Pramuka Membentuk Calon Pemimpin yang MANTAP

Pengurus Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Lobar masa bhakti 2015-2020 dikukuhkan Senin (15/6) lalu. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula utama kantor bupati di Giri Menang-Gerung. Diharapkan, dengan telah dikukuhkannya mabicab dan pengurus kwarcab ini, dapat lebih meningkatkan perkembangan kemandirian pramuka. Selain itu, mempercepat keberhasilan pembentukan calon pemmpin yang Muda, Agamis, Nasionalis, Terampil, Atraktif dan Patriot (MANTAP)
Hal tersebut dikemukakan oleh salah satu pengurus kwarcab Lobar, Drs. M. Yamil usai pengukuhan pengurus. Menurut dia, pendidikan pramuka merupakan kegiatan eksra kurikuler (ekskul) dalam kurikulum pendidikan 2013. Maksudnya, untuk membentuk kaum muda yang berkarakter, merajut sosial budaya nasional yang beragam. Karena itu, kata dia, gerakan pramuka punya peran luar biasa untuk merajut kekuatan anak bangsa dalam menyongsong globaisasi.
Dikatakan kepala kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Lobar ini, knowledge, skill attitude merupakan tiga muatan dalam kurikulum 2013 ini. Sikap atau attitude, harus sesuai dengan visi misi pramuka. Antara gerakan pramuka dan dunia pendidikan ibarat gerbong kereta, samas-sama membentuk karakter dan objeknya adalah anak usia sekolah. “Mabicab dan pengurus kwarcab harus bersinergi untuk mendorong gerbong tersebut” kata Yamil.
Saat ini lanjutnya, justru ada kegalauan. Kegalauan ini menimbulkan adanya “sesuatu” dalam masyarakat, sehingga tak ada cara lain klarifikasi, selain membangun karakter dan sistem pendidikan yang utuh. Memadukan pendidikan formal dan informal serta revitalisasi gerakan pramuka yang sudah dicanangkan pemerintah sejak 2006 silam.
Disebutkan Yamil, dalam revitalisasi tersebut, ada 4 peran gerakan pramuka. Diantaranya adalah, gerakan pramuka sebagai supporter (pendukung), driver (penggerak), enabler (pemungkin) dan transformer. Selain peran ini lanjutnya, pendidikan pramuka juga harus rebranding, menjadikan pramuka menjadi lebih menarik tanpa mengabaikan tujuan dan fungsinya. “Gerakan pramuka harus punya daya tarik tersendiri agar anak-anak mau bergabung” jelas yamil seraya menambahkan, gerakan pramuka harus mampu menjawab persoalan riel masyarakat.
Dengan telah dikukuhkannya mabicab dan pengurus cabang gerakan pramuka Lobar ini, diharapkan, semua pengurus segera mulai mengembangkan krida yang telah ditetapkan, mengadakan pelatihan, kerjasama dengan kwaran serta gudep di sekolah,sehingga program revitalisasi percepatan dan pembentukan karakter kaum muda dapat segera terwujud.(L.Pangkat Ali-Humas)

PPNI Lobar Lantik Komisariat PPNI Puskesmas

Pelantikan pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Komisariat Puskesmas Narmada, Sedau, Lingsar dan Sigerongan dikukuhkan, Sabtu (6/6) lalu di aula Puskesmas Narmada. Pelantikan ini dilakukan langsung Ketua PPNI Lobar H. Sulaiman Adam, S. Sos, M. Kes didampingi Sekretariasnya H. Sahroji, SKM, MM dan Dewan Pertimbangan PPNI Lobar H.L. Takdir Mahdi, S.Pd, MM. Kegiatan yang serupa sebelumnya juga sudah dilaksanakan di Puskesmas Pelangan, Sekotong, Jembatan Kembar, Kuripan, Dikes dan Puskesmas Perampuan.

H. Sulaiman Adam Ketua PPNI Lobar pada kesempatan itu menyampaikan hasil raker PPNI Lobar sebelumnya. Dimana PPNI Lobar telah menyusun program kerja lima tahun ke depan. Salah satu program kerja di tahun 2015 ini masuk dalam program dengan skala prioritas. Demikian juga PPNI Lobar telah menyusun program dari mingguan, bulanan, tiga bulanan dan per-semester. Dalam struktur kepengurusan PPNI Lobar diperkuat oleh beberapa divisi. Diantaranya divisi organisasi, divisi Diklat, Litbang, divisi keperawatan, kesra dan divisi Humas dan pemberdayaan.

Menurut Sulaiman Adam, Divisi organisasi pihaknya sudah membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai syarat untuk menjadi anggota PPNI. “KTA ini juga yang mensyaratkan kami dua orang pengurus bisa mengikuti Munas PPNI di Palembang belum lama ini. Dalam hal ini juga pengurus sudah mengedarkan form pengisian KTA kepada segenap anggota PPNI Lobar. Hal ini juga dilakukan guna mendata keanggotaan PPNI dan berencan juga membuat KTA berskala nasional,” jelas Sulaiman.

Berikutnya program kerja saat ini diantaranya melakukan silaturrahmi ke 19 komisariat di 17 Puskesmas se-Lobar, 1 komisariat di Dikes dan 1 komisariat di RSUD Tripat. Dan guna lebih memperkuat nilai tawar PPNI dengan Pemkab Lobar dan DPRD, PPNI Lobar berencana akan melakukan hearing dengan Bupati/Wakil Bupati, dan dengan DPRD. “Dan jika ada waktu menjelang puasa nanti kita rencaakan gelar Baksos di Panti Asuhan yang selama ini mungkin belum tersentuh Pemda,” kata Sulaiman.

Pada kesempatan itu Sulaiman Adam juga menyampaikan hasil Munas PPNI di Palembang. PPNI Lobar di Munas mengusulkan agar ada perawat PTT dan berdasarkan PP yang sudah ada, agar diusahakan PTT yang sudah mengabdi bisa diusulkan jadi CPNS. “Ini amanah dari Pemda Lobar yang kami sampaikan di Munas,” terangnya.

Sementara itu Dewan Pembina PPNI Lobar, H.L. Takdir Mahdi, S.Pd, MM menyambut baik program kerja PPNI Lobar agar ke depannya lebih kuat dan eksistensi organisasinya juga lebih dikenal oleh pemerintah daerah maupun stakeholder lainnya. Karena itu mantan ketua PPNI Lobar selama dua periode ini mendorong agar seluruh perawat se-Lobar bisa masuk di organisasi PPNI. Dengan masuk organisasi, maka aspirasi dan segala permasalahan yang dihadapi baik menyangkut karier dan masa depan perawat bisa lebih diperhatikan. Kalau kita berorganisasi kita akan lebih kuat dan posisi tawar kita menjadi lebih diperhatikan,” jelas mantan Ketua DPRD Lobar ini. (her-humaspro)

Ditemukan 135 Penderita HIV/AIDS Di Lobar

M. Djunaidi, SH Sekretaris KPA LobarLombok Barat dikenal sebagai daerah wisata yang cukup popular, karena itu berpengaruh terhadap arus migrasi secara perorangan dari dan ke Lombok Barat. Terjadinya migrasi orang ini cukup tinggi ke Lombok Barat, sehingga sangat memungkinkan terjadinya penyebaran virus HIV/AIDS. Dengan telah diterbitkannya Perbup Lobar No. 47/2014 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, KPA Lobar telah membuat Surat Edaran kepada pemilik.manager hotel, café, karoke, Spa/Panti Pijat, pemilik kos dan tempat hiburan.

Data dari Komisi Penanggulangan AIDS/HIV Lobar menyebutkan, hingga tahun 2014 di Lobar secara kumulatif data tercatat penderita HIV sebanyak 65 kasus dan AIDS sebanyak 67 kasus. Hingga Maret 2015 jumlah kasus HIV bertambah menjadi 3 kasus dan meninggal 1 orang. Dengan demikian dari tahun 2014 hingga Maret 2015 ditemukan kasus HIV sebanyak 68 orang dan seorang meninggal serta AIDS 67 orang.

Berdasarkan profesi kasus HIV di Lobar tertinggi ditemukan pada Wanita Pekerja Seksual (WPS) sebanyak 20 orang. Sedangkan kasus AIDS tertinggi ditemukan karyawan swasta sebanyak 18 kasus. TNI (HIV 2 orang, AIDS 0), Satpam (HIV 1, AIDS 0), Napi HIV 1 AIDS 0), PNS HIV/AIDS masing-masing 1 kasus), petani HIV 2 AIDS 3), TKI/TKW (HIV 5 AIDS 4).

Sekretaris KPA Lobar, M. Djunaedi, SH pada rapat bersama Komunitas Populasi Kunci (POCI) seperti WPS, GWL, LBT, PENASUN dan Yayasan Inisiatif Sehat LSM peduli HIV/AIDS belum lama ini menjelaskan, kecuali HIV/AIDS hingga saat ini belum ditemukan obatnya juga karena perkembangan temuan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun terus meningkat.

Dengan dilibatkannya POCI (WPS, GWL, LBT, PENASUN) dan LSM YIS peduli HIV/AIDS dan KPA guna mencari solusi tepat untuk mencegah berkembangnya virus HIV di Lobar. Surat edaran yang diterbitkan tersebut pada intinya setiap karyawan/karyawati yang bekerja di tempat hiburan tersebut diwajibkan untuk memiliki kartu kunjungan kesehatan yang sebelumnya harus memiliki ijin tinggal yang dikeluarkan Kades setempat.

Menurut mantan Kadishubkominfo Lobar ini, secara periodic Tim Pokja KPA Lobar secara periodik akan melakukan kunjungan ke tempat-tempat hiburan tersebut untuk mengecek para karyawan/karyawati yang bekerja di tempat hiburan tersebut sudah memiliki kartu kunjungan kesehatan atau belum. Dengan demikian kewajiban ni ditekankan kepada pemilik/manager tempat hiburan dimaksud.

Melihat data kelompok umur kasus HIV/AIDS yang tertinggi di lobar yakni usia 21-30 tahun disusul 31-41 tahun. Artinya mereka terkena HIV/AIDS pada umur-umur remaja antara 10-15 tahun. “Oleh karenanya fokus yang dilakukan yakni pembinaan dan sosialisasi pada anak-anak remaja melalui sekolah, Ponpes, Karang Taruna, remaja masjid serta dengan melibatkan guru pendidik, tokoh agama dan tokoh masyarakat,” jelas Djunaedi.

Dan untuk lebih tersosialisasinya soal virus HIV/AIDS sampai ke akar rumput yakni hingga ke desa-desa dengan membentuk kader peduli HIV/AIDS di desa yang dipadukan dengan kader Posyandu. Selain itu perlu secara periodik melakukan kunjungan ke daerah-daerah beresiko yaitu kawasan wisata, kawasan pelabuhan, kawasan lingkar tambang dan kampong-kampung yang banyak terdapat TKI/TKW untuk dilakukan VCT berupa pemeriksaan darah. (her-humas)

Kursus Kilat Gratis dan Bersertifikat dari LSP

Gerung Dishubkominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI memberikan kesempatan kepada  angkatan kerja muda yang belum bekerja atau melanjutkan pendidikan untuk mengikuti Uji Kompetensi dan mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) berlisensi untuk bidang :  Jaringan Komputer ,  Programer, Multimedia, Operator, Desain Grafis dan Technical Computer Support. (lebih…)

PPNI Lobar Cetak Perawat Profesional Mandiri

Para pengurus PPNI Lobar-Komitmen Cetak Perawat Mandiri, Profesional dan BermartabatPersatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) kabupaten Lombok Barat berkomitmen untuk lebih meningkatkan eksistensi para perawat di Lombok Barat dengan berbagai keterampilan, peningkatan kapasitas dan sumberdaya perawat guna mewujudkan PPNI Lombok barat yang Mandiri, Bermartabat dan Profesional untuk hidup sejahtera dengan dilandasi nilai patut Patuh Patju.

Komitmen tersebut disampaikan Ketua PPNI Lobar, H. Sulaiman Adam ditemui media ini beberapa waktu lalu didampingi Sekretarisnya H. Sahruji, SE.SKM.MM di Puskesmas Labuapi. (lebih…)

Yayasan-Paud Lobar Terima CSR Dari Pegadaian

DSC_0143PT Pegadaian (Persero) Cabang Gerung, Lombok Barat memberikan bantuan Corporate Sosial Responsibility (CSR) pada sejumlah yayasan anak yatim piatu dan PAUD di wilayah kecamatan Gerung belum lama ini. Kali ini PT Pegadaian Gerung yang saat ini dipimpin Made Suwandana menyerahkannya dalam bentuk bantuan dana senilai Rp. 8 juta guna pembelian seragam layak pakai kepada sebanyak 40-an anak asuhan Yayasan Yatim Piatu Nurhidayah, Dusun Mendagi, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. (lebih…)

Kaur Trantib Tempos Sang Peternak Sukses

Peternak-Petani Tempos (11)Menyalurkan hobi tidak hanya milik penghobis tulen ataukah seorang pengusaha yang dijadikannya sebagai mata pencaharian. Namun masalah hobi lebih pada kebiasaan dan menyelami sisi lain dari suatu pekerjaan. Itulah yang melekat pada sosok H. Khulaefi (42) warga Tempos Daye, Desa Tempos Kecamatan gerung, Lombok Barat. Tidak hanya kesehariannya sebagai Kaur Trantib di desa yang tofografi alamnya berada di daerah pegunungan Gunung Sasak ini, namun juga ia seorang pengusaha ternak ayam potong yang tengah naik daun dan terbilang sukses. (lebih…)

1 20 21 22 23 24 35