Upaya mensinergiskan Tema Pembangunan MP3EI Koridor V

Pertemuan Regional Management Jonjok Batur (RMJB) Pulau Lombok Provinsi NTB berlangsung di The Oberoi Hotel Kabupaten Lombok Utara tanggal 21 Juni 2012 yang diikuti oleh Bupati/Walikota, Kepala Bappeda , Kepala Dinas PU dan Kepala Dinas Pertanian/Bapeluh Se-Pulau Lombok menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain:

  1. Berdasarkan potensi (existing condition) dan expecting condition (kondisi yang diharapkan), Forum Regional Management Jonjok Batur (RMJB) Pulau Lombok Provinsi NTB bersepakat untuk mempererat kerjasama di bidang pariwisata, pertanian dan ketahanan pangan serta konektivitas infrastruktur (darat, laut dan udara Pulau Lombok) termasuk hal-hal yang berkaitan dengannya. Hal ini sinergis dengan Tema Pembangunan MP3EI Koridor V yaitu Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional.
  2. Anggota Forum RMJB menghendaki adanya kebijakan yang berpihak kepada keseimbangan pembangunan  antara Pulau Lombok VS Pulau Sumbawa berdasarkan potensi dan karakteristik wilayah, khususnya dalam mensukseskan Program Unggulan Provinsi NTB.
  3. Ada beberapa permasalahan/usulan dari masing-masing anggota yang harus dimasukkan dalam Master Plan RMJB antara lain:
    1. Konektivitas antar wilayah (Lingkar Pulau Lombok) baik konektivitas darat, laut dan udara, termasuk konektivitas antar pulau dengan destinasi Wisata Komodo dan Internasional. Perlu juga dibangun pelabuhan wisata.
    2. Jalan Lingkar Pulau Lombok mempunyai multiplier effect dalam menginduksi sektor yang lain (pariwisata, perekonomian, pendidikan dll)
    3. Bypass Patung Sapi Lobar-Mataram panjangnya sekitar 7 km dengan kebutuhan pembebasan tanah ±Rp.15 Milyar , kiranya Pemprov NTB dapat membantu karena kemampuan fiskalnya mendukung.
    4. Jalan Lingkar Lombok di Selatan (BIL-Keruak) agar ada multiplier effect-nya bagi Lombok Timur.
    5. Usulan Kota Mataram menjadi pintu keluarnya (exit point) export produk barang/jasa Pulau Lombok.
    6. Pembenahan destinasi pariwisata diperjuangkan bersama dan penyusunan paket wisata antar kabupaten/kota dengan pertimbangan Pulau Lombok dapat dijangkau dalam 1 (satu) hari.
    7. Perlu mapping wisata semua Kabupaten/Kota sehingga pada saat promosi wisata tidak menonjolkan batas-batas kewilayahan (border line) tetapi kesatuan, interdependensi/interkonektivitas dengan potensi/destinasi wisata antar Kabupaten/Kota Se-Pulau Lombok.
    8. Terkait lama hari menginap wisatawan, perlu adanya daya tarik wisata sehingga wisatawan betah tinggal di Pulau Lombok. Contoh kasus paket wisata melalui laut Bali-Senggigi-Trawangan langsung balik hanya transit beberapa jam saja.
    9. Guide belum satu bahasa (mind set-nya), pemahaman/ pengetahuan tentang objek wisata tidak standar, termasuk fee terlalu besar.
    10. Pembangunan pabrik pengalengan ikan di 1 (satu) daerah, disuplai oleh 4 (empat) Kabupaten/Kota.
    11. Pemanfaatan potensi geothermal yang berada di Kabupaten Lombok Timur untuk mengatasi permasalahan energi di Pulau Lombok.
    12. Pengawasan keluar-masuknya gabah dan hasil produksi pertanian lainnya ke dan menuju Pulau Lombok, added value dan branded untuk masyarakat Pulau Lombok.

Notulist,

Kabag PDE Setda Lombok Barat

 

SUBARDI,SKM,M.Kes

NIP. 19741231 200003 1 021