PT Sapi Rajawali Indonesia (SRI) dari kelompok BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) membangun kerja sama dengan peternak plasma di Desa Banyumulek Kabupaten Lombok Barat. SRI mengucurkan dana awal Rp 65 miliar untuk membeli 15.000 ekor dan selanjutnya memperbarui fasilitas RPH hingga mampu meningkatkan kapasitas produksi yang layak usaha semula 25 ekor menjadi 100 ekor sehari. Bahkan hingga mencapai target setahun 60 ribu ekor.
Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro menjelaskan kerja sama dengan peternak plasma tersebut Selasa 9 April 2013 pagi. Sebelumnya, 12 Desember 2012 telah didahului kerja sama dengan PT Gerbang NTB Emas (GNE) yang akan mengusahakan daging beku keperluan konsumsi di kota-kota besar se pulau Jawa. ‘’Peternak plasma akan memelihara sapi dan mendapatkan penghasilan tetap,’’ kata Ismed.
SRI akan membuat kandang, pasokan sapi, peningkatan kapasitas potong, dan diversifikasi usaha dalam bentuk bakso dan sosis. ‘’Produknya akan dijual ke Jawa, Bali dan Jakarta,’’ ujarnya. Sekarang ini sedang dilakukan pemadatan lahan untuk membangun membangun kandang sapi yang baru di dalam kompleks RPH Banyumulek seluas 26 hektar tersebut.
Menurutnya, seorang peternak memperoleh penghasilan tetap Rp 2,3 juta dan dari setiap pemotongan menerima uang bagi hasil Rp 1,5 juta dan deposito Rp 1,8 juta.
Sudah belasan tahun RPH Banyumulek yang dibangun 1996/1997 bisa disebut terbengkalai. Dibangun sebagai RPH modern di NTB didanai pinjaman luar negeri SPL-OECF (Suplement Overseas Economic Cooperation Fund) senilai Rp7,3 miliar. RPH yang dilengkapi holding ground, laboratorium, lahan hijauan makanan ternak, dibangun pada lahan seluas 26 hektar di Desa Banyumulek Kabupaten Lombok Barat.
Semula kontrak pengelolaan RPH Banyumulek dilakukan oleh PT Royal Kencana Mulya (RKM) tetapi operasionalnya sehari-harinya digarap oleh PT Citra Agro Lestari (CAL).
Sumber : www.lomboknews.com