Giri Menang, Selasa 21 November 2017 – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat (Lobar) rencananya akan dilakukan pengembangan yang lebih strategis. Nantinya, Rumah Sakit akan melengkapi sarana dan prasarananya termasuk kelengkapan kamar pasien. Hal itu merupakan syarat untuk menjadi Rumah Sakit tipe B.

“Kita akan kembangkan lebih strategis. Karena merupakan syarat menjadi rumah sakit tipe B, akan kita bangun dengan konsep konferensif dan memadai, agar lebih lengkap penunjang, sarana pelayanan termasuk pola sirkulasi dan pengelolaan limbah yang modern,” papar Direktur RSUD Patut Patuh Patju, drg. Arbain Ishak Drg di hadapan bupati, sekda, asisten, inspektur, ketua komisi IV DPRD Lobar dan peserta ekspose pembangunan RSUD di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lobar, Selasa (21/11).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan no. 340 tahun 2010, Rumah Sakit tipe B sedikitnya harus memiliki empat Pelayanan Medik Spesialis Dasar, empat Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, dlapan Pelayanan Medik Spesialis lainnya dan dua Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. Rumah Sakit juga harus memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik yang jumlahnya disesuaikan dengan klasifikasi tersebut. Rumah sakit tipe B ini didirikan disetiap ibukota di setiap kabupaten dan dapat menerima rujukan dari rumah sakit kabupaten di sekitarnya.

Sekda Lobar H. Moh. Taufiq mengakui, pengembangan rumah sakit memang dibutuhkan sebagai syarat naik kelas dari tipe C menjadi tipe B. Taufiq juga mengingatkan agar pengembangan harus disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah yang hanya memiliki anggaran melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 25 milliar di tahun 2018.

“Pembangunan selanjutnya, pemerintah daerah rencananya akan menghutang kembali di tahun 2019, karena hutang sebelumnya di tahun itu selesai di Bank,” jelasnya.

Dengan anggaran 25 miliar itu, sekda berharap agar konsultan dapat memasukkan biaya pembebasan tanah yang menjadi lokasi perluasan rumah sakit.

Sementara itu, Bupati H. Fauzan Khalid sepakat agar rumah sakit dikembangkan dan diperluas bangunannya, yakni mulai dari depan jalan H.L Angrat menghadap jalan besar yaitu Jl.Gatot Subroto.

Dikatakannya, bila anggaran pembangunan rumah sakit di tahun 2018 tidak mencukupi, dirinya berkomitmen akan melanjutkan pembangunannya di tahun 2019.

“Saya sarankan agar bangunan RSUD Tripat Gerung ada ciri khas Lombok Baratnya, seperti becingah atau lebih terkenal menggunakan motif cukli,” pungkasnya. (humas/dedy)