Welcome!!, SMKN 1 Narmada Wakili NTB di Tingkat Nasional Untuk, Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi di Jakarta

Wartabumigora.com, LOMBOK BARAT – Prestasi yang patut di acungkan jempol,  itulah faktanya SMKN 1 Narmada yang di nakodai olek Drs. H. Amrullah, MM, Sosok kepala SMKN 1 Narmada ini adalah sosok yang low profile,  sangat akrab dengan semua kalangan terutama insan pers, lebih lebih dengan bawahannya hampir tidak ada sekat semuanya bisa bercengkrama dengan akrab layaknya kakak dengan adik, tapi tegas kalau itu berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab pekerjaan, saat ditemui media ini diruang kerjanya siang ini ( 08/08/2019 ),  sembari menceritakan terkait keberangkatannya untuk mewakili NTB dalam ajang Nasional Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi dijakarta yakni dari tanggal 12-18 Agustus 2019 ini.

H. Amrullah juga menceritakan, begitu banyak prestasi yang sudah kita raih, kendati sekolah kami ini baru berusia kurang lebih sembilan tahun sejak definitif sesuai dengan SK Bupati tanggal 15 Februari 2011, dalam kurun waktu satu setengah tahun kepemimpinan saya sebagai kepala sekolah di SMKN 1 Narmada.

” Ini kami bersama teman teman guru dan tata usaha terus melakukan pembenahan pembenahan yang sifatnya mengarah kepada peningkatan kualitas pendidik dan anak didik karena kami yakin kalu pendidiknya berkualitas tentunya akan menghasilkan anak didik yang berkualitas juga, “cetus H.  Amrullah.

Lebih rinci H. Amrullah menyebutkan diantara prestasi-prestasi yang sudah kita raih selama ini diantaranya adalah pengadaan ruang RPS 4 unit,  green house pertanian, penataan parkir siswa dan guru serta tembok keliling sekolah,  sedangkan prestasi non akademik.

Amrullah juga menyebutkan pernah menjadi juara 3 LKS IT tingkat propinsi NTB tahun 2018, juara 1 gitar solo dan tari tradisional tingkat kabupaten lombok barat tahun 2019, tentunya ini menjadi semangat kita bersama untuk terus berpacu untuk memberikan yang terbaik untuk sekolah kita tercinta ini dan kabupaten Lombok Barat yang kita sama sama banggakan, tentunya apa yang telah dan akan kita raih adalah merupakan kerja keras dan kerjasama semua pihak sehingga semua ini dapat kita raih,  apalah artinya kalu tidak ada dukungan dan kerjasama yang baik diantara kita semua mustahil semua ini dapat kita raih.

” Yang ingin saya sampaikan atas nama kepala sekolah dan seluruh keluarga besar SMKN 1 Narmada sangat mengharapkan sekali bantuan pemerintah daerah ataupun pusat untuk sudi kiranya memberikan kami bantuan berupa pengadaan sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar  yang dirasa masih sangat kurang sekali dan penambahan tenaga pengajar kedepannya,”Sebut H. Amrullah tersenyum. (Dvd).

https://www.wartabumigora.com/2019/08/welcome-smkn-1-narmada-wakili-ntb-di.html?m=1

Kadis P2KBP3A Lobar harapkan ada Desa Ramah Anak di Sekotong

Kimsekotongnews.com-Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( P2KBP3A), Kabupaten Lombok Barat,Ramdan Haryanto,S.Sos, mengharapkan agar ada desa di Kecamatan Sekotong yang menjadi Desa Ramah Anak.
Hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut dari di tetapkannya Kabupaten Lombok Barat,sebagai Kabupaten Sayang Anak.

“Ya,kami sangat berharap agar ada desa di Kecamatan Sekotong ini yang menjadi desa ramah anak,karena hingga saat ini belum ada”.ucap Kadis saat berkunjung ke UPTD P2KBP3A Kecamatan Sekotong.Kamis (08/08/2019).


Harapan tersebut tentunya sangat berdasar,mengingat terdapat 6.091 Balita dan 1.018 bayi yang masuk dalam cakupan posyandu pada tahun 2018.Berdasarkan data yang ada,sebaran jumlah bayi dan balita hampir merata di setiap desa di kecamatan ujung barat Gumi Patut Patuh Patju ini.

Adapun sebaran bayi dan balita di masing-masing desa di Kecamatan Sekotong tercatat sebagai berikut :
Desa Cendi Manik,Bayi 109 dan Balita 571 orang.
Desa Sekotong Tengah,Bayi 94 dan Balita 689 orang.
Desa Taman Baru,Bayi,57 dan Balita 445 orang.
Desa Buwun Mas,Bayi 160 dan balita 1.356 orang.
Desa Sekotong Barat, Bayi 152, Balita 873 orang.
Desa Pelangan, Bayi 174 dan Balita 845 orang.
Desa Gili Gede Indah,Bayi 19 dan Balita 135 orang.
Desa Kedaro,Bayi 112 dan Balita 576 orang.
Desa Batu Putih,Bayi 141 dan Balita 601 orang.

Sementara desa dengan jumlah bayi balita terbanyak yakni,Desa Buwun Mas sebanyak 1.510 bayi balita.Desa Buswun Mas merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak dan terluas wilayahnya di Kecamatan Sekotong.

Sementara itu,terkait dengan pelaksanaan program keluarga berencana(KB) di wilayah binaannya,Haji Muhyin,Kepala UPTD P2KBP3A Kecamatan Sekotong menyebutkan adanya kemajuan.Terlihat dari peserta KB aktif tahun 2018 sebanyak 10.235 orang.Jumlah pasangan usia subur (PUS) 14.325 orang,sementara Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak 26.095 orang.

“Untuk program berikutnya,kami akan bentuk Kampung KB di Kecamatan Sekotong”.Demikian H.Muhyin menjelaskan.

Menanggapi harapan dari Kadis P2KBP3A yang menginginkan ada desa ramah anak di sekotong.Kepala Desa Sekotong Tengah sangat siap dan menanggapi positif.
Bahkan untuk tahun ini,Lalu Sarappudin berencana membentuk taman bermain untuk anak-anak di desanya.

“Kami akan adakan tempat bermain anak-anak di Sekotong Tengah,dan kami siap untuk menjadi Desa Ramah Anak,”ungkap Sarappudin.

Selain itu juga,Sekdes Sekotong Tengah menyebutkan,sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan anak,pemerintah desa telah membentuk Perdes Perlindungan Anak dan Forum Anak Desa.

“Kami sudah ada Perdes Perlindungan Anak yang sudah di terapkan,dari Perdes tersebut”lanjut Rasid” telah terbentuk Forum Anak Desa,KPPAD dan juga lembaga-lembaga Paud,serta pemberian beasiswa bagi anak kurang mampu,”terang Muhamad Rasid,saat mendampingi Kadis berkunjung ke Desa Sekotong Tengah.

Melihat berbagai kegiatan yang di lakukan di Desa Sekotong Tengah,Ramdhan berharap agar desa ini menjadi desa ramah anak.

“Kami akan turunkan tim untuk melihat persiapan Desa Sekotong Tengah untuk ditetapkan sebagai desa ramah anak,”kata Harry.(sid).

Haeratun Fauzan Khlaid Berikan Vitamin A kepada 77 Anak

Sebanyak 77 anak yang mengikuti Posyandu diberikan vitamin A secara gratis oleh Ketua TP PKK Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid.

Sambil memberikan Vitamin A, Khairatun mengajak ibu-ibu hamil, ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita untuk rutin mengikuti Posyandu setiap bulannya.

Di Posyandu, para ibu hamil dan bayi balita akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, imunisasi, dan timbang berat badan untuk mengetahui status gizi anak dan ibu hamil.

“Kegiatan posyandu hari ini kita juga memberikan tetesan vitaman A kepada anak balita kita yang banyak sekali manfaatnya,” katanya saat mengunjungi Posyandu di Dusun Kesuma Lauq, Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung, Senin (5/8).

Ia menambahkan, pola asuh anak juga harus diperhatikan agar kedekatan emosional antara anak dan orang tua tetap terjaga, seperti pemberian ASI ekslusif bagi anak setelah melahirkan.

“Orang tua harus lebih memberikan perhatian kepada anaknya, mulai dari memberikan makanan yang sehat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Jangan hanya main HP sementara anak tidak dirawat sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Barat H. Muhammad Abdullah menuturkan, pemberian Vitaman A penting untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan dan daya tahan tubuh bagi anak balita. Untuk itu kegiatan ini rutin diadakan setiap enam bulan sekali di bulan Februari dan Agustus di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini dimanfaatkan juga untuk mengukur berat dan tinggi badan anak balita sehingga mengetahui apakah ada penurunan jumlah kasus stunting dari situ.

“Kita berikan kepada anak balita, ada dua jenis, yang berwarna biru dan merah. Vitamin A warna merah kita berikan kepada anak balita yang berumur diatas satu tahun sampai umur lima tahun, dan warna biru kita berikan untuk umur di atas enam bulan sampai umur satu tahun dengan jumlah kandungan yang berbeda,” katanya.

“Dengan pemberian Vitamin A untuk mengatasi penyakit-penyakit yang terkait dengan gangguan mata dan meningkatkan daya tahan tubuh bagi anak,” lanjutnya.

Lombok Barat Siap Jadi Tuan Rumah MTQ XXVIII Tingkat Provinsi NTB

Lombok Barat Siap Jadi Tuan Rumah MTQ XXVIII Tingkat Provinsi NTB

Giri Menang, Senin 5 Agustus 2019 – Kabupaten Lombok Barat, sudah menyatakn siap sebagai tuan rumah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qu’ran (MTQ) ke XXVIII tingkat Provinsi NTB tahun 2019. Pernyataan tersebut disampaikan melalui Ekspose Persiapan MTQ XXVIII tingkat provinsi NTB di Aula Kantor Dinas PUTR di Gerung, Senin (5/8/2019).

Semula, rencana MTQ akan digelar tanggal 9 s/d 15 Oktober 2019. Namun karena pada waktu yang sama, akan digelar penyelengraan Munas MUI 2019 di NTB. Maka gelaran MTQ dimajukan tanggal 3 sd 10 Oktober 2019.

“Karena ada penyelenggaraan Munas MUI, kita rubah menjadi tanggal 3 sampai 10 Oktober 2019,” jelas Sekda Lombok Barat, H.Moh.Taufiq dihadapan perwakilan Biro Kesra Pemprov NTB, Ketua LPTQ Provinsi NTB, Ketua DPRD Lomok Barat, Asisten II Pemkab Lombok Barat, Ketua LPTQ Kabupaten Lombok Barat, Angota Forkopinda Lombok Barat, Camat Gerung, sejumlah pimpian OPD serta Event Organizer (EO) MTQ XXVIII NTB tahun 2019.

Dalam arahannya, Sekda Taufiq meminta, penyelenggaraan MTQ XXVIII di Lombok Barat supaya lebih semarak, bila perlu lebih semarak dari penyelenggaraan MTQ di Bima beberapa tahun lalu. Semarak menurut sekda adalah, semarak penyelenggaraan, semarak pelayanan, akomodasi, agenda serta semarak dari sisi lighting pada malam hari.

“Kita juga akan menampilkan tarian kolosal yang melibatkan puluhan penari latar dan utama,” sebut sekda. Namun dia meminta, tarian ini jangan sampai mengalahkan tampilah agenda utama penyelnggaraan MTQ, sehingga akan berdampak pada cabang-cabang yang dilombakan.

Dikatakan sekda, ada yang menarik pada agenda MTQ ini, dimana pada sesi Pawai Taaruf akan mengusung tema “Pawai Taaruf Nasional”. Maka, pawai ini akan diikuti juga oleh kelompok atau komunias non Muslim.

Secara regulasi, penyelenggaraan MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB, Pemkab Lombok Barat sudah menerbitkan SK nomor 409/09/ADM.KESRA/2019, tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB. Dalam SK ini, ada 12 seksi yang harus dipertanggungjawabkan oleh koordinator bersama anggotnya. Termaktub juga penanggungjawab kafilah masing-masing kabupaten/kota.Demikian juga diperkuat dengan SK Gubernur NTB, nomor 451.14.251 thun 2019, tentang Penunjukan Kabupaten Lombok Barat sebagai Penyeleggara MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB tahun 2019.

Dalam ekspose tersebut, pihak EO, juga memaparkan denah panggung serta rencana tampilan tarian kolosal yang sarat nuansa islami. Rencananya, panggung berada di sebelah utara Bencingah menghadap ke timur.

Di tempat yang sama, Ketua LPTQ NTB, DR.H.Zaidi Abdad mengakui, dari sekian kali penyelenggaraan MTQ, hanya kabupaten Lombok Barat yang dirasa lebih siap dari awal. Untuk itu kata Abdad, sudah sepantasnya kalau kabupaten Lombok Barat diberi apresiasi dan aplaus yang meriah. Namun kata dia, masalah tempat penginapan kontingen, sesuai keputusan rapat kerja LPTQ NTB, penyelnggaraan MTQ XXVIII di Lombok Barat, masalah konsumsi, transportasi dan akomodasi ditanggung oleh masing-masing Pemda kabupaten/kota. Ini sesuai dengan pagu anggaran yang ada pada DPA kabupaten/kota bersangkutan.

Hal ini, disampaikan juga oleh Ketua LPTQ Lombok Barat bahwa, jika kontingen daerah akan diinapkan di rumah warga, maka kabupaten/kota akan merasa kesulitan mempertanggungjawabkan anggaran yang digunakan.

Dicontohkan, Kabupaten Sumbawa sudah sejak awal memesan Hotel Madani dengan menggunakan anggaran yang mereka punya. Namun, jika pihak penyelenggaran bersikeras menginapkan kontingen di wilayah Senggigi, itu bisa-bisa saja, tetapi pada rapat berikutnya, seluruh GM Hotel supaya diundang rapat. Gunanya untuk kesiapan akomodasi hotel serta singkronisasi masalah diskon harga.

 

Segera dibuka Pendaftaran Peserta Se – Indonesia Yang Bakal Ikut Gowes Nusantara Di Lombok Barat

LOMBOK BARAT, Wartabumigora.com – Pemerintah Lombok Barat, melalui Dispora akan menggelar event nasional Gowes Nusantara untuk kali ketiga, kegiatan ini di dukung oleh Kementrian Olahraga (Kemenpora) seperti tahun sebelumnya yang akan kembali mengambil rute jalur Senggigi.

H. Abdul Mahnan selaku staf ahli Bupati Lombok Barat menjelaskan, salah satunya even ini akan diikuti oleh 20 peserta dari perwakilan seluruh indonesia yang akan mensukseskan kegiatan yang juga dihajatkan membangkitkan parwisata lobar pascagempa ini,  pihak Dinas Pemuda dan Olahraga pun melaksanakan rapat Persiapan teknis. Dalam rapat teknis ini dihadiri sejumlah pihak terkait untuk membahas beberapa hal seperti persiapan, kemanan, jalur, kenyamanan hingga berbagai hiburan yang akan dipertunjukan.

“Ini event yang sangat penting dan perlu kita sukseskan. Kita harapkan gaungnya ini bisa sampai kepada Internasional,” ujar H. Abdul Manan

Menurut H. Abdul Manan, Event Gowes ini akan digalar pada 1 September 2019 mendatang. Sebanyak 5 ribu peserta ditargetkan akan mengikuti acara ini, Tidak hanya oleh pecinta gowes saja, seluruh ASN di Pemkab Lobar juga akan turut serta mengikuti acara olahraga sehat itu.

“Sekolah-sekolah juga, Kalau perlu bisa lebih dari 5 ribu,” ungkap mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan itu.

Di samping itu juga Plt Kepala Dispora Lobar, Ma,ad Adnan membeberkan jika event itu menjadi titik akhir rute dari tim penjelajah nusantara yang diikuti oleh seluruh pemuda se-Indonesia. Perlu diketahui jika tim jelajah nusantra yang teridiri dari 20 orang itu bersepedah mengelilingi Indonesia. Hal itu merupakan bagian mengkampanyaikan hidup sehat berolahraga. Sehingga para peserta itupun kemungkinan akan turut mengikuti gowes nusantara di Lobar.

“Itu starnya di Papua dan Finisnya di Lobar,” ungkapnya.
Para peserta Gowes Nusantara inipun akan menyukai Hadiah yang disiapkan panitia. Satu unit Sepeda Motor bermerek siap diperebutkan sebagai doorprize. Disamping puluhan sepedah dan hadiah menarik lainnya.

“Itu yang kita siapkan, kita masih berharap dari sponsor yang kita bina kerjasama ada sumbangsi lebih. Harapan kita sih tiket umroh,” imbuhnya. Seperti tahun lalu pada pelaksanaan Gowes Nusantara ini pihak panitia bekerjasama dengan Montana Hotel. Menurut GM Montana Hotel Binang Odi Alam pihanya mendukung event ini demi mengembalikan geliat wisata di Senggigi. Sebab tak bisa ia pungkiri hingga kini Senggigi belum bangkit seperti sebelum Gempa melanda Lombok.

“Artinya ini komitmen kita dari setelah gempa sampai hari ini kita tidak akan berhenti untuk membantu mendukung peningkatan pariwisata di Lobar. Lebih utama di Senggigi,” jelas dia. (Lalu).

Sumber : https://www.wartabumigora.com/2019/08/segera-dibuka-pendaftaran-peserta-se.html

BUPATI LOMBOK BARAT RESMIKAN BERUGAK BACA

Giri Menang, NewsMetropol – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid pagi tadi meresmikan Berugak Baca di halaman SDN 3 Batulayar, Desa Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Senin (5/8).

Berugak berukuran 2 x 3,5 meter yang difungsikan sebagai perpustakaan mini ini dibangun oleh para mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Amerika (KWA) Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) sebagai bentuk program Pengabdian Masyarakat (Pengmas).

“Saya bahagia sekali pagi ini bisa hadir meresmikan Berugak Baca. Ini memang sangat sederhana, tetapi tujuannya sangat besar. Saya terinspirasi agar semua sekolah di Lombok Barat punya seperti ini. Lebih-lebih sekarang di bawah pemerintahan Bapak Joko Widodo lagi betul-betul di utamakan budaya literasi di masyarakat Indonesia,” kata Bupati.

Bupati menekankan pentingnya menumbuhkan minat baca di masyarakat khususnya bagi anak-anak. Ia melihat saat ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain gadget dibandingkan membaca buku.

“Saya ingin mendorong masyarakat untuk rajin-rajin membaca. Dengan membaca pikiran kita akan terbuka. Yang perlu kita contoh dari masyarakat Barat itu cara berpikirnya. Sekarang terbalik, cara hidupnya yang kita ikuti. Seharusnya, cara pikirnya mendunia tapi tingkah lakunya mengikuti adat istiadat budaya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia Bayu Kristianto mengatakan, walaupun perpustakaan di SDN 3 Batulayar sudah ada, namun jumlah koleksi bukunya perlu ditambah. Selain itu anak-anak membutuhkan pemaparan pengetahuan yang menyenangkan.

“Salah satunya dengan menyatukan area belajar mereka dengan area bermain. Karena itu, Berugak Baca dibangun di halaman SDN 3 Batulayar. Perpustakaan mini ini menggabungkan unsur budaya lokal yang disebut berugak yang memberikan fasilitas tempat di mana mereka bisa belajar sambil bermain,” kata Bayu.

Dengan adanya bangunan sederhana ini, lanjut Bayu, diharapkan dengan menautkan area belajar dengan dunia bermain anak-anak sehingga dapat meningkatkan wawasan mereka yang duduk di situ.

“Diharapkan pengetahuan mereka bertambah dan terbuka dengan dunia luar, serta memperluas wawasan mereka agar lebih global dan tidak terbatas batas-batas desa mereka saja,” ujarnya.

Selain membangun berugak, tim UI juga melengkapinya dengan koleksi buku-buku yang dikumpulkan dari sumbangan perorangan maupun penerbit buku di Jakarta. Setelah dibangun,

berugak dan buku-buku tidak diletakkan begitu saja, tapi tim pengabdian masyarakat mengadakan pelatihan bagaimana mengelola perpustakaan.

“Kita libatkan relawan dari Univesitas Mataram, masyarakat, guru-guru, dan anak-anak untuk menyusun buku, membuat kartu peminjaman, melatih anak-anak sekolah yang ingin menjadi pustakawan. Sehingga kami berharap masyarakat punya rasa memiliki terhadap baruga dan buku-bukunya,” ujar Bayu.

Danar berharap, pengelolaan Berugak Baca ini terus berkelanjutan. Tim juga melibatkan aktivis dari universitas di Mataram sebagai relawan yang diharapkan akan terus menggiatkan semangat literasi masyarakat.

“Dengan begitu, Berugak Baca akan terus bertumbuh, koleksi bukunya bertambah, bahkan jadi pusat kegiatan masyarakat,” katanya.

(Rahmat)

Sumber : http://newsmetropol.com/bupati-lombok-barat-resmikan-berugak-baca/

Tournament Sepak Bola Saandik Cup, Meriahkan HUT RI 74

Batulayar, Kominfo. Memeriahkan HUT RI ke 74 Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, M.Si membuka tournament sepakbola Sandik Cup, Minggu (4/8/2019). Bupati Lombok Barat,  H. Fauzan Khalid menyatakan, pentingnya tunamen sepak bola ini sebagai sarana memilih pemain terbaik. Tournamen semacam ini bias dijadikan media untuk mencari bibit-bibit pesepakbola berbakat yang dimulai dari jenjang terbawah hingga melaju ke event yang lebih luas lagi.

“Bakat-bakat talenta pesepakbola dari desa bias ditempa menuju atlit potensial di daerah hingga menjadi pemaian nasional,” ujar Bupati.

Sebelumnya, Kepala Desa Sandik, H Abdurrahman mengatakan, Desa Sandik sangat mendukung penuh kegiatan event sepak bola ini.

“Harapan kami dalam kegiatan ini semua pemain dapat menjunjung tinggi sportivitas dan menjaga tali persaudaraan dan untuk menyambung tali silaturrahmi antar pemain se Dusun Desa Sandik. Jangan jadikan ajang sepak bola ini sebagai ajang permusuhan tapi jadikan ajang sepak bola ini sebagai sarana untuk menjaling silaturahmi antar pemain dan juga pendukung dari masing-masing dusun dukungan,” ujarnya.

Pada laga pertama tersebut mempertemukan tim dari Dusun Dawung vs Dusun Aik Are. Skor akhir 0:2 untuk kemenangan Dusun Aik Are. (Yani).

BANK DUNIA PUJI KOMITMEN BUPATI LOMBOK BARAT TURUNKAN STUNTING

Giri Menang, Rabu 31 Juli 2019 – Bupati Lombok Barat (Lobar) menerima kunjungan Tim Kesehatan World Bank (Bank Dunia) di Kantor Bupati Lobar, Rabu (31/7/2019) pagi. Tim yang diwakili Melissa Chew dari Malaysia, dan Yurdhina Meilissa dari Indonesia tiba di Kantor Bupati sekitar pukul 11.00 Wita bersama Kepala Dinas Kesehatan Lobar H. Rachman Sahnan Putra dan jajaran.

Tim Kesehatan World Bank sengaja bertemu bupati untuk berbincang-bincang mengenai keberhasilan Pemkab Lobar menekan kasus stunting secara signifikan. Seperti diketahui, pada tahun 2017, pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Lombok Barat bersama tiga daerah lain di Indonesia sebagai daerah percontohan penanganan kasus stunting.

Hingga tiga hari kedepan, tim akan mendokumentasikan praktik yang dilakukan Pemkab Lobar dalam rangka upaya penanggulangan stunting. Mulai dari jajaran tertinggi pemerintahan hingga masyarakat di desa. Hasilnya kemudian akan dibukukan untuk selanjutnya dibagikan kepada seluruh daerah di Indonesia sebagai acuan untuk menekan kasus stunting.

Tidak seperti buku terbitan Bank Dunia lainnya yang sebagian besar berbahasa Inggris, buku ini nantinya akan ditulis dengan bahasa Indonesia. Tujuannya untuk memudahkan para pembaca di seluruh daerah se-Indonesia sehingga terpacu untuk belajar dan mengimplementasikannya di daerahnya.

Bank Dunia juga akan meluncurkan buku ini secara online dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris agar dapat dinikmati secara global sehingga negara lain dengan kasus serupa dapat bertukar pengalaman sehingga program di Lombok Barat dapat diterapkan lebih baik lagi.

“Tujuan kami datang kesini adalah untuk belajar ke Lombok Barat, bagaimana Lombok Barat berhasil menurunkan stunting cukup jauh. Kalau kita lihat memang kalau angka di Indonesia memang kelihatannya stagnan, tapi kalau kita lihat Lombok Barat bisa menurunkan sampai sebegitu jauh. Berarti mungkin ada yang bisa dipelajari oleh daerah lain,” kata Yurdhina Melissa.

“Dan memang kita sudah mendengar Lombok Barat banyak sekali melakukan inovasi misalnya mulai dari sistem informasi kesehatannya, kemudian bagaimana bekerja bersama kader dan unsur masyarakat, dan itu hal – hal yang tidak hanya bisa direplikasi tapi juga mungkin bisa menginspirasi daerah lain untuk bagaimana mereka bisa mengadaptasi program itu sesuai dengan konteks daerah masing-masing,” lanjutnya menerangkan.

Dari hasil berbincang dengan bupati selama satu jam lebih, Yurdhina Melissa melihat Bupati Fauzan Khalid sebagai sosok pemimpin yang memiliki komitmen kuat menurunkan stunting di Gumi Patut Patuh Patju ini. Ia melihat semua program inovasi yang dijalankan tidak hanya dilakukan oleh dinas kesehatan saja, namun juga dilakukan dinas-dinas lain. Hal itu sesuai dengan tiga kata kunci yang terus ditekankan bupati dalam setiap kesempatan, yaitu intergrasi, sinergi, dan komplementaritas dalam seluruh program dibawah kepemimpinannya.

“Itu menunjukkan bahwa ada komitmen kepemimpinan yang kuat. Karena kalau misalnya pemimpin yang diatas tidak bisa memberikan arahan dan kemudian memberikan leadership bagaimana antar dinas bisa bekerjasama, itu tidak akan terjadi. Dan saya lihat juga beberapa keberanian yang kemudian dilakukan untuk bagaimana membuat program-program itu tidak hanya terlaksana ketika beliau menjadi bupati saja, tapi juga dipersiapkan untuk kemudian terus berlanjut setelah masa kepemimpinan beliau,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lobar H. Rachman Sahnan Putra sangat mengapresiasi kedatangan tim World Bank.

“Ini adalah sebenarnya event yang sangat bagus bagi Lombok Barat untuk terexpose keluar. Karena World Bank ini akan mendokumentasikan best practice atau praktik baik yang dilakukan di Lombok Barat ini dalam upaya-upaya mencegah dan menurunkan stunting. Ini artinya World Bank ini ingin melihat apasih yang dilakukan oleh Lombok Barat untuk bisa diketahui oleh banyak orang, untuk bisa diketahui oleh daerah-daerah lain di Indonesia menjadi sebuah buku yang nanti terdokumentasi dan nanti orang akan bisa membaca, itu intinya,” jelas Rachman.

Progress penurunan stunting di Lombok Barat diakui Rachman sangat signifikan. Angka kasus stunting di Lombok Barat tahun 2007 adalah 49 persen. Dengan dukungan bupati serta keterlibatan lintas sektor, angka kasus stunting dapat turun menjadi 32 persen di tahun 2016. Data terakhir menunjukkan, pada Februari 2019, penurunan angka kasus stunting di Lombok Barat dapat ditekan menjadi 25,04%.

Tahun ini, Dinas Kesehatan lebih memfokuskan program pada program intervensi sensitive, yakni penguatan-penguatan program yang bisa mendukung pemberdayaan masyarakat.

“Salah satunya adalah menjadikan Lombok Barat 100% Open Defecation Free (ODF)/Bebas Buang Air Besar Sembarangan dengan program Berpijak Sehat. Kemudian penguatan-penguatan penyediaan air bersih yang itu oleh teman-teman di Pamsimas dan di PU. Yang lain adalah kemarin Ketua Tim Penggerak PKK bersama jajarannya membuat komitmen target bahwa Lombok Barat ini harus bebas stunting di tahun 2024. Itu kan membutuhkan semangat, membutuhkan kebersamaan, membutuhkan sinergitas program dari semua OPD dan lintas sektor,” pungkasnya.

PEMKAB LOMBOK BARAT GELAR MUTASI

Giri Menang, 1 Agustus 2019 – Hanya diizinkan memutasi 47 pejabat saat mutasi kemaren, Rabu (31/7/2019), Pemerintah Kabupaten Lombok Barat merasa kecewa karena masih banyak jabatan yang lowong. Hal itu diakibatkan oleh adanya Surat Edaran Mendagri Nomor 821/4247/SJ tentang Tata Cara Pengangkatan Pejabat Tinggi Pratama, Pejabat Administratur, dan Pengawas Bagi Daerah yang Menyelenggarakan Pilkada Serentak.

Pada point 2 huruf a surat tersebut, Mendagri hanya memboleh penggantian pejabat hanya untuk mengisi jabatan yang kosong, dilakukan dengan selektif, namun tidak diperkenankan untuk melakukan rotasi/ mutasi jabatan.

“Kebijakan Mendagri itu yang menyebabkan setiap mutasi, pasti akan menimbulkan kekosongan lagi sehingga tidak efektif. Pemda kalau memutasi, pasti akan mutasi lagi untuk mengisi kekosongan,” terang Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Moh. Taufiq.

Menurut Taufiq, Pemda justru akan selalu disibukkan untuk mengurus ijin. Taufiq dengan tegas meminta agar edaran Mendagri itu agar ditinjau ulang.

“Edaran tersebut mengabaikan rekomendasi dari Gubernur dan KASN yang telah susah payah kita peroleh,” keluh Taufiq.

Menurut Taufiq, Kemendagri sama sekali kaku dengan kebijakannya dengan tidak mempertimbangkan bahwa pengisian jabatan kosong, pasti akan menimbulkan kekosongan baru sehingga mutasi/ rotasi dalam kasus ini, juga adalah mengisi kekosongan.

“Mereka mungkin berasumsi semua promosi, jadi tidak menimbulkan kekosongan,” ujar Taufiq.

Seperti dilansir beberapa media hari ini (1/8/2019) Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid telah melakukan mutasi dan pengukuhan kepada total 55 orang pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Sebanyak 47 orang adalah mutasi, sisanya adalah pengukuhan saja.

“Pemda sebenarnya mengusulkan 110 orang, namun hanya dijinkan untuk 55 orang saja,” aku Kepala BKD PSDM Lombok Barat, Suparlan melalui media tersebut.

Menurut Suparlan, dengan kondisi seperti itu, masih banyak posisi jabatan yang kosong. Untuk Jabatan Tinggi Pratama atau Eselon 2, paling tidak ada 7 jabatan yang masih kosong. Setelah ditinggalkan oleh Budi Dharmajaya yang menempati pos barunya sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup, praktis posisi Kepala Dinas Kominfo menjadi kosong. Demikian pula halnya dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Kepala DPMPTSP yang menjadi kosong akibat keduanya dimutasi menjadi Staf Ahli Bupati.

Belum lagi dengan posisi Kepala Perangkat Daerah yang memang telah lama kosong akibat ditinggalkan pejabatnya yang purna tugas atau mutasi ke institusi lain. Jabatan-jabatan eselon 2 yang masih kosong tersebut antara lain Asisten 3, Inspektur, Sekretaris DPRD, Kepala Bapenda, dan Kepala Dispora.

“Kita akan segera melakukan pengisian dengan proses ijin yang sama dengan kemaren,” terang Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat ditemui di ruang kerjanya pasca melakukan pelantikan.

Dari pantauan di lapangan, dampak kekosongan jabatan tersebut sebenarnya tidak terlalu dirasakan karena terisi oleh pejabat pelaksana tugas. Namun sampai hari ini, pejabat pelaksana tugas untuk dinas yang dianggap vital belum ditetapkan, seperti di DPMPTSP dan Dinas Ketahanan Pangan.

Menyikapi posisi dan tugas barunya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Budi Dharmajaya mengaku siap menjalankan tugas di tempat barunya.

“Soal penempatan, itu prerogratif atasan. Kita sifatnya menjalankan. Di DLH, tupoksinya sudah jelas, tinggal melengkapi yang kurang,” terang Budi yang juga menyayangkan banyak jabatan masih kosong di Dinas Kominfo yang ditinggalkannya.

“Selain Kadis, ada 3 jabatan eselon 4 yang masih kosong di Kominfo,” ujar Budi.

ROAH LITERASI, SASARAN MINAT BACA WARGA PELOSOK

Giri Menang, Kamis 1 Agustus 2019 – Acara ‘roah’ bukan lagi tradisi kenduri bagi kebanyakan warga kampung. Namun roah ini, telah dikolaborasi menjadi sebuah momen penting. Penting dalam rangka menggairahkan minat baca warga pelosok kampung.

Kegiatan yang berlabel ‘Roah Literasi’ mendapat perhatian khusus dari Ketua TP PKK Provinsi NTB dan Kantor Bahasa. Kegiatan Roah Literasi, berlangsung di Dusun Jelateng, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar-Lombok Barat. Banyak kegiatan yang dirangkum. Diantaranya, bioskop keliling, lomba bercerita, lomba menulis surat kepada Ibu Gubernur, pentas anak dan karya seni, MoU gerakan literasi dan lounching mobil cerita, literasi award serta pemberian beasiswa yatim.

Kegiatan yang digagas warga Dusun Jelateng ini tidak sia-sia. Kamis (1/8/2019), tim dari kantor Bahasa NTB dan TP PKK Provinsi NTB, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh relawan.

“Saya selaku Ketua TP PKK Provinsi NTB, menyampaikan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh relawan, Kepala desa dan seluruh wara Desa Gegerung yang telah memiliki gagasan yang sangat mulia ini,” kata Ketua TP PKK Provinsi NTB, Niken Septarini Widiawati dalam sambutannya.

Pesan istri Guernur NTB ini, dengan adanya kegiatan roah literai ini, seluruh warga dan keluarga desa Gegerung tidak ada lagi yang buta huruf. Bahkan pada kesempatan itu, Niken merujuk perintah membaca yang termaktub dari Al-Quran.

“Dalam Al-Quran, kita juga diperintah untuk membaca. Jadi mari kira rajin dan sering membaca, karena dengan membaca kita menjadi pintar,” saran Niken bersemangat.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Gegerung, Harun pun menyampaikan apresiasi kepada TP PKK NTB, tim dari Kantor Bahasa, Kepala Perustakaan dan Arsip Lombok Barat, serta seluruh warga dan orang tua dari peserta roah literasi. Selain menyampaikan aktivitas relawan, Harun juga menyampaikan aktivitas ekonomi warganya. Mereka kebanyakan sebagai perajin kayu Gaharu yang sudah merambah marketingnya sampai ke China, Hongkong dan Thailand.

Hal yang sama, juga disampaikan oleh Penggagas ‘Bale Baca Kerjan Dongeng’, Husnul Khotimah menyatakan, pada awalnya, bale Baca Kerajaan Dongeng ini hanya sebuah komunitas yang focus pada dunia pendidikan anak-anak. Mengingat saat ini, dunia pendidikan khususnya minat baca sangat kurang. Kata Husnul, sebabnya adalah tehnologi komunikasi seperti HP yang salah digunakan.

“Di tempak kita sekarang ini, dulu kumuh dan dijadikan tempat pembuangan sampah warga. Sekarang kita sulap menjadi tempat belajar yang disukai anak-anak. Selain belajar edukatif, anak anak juga di sini belajar tahfidz,” kata Husnul.

1 25 26 27 28 29 47