Gerung, Diskominfotik – Berbagai langkah dilakukan oleh Pemkab Lombok Barat Untuk mencegah penularan covid 19. Hal ini dilakukan karena tingkat kematian akibat covid 19 cukup tinggi di wilayah Lombok Barat. Dari data dinas kesehatan Lombok Barat tingkat kematian akibat covid19 di Lobar mencapai 6,39 atau diatas rata rata nasional yang hanya 2,76 persen. Hal ini menurut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menjadi perhatian serius Pemda.

Karenanya menurut Bupati dua periode ini berbagai langkah dilakukan oleh Pemkab walaupun terkadang langkah tersebut tidak populis. Namun hal tersebut harus dilakukan untuk menekan angka penularan covid 19 di Lombok Barat. Saat ditemui di Giri Menang Gerung, Rabu, 19 Mei 2021, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan bahwa salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Pemkab Lombok Barat bersama aparat keamanan adalah dengan melakukan pemeriksaan Rapid Antigen dan Swab secara random bagi pengendara yang melintasi Pos-pos penyekatan di kawasan Lombok Barat. “Jadi nanti para pengendara akan diperiksa rapid antigen dan swab secara random di titik titik penjagaan atau penyekatan di kawasan Lombok Barat” ujarnya.

Alumni UIN Jogjakarta ini mengatakan pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid 19 di wilayah Lombok Barat. Dengan pemeriksaan secara random ini diyakini dapat mengurangi potensi penyebaran covid 19 di wilayah Lombok Barat dari Orang Tanpa Gejala. “Kita akan lakukan pemeriksaan covid 19 secara intensif di pos-pos penyekatan” Ujarnya.

Lebih lanjut Bupati menambahkan nantinya para pengendara yang hasil tesnya positif akan langsung dibawa ke tempat isolasi untuk mendapat penanganan dari tim covid 19. Menurutnya langkah ini sebagai upaya antisipasi dari Pemkab agar kasus covid 19 di Lombok Barat tidak meledak seperti di India. “Jadi masyarakat harus siap kalau hasil tes nya positif maka langsung dibawa ke tempat isolasi” ujarnya.

Langkah tes Rapid Antigen dan Swab di pos pos penyekatan ini merupakan bagian dari upaya dan ikhtiar Lombok Barat menuju zona hijau kembali. Saat ini Lombok Barat berada pada zona orange. Karenanya Bupati juga meminta agar semua pihak dapat mematuhi edaran untuk tidak berkunjung ke Lokasi wisata karena Lokasi wisata ditutup sejak 12 Mei hingga 23 Mei 2021. Ia mengatakan bahwa kebijakan ini diambil untuk mencegah agar Lombok Barat tidak menjadi seperti India. Selain itu penutupan lokasi wisata saat libur lebaran dan lebaran topat ini diambil untuk mencegah terjadinya klaster baru di Lombok Barat. “Mari kita hormati dan patuhi edaran tersebut untuk kesehatan dan keselamatan kita bersama” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi. Karenanya ia bersama forum komunikasi pimpinan daerah akan terus mengawal kebijakan ini. Ia juga meminta agar kepala Desa dapat mengarahkan masyarakat untuk merayakan lebaran ketupat dengan mengadakan kegiatan positif seperti lomba Takbir dan lomba Azan sehingga masyarakat memiliki aktivitas yang positif. “Rayakan lebaran topat dengan kegiatan positif bernilai agama, jangan merayakan di lokasi wisata untuk mencegah penularan covid 19 karena pandemi belum berakhir” ujarnya.

Sementara itu di tempat yang sama Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo menginformasikan untuk mendukung upaya Pemerintah Daerah menekan penularan covid 19, semua Polres di Seluruh Indonesia mendapat Bantuan dari pusat sebanyak 500 unit alat rapid antigen untuk keperluan Swab di tempat pos penyekatan secara random. Hal ini merupakan upaya dari Polri untuk menekan penularan covid 19 di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga mengatakan pihaknya telah menyiagakan pasukan sebanyak 540 personel untuk penjagaan di sejumlah wilayah di Lombok Barat.(Diskominfotik,Rif).