Lobar Tuan Rumah Jambore Nasional

MATARAM—Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk dalam kategori daerah tertinggal. Dari sepuluh kabupaten kota yang ada, hanya Mataram dan Bima saja yang tidak masuk daerah tertinggal. Bahkan Lombok Utara menjadi kabupaten dengan peringkat terendah se-Indonesia untuk angka harapan hidup.

“Itu berdasarkan data dari Susenas 2010,” kata Koordinator Kelompok Kerja Perdesaan Sehat, Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal (PDT), dr Hanibal Hamidi dalam ramah tamah den­gan media di Mataram, kemarin.

Dikatakan, sejumlah daerah tertinggal yang ada di Indone­sia, membuat peringkat IPM negara ini terus merosot. Bahkan kini Indonesia berada di bawah Vietnam. Untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah tertinggal semacam NTB, diperlukan keberpihakan dari pemerintah berupa dorongan yang kuat dan program khusus.

Dikatakan, jika regulasi yang ada tidak mengizinkan maka akan dilakukan kajian untuk mengubah aturan itu. Salah satu contohnya adalah puskesmas yang baru, boleh dibangun jika sejumlah persyaratan seperti jumlah penduduk telah tercapai. Hal itu tentu berat bagi daerah tertinggal macam Bima yang penduduknya masih sedikit namun sangat memerlukan fasilitas kesehatan. Jika tidak ada intervensi dari pemerintah, sejum­lah desa di Bima tidak akan pernah memiliki puskesmas.

“Kita akan bantu hal teknis semacam itu,” jelas pria yang kini tengah menempuh pendidikan S3 di IPDN.

Salah satu hal yang tengah didorong adalah adanya di seluruh puskesmas dan bidan desa yang siap membantu ma­syarakat setiap saat. Selain tentu saja menyediakan kebutuhan air bersih, sanitasi, serta gizi seimbang bagi masyarakat pedesaan di daerah tertinggal. Itu dinilai penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Atas persoalan inilah, NTB menjadi salah satu lokasi pro­gram Perdesaan Sehat yang digagas Kementerian PDT. Pada 19 dan 20 November nanti akan diadakan Jambore Nasi­onal Perdesaan Sehat di Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Di Lombok Tengah, kegiatan jam­bore diisi dengan operasi bibir sumbing dan operasi katarak. Sementara untuk Lombok Barat terpilih menjadi pusat kegiatan jambore yang akan dihadiri seratusan bupati seluruh Indonesia.

“Yang akan hadir dalam simposium di Lombok Barat adalah Menkokesra Agung Laksono, Menkes dr Nafsiah, dan Menteri PDT Helmy Faisal Zaini,” kata pria yang kini menjabat Asisten Deputi Sumber Daya Kesehatan Daerah Tertinggal Kementerian PDT.

Sumber: Lombok Post, Senin 18 Nopember 2013