Pemkab Lobar Gelar Gerakan Dukung GERMAS

Giri Menang, Rabu 8 November 2017 – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), merupakan salah satu program dalam rangka mengajak masyarakat untuk mencegah, untuk lebih dulu sadar sebelum sakit. Karena sehat itu anugerah dari Allah SWT untuk terus dijaga, sehingga dalam hidup dan kehidupan bisa dinikmati dengan baik. Hal tersebut dikemukakan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam arahannya pada gelaran Gerakan Ayo Dukung Germas di Aula Utama Kantor Bupati Lobar di Giri Menang-Gerung, Rabu (8/11).

Menurut bupati, ada banyak konten dan aktivitas yang terkandung dalam germas ini. Dia yakin, seluruh masyarakat tahu konten dan materi dalam hidup sehat yang harus dilakukan. Untuk itu, bupati mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemerintah untuk mensosialisasikan Germas ini.

Secara khusus di Lobar, dari waktu ke waktu, dicontohkan angka harapan hidup (AHH) terus meningkat. “Sekarang posisi angka AHH kita 65 tahun,” paparnya di hadapan Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Direktur Poltekes Mataram, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar serta sejumlah mahasiswa/i Poltekes Mataram yang tengah melakukan penelitian di Lobar.

Ditekankan bupati, agar berakselerasi dalam peningkatan harapan hidup ini, minimal menyamai rata-rata AHH di tingkat nasional sebesar 70 tahun. Dan melalui Germas ini lanjutnya, memiliki peran untuk ikut mendorong meningkatnya tingkat rata-rata lama hidup masyarakat Lobar.

Hal lain yang disinggung bupati, dia melihat belakangan ini, aktivitas masyarakat untuk mengunjungi fasilitas kesehatan selalu meningkat. Dari kacamata Dikes, harus dipandang sebagai sebuah tantangan, karena menurut bupati, semakin sedikit masyarakat yang datang berobat, justru dari sisi Dinas Kesehatan dinyatakan sebuah keberhasilan. “Yang penting promotif dan preventifnya perlu ditonjolkan,” sebut bupati.

Terkait dengan kegiatan Germas, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya segelintir lembaga yang turut proaktif. Namun sebaliknya, Germas ini bisa sukses jika semua komponen pemerintah dan masyarakat turut terlibat di dalamnya. “Kita meminta bantuan semua pihak, Germas ini mudah-mudahan menjadi gerakan massal,” harapnya.

Senada dengan itu, kegiatan ajakan untuk mendukung Germas ini, merupakan penjabaran dari kegiatan Kemenkes, disambut oleh DPR, selanjutnya menjalar ke tingkat yang lebih bawah yakni keluarga besar Poltekes Mataram.

“Masyarakat juga perlu mendapat sosialisasi dari kegiatan gerakan hidup sehat ini,” harap bupati.

Di tempat yang sama, wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena mengatakan, dari hasil penelitian terakhir oleh Kemenkes RI menyatakan, saat ini pola penyakit sudah berubah. Kalau dulu disebut penyakit menular, sekarang penyakit tidak menular. Ini secara mudah bisa terindikasi, semisal di sekitar lingkungan rumah. Kalau ada yang meninggal, bisa dipastikan karena stroke, hipertensi, diabet, jantung atau gula darah. “Ini yang terjadi di sekitar masyarakat kita,” kata Ermalena.

Melihat kondisi ini, maka keluarlah kebijakan pusat melalui Germas. Tujuannya, agar masyarakat memiliki pola hidup sehat. Oleh karena itu lanjut dia, ada beberapa perintah dari Germas ini. Perintah itu antara lain, melakukan gerakan fisik selama 30 menit dalam sehari, mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup, jangan datang ke Puskesmas hanya saat sakit, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan BAB dalam jamban dalam rumah. “NTB harus lebih baik, jangan sampai saya dikatakan tidak ikut berpartisipasi,” jelas anggota DPR RI Dapil NTB ini. (LPA/humas)

Rayakan Hari Jadi, Desa Saribaye Tampilkan Kayaq Sandongan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Memeriahkan usianya yang ke-6, Pemerintah Desa Saribaye menampilkan kelompok kesenian Kayaq Sandongan di halaman SDN 1 Saribaye, Sabtu (4/11). Kesenian asli Dusun Sandongan ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun dan tergolong langka.

Kayaq Sandongan merupakan kesenian menyerupai wayang orang yang dimainkan oleh tujuh orang bertopeng menggunakan kostum khusus. Peran yang dimainkan masing-masing bernama Amaq Darmi (Kayaq), Amaq Pang, Ide, Jempiring, Amaq Kelokop dan Inaq Kue. Dalam pertunjukannya, para pemeran menggunakan Bahasa Sandongan asli dan diucapkan seperti lagu (tembang). Pertunjukan juga diiringi musik khas menggunakan gendang, seruling, rincik dan lainnya.

Kepala Desa Saribaye, Sarawan Sukadani berharap, kesenian Kayaq Sandongan dapat kembali ditampilkan dan dicatat sebagai salah satu warisan budaya Kabupaten Lombok Barat.

“Kayak Sandongan ini konon sangat terkenal se-Pulau Lombok. Saya ingin mengingatkan generasi sekarang, kami harus mampu melakukan apa yang dilakukan generasi terdahulu, yaitu membawa nama dusun dan desa bisa terkenal. Semoga Kayak Sandongan bisa dipatenkan sebagai warisan budaya kita,”harapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid yang berkesempatan hadir saat itu juga memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata, Ispan Junaidi untuk segera menindak lanjuti keinginan Kades Sarawan tersebut.

“Tari-tarian Indonesia justru diklaim oleh negara lain, dan untuk konten seni Kayak Sandongan ini harus kita antisipasi. Segera kita patenkan,” ujarnya.

Untuk lebih mengenalkan kesenian ini, bupati juga menginstruksikan agar kesenian Kayak Sandongan dapat ditampilkan di even Perang Topat dan even lainnya.

Ditemui usai acara, Ispan berjanji akan melakukan pembinaan pada genersi muda untuk melestarikan kesenian ini. Dirinya berjanji akan melakukan kordinasi yang intens dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tindaklanjut instruksi bupati.

“Tahun depan kita anggarkan untuk pembinaannya juga. Kesenian ini warisan budaya. Jangan sampai punah. Pegelaran ini merupakan proses pelestarian. Kalau tidak ada performance ini bisa dibayangkan nantinya akan punah. Terutama narasinya, pakemnya itu, harus dijaga,” tegasnya.

Hingga saat ini, tercatat ada 223 kelompok kesenian se-Lombok Barat yang hidup dan prodktif. (romi/humas)

Fauzan : Toleransi Di Lobar Terjaga

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Nusa Tenggara Barat termasuk Kabupaten Lombok Barat, layak masuk menjadi toleransi dunia karena telah memberikan contoh toleransi yang baik antar umat beragama. Itu juga diakui oleh rektor Universitas Al-Azhar Kairo Mesir saat hadir temu ulama di Islamic Center Mataram belum lama ini. Toleransi yang sudah terbangun baik ini harus kita pertahankan.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat menghadiri simekrame (silaturrahmi) dengan umat Hindu di Dusun Karang Jasi Tragtag, Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Jum’at (3/11).

Lebih lanjut mantan Ketua KPU NTB itu mengatakan, di Lombok Barat (Lobar) hampir tidak ada konflik. “Itu membuktikan bahwa masyarakat Lobar khususnya Lingsar, persatuan dan kebersamaannya tetap terjaga,” ujar Fauzan sembari mengambil pegelaran seni budaya perang topat sebagai gambaran toleransi antar suku Sasak dan Bali.

Ajakan senada juga diserukan Ketua Parisade Lombok Barat, I Nyoman Sembah. Ia mengajak seluruh umat Hindu agar menjalin kesatuan dan persatuan untuk mendukung setiap progam pembangunan pemerintah. “ Inilah contoh pemimpin yang mencintai umatnya. Marinkita dukung seluruh program pemerintah untuk memajukan Lombok Barat yang lebih baik,” serunya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menyerahkan dana Punie kepada pengurus pura Tirta Gangga Punikan dan Pure Pancor Munjuk Karang Jasi Lingsar serta sumbangan pipa air sepanjang 400 meter untuk mengalirkan air dari Pancor Munjuk menuju masjid setempat.

Hadir mendampingi bupati, Kepala Dinas Dukcapil H. Muridun, Kepala Dinas PUPR I Made Arthadana, dan sejumlah Kepala SKPD lainnya. (dedy/humas)

Kades Gegelang : Pembangunan Desa Jadi Bukti Perhatian Pemerintah

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Desa Gegelang genap berusia enam tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur, Pemerintah Desa Gegelang menyelenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari aneka lomba, santunan anak yatim dan pengajian umum.

Kepala Desa Gegelang Safiuddin sendiri mengaku bangga dengan perkembangan yang ada di desanya. Ia mengaku, apa yang ada di desanya menjadi bukti bahwa selama ini Desa Gegelang telah melakukan pembangunan.

“Keberhasilan pembangunan di Desa Gegelang merupakan dukungan semua pihak terutama Pemerintah Daerah. Infrastruktur jalan sudah baik, lampu jalan sudah terpasang, begitu juga irigasi untuk petani sudah selesai. Itu bukti kalau Pemerintah memperhatikan kita, termasuk pembangunan kantor desa dan musholla,” jelasnya dalam sambutannya sebelum dimulainya pengajian umum oleh TGH. M. Taisir di kantor Desa Gegelang, Sabtu (4/11).

Bupati Lombok Barat diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) H. Lalu Edy Sadikin berharap agar Desa Gegelang semakin maju, sejahtera aman dan nyaman. “Jaga kondusifitas desa. Jika aman semua bisa kita lakukan. Komunikasi dan koordinasi itu penting agar informasi ke masyarakat nyambung dan jelas,” tegasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Kapolsek Lingsar, Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Lingsar, Kepala Desa Bug-Bug dan tokoh masyarakat Desa Gegelang. (dedy/humas)

Ribuan Ibu Dan Anak Hadiri Gebyar PAUD

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Ribuan balita dan ibu-ibu memenuhi halaman kantor Camat Gunungsari, Sabtu (4/11). Kehadiran ribuan anak dan ibunya itu dalam rangka memeriahkan Gebyar PAUD dan Pendidikan Non Formal Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Lombok Barat (Lobar) 2017.

Ribuan anak dan ibunya itu sudah berdatangan sejak pukul 08 pagi. Mereka berdatangan dari 10 kecamatan yang ada di Lobar. Mereka ditempatkan di bawah terop yang dibagi menurut kecamatannya. Mirip kafilah MTQ, murid Paud beserta orang tuanya ini dengan sabar menunggu dimulainya acara.

Awal acara dimeriahkan dengan tampilan drumband salah satu SD yang ada di kecamatan Gunungsari.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, anak-anak yang tergabung dalam PAUD adalah generasi bangsa yang akan menggantikan orang tua kelak. Untuk itu anak-anak PAUD harus mendapatkan perhatian guna menyongsong generasi emas yang akan kita peroleh 32 tahun lagi, tepatnya tahun 2045.

“Anak-anak ini adalah modal kita yang akan gantikan kita kelak,” ucap Bupati Fauzan.

Sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap calon generasi emas ini, bupati berjanji tahun 2018 nanti akan memberikan perhatian lebih kepada para tutor PAUD. Perhatian yang diberikan ini berbentuk insentif pendidikan PAUD. Begitu pula kepada mitra PAUD yang ada di Lobar seperti Himpunan PAUD Nasional Indonesia (HIMPAUDNI) dan Ikatan Guru TAK Indonesia (IGTKI) juga akan diberikan operasional kelembagaan.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Hendrayadi mengatakan, jumlah peserta yang diundang adalah 1.095 peserta yang berasal dari 365 PAUD sebagai Lobar. Masing-masing PAUD mengirimkan 3 anak dan 1 pendamping. Selain itu diundang juga 1.436 guru PAUD sebagai Lobar.

“Dari pengamatan di lapangan, jumlah peserta jauh melampaui jumlah undangan. Dari 1.500 kertas untuk menggambar yang disediakan, semuanya habis. Jadi yang hadir bukan hanya 3 utusan per PAUD tapi seisi PAUD. Ini belum ditambah guru, dan orang tuanya yang ikut hadir mendampingi anaknya,” jelasnya. (afgan/humas)

Tahun 2018, Bupati Prioritaskan Jalan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Infrastruktur jalan menjadi salah satu tolak ukur perkembangan pembangunan di desa. Bagusnya akses jalan juga dapat memberikan manfaat besar untuk perekonomian masyarakat khususnya di tingkat pedesaan.

Mengingat jalan yang terus bertambah, selain dibutuhkannya perbaikan juga dibutuhkan pemerataan pembangunan di semua desa. Misalnya, salah satu ruas jalan di Desa Grimak yang panjangnya sekitar 1 kilometer dan lebar 4 meter, namun belum dilakukan pengaspalan.

“Padahal jalan ini banyak manfaatnya. Selain jalan menuju sekolah, juga sebagai akses alternatif menuju tempat pemakaman umum masyarakat Dusun Montor. Itu butuh sentuhan pemerintah daerah, melihat kemampuan desa terbatas tidak mampu membiayai jalan yang anggarannya membutuhkan angka yang besar,” kata Kepala Desa Grimak Habibullah di hadapan Bupati H. Fauzan Khalid dalam kegiatan Safari Jum’at Bupati di Masjid Nurul Yaqin Dusun Montor, Jum’at (3/11).

Menanggapi hal itu, bupati berjanji akan mengabulkan permintaan Kades Habibullah. Bahkan, ia berjanji akan menjadikan infrastruktur jalan sebagai prioritasnya di tahun 2018. Salah satunya kebutuhan jalan di Kecamatan Narmada.

“Untuk itu masyarakat diharap bersabar, karena target Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di tahun 2018, ada sekitar 90 kilometer jalan se-Lombok Barat yang harus diaspal,” jelasnya. (dedy/humas)

Pemkab Kuningan, Adopsi Regulasi Paten Pemkab Lobar

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Pemerintah Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat tertarik mengdopsi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) milik Pemkab Lombok Barat (Lobar). Sejauh ini, pelaksanaan di Lobar dinilai sangat baik.

Hal itu diakui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Kuningan, Drs.H. Maman Hermasyah di hadapan Sekda Lobar H. Moh Taufiq dalam kunjungannya, Jum’at (3/11).

Maman mengemukakan, pihaknya sudah memerintahkan kepada tim teknis Paten agar dapat mempersiapkan penyelenggaraan Paten ini, termasuk dalam pemenuhan syarat-syaratnya, sehingga pada akhir tahun 2017 ini, direncanakan lima kecamatan dari 32 kecamatan di wilayah kabuaten Kuningan, dapat ditetapkan sebagai penyelenggaraan Paten. “Untuk 27 kecamatan lainnya, dapat menyelenggarakan paten paling lambat akhir tahun 2018,” paparnya.

Dalam rangka pemenuhan target tersebut, Maman memaklumi, tim tehnis dituntut untuk berkoordinasi setiap langkah, termasuk mengadopsi regulasi Paten di Lobar. Oleh karena itu, Maman memandang perlu untuk menghadirkan seluruh Camat se-Kuningan berkunjung ke Lobar. Semuanya dalam rangka ikut mengkaji dan mempelajarai bagaimana kecamatan di Lobar turut berperan dalam mempersiapkan penyelenggaraan Paten.

Paten merupakan amanah Permendagri Nomor 4 Tahun 2010, dimana di dalamnya berlaku ketentuan diselenggarakan paling lambat lima tahun sejak terbitnya peraturan tersebut.

Sekda Lobar H. Moh. Taufiq dalam kata-kata penerimaannya mengatakan, siap memberikan seluruh regulasi penyelenggaraan Paten di wilayahnya. Pada kesempatan itu, sekda memerintahkan kepada Kepala bagian (Kabag) Pemerintahan, Hamka agar menyiapkan segala kebutuhan regulasi Paten yang dibutuhkan Kuningan.

“Silahkan Kabag Pemerintahan menyiapkan segala kebutuhan menyangkut regulasi Paten ini,” pinta Taufiq. (LPA/humas)

Setelah 6 Tahun Menanti Kafilah MTQ Lobar Akhirnya Juara Umum

Giri Menang, Kamis 2 November 2017 – Kafilah MTQ Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akhirnya keluar sebagai Juara umum pada MTQ XXVII Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diadakan di Kabupaten Bima.

Kebahagiaan terpancar dari raut wajah para qori/qorian, pelatih, official maupun pejabat Pemkab Lobar. Maklum, gelar juara umum kembali ke Lobar setelah 6 tahun tak mampu diraih.

Wujud kegembiraan dan penghargaan kepada kafilah juara, Pemkab Lobar mengadakan penyambutan di perbatasan Lobar-Loteng, tepatnya di Desa Keru, Narmada, pagi tadi (2/11).

Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua melakukan konvoi mengarak piala tersebut. Rute konvoi dimulai dari Keru Narmada, kemudian berlanjut hingga ke Sweta, lalu berbelok ke arah selatan menuju ke Kediri. Dari Kediri konvoi bergerak menuju bundaran Giri Menang Square yang selanjutnya menuju Bencingah Agung.

Di Bencingah, kafilah ini disambut Sekda Lobar dan puluhan pejabat lainnya. Tampak hadir pula di sana Ketua TP PKK Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid.

Sekda Lobar H. Moh. Taufik dalam sambutannya mengatakan, bahwa waktu 6 tahun bukan waktu yang sedikit untuk meraih gelar juara umum. Persiapan yang matang dan latihan yang serius merupakan kunci dari kesuksesan ini.

Namun demikian Sekda mengingatkan para juara agar tidak terlena dengan euforia kemenangan.

“Kita masih akan melakukan persiapan untuk menghadapi MTQ XXVII Tingkat Nasional di Medan Tahun 2018 mendatang. Jadi mari gembleng dan persiapkan diri dengan maksimal,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ ) Kab Lobar H. Fathurrahim mengatakan, untuk menghadapi MTQ XXVII ini persiapan yang dilakukan sangat maksimal. Persiapannya mulai dari tiga tahap Traning Center hingga persiapan mental.

Pada malam final, tutur Fathurrahim, dari 27 cabang lomba yang dilaksanakan, 20 orang peserta kita masuk menjadi juara, terdiri dari 9 orang juara pertama, 7 orang juara kedua dan 4 orang juara ketiga.

“Untuk mengapresiasi perjuangan para juara ini, Insya Allah Bupati Lobar akan memberangkatkan umrah kepada para juara pertama. Untuk juara kedua dan ketiga juga akan diberikan apresiasi lainnya,” jelasnya.

Di tempat yang sama Sajwan Ramdoni, juara I hafalan 10 juz mengatakan, prestasi yang diraihnya saat ini bukti dari kekompakan team.

“Kita bahu membahu mulai dari Training Center hingga pelaksanaan lomba. Kedepan kita akan mengadakan persiapan menghadapi MTQ XXVII Tingkat Nasional di Medan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, MTQ XXVII Tingkat Provinsi NTB Tahun 2017 ini dilaksanakan di Kabupaten Bima, mulai tanggal 25 Oktober sampai dengan 1 November 2017. Dalam ajang MTQ ini, Kontingen Lobar mengirimkan 80 orang anggota kafilah yang terdiri dari pendamping, pelatih dan peserta.

Hasil akhir MTQ ini adalah Juara I diraih Lobar, Juara II Lombok Tengah, Juara III Kota Bima, diikuti oleh Kota Mataram, Kabupaten Bima, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Lombok Utara dan Sumbawa Barat. (budi/humas)

Realisasi Fisik & Keuangan Pemeliharaan Jalan Kabupaten Dengan Program PRIM Per Oktober 2017

Laporan Fisik dan Keuangan Pekerjaan paket PRIM INDII Per 31 Oktober 2017

GDE Error: Error retrieving file - if necessary turn off error checking (404:Not Found)

 

Laporan Fisik dan Keuangan Pekerjaan paket PRIM INDII Per 29 Oktober 2017

GDE Error: Error retrieving file - if necessary turn off error checking (404:Not Found)

IKM Sebagai Objek Pembangunan

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Sebanyak 14 komunitas Industri Kecil Menengah (IKM), diantaranya komunitas las, sablon, menjahit, perbengkelan dan lain sebagainya, menerima bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Penyerahan bantuan sarana prasarana itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati H. Fauzan Khalid di halaman kantor Disperindag, Senin (30/10).

Dalam sambutannya, bupati memberikan semangat kepada para penerima bantuan. “Saya tidak akan bosan dan akan selalau menyampaikan ini di setiap kesempatan, yaitu kita harus selalu genem (rajin). Karena Insya Allah, kalau kita sudah genem, apalagi di bidang usaha dan keterampilam serta di bidang-bidang yang dapat mendukung dan menambah penghasilan keluarga, Insya Allah dengan itu akan memberikan hasil yang positif bagi keluaraga kita masing-masing,” katanya.

Secara keseluruhan tercatat 381 unit bantuan yang diserahkan Diserindag. Di bidang logam dan mesin sendiri terdapat 64 jenis usaha, baik dalam bentuk kelompok maupun perorangan. Di industri kerajinan hasil hutan ada 67 jenis usaha dan untuk gerobak sendiri sebanyak 250 unit, serta ada 10 sertifikasi halal dari MUI yang sudah keluar turut diserahkan.

Dengan adanya bantuan itu diharapkan para pelaku IKM di Lobar tidak hanya menjadi subyek pembangunan, akan tetapi juga bisa menjadi obyek pembangunan dengan bisa ikut menurunkan angka kemiskinan.

“Kita harapkan kepada para penerima bantuan ini, tahun depan sudah bisa mandiri bahkan sudah bisa memberdayakan warga sekitar,” harap Kepala Disperindag, Agus Gunawan.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, kedepannya Dinas Perindag akan membentuk Forum Silaturrahmi IKM se-Lobar. “Harapannya bisa menjadi landasan pengawasan untuk IKM terkait. Kita jadi tahu sejauh mana bantuan itu dimanfaatkan. Jika ditemukan bantuan itu tidak dimanfaatkan, bisa kita tarik lalu serahkan kepada yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Sementara itu Inaq Sairim, salah satu penerima bantuan merasa senang dengan bantuan yang diterimanya. “Saya sangat merasa senang. Sudah lama saya berharap akhirnya tewujud,” ungkap wanita yang sehari-hari berjualan cilok asal Desa Selat, Narmada. (ardi/humas)

1 108 109 110 111 112 242