Fauqol A`la Faizin Ya`kub Banggakan Lobar dan NTB

Umur 10 Tahun, Jadi Wisudawan Termuda Tahfiz Nasional

Fauqol A`la Faizin Ya`kub bersama Ustaz kondang KH. Yusuf Mansur

Fauqol A`la Faizin Ya`kub bersama Ustaz kondang KH. Yusuf Mansur

Giri Menang – Kebanggaan bagi Lombok Barat (Lobar) khususnya dan Nusa Tenggara Barat (NTB) umumnya. Tiga hafiz ciliknya yaitu Fauqol A`la Faizin Ya`kub (10 tahun kelas 4 SD), Nawawi Latifullah (11 tahun, anak yatim, kelas 6 SD) dan Lalu Atwirul Afkar (12 tahun, baru tamat SD) berhasil mengharumkan daerahnya dalam Wisuda Tahfiz Nasional yang diselenggarakan Yayasan Darul Qur`an pusat pimpinan Ust.Yusuf Mansur. Bahkan secara khusus A`la, sapaan Fauqol A`la Faizin Ya`kub, mendapat penghargaan khusus dari Ustaz Yusuf Mansur karena berhasil menjadi wisudawan tahfiz termuda dari 337 wisudawan.

Ustaz Faizin, ayah kandung A`la saat dihubungi Koran ini mengatakan ada 1.200 penghafal Al-Qur`an (hafiz) yang ikut mendaftar dari seluruh Indonesia untuk mencari hafiz yang termuda dan terbaik, namun hanya 337 hafiz yang memenuhi syarat dan Alhamdulillah A`la menjadi yang termuda dan terbaik. (lebih…)

Denda Rp 1,5 Juta dan Dipolisikan

*Kalau Merariq Kodek di Desa Kekait

F-sosialisasiGIRI MENANG – Desa Kekait layak ditiru dalam upaya menekan angka pernikahan usia dini atau merariq kodek. Desa tersebut kini sedang gencar menyosialisasikan aturan adat k esekolah-sekolah yang berisi denda dan dilaporkan ke polisi jika ada yang nekat menikah di usia muda.

”Pemuda di Desa Kekait merasa miris banyak siswa yang masih sekolah lebih memilih untuk menikah. Sehingga saat ini kami menyasar siswa untuk sosialisasi awiq-awiq ini,” kata Kepala Desa Kekait H Sabri pada Lombok Post kemarin.

Awiq-awiq itu kata Sabri sudah disusun, dan kini sedang dalam tahap sosialisasi pada masyarakat. “Kami sosialisasi selama enam bulan. Kita sudah launching April. Jadi kita harapkan berlaku pada Oktober 2015,” katanya.

Dia melihat, banyaknya anak muda yang menikah pada usia muda belum mampu untuk berpikiran dewasa. Sebab pernikahan itu seharusnya terjadi sekali untuk selamanya.

Dalam poin awiq-awiq diatur umur untuk yang akan menikah minimal 19 tahun untuk perempuan. Sementara laki-laki 21 tahun. Bila ada yang nekat ingin menikah di luar umur tersebut, maka akan dipisahkan. Kalau tidak bisa dipisahkan, maka akan kena denda Rp 1,5 juta dan dilaporkan ke pihak berwajib.

”Sebenarnya kita lebih condong kepada sanksi sosialnya yang ada di awiq-awiq. Dan denda ini telah ada kesepakatan bersama antara masyarakat dan pemuda sehingga dimasukkan dalam awiq-awiq,” jelasnya.

Tentu saja, adanya aturan ini kata Sabri, tidak serta merta akan bisa menekan nol persen merariq kodek. Tapi paling tidak bertahap, bisa merubah pola pikir dan paradigma untuk menikahkan anak yang masih muda pada usia yang sudah matang. “Semua yang diikhtiarkan bersama ini juga untuk kebaikan keberlangsungan sebuah rumah tangga yang awet dan terjaga,” jelasnya. (nur/r12)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2015/denda-rp-15-juta-dan-dipolisikan.html

Lirik Ikan Air Tawar setelah Sukses Jadi Pemasok Bibit Sayur

*Mengunjungi Kelompok Wanita Tani Bunda Lestari di Lembar (2-Habis)

ikanPelan namun pasti, Kelompok Wanita Tani Bunda Lestari di Desa Jembatan Kembar Timur, Lembar, Lombok Barat, mengembangkan sayap bisnis mereka. Dikenal sebagai pemasok bibit sayur di desa setempat, KWT Bunda Lestari pun merambah bisnis ikan air tawar. Seluruh kesuksesan itu sepenuhnya untuk para anggota.

***

KELOMPOK Wanita Tani (KWT) Bunda Lestari memang ingin keluar dari pakem. Awal mula, KWT ini bertujuan memenuhi kebutuhan pangan, gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. Namun, setelah tujuan itu terpenuhi, maka sudah seharusnya KWT terus berkembang.

Jalan inilah yang ditempuh KWT Bunda Lestari. Sehingga kini kelompok ini telah menjelma sebagai pemasok kebutuhan bibit sayur di Lembar. “Kami memang harus mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri,” kata Mulyani, ketua KWT Bunda Lestari.

Maka aneka bibit disemai oleh kelompok ini hingga siap tanam. Terkadang sekali pemesanan, Mulyani mengatakan, kelompoknya bisa mendapat order hingga 400 bibit. “Dalam sebulan kami menyiapkan bibit sekitar seribu bibit,” kata dia.

Yang paling banyak dicari adalah bibit cabai, seledri, terong, dan kol merah. ”Harga bibit buah dan sayur yang kami tawarkan mulai dari Rp 1.000 per satu bibit,” terangnya.

Harga itu sudah disepakati dengan anggota KWT lainnya. Bibit itu dikembangkan sendiri KWT dari bijinya. “Ini adalah cara kami memaksimalkan pengelolaan lahan perkebunan yang dimiliki kelompok,” katanya.

Mendulang sukses sebagai pemasok bibit, tak membuat kelompok wanita ini berhenti berinovasi. Itu sebabnya, ekspansi lain disiapkan. Yakni dengan melirik potensi peternakan ikan.

Mereka pun memulai merintis jalan menjadi pemasok ikan air tawar. Langkah pertama saat ini dengan menyiapkan kolam yang dilapisi terpal di bagian bawahnya, agar kondisi air tetap terjaga.

Saat ini, pengembangan ikan air tawar memang masih belum mendulang hasil. Sebab, memang baru dimulai. “Kami baru mencoba pengembangbiakan terlebih dulu untuk dapatkan induk,” jelasnya.

Namun, Mulyani yakin sepenuhnya bahwa pengembangan usaha ikan air tawar ini bisa berhasil. Bahkan, Mulyani mengatakan, kelompoknya sementara akan fokus pada penyiapan bibit. Tidak menjual ikan yang siap konsumsi.

Khusus untuk makanan ikan ini kata dia, akan didapatkan dari sekitar kebun. Sehingga, kelompok tidak susah menyiapkan pakan. Dengan begitu, hasil yang diperoleh anggota akan maksimal. (NURUL HIDAYATI*/r12)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2015/lirik-ikan-air-tawar-setelah-sukses-jadi-pemasok-bibit-sayur.html

Tidak Perlu Beli Sayur, Irit Uang Belanja Rp 8 Ribu Sehari

Mengunjungi Kelompok Wanita Tani Bunda Lestari di Lembar (1)

F-boks2Para perempuan yang bergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunda Lestari di Jembatan Kembar Timur, Lembar, Lombok Barat, sungguh berdaya. Untuk kebutuhan masak sehari-hari, kini mereka tak perlu merogoh kocek. Uang belanja sayur pun mampu dihemat hingga Rp 8 ribu sehari. (lebih…)

Tata Kota Harusnya Begini…

OK-F-Reklame-31-FOTO-AGIRI MENANG – Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Kebersihan (DTKPK) Lombok Barat (Lobar) menertibkan reklame bodong, Rabu (13/5). Hasilnya, mereka menebang puluhan reklame yang terbukti tak berizin alias bodong.

Penertiban dipimpin langsung Kadis DTKPK HL Winengan. Penertiban diawali dari Labuapi. Di sini, tim yang berjumlah delapan orang mendapati reklame bodong. Namun, setelah bernegosiasi dengan petugas, pemilik reklame bersedia mengurus izin sehingga reklame tak jadi ditebang. Mereka pun diberi waktu menyelesaikan izin hingga Senin pekan depan. (lebih…)

Butuh Suasana Alami, Kunjungi Air Terjun Pakuan Narmada

Air Terjun Pesantek Pakuan Narmada (4)Selain yang sudah banyak dikenal, Lombok Barat (Lobar) juga memiliki sejumlah destinasi pariwisata baru. Salah satunya adalah wisata air terjun yang belum begitu terkenal di kalangan masyarakat tapi sangat indah. Air terjun ini terletak di Dusun Pesantek Desa Pakuan Kecamatan Narmada.

Lokasi wisata air terjun ini sekitar 150 meter dari jalan besar Dusun Pesantek Desa Pakuan. Melewati jalan raya Sesaot-Keru, kita bisa ke lokasi dengan berjalan kaki melewati sawah-sawah dan pemandangan indah karena masih alami.

Air Terjun ini biasanya ramai pada hari libur akhir pekan. Para pengunjung biasanya menikmati air terjun dengan mandi dan berfoto. Memang, air terjun ini masih terbilang minim fasilitas, hanya tersedia fasilitas parkir sederhana dan warung. Namun yang pasti, yang baru itu selalu menarik untuk dicoba (Isuhandi-Humas Lobar)

Jalan menuju air terjun dengan aliran mata air di dekatnya

Suasana air terjun

Pemandangan indah di sekitar jalan menuju air terjun

292 Orang Ikuti Pelatihan Pendataan Luas Lahan Pertanian

Sambutan Wakil Bupati Fauzan Khalid, S.Ag.M.Si.Giri Menang – Sebanyak 292 orang mengikuti pelatihan pertama pendataan luas lahan pertanian, Selasa (28/4) di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar). Mereka terdiri atas 29 juru pengairan, 34 pembekel pekasih, 77 pekasih, 10 UPTD Dipertanak (KCDK), 10 UPTD Bapeluh, 3 pengamat pengairan, 119 penyuluh pertanian lapangan, dan 10 koordinator statistik kecamatan. Acara yang merupakan gawe dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lobar ini menghadirkan sejumlah narasumber dan pejabat dari BPKP Perwakilan NTB. (lebih…)

Rapim II Lobar

Wabup Fauzan: Jangan Melempar Kesalahan Kepada Bawahan

Dari kiri, Ir. Catur Sentane, Wabup H. Fauzan Khalid dan Sekda HM UzairGiri Menang – Rapat Pimpinan (Rapim) II merupakan pertemuan rutin bulanan bupati, wakil bupati Lombok Barat (Lobar) dan jajaran di bawahnya. Rapim II merupakan sarana untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD-SKPD yang ada di Lobar. Biasanya, Rapim II menghadirkan tamu yang memberikan paparan materi tertentu. Pada Rapim II, Senin (27/4), dihadirkan Ir. Catur Sentane, Sekretaris Perwakilan BkkbN Provinsi NTB yang menyampaikan materi tentang pendataan keluarga yang bersifat mikro. (lebih…)

Demplot Gaharu Sukses, Raih Penghargaan Fellow Ashoka

* Lebih Dekat dengan Nur Akhmad Yani

F-PENDAMPINGAN-2Keberhasilan Nur Akhmad Yani, menyulap lahan kering di Desa Mekar Sari, dan Bukit Tinggi, Kecamatan Batulayar memberi multiflier effect cukup besar bagi masyarakat sekitar. Tak hanya masyarakat binaannya, atas dedikasinya itu, Yani, sapaan akrabnya, juga diganjar penghargaan bergengsi karena dianggap memiliki kiprah besar dalam pemberdayaan masyarakat. (lebih…)

1 17 18 19 20 21 27