Peran seorang istri juga ikut mendukung keberhasilan seorang kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh sebab itu, Hj Nanik S Zaini Arony, selaku Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengambil peran untuk kelancaran tugas suami.
GIRI MENANG –“Saya targetkan semua dusun yang belum saya kunjungi akan saya datangi tahun ini,” kata Hj Nanik S Zaini Arony, ditemui usai pelantikan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK periode kedua, di Giri Menang, Senin (28/4).
Upaya mendatangi dusun-dusun merupakan salah satu tugasnya sebagai seorang istri bupati. Berkunjung menemui rakyat sebagai bentuk bhaktinya sebagai seorang istri. Pasalnya, sang suami memiliki keterbatasan waktu sebagai seorang kepala daerah untuk menengok rakyatnya di pelosok perdesaan. “Masih ada 224 dari 825 dusun yang belum saya datangi. Kalau desa sudah semua,” ujar perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, ini.
Kunjungan ke desa-desa dan dusun-dusun bukan juga hanya menunjukkan muka. Tapi tujuan utamanya adalah bagaimana melihat permasalahan yang dialami masyarakat. Dengan begitu, bisa dicarikan solusi bersama Pemerintah Kabupaten Lobar.
Tim Penggerak PKK Lobar juga memiliki berbagai program untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Berbagai program yang dilaksanakan setiap tahun di perdesaan sebagian besar dijadwalkan oleh pengurus tingkat desa dan kecamatan. “Tapi untuk tahun ini saya sendiri yang akan menjadwalkan supaya ada target yang harus dicapai,” ujarnya.
Menurut dia, Tim Penggerak PKK memiliki tanggung jawab untuk ikut mendukung berbagai program pembangunan daerah yang dijalankan pemerintah. Oleh sebab itu, upaya memperkuat kunjungan ke masyarakat harus terus dilakukan.
Ketika turun ke lapangan harus benar-benar memanfaatkan waktu dalam rangka memberikan edukasi dan motivasi agar terjadi perubahan di tengah masyarakat. Baik dari sisi pendidikan, ekonomi, kesehatan lingkungan dan hal positif lainnya.
Dalam setiap kunjungannya, Nanik panggilan akrab ibu dari Vauvar F Farinduan, ini banyak menekankan pentingnya nilai-nilai pendidikan, harkat dan martabat wanita serta bagaimana menjadi isteri yang taat menjalankan tugas kepada suami.
Dalam kunjungannya di salah satu desa beberapa waktu lalu, seruan untuk memperhatikan disampaikannya karena melihat kondisi adanya anak-anak muda yang sudah berani melawan orang tuanya. Hal itu sebagai bukti bahwa telah terjadi krisis moralitas.
Bukan hanya pada pendidikan anak-anak saja, kadangkala istri juga dituntut berbakti kepada suaminya, begitu juga sebaliknya. Pasalnya sekarang banyak ibu-ibu memanggil nama suaminya yang aneh-aneh, sehingga suami menjadi tersinggung.
Berbagai kerja kerasnya itu sering mendapat pujian dari Bupati Lobar H Zaini Arony. Bukan karena takut dimarah istri di rumah atau sekadar menghibur isteri. Tapi memang didasarkan pada fakta sesungguhnya. Bahwa Ketua Tim Penggerak PKK, mampu mengambil peran dalam rangka mewujudkan Lobar yang maju, mandiri dan bermartabat.
Apresiasi kepala daerah juga tidak lepas dari fakta berbagai prestasi yang telah diraih organisasi wanita tersebut. Diantaranya, juara satu lomba BKB terintegrasi dengan PAUD tingkat nasional. Selain itu, juara satu lomba administrasi PKK tingkat Provinsi NTB, juara satu lomba KSI tingkat Provinsi NTB, juara satu Lomba PHBS tingkat Provinsi NTB, dan juara dua lomba P2WKSS tingkat Provinsi NTB.
Sumber: Lombok Post, Rabu 30 April 2014