Kediri, Kominfotik-Guna menstabilkan ketahanan pangan keluarga, pemerintah tengah menerapkan program Obor Pangan Lestari (Opal) dan Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Kedua program ini dinilai mampu dalam mengentaskan kemiskinan di tingkat keluarga, dusun dan desa. Apabila program ini berhasil, ke depannya akan menjadi sumber pendapatan yang memadai.

“Program Opal dan Toga ini merupakan program “Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian” disinergikan dengan pengembangan ternak dan unggas di Kabupaten Lombok Barat, Opal, dan Tanaman Obat Keluarga (Toga). Ini diuji coba sebagai pilot project. Tujuannya, selain meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan keluarga, juga untuk pemanfaatan lahan kosong atau lahan nonproduktif,” kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat, Mujitahidin di Kediri, Lombok Barat, Rabu (5/2).

Mujitahidin menambahkan, kegiatan Opal terintegrasi dengan ternak unggas dan pakan mandiri alami serta sosialisasi Toga di Lombok Barat. Selain menerapkan sistem Bioplok atau penerapan teknologi tepat guna berupa pakan mandiri pangan, juga terdapat sinergitas dengan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).

“Dengan mengkonsumsi pangan yang berbasis B2SA ini, diharapkan dapat meningkatkan pola pangan harapan yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat,” ucap Mujtahidin.

Program Opal dan Toga ini dananya bersumber dari dua anggaran berbeda; APBN (Dekonsentrasi) dan APBD Lombok Barat. Nilainya mencapai Rp100 juta dengan rincian Rp50 juta untuk APBN dan Rp50 juta untuk APBD.

Menurutnya, Opal dan Toga ini sesungguhnya memperkenalkan kepada masyarakat yang memiliki lahan dan pekarangan sedikit. Mereka bisa memanfaatkan lahan itu dengan kebutuhan Toga dan Opal ini. (her)