Giri Menang, Rabu 22 Agustus 2018 – Hakikat utama Idul Qurban adalah pengorbanan. Islam mengajarkan kita rela berkorban sebagai bakti kita kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa harta, tahta dan keluarga hanya titipan Allah SWT.

Hal itu disampaikan Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq dalam sambutannya di hadapan jamaah Shalat Ied berjamaah di Lapangan Umum Kecamatan Lingsar, Rabu (22/8).

Akibat gempa yang terus mengguncang Lombok, tahun ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memusatkan kegiatan Shalat Ied berjamaah di dua lokasi, yakni di Lapangan Umum Kecamatan Lingsar dan di Kecamatan Batulayar.

Diketahui, hingga saat ini tercatat korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Lombok Barat sudah mencapai 45 orang dan hampir seribu orang korban luka-luka. Selain itu tercatat lebih dari lima puluh ribu rumah dalam kondisi rusak dan 984 buah fasilitas umum rusak.

“Kondisi ini kami mengajak kita semua untuk berkorban sesuai dengan kemampuan dan kecukupan. Semoga musibah yang kita hadapi ini bisa cepat berakhir,” kata sekda.

“Bagi kita seorang mukmin gempa ini terjadi karena kehendak Allah. Sikap kita adalah ikhlas sabar terima ujian dari Allah SWT jangan pernah kita lupakan sebab utama musibah itu karena perbuatan kita sendiri. Mari kita perbanyak istigfar dan tobat,” tambahnya kemudian.

Senada dengan sekda, TGH Khuwailid Said dalam khotbahnya usai shalat Ied mengingatkan bahwa musibah yang melanda Lombok merupakan teguran dari Allah SWT kepada manusia agar kembali kepada-Nya.

“Segeralah bertaubat kepada Allah SWT. Setiap diri manuisa banyak berdosa kepada Allah. Dan sebaik-baik manusia berdosa adalah bertaubat kepada Allah SWT,” kata Pimpinan Ponpes Assohwah Bile Tepung Desa Beleke Kecamatan Gerung itu.

Pelaksanaan shalat Ied juga dihadiri Kepala OPD Lombok Barat, Camat Lingsar, Kepala Desa se-Lingsar dan masyarakat. Bertindak sebagai Imam shalat Ied yakni TGH Ahmad Sudiharji dari unsur Dewan Hakam dan pelatih STQ/MTQ Kabupaten Lombok Barat. (romi/humas)