Giri Menang, 10 Agustus 2020. Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Lombok Barat dan TP-PKK seluruh Indonesia melakukan video conference dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Ketua Umum TP-PKK Pusat. Di Lombok Barat, acara ini berlangsung di Ruang Jayengrane,Kantor Bupati, Senin (10/8), diikuti oleh Ketua TP PKK Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid dan jajaran, Asisten Administrasi dan Umum H. Mahyudin dan Kepala Bappeda Rusditah. Sosialisasi ini bertemakan Perubahan Perilaku Baru Masa Pandemi Covid-19.
Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya menyampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, harus diakui belum semua masyarakat sadar dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Oleh karena itu, semua termasuk TP-PKK, harus bergerak bersama dalam melakukan sosialisasi Perubahan Perilaku Baru Masa Pandemi Covid-19 sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
“Agar kita bisa melakukan sosialisasi yang lebih sistematis, terstruktur dan terencana,” ujar Tito.
Semua pihak, sebut Mendagri, harus bergerak mensosialisasikan kepatuhan pada protokol kesehatan hingga akar rumput (grassroot).
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan kehadiran TP-PKK bisa menjadi bagian strategis sosialisasi bahaya corona karena anak-anak biasanya lebih taat kepada ibunya.
“Kita tidak tahu kapan Covid-19 akan berakhir, maka peran PKK sangat penting,” ujarnya.
Selain itu, Doni juga menegaskan untuk bisa menjaga mereka yang rentan yaitu umur di atas 60 tahun yang mana 85% mereka yang meninggal karena corona adalah berumur 60 tahun ke atas dan memiliki penyakit komorbid (penyakit penyerta) seperti hipertensi, jantung, asma, ginjal, dan sebagainya.
Selain usia lanjut, yang juga harus diperhatikan dan dilindungi adalah tenaga kesehatan (nakes) karena mereka juga banyak menjadi korban.
“Perlu SOP perlindungan terhadap dokter (nakes, red,”ujarnya.
Menurut Doni, sosialisasi adalah penting dilakukan kepada masyarakat karena menurut survey 90% lebih masyarakat mengetahui corona tapi kurang dari 50% yang memiliki kesadaran.
“Covid sangat berbahaya, tapi manusia yang membawa covid jauh lebih bahaya,” ujarnya. Oleh karena itu, katanya, kita harus bisa menyadarkan masyarakat.
Menteri Desa PDTT H. Abdul Halim Iskandar memaparkan tentang penggunaan dana desa untuk bantuan langsung tunai (BLT) dan untuk lawan Covid-19 serta relawan desa aman. Selain lebih dari 500 ketua TP-PKK se-Indonesia, kegiatan ini juga diikuti oleh Ketua Umum TP PKK yaitu Ibu Tri Tito Karnavian.