Tari zikir zaman Lombok menjadi klimaks penutup utama terselenggaranya Festipal Pesona Senggigi (FPS) 2018 yang telah berlangsung sejak Jumat (21/9) lalu. Tari dengan sebagian besar penarinya menggunakan costum mirip prajurit keraton berlenggak-lenggok mengiringi irama dan lantunan bait-bait syair berbahasa arab dan pembacaan shalawat Nabi menggema membelah angkasa.

Sementara di pelataran bawah panggung riuh rendah terdengar pembacaan zikir dan doa dipimpin seorang Tuan Guru. Pembaca zikir dan doa terdiri dari para pejabat lingkup Pemerintah Daerah, masyarakat umum, bahka para wisatawan juga turut mengabadikan momen sakral dan religi yang menjadi pembeda penyelenggaraannya dibanding tahun sebelumnya.

Itulah ritual religi eksibisi berbagai varian  Festival Pesona Senggigi 2018. Persembahan ritual zikir dan doa merupakan klimaks gelar Roah Asuh Gumi sebagai wujud memohon ampun kepada sang pencipta jagat raya atas segala tingkah laku manusia diatas bumi yang selama ini jauh menyimpang syar iat.

Musibah gempa Lombok yang terjadi secara beruntun hampir setiap hari berdampak pada mati surinya industri pariwisata yang merupakan urat nadi ekonomi masyarakat Lombok Barat khususnya.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid membenarkan pelaksanaan Pestifal Pesona Senggigi ini dikemas berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, zikir dan doa menunjukkan bahwa manusia itu sangat kecil dihadapan Alloh SWT. “Namun sesuai janji Alloh kita harus bangkit. Kita tak mungkin bisa kuat dan bisa naik kelas tanpa terlebih dahulu diuji,” kata Fauzan.

Ujian dimaksud Fauzan yakni terjadinya gempa bumi selama dua bulan berturut-turut yang berdampak pada kerusakan pasilitas wisata, perumahan masyarakat, bahkan 563 korban jiwa meninggal dunia.

Akibat musibah ini industri pariwisata yang menjadi andalan Lombok Barat sedikit mati suri karenanya. “Namun pariwisata Lombok Barat akan segera bangkit lagi ” terang Fauzan.

Tentu saja Fauzan punya trik untuk  itu. Pestifal Sengigi dihelat guna memberikan sinyal kepada dunia masyarakat bahwa masyarakat Lombok Barat siap untuk kembali bangkit dan bahkan siap kembali membangun industri pariwisata lebih maju lagi.

Dikatakan,  efek gempa Pendapatan Asli Daerah ((PAD) Lombok Barat jauh defisit. Hingga Desember 2018 saja estimasi defisit PAD dari sektor pariwisata mencapai Rp. 50 miliar.

Fakta inilah yang membuat Pemda Lombok Barat harus putar kemudi lebih ekstra lagi. Event-event pariwisata harus digelar tanpa berpikir untung rugi. Apalagi event yang terkait dengan pariwisata tak boleh tidak dilaksanakan. “Karena kalau kita tidak laksanakankita tak dianggap bangkit oleh dunia luar,” kata Fauzan.

Kepala Dinas pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi menyimpulkan, dari seluruh industri pariwisata di Lombok Barat,hamir 99 persen mengalami kolaps. Hotel sebagian besar sepi dari tamu. Hanya satu dua hotel saja yang masih sempat dikunjungi tamu dan itulah fakta miris yang terjadi.

Dikatakan Ispan, mau tidak mau karena industri pariwisata butuh trust (kepercayaan, red) maka harus dilakukan recorvery dan trobosan melalui gelaran berbagai event, agar industri pariwisata tetap eksis. “Padahal permintaan visa dari Malaysia untuk mengunjungi Lombok tidak pernah turun sampai detik ini. Maka kita malu menjadi tuan rumah, padahal kita masih tidur di tenda pengungsian dalam suasana duka.  Mudah-mudahan lewat pestifal Senggigi ini kita akan bangkit,” harap Ispan.

Menurut Ispan, Pestifal Senggigi sengaja dikemas dengan berbagai kegiatan seni dan budaya. Muara semua ini merupakan sistim trauma healing kepada masyarakat Lombok yang terdampak gempa. Dalam Pestifal ini berbagai hiburan dan seni digelar. Mulai dari permainan tradisional, tari-tarian, musik band, tari ngulat cerorot, beledokan, tari ngerakat, tari gandrung, zikir zaman, tari trisna teruna. “Semua ini dari masyarakat supaya mereka terhibur dan bangkit kembali,” kata Ispan.

Ispan juga menyatakan, sebelumnya bersama Dispora Lombok Barat menggelar konfrensi pers di Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait digelarnya event Mekaki Marathon 28 Oktober 2018. Dipastikan 50 media massa nasional dan media massa terbesar di Tiongkok Chinwa Post mengabarkan rencana Mekaki Marathon tersebut.

Begitu juga pekan depan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Lombok Barat akan menggelar Car prerday di Jakarta sekaligus melaunching Mekaki Marathon ini bersama Menteri Pariwisata RI. “Semua event ini tujuannya member kabar pada dunia bahwa Lombok ini kuat dan mampu bangkit untuk bisa lebih maju lagi,” ujar Ispan. (her/Abror/KIM Al-Falah)