Pasien Bibir Sumbing Dioperasi Gratis

GIRI MENANG-Sebanyak sembilan orang penderita bibir sumbing yang berasal dari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menjalani operasi gratis di RSUD Patut Patuh Patju Gerung, kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dokter bedah yang merupakan kerja sama Yayasan Kita Peduli, Mataram dengan RSUD setempat.

Ketua TP PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony secara khusus meninjau bakti sosial ini. Dia memberi apresiasinya kepada pihak Yayasan Kita Peduli dan RSUD yang selama ini telah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat melalui keg­iatan operasi bibir sumbing.

Istri bupati ini menilai kegiatan yang dilakukan dua lembaga sangat membantu masyarakat kurang mampu dan sekaligus menyokong program pemerintah daerah. Menurutnya, jika anak penderita bibir sumbing tidak dioperasi akan menjadi beban psikologis orang tuanya. Sang anak juga akan merasa rendah diri.

“Bahkan bila sumbing sampai langit-langit mulut, akan menyebabkan gangguan ketika mengkonsumsi makanan dan minuman. Akibatnya, pertumbuhan dan kesehatan anak terganggu. Ini yang tidak kami harapkan ,”ungkapnya.

Secara psikologis, Nanik meyakini jika sudah dioperasi rasa percaya diri anak akan kembali karena bisa berinteriaksi dengan teman-teman sebayanya bahkan masyarakat di sekelilingnya. ”Saya berharap kegiatan semacam ini terus di tingkatkan dalam upaya membantu masyarakat kurang mampu. Biaya operasi bibir sumbing sangat mahal,” tandasnya.

Perwakilan Yayasan Kita Peduli, Sugi menyatakan, kegiatan bakti sosial juga pernah dilakukan di Lobar pada tahun lalu. Ini bagian dari kegiatan untuk membantu masyarakat kurang mampu.

Masyarakat menyambut gembira kegiatan operasi bi­bir sumbing gratis tersebut. Meraka berharap kegiatan semacam ini terus digelar karena dampaknya sangat dirasakan langsung.

Sumber: Lombok Post, Jum’at 29 Nopember 2013

Melihat Pelaksanaan Isbat Nikah di Gerimax Indah

Setiap pasangan tentunya menginginkan agar pernikahannya bisa tercatat secara resmi di administrasi negara. Apalagi saat ini, buku nikah sangat dibutuhkan untuk administrasi segala macam keperluan yang berkaitan dengan kependudukan dan pendidikan. Alhasil, banyak pasangan yang terlanjur nikah di bawah tangan berlomba-lomba meni kah secara resmi sesuai ketentuan negara.

GIRI MENANGKESIBUKAN tampak terlihat di Kantor Desa Gerimax Indah, Kecamatan Narmada,kemarin pagi. Terop dengan hiasan yang identik dengan suatu penikahan berdiri.

Rupanya di lokasi ini akan diadakan isbat nikah yang akan diikuti sekitar 106 pasangan. Sejumlah pasangan tampak sudah rapi berjajar duduk di bawah terop menunggu acara dimulai.

Meski sudah resmi menjadi pasan­gan suami istri cukup lama, namun tetap saja ada beberapa diantara mereka yang terlihat malu-malu mengenakan pakaian adat layaknya pengantin baru. Mereka mengaku malu lantaran baru bisa mencatatkan penikahan mereka secara resmi di buku negara saat usia sudah tidak muda lagi. Bahkan ada beberapa yang sudah memiliki cucu.

Acara ini juga dihadiri istri Bupati Lobar Hj Nanik Zaini Arony, Camat Narmada Abdul Manan dan Kepala PAGM H Mudjahidin. Camat Narmada Abdul Manan menyatakan buku nikah sangat penting saat ini.

“Pentingnya buku nikah untuk mempermudah warga mengurus segala macam hal. Seperti untuk mendaftar sekolah harus punya akte kelahiran. Kalau tidak ada akte kelahiran kan tidak bisa, yang kasihan kan putra-putrinya. Makanya sekarang penikahan mereka disahkan lagi supaya anak-anaknya yang dulu lahir mendapat pengakuan, supaya dimasukkan dalam kartu keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala PAGM H Mudjahidin menyampaikan apresiasinya atas perjuangan kades setempat dan masyarakat yang ikut serta dalam isbat nikah. Kegiatan ini juga, sebutnya, difasilitasi oleh Bupati Lobar H Zaini Arony dan JMS (jaringan masyarakat sipil).

“ Kendala teknis yang menyangkut pelaksanaan di lapangan jelas ada namun alhamdulillah bisa diselesaikan,” tandasnya.

Warga yang mengikuti sidang isbat nikah ini, tambahnya merupakan warga yang dulunya dinikahkan oleh petugas nikah di kampung dan tidak dilaporkan ke Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) di KUA. Lalu ada juga yang memang dulunya menikah secara siri sehingga belum tercatat dalam pencatatan administrasi pemerintahan.

“Mereka beranggapan yang penting sudah sah, tetapi kewajiban pencatatan administrasi pemerintahan tidak diindahkan. Padahal sekarang ketentuannya, untuk mendaftar sekolah harus punya akte kelahiran. Sehingga buku nikah ini sangat penting juga untuk kehidupan anak kelaknya agar tak dipersulit,” katanya.

Istri Bupati Lobar Hj Nanik Zaini Arony mengaku sangat bahagia dengan adanya kegiatan ini. Program isbat nikah menurutnya, juga merupakan perhatian bu­pati ke masyarakat. “Banyak saya temukan di lapangan pasangan masyarakat Lobar yang belum miliki buku nikah. Sehingga sulit sekali mengurus keperluan karena tak adanya buku nikah,” ceritanya.

Kades Gerimax Indah H Mistari menjelaskan yang mengikuti isbat nikah dari dua desa di Narmada berjumlah 106 pasangan. Dimana 91 pasangan dari Desa Gerimax Indah sedangkan 15 pasangan lainnya dari Desa Nyiur Lembang.

Pendataan peserta dilakukan sejak sembilan lalu. Di perjalanannya, ada beberapa pasangan mundur dan tidak jadi ikut yang kemudian sudah diganti dengan pasangan lainnya.

Sumber: Lombok Post, Jum’at 29 Nopember 2013

Dalang Cilik Generasi Penerus Mamiq Nasip

Lombok Barat [Sasak.Org] Nama lengkapnya Dian Reno Rahardian. Usianya baru 6 tahun. Anak pertama dari pasangan Dani Eko Nurbuono-Baiq Anjar Srikaton ini memiliki bakat seni yang cukup menonjol. Kendati usianya masih amat belia, namun bocah pintar dan kocak ini sudah bisa memperlihatkan potensi seni dalang yang dimilikinya. Bakat seni dalang itu mengalir dari darah sang kakek. Reno, demikian dia disapa akrab teman-teman maupun di lingkungan keluarga. Keceriaan dan kepiawaiannya berdalang membuat Reno sering tampil. Pada acara formal dan informal, Reno tampil dengan kelincahan tangannya memainkan tokoh-tokoh pewayangan. Dari masing-masing tokoh, Reno sudah bisa membedakan karakter suara, sikap, perbuatan maupun kekocakannya. Yang paling menonjol adalah, ketika tokoh panukawan Amaq Locong, Inaq Litet dan Amaq Keseq yang terlibat dalam dialog bahasa Bima Dompu. Semuanya memiliki aksen suara yang berbeda. Kekocakanpun menyatu dalam dialog itu.

Reno kecil, cucu dari dalang kondang dan kocak, H.Lalu Nasib ini bakal jadi generasi penerus sang kakek. Melalui lakon pewayangan Sasak seperti, Onco Wacono serta pengaksame-pengaksame dalam bahasa pewayangan Sasak semuanya dilahap Reno. Bahkan bocah kelas 1 SDN 2 Gerung (Lombok Barat) ini sudah hafal tokoh-tokoh wayang Sasak yang dilakoni sang kakek. Tidak saja tokoh-tokoh formal, melainkan juga tokoh-tokoh informal sebagai rakyat jelata seperti, amaq Ocong, Amaq Litet, Amaq Keseq, Inaq Gedang dan lain-lain. “Ada Jayengrane atau wong Menak, Putri Munigari, Umar Maya, Prabu Alam Daur, Tanus Tamtanus” beber Reno kepada Penulis ketika berkunjung menemuinya di dusun Perigi-Gerung beberapa waktu lalu. Tokoh-tokoh tersebut, sedikitpun tak ada yang meleset dari celotehannya. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh lain seperti Bala-Bala, tokoh antagonis si raksasa kembar itu pun tak lepas dari ingatannya.

Seperti yang diceritakan sang bunda, Reno, sejak duduk dibangku TK sudah kelihatan, menonjol seninya. Bahkan ketika itu, tak jarang Reno tampil dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun yang di gelar dalam bentuk hajatan. “Mungkin karena dia (Reno.red.) sering melihat Mbahnya tampil”, beber sang bunda Baiq Anjar Srikaton.

Memang, semua yang dilakoni Reno, tak pernah lepas dari bimbingan sang kakek. Setiap kakek ditanggep (diundang tampil, red), Reno bisa dipastikan ikut. Bahkan pada setiap awal pertunjukan, Renolah yang mengawali dengan membawakan cerita Onco Wacono tadi. Lakon ini biasanya disampaikan pada awal akan dimulainya pertunjukan. Pada saat itulah disampaikan, cerita apa yang hendak ditampilkan. Kalau Reno ikut menemani sang kakek, sudah bisa dipastikan, Renolah yang tampil mengawali pertunjukan. “Kalau Reno libur sekolah, dia pasti minta ikut menemani”, tutur sang kakek yang ditemukan sedang bercengkrama dengan sang cucu.

Ketika Penulis datang menyambangi Reno, terlihat bocah aktif ini tengah memainkan lakon-lakon pewayangan. Ia duduk bersila di atas sofa dengan mulut komat kamit. Terkadang bahasanya tanpa dimengerti oleh Penulis yang hanya terbengong melihat kepiawaiannya berdalang. Kendati dengan hanya bertelanjang dada, Reno tetap bersemangat. Padahal baru saja pulang sekolah, Reno jadi lupa makan. “Reno mau dalang dulu bawakan lakon Keluarga Berencana”, bebernya. Konon, lakon ini yang digunakan dalam sebuah iklan Keluarga Berencana pada pemerintah setempat.

Tidak hanya sekedar berdalang, Reno juga mahir melapaskan ucapan-ucapan dalam prosesi Sorong Serah Aji Krama pada ritual perkawinan Sasak. Dalam gelaran ini, Reno bisa tampil sebagai seorang Pembayun atau Utusan dalam penyelesaian prosesi Sorong Serah. Sebagai seorang manusia dewasa, pengetahuan dan hafalan bahasa ini harus melalui kerja dan waktu yang ekstra. Namun bagi Reno, bahasa Pembayun sudah bisa diucapkan dengan lancar dan jelas.

Sekarang, Reno sudah bisa tampil mewakili daerahnya. Di Bandung beberapa waktu lalu, Reno diberi kesempatan hadir dalam sebuah gelaran Festival Dalang Cilik. Orderan pun datang silih berganti. Reno juga tampil dalam rangka Hari Anak Nasional tingkat kabupaten Lombok Barat. Kepiawaian berdalang, kekocakan dialog yang disampaikan melalui tokoh wayangnya, membuat penikmat seni pedalangan berdecak kagum.

Reno kecil yang bercita-cita jadi profesor ini kian bersemangat. Semangat itu ia tunjukkan terutama di sekolah. Ketekunannya belajar, disiplin bersikap, rajin mengaji dan sholat, membuat keluarga terutama orang tua, Anjar-Eko merasa bangga memiliki putra secerdas Reno. Setiap kali sepulang sekolah, Baiq Anjar, sapaan akrabnya, selalu memeriksa pelajaran yang diikuti Reno sepulang sekolah. “Semua mata pelajaran nilainya bagus-bagus”, papar karyawati pada kantor Camat Gerung ini bangga.

Hal lain yang menambah lengkapnya kebanggaan bunda Anjar adalah, kesyukurannya kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Karena Tuhan telah menitipkan padanya seorang anak yang cerdas, lucu, pintar dan rajin. Cerdas dalam berseni dalang, kocak berdialog, supel bergaul, pintar, cerdas di sekolah, rajin mengaji, sholat, semuanya bekal Reno dalam memupuk harapan dan cita-citanya. Semoga!

http://www.sasak.org/kabar-lombok/budaya/reno-dalang-cilik-generasi-penerus-mamiq-nasip/26-11-2013

Lombok Barat Kembali Raih Juara Pelestarian Lingkungan Tingkat Provinsi NTB

Untuk mengapresiasi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, terutama terhadap kawasan hutan,  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan penghargaan lomba menanam yang digelar setiap tahun.

Posisi pertama diraih Kabupaten Lombok Barat (Lobar), posisi kedua diperoleh Kabupaten Dompu, dan dilanjutkan posisi ketiga diperoleh Kabupaten Bima. Sementara untuk tingkatan kota, Kota Bima memilki partisipasi paling tinggi  terkait pelestraian lingkungan dan menempati posisi pertama, disusul Kota Mataram. (lebih…)

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2013, Bupati Lombok Barat DR. H. Zaini Arony Memboyong Trophy Raksaniyata 2013

Menjaga dan memelihara lingkungan adalah tugas semua lapisan masyarakat, bukan hanya tugas Kementerian Lingkungan Hidup atau para penggiat lingkungan hidup. Untuk itu, Wakil Presiden Boediono mengingatkan bahwa memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2013, bukanlah sekedar memperingati. “Tapi kita harus ingatkan dari waktu ke waktu, kadang terlupa karena kesibukan kita sehari-hari bahwa memelihara lingkungan, keanekaragaman hayati adalah tugas kita semua,” ujar Wapres saat memberikan sambutan pada HCPSN 2013 di Istana Wakil Presiden, Kamis 28 November 2013. (lebih…)

Bahaya Tidur Menggunakan Kipas Angin

Pernah tidur menggunakan kipas angin? Jika jawabanya sering ada baiknya kamu mulai sekarang tidak usah lagi tidur menggunakan kipas angin sebab tidur mengunakan kipas angin bisa membuat kamu mati lho. Ketika tiddur dimalam hari dengan cuaca yang panas kebanyak orang akan tidur menggunakan kipas angin namun mereka semua tidak tahu jika tidur dengan kipas angin menyala terus biasa berbahaya untuk kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian. Nah pastinya kamu ingin tahu seperti apa bahaya tidur menggunaka kipas angin, simak berikut ini:

1. Kekurangan Oksigen ‘ Bahaya pertama dari tidur menggunakan kipas angin adalah kita bisa kekurangan oksigen hal ini terjadi terutama bagi kamu yang suka mengarahkan kipas langsung kemuka. Udara kipas yang tidak bergerak membuat sirkulasi udara segar disekitar ruangan tidak terjadi apa lagi ruangan kamar kamu tidak memiliki fentilasi yang baik.

2. Penurunan suhu tubuh secara drastis. Tidur menggunakan kipas angin bisa menurunkan suhu tubuh secara drastis tentunya ini tidak baik untuk kesehatan. Selain itu, tekanan darah dan sistem pernafasan akan terganggu. Akibatnya bisa fatal pada jantung dan paru – paru yang merupakan organ yang penting bagi kehidupan manusia.

3. Kekurangan air dan hipotermia. Tidur menggunkan kipas angin secara lama juga bisa menyebabkan tubuh kekurangan air dan mengalami hiportermia.

4. Menyebabkan kematian. Ketika tidur menggunakan kipas angin pada ruangan yang buruk ventilasinya dapat menyebabkan kematian, sebab akan terjadi peningkatan kejenuhan konsentrasi karbon dioksida dan penurunan konsentrasi oksigen. Nah itulah beberapa bahaya buruk yang akan kamu alami ketika kamu tidur menggunakan kipas angin. Setalah tahu apa bahayanya apa kamu masih mau tidur menggunakn kipas angin?

Sumber : http://palingseru.com/22707/bahaya-tidur-menggunakan-kipas-angin

Hari Menanam Pohon Nasional

Hari Menanam Pohon Nasional kabupaten lombok barat, dipusatkan di desa Gerebegan kecamatan Lembar. Pembukaan dan penanaman secara simbolis oleh bupati diwakili asisten II Drs. H. Halawi Mustafa, kegiatan menanam 11 ribu pohon yang diikuti oleh Pejabat, TNI/POLRI, PGRI, siswa SD sampai SMA, masyarakat dan tokoh pemuda. (lebih…)

Bupati Ajak Guru Asah Potensi Diri

Bupati Lombok Barat, Dr. H, Zaini Arony, M.Pd mengajak para guru di Lombok Barat untuk melatih diri, mengasah keterampilan dan daya kreatifitas secara terus-menerus untuk melahirkan pribadi diri yang produktif yang tentunya menjadi kebanggan profesi dan institusi dari para guru itu sendiri.

Bupati mengungkapkan hal itu ketika membuka seminar pendidikan dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) ke 68 tingkat kabupaten Lombok Barat di Aula Kantor Bupati setempat, Rabu (27/11). (lebih…)

Ini Dampaknya Jika Anak yang Hiperaktif Tak Segera Ditangani

Jakarta, Gangguan perilaku berupa ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) atau hiperaktif terkadang membuat orang tua pusing dan terganggu akibat tingkah laku si anak yang tak bisa diam. Nah, kondisi seperti ini, jika tak ditangani dengan segera bisa mempengaruhi kehidupan anak nantinya.

“Kalau nggak ditangani, efek paling parah yaitu akan timbul ancaman kecerdasan dalam jangka panjang. Nantinya dia akan jadi orang dewasa yang tidak produktif,” kata ketua divisi tumbuh kembang anak bidang ilmu kesehatan anak FK UNAIR/RSU DR Soetomo Surabaya, Dr.dr. Ahmad Suryawan SpA(K) saat berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Rabu (27/11/2013).

Sedangkan dampak paling ringan jika anak hiperaktif tidak segera di-treatment yakni si anak akan memiliki hubungan dengan orang lain yang tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, selain dengan bantuan dokter anak, orang tua perlu melakukan beberapa treatment pada anak. Antara lain jangan menjadi orang tua yang pendiam. Sebaiknya, semua kegiatan harus diverbalkan.
“Kemudian mulailah meregulasi hal-hal yang sifatnya menyibukkan anak seperti peralatan teknologi zaman sekarang, itu cukup mendiamkan anak kita dengan menyibukkan dia dengan hp-nya, tabletnya. Itu penggunaannya harus bijak supaya anak kita tidak memgalami gangguan perilaku sosial dengan adanya peralatan itu,” papar pria yang kerap disapa dr Wawan ini.

Lebih lanjut, dr Wawan mengatakan perlu bagi orang tua untuk memberi kegiatan yang bervariasi pada anak. Jangan lupa pula terus berusaha berinteraksi dan terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari si kecil. “Jangan hanya jadi penyuruh,tapi juga terlibat kegiatan aktif bersama mereka terutama empat tahun pertamanya,” ujar dr Wawan.

“Tidak ada alasan orang tua sibuk, orang tua harus punya cara yang smart. Ketika kita punya waktu, manfaatkan seefektif mungkin. Matikan handphone Anda, tinggalkan sejenak pekerjaan Anda. Atau orang tua bisa mencari orang yang bisa menggantikan dirinya melakukan suatu kegiatan bersama anaknya, misalnya sang nenek,” terang dr Wawan.

Diakui dr Wawan, memang ada beberapa kelemahan orang tua zaman sekarang yang kerap disibukkan dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, mereka harus membentuk orang lain agar bisa menggantikan perannya untuk bermain dengan anak untuk sementara waktu.

“Berarti harus punya pengasuh yang mau bermain dengan anak kita . Jadi tujuan utama pengasuh juga bisa bermain dengan anak kita, bukan hanya membuatkan makan terus menidurkan. Tapi tetap paling penting orang tua harus meluangkan waktu untuk anak-anaknya,” tutur dr Wawan.

http://health.detik.com/read/2013/11/27/152233/2425259/1301/ini-dampaknya-jika-anak-yang-hiperaktif-tak-segera-ditangani

Seminar PGRI Lobar Bupati Ajak Guru Asah Potensi Diri Agar Lebih Produktif

Bupati Lombok Barat, Dr. H, Zaini Arony, M.Pd mengajak para guru di Lombok Barat untuk melatih diri, mengasah keterampilan dan daya kreatifitas secara terus-menerus untuk melahirkan pribadi diri yang produktif yang tentunya menjadi kebanggan profesi dan institusi dari para guru itu sendiri.

Bupati mengungkapkan hal itu ketika membuka seminar pendidikan dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) ke 68 tingkat kabupaten Lombok Barat di Aula Kantor Bupati setempat, Rabu (27/11).

Seminar sehari tersebut menampilkan pemateri tunggal, Prof. Dr. H. Mahyuni, M.Pd guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (F-KIP) Universitas Mataram (Unram). (lebih…)

1 2 3 5