MTs Alam Sayang Ibu, Sekolah Baru Penuh Inovasi
Berada di pedesaan tidak membuat Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alam Sayang Ibu jauh dari teknologi. Saat ini madrasah yang berada di Dasar Griya Utara, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ini menyiapkan perpustakaan digital.
SEJUMLAH pekerja sibuk menyelesaikan pembangunan gedung, tak jauh dari ruang guru. Mereka memotong keramik, menghaluskan kayu, dan menyelesaikan pekerjaan kecil lainnya. Bangunan berbentuk persegi itu disiapkan menjadi ruang perpustakaan. Bangunan itu sengaja dibuat permanen lantaran akan digunakan menyimpan buku-buku dan perangkat komputer.
“Kalau disimpan di ruang-ruang terbuka, bukunya rusak,’’ kata pendiri MTs Alam Sayang Ibu, Jamaluddin Abdullah.
Bangunan permanen ini memang berbeda dengan bangunan-bangunan lain di kompleks sekolah. Ruang kelas sendiri justru berupa rumah panggung. Didominasi kayu, menggunakan atap ilalang. Selain itu di kawasan itu bertebaran berugak (sejenis gazebo), yang bersisian dengan kolam ikan. Ruang kelas memang sengaja menggunakan material alami dan terbuka. Kawasan sekolah yang hijau dengan suara gemericik air kolam, justru bagus untuk pembelajaran. Suasana alami membuat siswa betah dan nyaman. Apalagi sekolah ini jauh dari keramaian. Tidak ada suara bising kendaraan.
Ruang guru sendiri berupa ruangan semi permanen. Hanya setengah yang ditembok. Sisanya bangunan terbuka. Udara sejuk bebas masuk. Suasana ini juga membuat para guru nyaman. Pekerjaan serius bisa dinikmati sambil santai, melihat tumbuhan hijau di sekitar sekolah. Di salah satu ruangan yang tertutup, ratusan buku siap menghapus dahaga ilmu pengetahuan para guru.
Beberapa bangunan memang harus permanen. Perpustakaan dan persiapan laboratorium juga menggunakan bangunan permanen. Tentu saja bangunan permanen itu demi alasan keamanan. Udara terbuka bisa merusak buku dan perangkat elektronik.
Selain menggunakan buku cetak, MTs Alam Sayang Ibu sudah menyiapkan perpustakaan digital. Ribuan buku elektronik sudah tersedia. Ketika semua sistem sudah terbangun, siswa bisa saja membaca buku dari perangkat laptop mereka, atau sambil santai di berugak membuka bacaan dari gawai mereka.
Buku-buku yang disediakan juga tidak melulu buku teks. Buku-buku sastra, ilmiah populer, buku agama, buku hobi, dan berbagai jenis lainnya disiapkan. Menurut Jamaluddin, pelajaran tidak melulu dari buku teks.
“Kami akan membiasakan membaca buku. Ada judul-judul yang direkomendasikan, termasuk juga buku berbahasa Inggris,’’ katanya.
Ya, sebagai boarding school, bahasa Inggris dan bahasa Arab menjadi kewajiban. Tapi karena latar belakang siswa yang beragam, pelajaran bahasa ini banyak diberikan ketika di luar jam pelajaran formal. Pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab akan menjadi keseharian. Pengelola pondok akan mengatur kapan wajib berbahasa Inggris, kapan wajib berbahasa Arab.
“Tahun kedua siswa diharapkan sudah lancar speaking dan bisa membaca buku-buku berbahasa Inggris,’’ katanya.
Selain perangkat canggih yang disiapkan, disediakan juga laboratorium alam. Laboratorium alam ini malahan sudah siap pakai. Selain untuk belajar, laboratorium alam itu juga menjadi sarana bermain.
Kolam-kolam yang tersedia di kompleks MTs Alam Sayang Ibu bisa dimanfaatkan untuk outbond. Bahkan di hari libur, sekolah-sekolah dari Kota Mataram datang camping di kompleks sekolah ini. Tentu saja selain bermain, tidak melupakan belajar.
Pihak sekolah juga menyiapkan peternakan ikan dan budidaya lebah madu. Selain mendukung pelajaran, keberadaan kolam dan budidaya madu itu juga sebagai keterampilan siswa MTs Alam Sayang Ibu. Sejak baru masuk mereka akan diajar keterampilan peternakan, pertanian, perikanan, termasuk juga diajar bisnisnya. Mereka akan diajar pengolahan hasil, termasuk juga pengemasan hingga penjualan. (fathul rakhman)
Sumber: http://www.lombokpost.net/2015/siapkan-perpustakaan-digital-laboratorium-alam-sudah-tersedia.html