Muscab Kelima IBI Lobar
GIRI MENANG- Musyawarah cabang (Muscab) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lombok Barat (Lobar) kelima digelar kemarin pagi. Para pengurus yang baru terpiliih diharapkan mampu meningkatkan pro¬gram Angka Kematian Ibu Nol (AKINO) sehingga berimplikasi pada integritas peran bidan yang makin tinggi dalam melayani masyarakat.
Ketua Panitia Muscab Ni Ketut Mertawati dalam laporannya mengatakan, IBI adalah organisasi profesi atau wadah satu-satunya profesi bidan di Indonesia. IBI yang berdiri pada tanggal 24 Juni 1951 mempunyai wahana pertemuan tertinggi di tingkat kabupaten yaitu muscab yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Melalui kegiatan yang dilaksanakan ini diharapkan evaluasi program selama lima tahun dan perencanaan ke depan selama lima tahun dapat disampaikan secara terbuka. Selain itu juga dalam kegiatan ini dilak¬sanakan pemilihan pengurus cabang.
”Tema muscab kali ini yakni ‘Penguatan Pro¬fesi Bidan Untuk Mempersiapkan Generasi Yang Berkualitas’. Selain itu kegiatan ini dapat terselenggara dengan ada kerja sama dari berbagai pihak termasuk juga Pemkab Lobar,” katanya.
Muscab kelima yang merupakan musyawarah ter¬tinggi dalam keorganisasian IBI ini yang berlangsung di Hotel Jayakaita dihadiri langsung Bupati Lombok Barat H Zaini Arony, Sekda Lobar, Ketua DPRD Lobar, Ketua IBI Provinsi NTB, Kepala Dinas Kesehatan Lobar H Rachman Sahnan Putra, serta Ketua IDI Cabang Lobar.
Muscab diawali dengan penyampaian pertanggung jawaban Ketua IBI Lombok Barat Hj Sukanawati. Ia mengungkapkan muscab bertujuan memperkuat organ¬isasi profesi bidan untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Sejauh ini IBI Lobar selama dipimpinnya mampu menurunkan angka kematin ibu dan anak.
’’Dimana pada tahun 2013 angka kematian ibu mencapai sepuluh orang. Kemudian menurun menjadi empat orang di tahun 2014,” katanya. Angka kematian anak juga diklaim menurun dari 60 anak di tahun 2013 menurun menjadi 40 anak di tahun 2014 menurun menjadi 40 anak di tahun 2014.
Sukanawati juga berharap dengan terlaksananya muscab ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi organisasi profesi.
Sementara Kadis Kesehatan Lobar H Rachman Sahnan Putra dalam sambutannya mengungkapkan bidan memiliki peran yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan mereka berada di garda depan dalam keselamatan ibu dan anak. Pemkab Lobar sendiri telah menempatkan bidan di daerah-daerah terpencil dan memberikan insentif khusus. ’’Sejauh ini jumlah bidan di Lobar mencapai 380 bidan yang tersebar di 117 poskesdes dengan 17 puskesmaskatanya.
Rahman berharap kepengurusan IBI lobar periode selanjutnya memiliki sekretariat yang bisa digunakan untuk menujang kinerja organisasi profesi ini. Dirinya juga berharap organisasi ini mampu memberikan pembinaan profesi bagi bidan-bidan lainnya yang belum menunjukkan kinerja dan profesionalisme dalam melayani masyarakat.
Bupati Lobar H Zaini Arony sebelum membuka acara muscab dalam amanatnya mengatakan esensi muscab harus dilakukan dengan restrospeksi berupa kajian tentang sejarah berdirinya IBI. Baru selanjutnya melakukan introspeksi diri terhadap kepengurusann.
Selain itu, bupati juga mengapresiasi kinerja IBI yang telah mendukung pemerintah untuk mencip¬takan Lobar Sehat. ”Saya sangat mengapresiasi kinerja IBI Lobar, terutama mampu dalam menekan angka kematian ibu dan anak,” katanya.
Bupati berjanji akan memberikan fasilitas berupa gedung sekretariat bagi pengurus IBI selanjutnya. Dia juga akan meningkatkan insentif bagi para bidan di daerah pelosok berupa tambahan gaji dan fasilitas sepeda motor. ”Saya meminta pengurus untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam rangka me¬ningkatkan kineija IBI kedepannya,” tandasnya. (nur/*)
Sumber: Harian Lombok Post: Senin, 15 September 2014