Giri Menang, 17 Februari 2020- Salah satu penyakit mata yang kerap menimpa masyarakat adalah katarak. Dalam Hari Penglihatan Sedunia tahun 2015 , disebutkan Indonesia merupakan negara dengan tingkat penyakit katarak tertinggi kedua di dunia dan pertama di Asia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun itu menyebutkan tingkat prevalensi katarak Indonesia 0,1% per tahun. Dengan kata lain, setiap tahun ada satu pasien katarak baru di antara 1000 orang. Maka Kabupaten Lombok Barat dalam pencegahan berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan mata.
Wakil Bupati Lombok Barat, Hj Sumiatun mengungkapkan, mata adalah salah satu organ sensoris yang paling penting, 80% informasi diperoleh melalui mata. Mata adalah jendela dunia, berkat mata semua orang bisa melihat dan memudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas, mulai dari membaca, menonton video, menulis artikel dan lain-lain.
“Karena itu saya berpesan kepada masayarakat khususnya yang ada di Kecamatan Sekotong untuk memanfaatkan layanan Vision Center Satelit dengan sebaik-baiknya. Jangan ragu untuk datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan mata,” kata Sumiatun pada Kegiatan Launching Layanan Vision Center Satelit di UPT BLUD Puskesmas Sekotong. Senin (17/2).
Sumiatun juga mengatakan, saat ini Lombok Barat terus berupaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan melalui pembangunan sarana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu dan Poskesdes, lengkap dengan alat kesehatannya. Sampai saat ini, sebut Sumiatun, Lombok Barat telah memiliki 19 puskesmas, tahun ini akan menjadi 20, dengan 119 poskesdes dan 59 Pustu.
Sumiatun juga menyebutkan tenaga atau petugas dimasing-masing desa sudah terdapat bidan desa, bahkan untuk beberapa desa terpencil terdapat 2 – 3 bidan desa. Hal ini diupayakan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. Dan untuk menurunkan angka stunting, ia menegaskan pemerintah daerah telah berupaya menempatkan tenaga gizi desa dengan 1 orang tenaga untuk 2 desa.
“Petugas kesehatan beri pelayanan yang ramah, jangan cemberut. Siapa pun dia beri pelayanan yang sama jangan dibeda-bedakan. petugas harus ramah tamaah kepada masyarakat, jika kira-kira masyarakat miskin tidak memiliki BPJS mohon dibantu melalui Kepala Dusun,” kata Sumiatun.
Kepala Dinas Kesehatan Ni Made Ambaryati mengatakan, adanya poli mata di Puskesmas Sekotong supaya lebih cepat menjaring masyarakat yang terkena penyakit katarak serta pihak kesehatan pun bisa lebih cepat mengambil tindakan seperti oprasi atau tidak.
Lebih lanjut Ambaryati menyebutkan, dari 19 puskesmas yang ada di Lombok Barat hanya dua puskesmas yang sudah memiliki poli mata, yakni Puskesmas Gunung Sari dan Puskesmas Sekotong yang baru di Lounching. Untuk penambahan poli mata disetiap puskesmas, kata Ambaryati tergantung puskesmas mana yang ingin dibantu oleh pihak NJO.