Giri menang – Seleksi Tilawatil Qur`an (STQ) ke-23 Tingkat Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang berlangsung di Kecamatan Lingsar selama empat hari dari tanggal 4 sampai 7 Mei 2014 menghasilkan para juara. Kafilah Kecamatan Gunungsari kali ini kembali menyabet predikat juara umum dengan raihan nilai 43, jauh di atas raihan juara II dan III yang diraih berurutan Kafilah Kecamatan Kediri dan Kafilah Kecamatan Narmada dengan nilai 28 dan 22. Meskipun sudah diputuskan juara namun pengiriman peserta terbaik keputusannnya diserahkan kepada LPTQ Lobar.

TGH MS Udin dalam laporannya menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan STQ XXIII telah dilaksanakan dengan sukses. Mulai tahap registrasi peserta, pawai ta`aruf, pelaksanaan lomba dan rapat pleno Dewan Hakam dalam memutuskan pemenang. Sebagaimana diketahui, tiga cabang yang dilombakan yaitu Tilawatil Qur`an, Tahfizul Qur`an dan Tafsir Qur`an. Asisten I Sekretariat Daerah Lobar ini menyampaikan, agar para pemenang tersu berlatih untuk mempersiapkan STQ XXIII NTB yang akan berlangsung di Sumbawa sekitar Bulan Agustus tahun ini.

“Kita juga bersiap untukm mengikuti MTQ nasional tanggal 6 Juni di Batam dan STQ Nasional di Islamic Center Mataram insya Allah tahun ini juga,” kata Udin.

Dari penguuman Juara STQ XXIII yang dibacakan Koordinator Dewan Hakam, Drs. H. Muslim, M.Ag., terlihat jelas bahwa Kafilah Kecamatan Gunungsari sangat mendominasi. Dari 3 cabang dengan 16 golongan yang diperlombakan, Gunungsari berhasil menempatkan qori` qori`ah, hafiz hafizah, mufassir mufassirah-nya hampir pada semua golongan yaitu pada 13 golongan baik juara I, Juara II maupun Juara III. Gunungsari hanya tidak berhasil menempatkan perwakilannya sebagai juara pada cabang tilawah golongan dewasa putra, cabang hifdzil qur`an golongan 5 juz tilawah putri dan golongan 1 juz tilawah putri.

Faktor adanya Pondok-pondok Pesantren ternama seperti Al-Aziziah Kapek Gunungsari bisa jadi menjadi faktor utama langganan juara umum bagi Kecamatan Gunungsari. Di tengah masa berduka karena pendiri Al-Aziziah, seorang ulama kharismatik, TGH Mustafa Umar Abdul Aziz belum lama ini berpulang ke rahmatullah Kamis (1/5/2014) yang lalu, para santri mampu mempertahankan prestasi. Begitu juga dengan ponpes-ponpes lain di Gunungsari yang mengikutkan santri santriwatinya.

Sementara Kafilah Kecamatan Sekotong yang terpaksa menjadi juara juru kunci seperti harus banyak berbenah. Fakta bahwa belum banyak Ponpes Tahfidzul Qur`an dengan wilayah luas dan penduduk yang tersebar sepertinya menjadi alasan kekurangberuntungan kecamatan yang dipimpin Ir. Lalu Edi Sadikin tersebut.

Wakil Bupati Lombok Barat (Wabup) Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang, motivasi untuk untuk yang belum berhasil dan beberapa pesan menarik lainnya.

Pada kesempatan ini ijinkan saya menyampaikan beberapa hal sebagai motivasi, saya mengucapkan selamat kepada para peserta qori’ dan qori’ah, hafiz hafizah, mufassir mufassirah, yang berhasil meraih gelar juara pada STQ kali ini. Semoga prestasi yang diraih dapat semakin memotivasi Saudara-saudara untuk lebih giat berlatih sehingga nantinya mampu menorehkan prestasi pada event yang lebih tinggi yakni STQ tingkat Provinsi NTB, yang pada akhirnya akan mampu mengharumkan nama daerah kita Kabupaten Lombok Barat ini,” kata Wabup Fauzan Khalid.

Sedangkan bagi yang belum berhasil meraih prestasi, Fauzan berharap untuk tidak berkecil hati. Kegagalan saat ini hendaknya dapat menjadi cambuk untuk lebih giat berlatih sehingga pada even-even STQ di masa mendatang akan meraih prestasi yang membanggakan.

Saya ingin mengingatkan bahwa berakhir dan ditutupnya STQ pada malam hari ini bukanlah berarti terpasang tanda `Stop’ bagi Anda untuk mempelajari al-Qur`an. Bagi yang menang musuh utamanya adalah merasa puas, merasa cukup dan kadang-kadang merasa sudah hebat. Sehingga tidak mau lagi mengembangkan diri, belajar lebih tekun untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. Sedangkan bagi yang kalah, musuh utamanya adalah perasaan putus asa, minder dan kurang semangat yang pada akhirnya melahirkan sikap pasif dan apatis, tidak percaya diri untuk terus belajar dan berjuang. Padahal sebagaimana kata bijak, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda,” kata wabup yang juga mantan Ketua KPUD Provinsi NTB ini memotivasi.

Kepada, baik yang telah berhasil menjadi pemenang maupun yang belum berhasil, Fauzan berpesan untuk terus memacu diri, dengan meneladani dan mencontoh para teman, para senior, para guru, yang pernah berprestasi di tingkat provinsi, nasional dan internasional. Prestasi yang mereka raih sudah pasti disebabkan karena mereka tidak lekas berpuas diri dan tidak berputus asa.

Selanjutnya disampaikan Fauzan, menyambung apa yang disampaikan Bupati Zaini Arony saat pembukaan STQ, maka Fauzan kali ini mengingatkan untuk kembali memperbaiki nita belajar al-Qur`an.

Bila pada pembukaan STQ, Ahad, 4 Mei yang lalu, Bapak Bupati telah menyampaikan bahwa al-Qur`an mengandung ilmu pengetahuan yang kebanyakan masih bersifat global dan universal dan berisi ilmu pengetahuan tentang alam semesta dan seterusnya, maka pada kesempatan penutupan STQ ini, saya ingin mengajak kita semua untuk kembali ke niat awal belajar al-Qur`an yaitu lillahi ta`ala, mencari ridho Allah dalam rangka menjaga syiar Islam, menjaga kitab suci kita al-Qur`an dan mengamalkan serta mengajarkan isinya. Sebagaimana sebuah Hadis Rasulallah SAW. Dari Utsman r.a., Rasulullah saw bersabda,“ Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya”,” kata Fauzan Khalid yang juga sebelumnya mengutip sebuah ayat al-Qur`an..

Mengapa kita harus terus belajar al-Qur`an, memperdalam al-Qur`an? Karena tantangan umat Islam saat ini bukan saja tantangan perang fisik dan senjata namun lebih dari itu perang pemikiran, perang peradaban atau yang oleh Samuel P Huntington menyebutnya clash of civilization (benturan antar peradaban). Ada peradaban oriental (Timur Tengah) yang sama dengan kita, ada Peradaban Barat. Peradaban Barat saat ini sedang di puncak-puncaknya, peradaban Cina dan India yang sudah mulai mengejar dan juga peradaban Islam yang dulunya pernah jaya selama beberapa abad namun saat ini sedang mendapat tantangan dari segala penjuru dan juga dari dalam Islam sendiri.

“Anda para pembelajar al-Qur`an, generasi penerus Islam, memiliki tugas besar untuk menghadapi orang-orang yang memusuhi Islam, orang-orang yang ingin mendistorsi dan mendekonstruksi al-Qur`an yang kadang tidak hanya datang dari luar Islam tapi dari Islam sendiri. Dari kalangan Islam banyak muncul sarjana yang silau atas perkembangan ilmu pengetahuan Barat, yang mengusung pembacaan instan dan redaksionis untuk memahami Islam dan Al-Qur’an, yang berujung pada pembatalan sakralitas Al-Qur’an, penghancuran sendi-sendi keyakinan Islam, serta delegimitasi sistem pengetahuan Islam yang telah diproklamirkan oleh Nabi Muhammad SAW,” kata Fauzan.

Namun dmikian, sambungnya, Allah telah menjamin untuk menjaga kemurnian al-Qur`an hingga hari Kiamat termasuk melalui jasa-jasa para pembelajar al-Qur`an. Berkat jasa-jasa para pembelajar al-Qur`an, para hafiz dan hafizah, al-Qur`an terjaga keontetikannya hingga saat ini. Al-Qur`an dipelihara secara oral (lisan) secara turun temurun sejak masa nabi bahkan sampai sekarang dengan seleksi ketat terhadap otentisitas dan validitasnya. Menghafal teks al-Qur’an adalah satu tradisi pendidikan Islam. Hafalan yang melekat di kepala banyak orang menjadi mutawatir, dan atas dasar fakta sejarah adanya para penghafal al-Qur`an maka dapat dipastikan apa yang disebut mutawatir al-Qur’an dari generasi ke generasi. Selain itu, tambahnya, al-Qur’an terdokumentasi dalam bentuk tulisan yang terbukti mata rantai transmisinya paling ilmiah, diakui paling solid, paling otentik dibanding wahyu pada nabi yang lain.

“Oleh karena itu, kembali saya tekankan, menjadi juara atau pemenang adalah sebuah motivasi, tetapi substansinya adalah bagaimana kita mencintai dan menjaga kesucian al-Qur`an diikuti dengan pengamalan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, mari kita mengembalikan niat awal kita mempelajari al-Qur`an yaitu mencari ridho Allah dengan penuh keikhlasan. Sebagaimana kata Ibnu Atha`illah dalam Al-Hikam di antara tanda kesuksesan di akhir adalah kembali kepada Allah di saat start/mulai. Kembali kepada Allah saat start adalah dengan i`timad (berpedoman pada ajaran-Nya) dan Isti`anah (minta tolong kepada-Nya) insya Allah nihayahnya akan berakhir bahagia (happy ending),” pesan wabup muda ini.

Hal menarik lain disampaikan Fauzan Khalid yaitu bahwa ke depan agar kita terus melakukan kaderisasi, menciptakan tunas-tunas baru. Karena bagaimanapun, usia manusia terus bertambah sehingga harus ada regenerasi qori` qori`ah, hafiz hafizah, mufassir mufassirah yang akan menggantikan mereka yang sudah senior nantinya yang mungkin beralih menjadi juri atau hakim.

Seleksi Tilawatil Quran telah kita laksanakan dengan sukses berkat kerjasama yang sinergis dari semua pihak baik panitia, official kecamatan dan terlebih masyarakat di Kecamatan Lingsar. Kepada semua pihak yang terlibat, khususnya para Dewan Hakam kami atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya. Semoga apa yang kita laksanakan ini tercatat sebagi amal ibadah kita di hadapan Allah SWT. Amiin. Kepada tuan rumah Kecamatan Lingsar dan masyarakat Lingsar, secara khusus mewakili Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan juga peserta STQ, mengucapkan terima kasih karena telah menjadi tuan rumah yang ramah dan baik serta melakukan yang terbaik,” ujar Fauzan berterima kasih.

Wabup Fauzan Khalid kemudian dengan mengucap “Alhamdullillahhirobbil’alamin” menutup Seleksi Tilawatil Qur’an XXIII Tingkat Kabupaten Lombok Barat tahun 2014. Usai acara, saat diwawancarai, Fauzan mengatakan para juara terutama juara I akan mendapat hadiah umrah.

“Saya sudah berbicara dengan Pak Bupati, tidak hanya juara I, anggota Dewan Hakam pun nanti secara bergiliran akan diumrahkan, InsyaAllah,” kata Fauzan. Dalam penutupan STQ yang berlangsung sekitar pukul 20.00 hingga 22.00 Wita tersebut hadir Ketua DPRD Lobar H.Umar Said, Sekretaris Daerah Lobar, HM Uzair dan istri, sejumlah tuan guru, beberapa kepala SKPD, Muspika Lingsar, tokoh masyarakat dan seribuan masyarakat yang antusias menyaksikan penutupan STQ (Muhammad Busyairi-Humas)

Lampiran Keputusan Dewan Hakam STQ XXIII tahun 2014 Nomor DH/001/STQ/2014 Tanggal 7 Mei 2014 Tentang Penetapan Peserta Terbaik Satu, Dua dan Tiga pada Seleksi Tilawatil Qur`an (STQ) XXIII Tingkat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

I. Cabang Tilawatil Qur`an

a. Golongan Anak-anak Putra

Juara I Setia Budi Dilyanah (Gunungsari)

Juara II Najib Al-Mubarak (Narmada)

Juara III Munawar Solihin (Kediri)

b. Golongan Anak-anak Putri

Juara I Afifah (Narmada)

Juara II Bq. Nia Kamelia (Gunungsari)

Juara III Sulis Setiawati (Lembar)

c. Golongan Dewasa Putra

Juara I Abdul Wahab (Narmada)

Juara II Azhar (Kuripan)

Juara III Marin Ahmad, S.Pd (Gerung)

d. Golongan Dewasa Putri

Juara I Mas`adatin, S.Pd (Gunungsari)

Juara II Fatmi Setiani (Narmada)

Juara III Jumilah (Kediri)

II. Cabang Hifdzil Qur`an

a. Golongan 1 Juz Tilawah Putra

Juara I Alimul Amri (Lembar)

Juara II Humaidi Rodhiallah (Labuapi)

Juara III Shafarinur Rosyad (Gunungsari)

b. Golongan 1 Juz Tilawah Putri

Juara I Widia Sulastriani (Batu Layar)

Juara II Wahyu Hidayah (Sekotong)

Juara III Sri Wulandari (Lembar)

c. Golongan 5 Juz Tilawah Putra

Juara I Khazinatul Asror (Kediri)

Juara II Ahmad Bahidi (Batu Layar)

Juara III Syazwan Ramdhani (Gunungsari)

d. Golongan 5 Juz Tilawah Putri

Juara I Bq. Sirtufillail (Gerung)

Juara II Sri Rahmayanti (Kuripan)

Juara III Rohaini (Lembar)

e. Golongan 10 Juz Putra

Juara I M. Maliki Syukri (Kediri)

Juara II M. Syukron Syafamima (Gunungsari)

Juara III Fathurrahman Khairi (Lembar)

f. Golongan 10 Juz Putri

Juara I Nadia Yulia Zulrahmi (Gunungsari)

Juara II Ramadhani (Narmada)

Juara III Anisnawati (Gerung)

g. Golongan 20 Juz Putra

Juara I Abdullah Syahid Rabbani (Kediri)

Juara II Siswadi (Gunungsari)

Juara III M. Fathul Mu`in (Kuripan)

h. Golongan 20 Juz Putri

Juara I Uswatun Hasanah (Gunungsari)

Juara II Futsaniyah (Kediri)

Juara III Khairun Nisa` (Lembar)

i. Golongan 30 Juz Putra

Juara I Lalu Sayuti (Kediri)

Juara II Sirojul Haq (Narmada)

Juara III Miftahudin (Gunungsari)

j. Golongan 30 Juz Putri

Juara I Salikin Safar (Gunungsari)

Juara II Nurhayati (Labuapi)

Juara III Hadijah (Kediri)

III. Cabang Tafsir al-Qur`an

a. Golongan Bahasa Arab Putra

Juara I Husaini (Gunungsari)

Juara II Shoifi (Kediri)

Juara III M. Adnan (Gerung)

b. Golongan Bahasa Arab Putri

Juara I Husmayani (Lingsar)

Juara II Fatmawati (Gunungsari)

Juara III Iin Fadyaningsih (Labuapi)

Juara Umum: Kafilah Kecamatan Gunungsari

Para Kafilah Juara:

Juara I Gunungsari (43)

Juara II Kediri (28)

Juara III Narmada (22)

Juara IV Labuapi (11)

Juara V Gerung (8)

Juara VI Batu Layar (8)

Juara VII Kuripan (7)

Juara VIII Labuapi ( 7)

Juara IX Lingsar (5)

Juara X Sekotong (3)