Kediri, Dikominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid di dampingi Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan bersama Tim Satgas COVID-19 lakukan penjemputan  pasien COVID-19 dari rumahnya ke tempat Isolasi Terpusat Kantor Camat Kediri di Dusun Gersik, Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lobar, Rabu (18/8/2021).

Penjemputan ini dilakukan untuk mengurangi klaster penyebaran COVID-19 di pihak keluarga

“ini contoh yang baik bagi siapapun yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala dan atas kesadarannya sendiri mau di isolasi mandiri ke tempat isolasi terpadu tujuannya adalah tujuan kemanusiaan supaya tidak menularkan ke orang lain dan mudah-mudahan masyarakat kita yang ada di Lombok Barat ini bisa di jadikan contoh,” Tuturnya.

Di tempat isolasi terpadu pemerintah menjamin kebutuhan sehari-hari pasien mulai dari makan, pengobatan dan fasilitas tempat tidur yang nyaman. Di tempat isolasi terpadu ini satgas covid dengan mudah memberikan perawatan dan mengontrol perkembangan pasien sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan mengurangi resiko penularan kepada yang lain.

Sementara itu Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan mengatakan, “kami melaksanakan Tracing ini berdasarkan rilis yang di keluarkan pada malam hari Tanggal 16 Agustus 2021 dan paginya harinya Tanggal 17 Agustus kita bersama Tim gabungan Satgas COVID-19 tingkat kecamatan melaksanakan Tracing dan testing,” Ucapnya.

Yang bersangkutan sedang merawat mertuanya yang sedang dirawat di rumah sakit Provinsi setelah dilakukan tracking dan testing, Beliau Terkonfirmasi positif dari hasil testing nya yang reaktif, sementara keluarga yang lain negatif.

“Kita adakan pergeseran dari rumahnya  ke rumah isolasi terpadu yang sudah di siapkan oleh pemerintah daerah tempatnya sangat layak, karena tempat yang kita sediakan adalah rumah dinas camat Kediri dan sudah disiapkan sebaik mungkin untuk keluarga supaya nyaman dan fasilitas yang memadai sehingga dapat mempercepat proses penyembuhannya,” harapnya.

Dandim menambahkan tujuan ditempatkan di isolasi terpadu supaya mengurangi Claster keluarga di keluarganya sendiri.

“kalau dia tetap tinggal di rumahnya dikawatirkan interaksi kontak erat dengan anaknya, dan suaminya,  bahkan dengan keluarga sekitarnya akan menyebabkan penyebaran yang lebih luas lagi,” Tutup Dandim 1606/Mataram ini.  (Diskomifotik/YL)