Giri Menang, Senin 14 Mei 2018 – Dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bekerja sama dengan sejumlah distributor kebutuhan pokok dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTB kembali menggelar pasar murah di beberapa tempat.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lobar Syahrudin mengatakan, kegiatan pasar murah digelar untuk membantu warga kurang mampu memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang bulan puasa.

Sejak pukul 8 pagi tadi (14/5), warga sudah memadati Yayasan Pendidikan dan Sosial Ishlatul Insan yang merupakan lokasi pasar murah di Desa Dopang Kecamatan Gunungsari. Rencananya kegiatan serupa juga akan digelar di Kantor Ketahanan Pangan Lobar pada tanggal 21 mei dan beberapa lokasi lainnya.

“Pasar murah yang kami gelar hari ini merupakan yang pertama kali menjelang puasa. Pasar murah ini kita adakan di lokasi Desa Dopang karena ada permintaan dari desa dan warga setempat. Nanti menjelang Lebaran Idul Fitri juga akan digelar bersama dengan distributor,” katanya.

Di pasar murah ini beras dijual dengan harga Rp. 8.300/kg, gula pasir putih Rp. 12.000/kg dan gula pasir kuning Rp. 11.500/kg. Sedangkan minyak goreng kemasan merek Lavenia dijual Rp. 22.500/2 liter, mie instan Rp. 10.000 isi 5, kemudian satu buah kecap manis ukuran botol kecil seharga Rp. 5.000 dan sabun cuci cair Rp. 5.000/sachet.

Menurut dia, harga kebutuhan pokok di pasar murah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan yang berlaku di pasar karena langsung dijual oleh distributor dari Dinas Ketahanan Pangan Lobar, Bulog NTB, Indofood, Indomaret dan distributor lainnya.

Kegiatan pasar murah sendiri merupakan kegiatan rutin yang digelar Disperindag tiap tahunnya.
Syahrudin menjelaskan, stok beras di Bulog masih aman sehingga pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak melakukan aksi beli kebutuhan pokok secara berlebihan menjelang bulan puasa Ramadhan.

“Stok beras di Bulog masih aman. Begitu juga dengan kebutuhan pokok lainnya. Masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan aksi borong yang bisa memancing pedagang untuk menaikkan harga,” himbaunya.

Dalam kesempatan itu, Hasanah salah seorang pembeli mengaku sangat bersyukur dengan kegiatan pasar murah ini.

“Dengan diadakan pasar murah ini kami sangat bersyukur dan senang sekli karena bahan sembako yang dijual lebih murah harganya dibanding membeli di pasar. Apalagi menjelang bulan puasa seperti ini harga di took pasti lebih mahal,” katanya. (andy/humas)