Gerung,  Diskominfotik – Proses Vaksinasi tenaga Kesehatan di Lombok Barat masih terus berjalan. Hingga 20 Januari 2021 jumlah tenaga kesehatan yang telah di vaksin mencapai 438 tenaga kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh dr H. Ahmad Taufiq Fatoni Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.

Menurut dr Fatoni  proses vaksinasi tenaga kesehatan di Lombok Barat berjalan dengan lancar. Walaupun sempat terkendala pada pendaftaran di aplikasi Peduli Lindungi namun hal tersebut sudah ada solusi.

“Jadi sempat terkendala pada pendaftaran di aplikasi Peduli Lindungi namun sebentar saja karena saat ini sudah bisa secara manual melalui SDMK (Sumber Daya Manusia kesehatan) puskesmas” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Dinas Kesehatan Lombok Barat, Gerung, Kamis (21/1/2021).

Ia melanjutkan bahwa vaksinasi tenaga kesehatan untuk kabupaten Lombok Barat ditarget per hari sebanyak 20 tenaga kesehatan yang divaksin di masing-masing puskesmas dan 50 tenaga kesehatan di Rumah Sakit. Ia mengatakan bahwa target vaksinasi tenaga kesehatan ini selesai pada tanggal 28 Januari 2021. “Kami targetkan akan selesai sesuai dengan jadwal dan kami mohon dukungan dan doanya agar berjalan lancar” ujar dr Fatoni.

Lebih lanjut dokter Fatoni meminta semua pihak untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam aktivitas sehari hari untuk mencegah penularan virus corona di Lombok Barat. Ia juga meminta agar masyarakat tidak cepat terpengaruh oleh informasi hoax tentang vaksin yang saat ini banyak beredar. Hal ini karena vaksin ini sudah memperoleh izin dari BPOM dan memperoleh sertifikasi halal dari MUI.

“Seperti yang disampaikan Bapak Bupati Lombok Barat saat divaksin kemarin, mari kita serahkan pada ahlinya karena vaksin sinovac ini sudah memperoleh sertifikasi halal dari MUI dan Izin dari BPOM jadi masyarakat jangan percaya pada informasi hoax dan menyesatkan tentang vaksin ini” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat Ahad Legiarto, M.Eng meminta masyarakat tidak cepat terpengaruh oleh informasi Hoax tentang vaksin.

Saat ini banyak beredar informasi hoax tentang vaksin yang sumbernya tidak jelas. Hal ini menurut Ahad dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap vaksin. Karenanya ia meminta agar masyarakat tidak cepat percaya dan melakukan verifikasi terhadap berbagai informasi yang beredar.

“Masyarakat perlu melakukan verifikasi terhadap informasi agar tidak mudah termakan oleh info hoax dengan melihat sumber informasi tersebut apakah dari lembaga resmi yang dapat dipercaya atau tidak” ujarnya. (Diskominfotik/Arief/YL)