WhatsApp Image 2017-01-18 at 7.55.28 AMGiri Menang, 18 Januari 2017 – Setelah masyarakat di Kecamatan Batulayar yang telah merasakan kebangaan dan kegembiraannya beberapa waktu lalu, tadi malam (Selasa, 17/01/2017) giliran masyarakat Kecamatan Kediri merasakan hal serupa. Hampir semua Kepala Desa dan Kepala Dusun, Ketua dan anggota BPD, Tokoh2 agama, masyarakat, pemuda serta Staff Kecamatan dan Muspika Kecamatan Kediri tumpah ruah berkumpul untuk menyelenggarakan Syukuran atas rampungnya pembangunan Kantor Camat dan dimulainya penggunaan kantor megah itu untuk layanan publik.

Tampak hadir pada acara tersebut H. Humaidi, SH selaku Tuan Rumah, TGH. Safwan Hakim, TGH. Mukhlis Ibrahim, TGH. Abdul Hakim, Ust. Lalu M. Iqbal MA dan beberapa Tuan Guru terkenal lainnya dari seluruh wilayah di Kecamatan yang terkenal sebagai Kota Santri dengan banyak Pondok Pesantrenny.
Hadir pula Asisten I Bidang Pemerintahan dan Aparatur serta beberapa Kepala SKPD lingkup Pemkab Lombok Barat.

Bupati H. Fauzan Khalid yg hadir dengan didampingi istri tercinta cukup antusias dengan kehadiran para Tuan Guru tersebut. Beliau merasa seperti pulang lagi, karena seluruh tuan guru yg hadir adalah guru guru beliau selama nyantri puluhan tahun silam.

Dalam laporannya, H.Humaidi, SH menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang telah memberi perhatian kepada Masyarakat Kecamatan Kediri dengan diberikan pembangunan Kantor yang memadai.
“masyarakat Kecamatan Kediri merasakan perhatian dan kemajuan yang dipimpin oleh bupati H.Fauzan Khalid.

Tahun 2016 lalu, Pemda melalui kebijakan Bupati telah mengalokasikan anggaran hampir mencapai Rp.15 milyar. Itu dipergunakan untuk pembangunan kantor camat Kediri, jembatan penghubung diantara Kediri dengan Narmada (desa Montong Are), jalan Taruna yang tembus dengan Ombe Baru, jalan Lelede Dasan Baru, jalan desa Rumak sampai dengan Kebon Kongok melewati dua desa Lelede dan Banyu Mulek. Kecamatan Kediri juga mendapatkan dana khusus dari Pemerintah Pusat sebesar Rp. 3 milyar yang dipergunakan untuk pengaspalan jalan di desa Banyu Mulek” ungkapnya dalam sambutan pendeknya.

Dalam kesempatan yang sama, Camat yg juga pernah bertugas di Lembar ini mengingatkan para staffnya untuk terus memperbaiki kinerja.
“Mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat”, harapnya.
Sementar itu, Bupati Lobar H.Fauzan Khalid dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur diprioritaskan kepada pembanguna yang bersentuhan secara langsung dengan pelayanan publik, seperti kantor Camat, kantor Dinas KePendudukan dan Catatan Sipil dan kantor lainnya yang berhubungan secara langsung dengan pelayanan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah 6 kantor camat yang sudah dibangun sampai 2016 dan di tahun 2017 ini akan dibangun 2 kantor camat lagi, yaitu Kantor Camat Kuripan dan Kantor Camat Lembar. Sedangkan di tahun 2018 akan dibangun kantor Camat Gunungsari dan Kantor Camat Lingsar,” ungkapnya dengan bangga dihadapan Tuan Guru dan masyarakat hadir.

Selain itu lanjutnya, beliau pun memaparkan prioritas untuk sektor lain seperti Puskesmas sekarang ini, Lobar memiliki 17 Puskesmas, 2 Rumah Sakit. Dari komposisi jumlah penduduk dan rasio sarana prasarana, beliau tegaskan masih membutuhkan 7 Puskesmas lagi untuk mengejar proporsi 24 puskesmas untuk melayani lebih dari 700ribu jumlah penduduk 5 tahun mendatang.

“Insya Allah tahun 2017 ini, kita akan bangun 2 puskesmas dulu”, janjinya.
Hal yang sama juga untuk pembangunan infrastruktur lainnya.

“Termasuk Jalan. Kita masih perlu mengaspal 60 Km lagi. Itu akibat pengalihan status jalan dari desa menjadi kewenangan Kabupaten. Termasuk memperbaiki jalan2 yg sudah rusak” terangnya.

“seperti di wilayah Kecamatan Lingsar, dari Rumah Sakit Jiwa ke timur), Kecamatan Gunung Sari ke Meninting, Narmada sampai dengan Sesaot dan seterusnya, “terang bupati.
Dihadapan para tuan guru dan tokoh masyarakat, Mantan Ketua KPUD NTB ini memaparkan pula kebijakan Pemda terkait dengan pengembangan ekonomi masyarakat miskin. Pembinaan kepada petani garam rakyat di Kecamatan Lembar dan Sekotong yg saat ini sdh sampai pada label halal dari MUI, SNI, dan dari BPOM. Untuk membantu mereka, Pemda memastikan seluruh produksinya dipasarkan ke ASN Lingkup Pemkab.

“Kita sdh buat perbup yg memberi perlindungan pada produk lokal”, katanya sambil juga memberi contoh tentang pengelolaan air nira menjadi gula semut.

“Sudah ada contoh di Desa Langko. Sudah tidak ada lagi air nira diproduksi menjadi tuak atau brem (baca: minuman keras)” ujarnya.

Acara tasyakuran dan peresmian Kantor Camat Kediri ini diselenggarakan dengan sederhana. Tidak ada acara yg terlalu formal mengiringi acara tersebut.
Acara yg diisi oleh zikiran, yasinan, dan khatmul Qur’an ini membuat beberapa Tuan Guru sumringah dengan kesederhanaan yg digelar oleh Pemerintah Kabupaten dibawah kepemimpinan H. Fauzan Khalid. Dengan senyum TGH Safwan Hakim saat beranjak pulang mengomentari acara tersebut.

“Bagus sudah. Pake yasinan dan zikiran. Sederhana. Tidak butuh biaya banyak”, komentarnya dengan memahami bulan Januari sebagai awal tahun anggaran.

“Coba tahun tahun dulu. Kita yg hadir juga heran”, ujarnya sambil membandingkan antara kesederhanaan malam ini dengan sebuah acara desa yang sangat berlebihan, baik di sambutan maupun penyajian kegiatannya.(man/ardi)

WhatsApp Image 2017-01-18 at 7.55.26 AM WhatsApp Image 2017-01-18 at 7.55.29 AM WhatsApp Image 2017-01-18 at 7.55.28 AM(1) WhatsApp Image 2017-01-18 at 7.55.28 AM