya,” ingat Bupati.

Sementara itu Kepala Bappeda Lobar, DR. H. Baihaqi pada penutupan Rapat Koordinasi TPKD Lobar, Kamis (26/6) ini mengingatkan agar output Rakor ini dapat menjadi bahan dan masukan sebagai pijakan dala  menyusun strategi langkah berkelanjutan dalam menurunkan angka kemiskinan di Lobar. Selanjutnya singkronisasi data agar jangan sampai timpang dengan pendataan dari anggota dalam tim ini. Data tidak hanya dibutuhkan kuantitas tapi kualitas data yang valit sangat menentukan sasaran dari program bantuan kepada yang berhak menerimanya.

Kualitas data diperlukan terkait dengan intervensi bantuan yang tepat sasaran, proporsional, profesinal tim dalam upaya mengentaskan kemiskinan, baik mengentaskan kemiskinan ekonomi, sosial, budaya, kemiskinan struktural dan ataupun kemiskinan geografis.(her)