Gerung, Diskominfotik – Kegiatan Lokakarya Penguatan kapasitas lintas sektor dalam implementasi konvergensi dan komunikasi perubahan perilaku (KPP) percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lombok Barat diselenggarakan oleh Yayasan Cipta bersama Pemkab Lombok Barat. Kegiatan diadakan di aula kantor BAPPEDA Lobar pada hari Selasa (8/11/2022).

Yayasan Cipta merupakan organisasi yang ditunjuk oleh Tanoto Foundation selaku sumber dana untuk melaksanakan proses penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Barat. District Officer Yayasan Cipta Kab. Lobar Budi Santosa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah diadakan antara Pemkab Lobar dan Tanoto Foundation pada hari Kamis (3/11/2022) lalu. Adapun pihak yang datang ke lokakarya ini ialah OPD serta perguruan tinggi yang terkait dengan penurunan angka stunting untuk melaksanakan analisis situasi. “Analisis situasi ini adalah proses dalam pemetaan masalah yang telah atau akan muncul di dalam proses penanganan stunting,” tambahnya.

Kegiatan lokakarya ini diharapkan dapat menghasilkan pemetaan masalah yang baik serta dapat mengetahui penyebab dari munculnya masalah tersebut dan juga mencari solusi bagi masalah tersebut. “Hasil ini kemudian nantinya akan kami olah kembali di BAPPEDA untuk mengetahui mana yang dapat digarap terlebih dahulu dan kemudian direkomendasikan ke Pemkab dan kemudian dapat disalurkan ke tingkat kecamatan dan desa di Kabupaten Lombok Barat,” jelas Budi Santosa

Ia juga mengatakan bahwa masalah yang saat ini sedang diproses ialah mengenai data. Terdapat beberapa data yang masih tidak relevan, sehingga menyebabkan Kabupaten Lombok Barat masih berada pada tingkat yang rendah dalam penurunan angka stunting. “Salah satu contohnya ialah dimana seharusnya data tersebut berada dalam skala desa, tetapi kemudian data yang ada secara nyata adalah data dalam skala sekolah. Oleh karena itulah kami kemudian harus mengolah kembali data tersebut agar dapat menjadi data yang relevan,” tuturnya.

Kegiatan lokakarya yang diadakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 7-8 November 2022 ini sangat diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Barat.

(Diskominfotik/Dhea)