GIRI MENANG-Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini memberikan penghargaan tokoh kesehatan Nasional kepada Menteri Kesehatan RI dr Nafsiah Mboi, dua Gubernur serta delapan Bupati se-Indonesia pada acara pembukaan simposium perdesaan sehat KPDT 2013 di aula Kantor Bupati Lobar, kemarin.

Dua Gubernur yang di berikan penghar­gaan tokoh kesehatan Nasional Gubernur NTB, Gubernur Maluku, Bupati Lombok Barat, Bupati Pesisir Selatan, Bupati Way Kanan, Bupati Pamekasan, Bupati Lom­bok Tengah, Bupati Halmahera Barat dan Bupati Morowali. Selain itu penghargaan diberikan juga kepada dokter terbaik puskesmas terbaik dan bidan desa terbaik termasuk dua bidan dari NTB.

“Penghargaan ini diberikan sebagai peng­hargaan atas kerja keras masyarakat Lobar menjaga kesehatan,” ujar Bupati Lobar Zaini Arony usai menerima penghargaan.

Dikatakannya, Penilaian pusat sehingga penghargaan ini dapat diraih karena berapa hal-hal besar yang dilakukan dalam peningkatan perdesaan sehat. Di Lobar lanjutnya, selain menciptakan perdesaan sehat juga sudah di back up dengan sebuah peraturan daerah (perda) kawasan tanpa rokok (KTR).

Tidak hanya itu, sejak tahun 2009 silam, Lobar juga telah membangun sarana prasana kesehatan dari 124 desa/kelurahan yang ada di Lobar sudah 119 desa yang memiliki masing- masing Poskesdes dua unit dan seluruhnya sudah terisi oleh bidan-bidan desa bahkan satu poksesdes ada yang diisi oleh 2-3 orang bidan sesuai dengan luas wilayah desa.

“Agar para Bidan desa betah bertugas di poskesdes, Pemda memberikan insentif kepada bidan seperti insentif guru daerah tertinggal,” tandasnya.

Sedangkan untuk Puskesmas rawat inap, hampir semua kecamatan sudah memiliki dua unit puskesmas tinggal dua kecamatan yang masih memiliki satu unit. Dalam waktu 1-2 tahun mendatang Lobar akan memiliki tiga Rumah Sakit (RS) dan jumlah ini terus akan ditambah agar jarak masyarakat dengan sarana kesehatan semakin dekat. “Nah karena inilah kita dikatakan sudah memenuhi target nasional di bidang kesehatan.” katanya.

Zaini juga mengungkapkan bahwa angka kematian bayi di Lobar dari 18 kasus yang ditemukan tinggal delapan kasus yang ditemukan. Penurunan ini terus akan dilakukan menuju Lobar sehat. “Kalau menuju Indo­nesia sehat tentu mulai dari desa sehat hingga kabupaten dan Provinsi sehat,” pungkasnya.

Sementara itu,pantauan Wartawan di acara Jambore Perdesaan Sehat yang digelar di Bencingah sepi pengunjung tidak seperti saat pembukaan pada Selasa lalu. Sekitar 15 stand yang ada tampak lengang, tidak ada aktifitas pengunjung yang mendatangi stand-stand tersebut. Terlihat penjaga stand hanya duduk-duduk dan mengobrol saja. “Ya begini ini keadaannya, sepi tidak seperti pembukaan kemarin,” ujar salah satu penjaga stand kesehatan yang enggan dikorankan namanya.

Sumber: Lombok Post, Kamis 21 Nopember 2013