KUA PPAS 2018 Lobar, Mengacu Pada RPJMD 2014-2019

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Lombok Barat (Lobar) tahun anggaran 2018, merupakan sebuah dokumen perencanaan. Dokumen ini digunakan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2018. KUA dan PPAS juga merupakan acuan dalam penyusunan Rancangan APBD Lobar tahun 2018.

KUA ini disusun pada dokumen perencanaan pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lobar 2014-2015. Topik ini menjadi salah satu pembahasan dalam rapat Paripurna DPRD Lobar, Senin (30/10) di Ruang Sidang DPRD Lobar di Giri Menang-Gerung.

Pihak Eksekutif yang disampaikan langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam laporannya memaparkan, RKPD Lobar tahun 2018, dalam penyusunannya berpedoman pada arah kebijakan dan strategi pembangunan sesuai RKPD Lobar dan Provinsi NTB. Bupati memaparkan, tema yang diangkat dalam RKPD 2018 adalah, mengacu pada penguatan sinergi dan integrasi program penanggulangan kemiskinan melalui pengolahan pasca panen, mutu layanan sosial dasar, serta pemantapan struktur.

Ada lima prioritas sasaran dalam arah kebijakan ini. Diantaranya adalah, target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,00%, Angka kemiskinan sebesar 15,73%, Tingkat Pengangguran Terbuka 3,5%, Inflasi 2,77% dan Indeks Gini Rasio di bawah 0,3%.
Dari kelima prioritas sasaran yang disampaikan eksekutif itu, pihak legislatif, prisnsipnya setuju untuk dibahas pada gelaran rapat paripurna salenajutnya. Pada paripurna ke 56, masa sidang 3, tahun dinas 2017 ini, dipimpin langsung oleh wakil Ketua, Sulhan Mukhlis.

Sedianya, pada rapat paripurna tersebut, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembahasan persetujuan terhadap empat buah Raperda menjadi Perda. Raperda tersebut antara lain, Perubahan terhadap RPJMD, Penataan Pedagang Kaki Lima, Pariwisata Berkelanjutan dan Penyelengaraan Perpustakaan. (L.P.Ali/Humas)

Tahapan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Lombok Barat 2018 Resmi Diluncurkan

Giri Menang, Minggu 29 Oktober 2017 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memasang target khusus pada acara peluncuran tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat tahun 2018, yakni informasi tentang Pilkada tersebar luas ke seluruh wilayah Kabupaten Lombok Barat. Sebagai salah satu langkah sosialisasi, KPU Lobar menggelar Jalan Santai “Sadar Pemilu” yang diikuti ratusan peserta, Minggu (29/10). Kegiatan juga diarangkai dengan Peluncuran Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat tahun 2018.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Lobar, Suhaimi Syamsuri berharap agar apa yang pihaknya lakukan hari ini akan mendapat respon yang positif dari masyarakat Kabupaten Lombok Barat. “Kami sangat berharap masyarakat khususnya yang ada di Lombok Barat, ikut mensosialisasikan tahapan pemilu ini,” harapnya.

Baginya, tantangan terberat bagi anggota KPU ke depannya adalah tetap profesional dan berintegritas serta tetap terlihat netral kapanpun dan dimanapun berada. Untuk itu pihaknya berharap dalam waktu dekat bisa segera menetapkan PPK dan PPS dimana nanatinya masyarakat juga bisa mengawal Pemilu agar berjalan baik. Pada peluncuran tahapan pemilu kali ini juga diperkenalkan maskot Pemilu Kabupaten Lombok Barat, yaitu “SI PEDAS” atau Si Pemilih Cerdas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H. Moh. Taufiq dalam kesempatan itu berharap agar Pilkada Kabupaten Lombok Barat mampu mencetak pemimpin yang berkualitas. “Pemimpin yang berkualitas hanya mampu dihasilkan oleh pemilih yang cerdas dan berintegritas,” tegasnya.

Dirinya juga berharap agar pertsispasi PNS pada Pemilu mendatang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Sekda menekankan agar PNS tetap netral dan tidak Golput pada Pemilu yang akan datang.

Salah satu perwakilan dari pemilih pemula juga turut memberikan sambutan pada acara peluncuran tahapan pemilu ini. Dalam orasinya, Putri Novia Diah Pitaloka berharap agar pejabat atau PNS yang ada di Lombok Barat tidak terlibat langsung dalam politik praktis karena itu akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

Lebih lanjut gadis yang juga berstatus sebagai siswa pada SMAN 1 Kediri ini berharap, agar calon peminpin daerah nantinya jangan mengumbar janji-janji yang tidak mampu mereka laksanakan.

Acara yang juga dihadiri oleh anggota KPU RI yang diwakili oleh Pramono Tantowi Ubaid, perwakilan KPU Propinsi NTB DR. Yan Marli, DanDim 1606/Lobar serta Wakapolres Lombok Barat. (pelo/humas)

Jalan Sehat “Sadar Pemilu” Dibanjiri Peserta

Giri Menang, Minggu 29 Oktober 2017 – Jalan sehat “Sadar Pemilu” yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang berlangsung pagi tadi (29/10), mampu menyedot perhatian masyarakat Kabupaten Lombok Barat. Ratusan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa antusias mengikuti jalan sehat yang dimulai dari Bencingah Kantor Bupati Lobar mengitari kota Gerung dan kembali berakhir di Kantor Bupati.

Antuasiasme masyarakat pada kegiatan jalan sehat “Sadar Pemilu” ini sangat luar biasa. Ini terbukti dari 500 kupon yang disediakan panitia, ternyata masih kurang lantaran jumlah peserta jauh melebihi angka yang menjadi target panitia. Hasilnya, panitia kewalahan melayani permintaan masyarakat yang hadir dan ikut berpartisipasi pada kegiatan ini. Antusiasme masyarakat bertambah denganbanyaknya haadiah yang disediakan panitia. Diantaranya, sepeda gunung, TV Led, kulkas serta hadiah hiburan lainnya.

Kegiatan jalan sehat “Sadar Pemilu” ini dilaksanakan serentak di 17 provinsi dan 154 kabupaten/kota di Indonesia. Tujuannya agar masyarakat mengetahui adanya hajatan pemilihan kepala daerah di tahun 2018 mendatang. Kegiatan yang berlangsung meriah ini juga dirangkai dengan peluncuran “Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat Tahun 2018”.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, H. Moh. Taufiq dalam sambutannya saat melepas peserta berharap agar masyarakat mengetahui bahwa kurang dari delapan bulan lagi akan ada pesta demokrasi di Kabupaten Lombok Barat.

“Kami sangat berterima kasih kepada KPU yang telah melaksanakan kegiatan ini, dan semoga Pemilu Kabupaten Lombok Barat yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018 nanti bisa menghasilkan Pemilu yang berkualitas oleh pemilih-pemilih yang cerdas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Sosialisasi KPU Lobar, Suhardi, juga sangat berharap kepada masyarakat, melalui kegiatan jalan sehat ini masyarakat dapat ikut mensukseskan pemilu Kabupaten Lombok Barat.

“KPU dengan dengan slogannya ‘KPU Melayani’ siap mengakomodir dan melayani setiap masukan dan usulan serta kritikan dari masyarakat baik itu berkelompok maupun perorangan. Kami juga sangat berharap masyarakat yang ada di Kabupaten Lombok Barat ikut mensukseskan pesta demokrasi ini nantinya, dan kami juga selalu siap melayani dan mengakomodir apapun yang masyarakat ingin sampaikan kepada kami baik itu berupa masukkan ataupun kritikan,” ungkapnya.

Kegiatan ini adalah momen yang sangat penting bagi pihaknya untuk mensosialiasikan sadar pemilu kepada masyarakat, dimana tahun 2017/2018 merupakan tahun politik yang juga dirangkai dengan Pilpres dan Pileg tahun 2019 nanti. (pelo/humas)

KENAKAN PAKAIAN ADAT, 34 PEMUDA DAN PEMUDI LOBAR LANTANGKAN IKRAR SUMPAH PEMUDA

Giri Menang, Sabtu 28 Oktober 2017 – Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonsia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Sumpah para pemuda yang dulu diikrarkan pada tahun 1928 itu, kembali dilantangkan oleh 34 pemuda dan pemudi Lombok Barat pada gelaran Upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke-89 di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu (28/10).

Ke-34 pemuda dan pemudi dari Paskibraka Lombok Barat, tampil menggunakan pakaian adat dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Dalam ikrar itu dikatakan, kongres dan kerapatan pemuda-pemuda diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia. Msing-masing bernama Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Sumatra, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Batak dan Pemuda Kaum Betawi.

Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia ikut kerapatan dan pada 28 Oktober 1928 menghasilkan keputusan yang merupakan asas yang wajib dipakai oleh seluruh pemuda di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid menjadi inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

“Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Sungguh sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini 17 tahun kemudian melahirkan Proklamasi Kemerdekatan RI tanggal 17 Agustus 1945. Sumpah pemuda dibacakan diarena kongers pemuda ke-2 dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Ucapan syukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkansumpah pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka sehingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya,” bacanya.

Usai membacakan amanat menteri, bupati kembali mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.

Upacara dihadiri anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan SKPD dan Pegawai Pemkab Lombok Barat serta para pelajar SMP dan SMA se-Kabupaten Lombok Barat. (budi/humas)

Cetak SDM Berkualitas Melalui Program Generasi Sehat Dan Cerdas

Giri Menang, Sabtu 28 Oktober 2017 – Memasuki tahun terakhirnya, Program Pusat Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) bekerjasama dengan berbagai instansi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar Festival Desa. Di buan Oktober ini, secara berturut-turut gelaran ini telah dilaksanakan di Kecamatan Narmada, kemudian dilanjutkan di Puskesmas Pelangan Kecamatan Sekotong. Memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Festival Desa kembali digelar di Kecamatan Lingsar, tepatnya di Kantor Camat Lingsar, Sabtu (28/10).

Sebanyak 225 orang mengikuti kegiatan yang diisi dengan aneka lomba dan Posyandu ini. Mulai dari lomba balita sehat usia 2-5 tahun, lomba senam sehat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Lomba cerdas cermat kader posyandu, lomba tari kreasi anak PAUD, lomba peragaan pakaian adat nusantara anak PAUD, lomba anak PAUD baca hafalan ayat pendek Al-Qur’an dan lomba menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita dengan menggunakan bahan lokal.

“Terutama untuk kita galakkan sekolah PAUD, agar benar-benar satu desa memiliki minimal satu PAUD. Bila perlu satu dusun satu PAUD. Program GSC juga mengadakan pelatihan guru PAUD sebanyak 45 orang, dengan pelatihan ini guru-guru PAUD diharapkan bisa mengajar dengan standar mutu pelayanan yang lebih bagus,” jelas Ketua Panitia, Andi Brata Djauhari.

Ia berharap dari program GSC ini nantinya masing-masing desa tidak hanya membangun secara fisik tetapi juga membangun sumber daya manusia (SDM) agar tercipta generasi sehat dan cerdas tidak ada yang putus sekolah.

Sementara itu Camat Lingsar Rusditah berharap kepada para kader Posyandu yang telah mengikuti kegiatan ini dpat menigkatkan kualitasnya. “Tentu kegiatan ini tidak butuh sampai di sini, apa kekurangan-kekurangan yang belum maksimal di Posyandu kita benahi. Posyandu kita harus maju seiring dengan majunya pendidikan. Kita harus berbenah. Kita berbuat lebih maju lagi untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM),” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bekerjasama menciptakan generasi muda yang sehat, generasi muda yang cerdas dan generasi muda yang paham akan bangsa dan negaranya kedepan. (andi/humas)

Majukan Ibukota Kabupaten, Bupati Usulkan Tiga Desa

Giri Menang, Jum’at 27 Oktober 2017 – Untuk lebih memajukan Gerung sebagai Ibukota Kabupaten, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengajukan Desa Babussalam, Desa Dasan Tapen dan Desa Beleka menjadi pusat pemerintah kota. Sebelumnya, tiga kelurahan yang ada sudah ditetapkan sebagai pusat kota. Masing-masing Kelurahan Dasan Geres, Kelurahan Gerung Utara dan Gerung Selatan.

“Hal itu tentunya akan berdampak positif dalam hal pembangunan baik infrastruktur maupaun ekonomi masyarakat. Saya yakin Ibukota Gerung kedepan akan lebih maju dan berkembang. Untuk itu saya usulkan tiga desa lagi ke Kementrian Dalam Negeri untuk disetujui menjadi pusat perkotaan,” jelas Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat bersilaturahmi dengan masyarakat Dusun Menang, Kelurahan Gerung Selatan usai Shalat Jum’at berjamaah di Masjid Baiturrahmah, (27/10).

Gerung menjadi Ibukota Kabupaten Lombok Barat sejak Kota Mataram resmi menjadi Kota Madya. Sebagai ibukota kabupaten, aktivitas yang berlangsung di Gerung diantaranya industri skala kecil, perdagangan skala lokal, fasilitas kredit (perbankan) dan layanan umum skala kabupaten.

Dalam kesempatan itu, bupati juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar menjaga persatuan dan kekompakan. “Jangan lupa juga untuk tetap melaksanakan ibadah sosial, yakni saling membantu sesama,” ajak Fauzan. (dedy/humas)

KHAIRATUN KUNJUNGI ANAK-ANAK PELANGAN

Giri Menang, Kamis 26 Oktober 2017 – Datang dengan rombongan kecilnya, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lombok Barat (Kab. Lobar) Hj. Khaeratun Fauzan Khalid setiba di aula UPT. BLUD Puskesmas Pelangan, langsung larut bercanda dengan anak-anak usia Bawah Lima Tahun (Balita). Sekitar lebih dari 36 Balita ikut serta dalam Lomba Balita Sehat yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pelangan bekerjasama dengan Generasi Sehat Cerdas (GSC) Kecamatan Sekotong, Kamis (26/10).

Istri Bupati Lombok Barat ini baru sempat menghadiri acara yang sesungguhnya diselenggarakan dua hari sejak kemarin itu.

Kemarin (25/10), Khairatun juga menghadiri kegiatan serupa di Kecamatan Narmada, maka hari ini bersama pengurus inti TP-PKK Kab. Lobar berkesempatan untuk meninjau dan mendampingi langsung tim monitoring program dari World Bank itu.

Seusai menyempatkan diri mendampingi penimbangan dan pengukuran tinggi Balita, istri Fauzan ini sempat bercanda gembira dengan para Balita yang ditemani ibu-ibunya sampai tidak menyadari kedatangan Tim Monitoring dari World Bank yang dipimpin Mr. Patrick Sullivan.

Khaeratun sempat mengingatkan seorang ibu yang anaknya sempat ia gendong, “1.000 hari pertama kehidupan adalah masa emas pertumbuhan. Jadi jangan sampai lalai memeriksakan kesehatan anak,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Khaeratun lagi-lagi menegaskan keberlanjutan misi GSC yang harus dikembangkan oleh semua pihak karena tahun 2017 ini menjadi tahun terakhir di Lombok Barat.

“Saya gembira bila anak-anak di wilayah Sekotong ini sehat-sehat dan cerdas. Ini adalah hasil kerja sama semua pihak, termasuk oleh para pelaku kesehatan di desa,” ujarnya sambil memuji kerja keras para pelaku kesehatan di lapisan terbawah yang telah berhasil menekan angka Balita stunting (lamban tumbuh) sampai dengan 16%.

Lomba Balita Sehat ini sendiri adalah merupakan rangkaian kegiatan pembinaan dalam Festival Desa yang diharapkan mampu menjadi motivasi bagi anggota masyarakat untuk terus menggerakkan sadar kesehatan seperti yang telah digulirkan dalam gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang dilaunching oleh Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan Dokter Davin Pratama Cahyadi selaku ketua panitia usai kegiatan. “Kesadaran masyarakat sebelum menikah, pasca menikah, sampai kelahiran dan 1000 hari pertama kehidupan sepenuhnya menjadi penunjang suksesnya Germas ini,” tuturnya tegas saat diwawancarai.

Festival Desa yang diselenggarakan di UPT BLUD Puskesmas Pelangan diisi dengan aneka loba seperti cerdas cermat kader kesehatan, lomba bayi-balita sehat, lomba memasak menu makanan tambahan sehat untuk balita, lokakarya tentang pelayanan sosial dasar kesehatan dan pendidikan serta kemah pemuda pesisir.

UPT BLUD Puskesmas Pelangan sendiri memiliki coverage area untuk lima desa wilayah barat di Kecamatan Sekotong. Walaupun bukan merupakan Puskesmas perawatan, namun BLUD ini telah memberikan aneka pelayanan kesehatan, mulai dari pemerikasaan kesehatan ibu dan anak (KIA) sampai ke poli gizi.

Rata-rata warga yang membutuhkan pelayanan setiap hari antara 50-60 orang. Dengan fasilitas yang dimilikinya serta inovasi kerja dalam pelayanan, BLUD Puskesmas ini meraih predikat sebagai Puskesmas Terakreditasi Madya untuk puskesmas lokasi terpencil dan tertinggal serta terluar di Lombok.

Ibu Dian, selaku fasilitator GSC saat diwawancarai tim Humas Lobar berharap agar kegiatan ini dapat bermanfaat meingkatkan kesehatan di Lombok Barat, khususnya aerah Sekotong. “Khususnya kepada ibu-ibu kader, dari apa yang didapat dari kegiatan ini bisa disosialisaikan kepada kerabat yang ada di lingkungan sekitar. Bagaimana melakukan pola hidup sehat seperti pola asuh anak dan bagaimana menyajikan makanan bergizi kepada anaknya. Walaupun akan beakhir, kedepannya kegiatan seperti ini akan tetap terus disosialisasikan kepada kader-kader posyandu agar selalu hidup sehat,” harapnya.

KOTA BUKIT TINGGI BELAJAR PARIWISATA DI LOBAR

Giri Menang, Kamis 26 Oktober 2017 – Di akhir tahun ini Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tidak henti-hentinya menerima kunjungan dari daerah lain. Setelah sebelumnya kedatangan Bupati Temanggung, kali ini giliran Kota Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat mendatangi Gumi Patut Patuh Patju. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Bukit Tinggi, M. Ramlan Nurmantias membawa lengkap jajaran Forkopimda Kota Bukit Tinggi. Rombongan diterima langsung oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid beserta jajarannya di ruang rapat Jayengrane, Kamis (26/10).

Kota yang mayoritas penduduknya muslim ini juga merupakan daerah yang sedang mengembangkan sektor pariwisatanya. Berbeda dengan Lombok Barat yang mengandalkan keindahan pantainya, Kota Bukit Tinggi memiliki keungulan pada destinasi wisata alamnya.

“Tujuan kunjungan kami adalah untuk belajar bagaimana cara Lobar mengelola pariwisatanya. Kami melihat di Lobar perkembangan sektor pariwisatanya sangat pesat oleh karena itu kami datang kesini untuk berbagi pengetahuan tentang pariwisata,” ujar M. Ramlan di awal perkenalan.

Sementara itu Bupati Lobar H.Fauzan Khalid, dalam penerimaannya memaparkan kondisi Lobar sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan Kota Bukit Tinggi. “Pak Wali Kota ini pintar juga jadi guide. Beliau memaparkan kondisi Kota Bukittinggi, saya langsung ingin angkat kaki pergi kesana,” selorohnya.

Bbupati menjelaskan, selain kawasan Senggigi, Pemkab Lombok Barat sudah mulai mengembangkan destinasi wisata di wilayah selatan, tepatnya di Kecamatan Sekotong.

“Salah satu yang kami lakukan untuk mengembangkan pariwisata di Lobar adalah dengan melakukan promosi, yaitu dengan mengadakan even- even bertaraf internasional.Salah satunya adalah Mekkaki Marathon Internasional dan Festival Jazz yang kami selenggarakan setiap tahun,” terang Fauzan. (ardi/humas)

NAMBUNG AKHIRNYA SAH MILIK LOBAR

Giri Menang, 25 Oktober 2017 – Silang sengketa yang berlangsung lama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) dengan Pemkab Lombok Tengah (Loteng) terkait batas wilayah di Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong telah usai.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 93 tahun 2017 tentang Batas Daerah Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Barat tertanggal 26 September 2017 lalu telah terang benderang menyatakan bahwa Pantai Nambung yang disengketakan ditegaskan masuk dalam wilayah Kabupaten Lobar.

Dalam salinan Permendagri itu diperolah kejelasan bahwa batas wilayah dua kabupaten itu telah sesuai dengan kesepakatan ke dua belah pihak melalui fasilitasi dari Pemprov NTB yang juga sudah mendapat persetujuan dari Tim Penegasan Batas Daerah Pusat.

Batas wilayah Loteng dengan Lobar itu meliputi lima point, yaitu yang pertama dimulai dari Tanjung Jagog yang ditandai dengan Titik Koordinat Kartometrik 001 pada batas Desa Montong Ajan Praya Loteng dengan Desa Buwun Mas, Sekotong Lobar.
Titik Koordinat Kartometrik 001 itu selanjutnya menuju ke arah utara menyusuri punggung bukit yang terletak pula pada batas dua desa tersebut.

Ke tiga pada Titik Koordinat Kartometrik 002 selanjutnya ke arah barat laut menyusuri as (median line) jalan setapak di kedua desa tersebut.
Selanjutnya, pada Titik Koordinat Kartometrik B menuju ke arah barat laut menyusuri punggung bukit sampai pada Titik Koordinat Kartometrik C di dua desa yang sama.

Permendagri itu sendiri tertanggal 26 September 2017 dan ditandatangani langsung oleh Mengadri Tjahjo Kumolo kemudian diundangkan pada tanggal 2 Oktober tahun ini dan ditandatangani pula oleh Dirjen Peraturan Perundang-Undangan Kemenkum dan HAM RI, Widodo Ekatjahjana.

Permendagri yang sudah diundangkan itu juga sudah masuk ke dalam Berita Negara RI tahun 2017 nomor 1374 dan ditandatangani lagi oleh Kepala Biro Hukum, Widodo Sigit Pudjianto.

Menanggapi kabar itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang dikonfirmasi disela-sela kunjungannya di Dusun Bakong Dasan Desa Lembar tidak banyak berkomentar.

Dia hanya mengucap syukur akhirnya kejelasan batas wilayah di Pantai Nambung itu selesai.
“Selanjutnya kami berharap agar semua pihak menghormati keputusan itu. Kita tetap NKRI, sehingga tidak ada yang perlu diperpanjang lagi,” katanya Rabu (25/10).

Dia berharap ke depannya, pengembangan pariwisata di wilayah Pantai Nambung itu bisa dimaksimalkan. Pantai ini menjadi penghubung yang tidak terpisah antara KEK Mandalika dan Sekotong sebagai aset pariwisata NTB dan Indonesia pada umumnya.
Fauzan berharap peran serta masyarakat sangat dibutuhkan agar selalu menjaga keamanan dan kenyamanan di Pantai yang terkenal dengan landscape air terjun lautnya itu.

1 109 110 111 112 113 242