Mulai dari Keripik Bayam Sampai Stik Kangkung (1)

KANGKUNG: Tanaman kangkung yang dibudidayakan di pekarangan rumah mulai diolah menjadi produk cemiian berupa stik.
Meski baik bagi kesehatan, seba¬gian orang mungkin tidak doyan mengkonsumsi sayu mayur. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Wanita di Dusun Dasan Belo, Oesa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar untuk berkrerasi. Mereka mengolah makanan kaya vitamin tersebut menjadi cemilan gurih yang Iezat.

GIRIMENANG
SIANG yang terik, Hartini masih saja sibuk beraktifitas. Ketua KWT Karya Wanita tersebut menyusuri pekarangan rumahnya yang tampak hijau oleh aneka tanaman. Mulai dari buah-buahan, apotik hidup, hingga sayur mayur. Perempuan berjilbab itu memang sudah dikenal akan kepiawaiannya menggarap halaman rumah menjadi lahan produktif untuk bercocok tanam.

Berkat keuletannya tersebut, Hartini pun sukses menghantarkan KWT Karya Wanita sukses memboyong juara pertama lomba Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) tahun ini. Kesuksesan tersebut, rupanya tak lantas membuat Hartini dan anggotanya puas diri. Mereka terus berkreasi untuk membuat sesuatu yang baru.

Sebagaimana yang terlihat siang itu, membawa sebuah baskom putih berukuran sedang, Hartini memasuki area tanaman kangkung yang berada di pojok halaman rumahnya. Perlahan, ia memotong memotong beberapa batang kangkung yang tumbuh subur dan tampak segar tersebut. Setelah dirasa cukup, hasil panen kangkung itu lantas dibawa ke dapur untuk diolah.

Di dapur, beberapa anggota KWT Karya Wanita lainnya sudah menunggu. Kangkung tersebut segera dibersihkan untuk selanjutnya dapat diolah. Berbeda dari biasanya, Hartini dan kawan-kawan tidak mengolah kangkung dengan direbus atau ditumis. Sayuran kaya vitamin tersebut mereka sulap menjadi cemiian khas berupa stik.

“Kangkung-kangkung ini untuk diolah menjadi stik. Jadi, bisa dimakan sebagai cemilan,” kata Hartini. Mulanya, kangkung diblender, kemudian dicampur dengan terigu dan telur. Setelah ditambahi bumbu khusus, adonan kangkung itu pun dimasukan ke dalam cetakan stik. Menurut Hartini, stik kang¬kung ini sangat potensial untuk dijadikan cemilan khas Lombok yang notabene me¬mang sudah dikenal akan hasil kangkung berkualitas baik.

Tidak hanya stik kangkung. Hartini dan anggota KWT Karya Wanita lainnya terus berkreasi membuat cemilan dengan jenis sayur mayur lainnya. Salah satunya adalah membuat peyek bayam. Menurut Hartini, proses pembuatan peyek bayam sebenamya tidak terlalu berbeda dengan peyek pada umumnya.

Ide awal mereka berkreasi membuat ce¬milan dari sayur karena dorongan untuk memproduksi cemiian khas yang sehat. Apalagi, banyak orang yang kesulitan mengkonsumsi sayur mayur, khususnya anak-anak. Padahal, sayur tentunya memiliki banyak manfaat positif bagi tubuh. Dengan diolah menjadi cemilan berupa stik dan peyek, menurut Hartini, bayam dan kangkung terasa lebih nikmat dan lebih digemari semua orang.

“Ini kan nilai gizinya tinggi. Jadi cocok buat cemilan keluarga. Apalagi, kita juga tidak kesulitan untuk bahan baku karena banyak tumbuh di pekarangan rumah,” pungkasnya. FURQAN (bersambung)
Sumber: Harian Lombok Post: Selasa, 30 September 2014