Pasar Komoditas Jagung Menjanjikan

KPDT Salurkan Bantuan Sarpres Pertanian

GIRI MENANG – Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas yang mempunyai prospek di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Terlebih, jika melihat kebutuhan lokal maupun regional akan jagung, dianggap, masih sangat besar. Di sisi lain, lahan pertanian jagung di Gumi Patut Patuh Patju sendiri sangat memadai.
“Pasar jagung ini sangat menjanjikan. Ini berpeluang untuk meningkatkan taraf hidup petani,” kata Wakil Bupati (Wabup) Lobar H Fauzan Khalid dalam acara panen raya di Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, kemarin.
Fauzan memaparkan, produksi jagung di Lobar sejauh ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, jumlah produksi jagung mencapai 10.613 ton. Jumlah tersebut meningkat signifikan pada tahun 2013 mencapai 31.753 ton. Wabup berharap, produktifitas tersebut bisa terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Menurut Fauzan, produksi jagung juga cendrung lebih mudah bagi petani, biaya yang dibutuhkan pun tidak lebih tinggi. Kedepannya, Fauzan berharap agar produksi jagung di Lobar bisa terus dikembangkan secara profesional, termasuk dari segi kualitas. Diharapkan, hasil jagung dari Lobar tidak hanya diperuntukan bagi pasar lokal. Melainkan, bisa menembus pasar nasional atau bahkan mancanegara.
“Kedepannya, harus lebih dikembangkan secara profesional agar pemasarannya tidak hanya untuk pasar lokal,” tukasnya.
Secara umum, lanjut Fauzan, sektor pertanian sendiri merupakan salah satu unggulan daerah, di samping sektor kepariwisataan. Untuk itu, ia mengklaim pemda terus berupaya membangun infrastruktur untuk memajukan sektor pertanian tersebut. Salah satunya dengan menggalakkan program sawah baru yang juga diiringi oleh pembangunan embung.
“Dalam waktu dekat, kita akan kembangkan sawah baru di Sekotong. Tahun depan akan dibangun embung di di sana,” lanjut Fauzan.
Acara panen raya tersebut, sekaligus dirangkai dengan penyaluran bantuan dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dan Transmigrasi Lobar. Bantuan yang diberikan berupa alat maupun mesin pertanian untuk meningkatkan produktifitas masing-masing kelompok tani. “Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan produksi pertanian di Lobar,” kata Deputi III KPDT RI Drs Johozua M yang ikut hadir memberikan sambutan pada acara tersebut.
la optimis, melalui sektor pertanian tanaman pangan, akan berperan signifikan pada pemberantasan kemiskinan di Lobar. Terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga, akan memperbaiki taraf kehidupan masyarakat di berbagai sektor, baik pendidikan maupun kesehatan. “Ini adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat maupun daerah. Sehingga, daerah tertinggal bisa lebih maju,” tandasnya.

Sumber: LombokPost, Jum’at 5 Desember 2014

MENGELOLA WAKTU SECARA EFISIEN

Oleh : Prasetya Utama (Widyaiswara BKD Kab. Lombok Barat)

Apa yang terpanjang tapi juga yang terpendek?

Apa yang tercepat tapi juga yang terlambat?

Tidak ada yang dapat dilakukan tanpanya!

Kita semua tidak mengindahkannya tetapi setelah itu kita semua menyesalinya!

Ia menelan segala yang kecil dan mengabadikan segala yang besar.

Itulah hakikat waktu.

  • Terpanjang karena ia adalah ukuran keabadian.
  • Terpendek karena tidak seorangpun memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya.
  • Waktu berlalu begitu cepat bagi mereka yang penuh aktivitas dan gembira.
  • Waktu berlalu begitu lambat bagi mereka yang hampa aktivitas dan bersedih.
  • Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa waktu karena ia satu-satunya pentas kehidupan kita.
  • Penyesalan selalu datang terlambat.
  • Ia menelan semua hal kecil dan tidak berfaedah.
  • Ia mengabadikan semua yang hebat dan berharga.

Manajemen waktu sebenarnya bukanlah istilah yang cocok karena tantangan sebenarnya bukanlah untuk memanajemeni waktu melainkan memanajemeni diri sendiri. Daripada berfokus pada benda dan waktu lebih baik berfokus pada pemeliharaan (peningkatan hubungan) dan pada pencapaian hasil. Singkatnya, penting memelihara keseimbangan antara kemampuan produktif dengan jumlah produktifitasnya.

Matriks Manajemen Waktu

Mendesak (Genting) Tidak Mendesak (Genting)
PENTING Aktivitas:

  • Krisis.
  • Masalah yang mendesak.
  • Proyek yang digerakkan oleh batas waktu.
Aktivitas:

  • Pencegahan.
  • Aktivitas kemampuan produksi/amal.
  • Pengembangan hubungan.
  • Pengenalan peluang baru.
  • Perencanaan.
  • Rekreasi.
TDK PENTING Aktivitas:

  • Interupsi.
  • Beberapa telepon
  • Beberapa laporan
  • Beberapa pertemuan.
  • Urusan yang mendesak.
  • Aktivitas yang populer.
Aktivitas:

  • Hal-hal sepele.
  • Kerja sibuk.
  • Beberapa pos.
  • Beberapa telepon.
  • Pemboros waktu.
  • Aktivitas menyenangkan.

Seperti yang dapat dilihat dalam matriks di atas, kedua faktor yang mendefinisikan suatu aktivitas adalah genting dan penting. Genting berarti memerlukan perhatian segera. Masalah genting biasanya terlihat ada tepat di hadapan kita dan sering menyenangkan, mudah, menyenangkan untuk dikerjakan. Namun begitu sering masalah genting tersebut tidak penting, dan sering sikap kita yang terjadi saat menghadapi hal tersebut adalah sikap reaktif.

Sebaliknya, penting ada hubungannya dengan hasil. Jika sesuatu itu penting maka sesuatu itu akan menunjang pencapaian misi anda, nilai anda dan tujuan prioritas tinggi anda. Masalah penting yang tidak genting memerlukan sikap lebih banyak sikap proaktif, yaitu memerlukan lebih banyak inisiatif, antisipasi dan empati. Hal penting inipun membutuhkan lebih banyak perjuangan untuk mendahulukan nilai-nilai yang dianut daripada keinginan sesaat.

Aplikasi : Seberapa efektif anda menggunakan waktu anda saat ini?

Sebelum mulai merencanakan bagaimana cara mengontrol lebih banyak waktu anda, anda perlu mengidentifikasi bagian-bagian yang paling mendesak yang memerlukan perhatian.

Baca seluruh pertanyaan di bawah ini kemudian beri jawaban YA atau TIDAK pada masing-masing nomor.

Prioritas anda.

  1. Apakah anda yakin dengan tujuan pekerjaan utama?
  2. Apakah anda mengerti dengan jelas jumlah waktu yang anda gunakan pada bidang-bidang yang berlainan dari kehidupan anda sehari-hari?
  3. Apakah anda mengetahui semua yang ingin anda lakukan dalam waktu satu tahun, dan dalam tiga sampai lima tahn ke depan?
  4. Apakah anda merasa mudah mengidentifikasi tugas-tugas yang paling penting?
  5. Apakah anda menghabiskan banyak waktu daripada melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin?
  6. Apakah anda merasa punya cukup waktu untuk anda habiskan dalam memikirkan hal-hal penting dan merencanakan banyak pekerjaan?

Kelebihan beban kerja.

  1. Apakah anda merasa cemas atau khawatir dengan pekerjaan yang diselesaikan?
  2. Apakah anda mengetahui bahwa sesungguhnya terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan?
  3. Apakah anda selalu berkata ya untuk pekerjaan tambahan, bahkan di saat beban kerja anda penuh?
  4. Apakah anda menunda kegiatan hiburan demi pekerjaan?
  1. Apakah anda lebih suka melakukan sendiri pekerjaan anda daripada memberikan pekerjaan tersebut kepada orang lain?
  2. Apakah anda melihat delegasi sebagai bagian penting dari peran anda?
  3. Apakah anda merencanakan tentang apa dan bagaimana mendelegasikan dengan baik sebelumnya?
  4. Apakah anda ingin melatih dan mendukung orang lain sementara mereka belajar mengerjakan tugas yang telah anda delegasikan?
  1. Apakah anda selalu mengetahui bahwa anda punya   waktu luang untuk mengisi pekerjaan tambahan?
  2. Apakah anda sering membawa pekerjaan ke rumah atau bekerja di kantor sampai malam untuk menyelesaikan sesuat?
  3. Apakah tidak mungkin bagi anda untuk menyelesaikan semua pekerjaananda dalam sehari?
  4. Apakah anda sering terlambat untuk memenuhi janji?
  1. Apakah anda sering menunda pekerjaan sampai besok?
  2. Apakah anda menemui kesulitan untuk mengakhiri percakapan?
  3. Apakah anda membiarkan orang-orang (atau panggilan telepon) menginterupsi anda setiap saat?
  4. Apakah anda merasa bahwa rapat-rapat sering membuang-buang waktu anda?
  5. Apakah anda punya banyak bahan bacaan yang harus dihabiskan?

Jawaban diatas tidak ada yang benar atau salah. Aktivitas ini sekedar membantu anda untuk mengidentifikasi pendekatan-pendekatan dan sikap yang menurut anda bermanfaat dan hal-hal yang mungkin ingin anda kembangkan sebagai perilaku yang baru.

Semoga aplikasi di atas membuat anda menyadari bahwa anda mungkin bukan seorang pengelola waktu yang buruk sebagaimana yang anda kira, akan tetapi juga memberi anda beberapa petunjuk tentang hal-hal yang mungkin berguna untuk terus anda lanjutkan.

TENTANG PENGGUNAAN WAKTU:

Pada setiap terbit fajar ada dua malaikat berseru:

”Wahai anak Adam, aku adalah hari yang baru, aku datang saat ini untuk menyaksikan semua perbuatan engkau, oleh sebab itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya karena aku tak akan kembali lagi padamu hingga hari pengadilan nanti. ” (Al-Hadist)

ORANG GAGAL

  • Kumpulan manusia yang kecewa yang memulai sesuatu pada keesokan harinya.
  • Mereka lebih mudah beradaptasi dengan penyesalan dan kegagalan menggunakan waktu daripada memberikan pengorbanan yang dapat membawa kesuksesan.

 ORANG SUKSES

  • Bersedia dengan segera melakukan sesuatu yang berfaedah. Bagi mereka, jika saat ini bisa tak perlu menunggu nanti.
  • Waktu mereka dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang tidak diminati oleh orang yang gagal.

 Sebagian besar waktu dalam hidup kita dihabiskan dalam percakapan bersama orang lain. Apa jenis percakapan kita pada waktu itu?

Orang yang berpikiran dangkal membicarakan diri sendiri.

Orang yang berpikiran rendah membicarakan manusia (ghibah).

Orang yang berpikiran sederhana membicarakan peristiwa.

Orang yang berpikiran besar membicarakan gagasan.

 

Disarikan dari berbagai sumber referensi

MEMBUDAYAKAN DISIPLIN PADA DIRI SENDIRI

Oleh : Prasetya Utama (Widyaiswara BKD Kab. Lombok Barat)


 “You don’t have to change that much for it to make a great deal of difference. A few simple disciplines can have a major impact on how your life works out in the next 90 days, let alone in the next 12 months or the next 3 years.

Anda tidak perlu berubah drastis untuk menciptakan perubahan besar dalam kehidupan Anda. Tetapi Anda hanya perlu menerapkan sedikit saja kedisiplinan, maka kehidupan Anda akan berubah pada 90 hari mendatang, bukan pada 12 bulan mendatang atau 3 tahun mendatang.” (Jim Rohn)

Pernyataan diatas adalah kutipan ungkapan dari Jim Rohn tersebut sebagai pengantar bahwa betapapun kecil kedisiplinan yang kita terapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan kita. Bukan hanya Jim Rohn, para motivator dan pebisnis sukses di dunia ini mengungkapkan hal yang senada. Padahal kita semua menyadari bahwa kedisiplinan belum sepenuhnya menjadi budaya masyarakat kita.

Sebenarnya apa arti kedisiplinan sehingga memberikan dampak yang begitu besar? Kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Mekipun pengertian disiplin sangat sederhana, tetapi agak sulit untuk menerapkan konsep-konsep kedisiplinan tadi hingga membudaya kedalam kehidupan kita sehari-hari.

Contohnya mungkin Anda sudah mempunyai rencana-rencana yang ingin Anda wujudkan dalam minggu-minggu ini. Tetapi selepas liburan panjang atau sebab-sebab lain; misalnya sudah puas dengan hasil pekerjaan yang lalu, merasa kehilangan momentum, menyerah, atau meragukan prospek yang tergambar sebelumnya, Anda justru menjadi kurang bersemangat untuk bekerja kembali atau malas untuk memulai dan mengulur-ulur waktu.

Yang pasti banyak faktor yang dapat mengurangi tingkat kedisiplinan kita. Tetapi bukan berarti kita tidak dapat bersikap disiplin. Sedikit demi sedikit kita dapat melatih diri hingga konsep-konsep kedisiplinan itu benar-benar membudaya kedalam kehidupan kita. Ada beberapa sedikit gambaran mengenai tindakan-tindakan yang dapat memudahkan kita membudayakan kedisiplinan berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Bila Anda berhasil melatih diri dengan menjalankan tip-tip di bawah ini, inyaallah Anda dapat mencapai kemajuan yang fantastis.

Tip yang pertama adalah memikirkan apa sebenarnya yang Anda inginkan. Kita yakin semua mempunyai banyak sekali keinginan. Putuskan keinginan yang paling memungkinkan Anda wujudkan sebagai target harian. Pastikan setiap hari Anda memiliki suatu target yang realistis, jelas dan spesifik. Pastikan juga Anda sudah berusaha maksimal dan berhasil merealisasikan target-target tersebut setiap hari. Cara ini akan melatih Anda bertindak disiplin, sebab Anda dituntut untuk memprioritaskan aktifitas-aktifitas yang memungkinkan tercapainya target-target tersebut.

Selanjutnya luangkan sedikit waktu untuk orang-orang yang Anda cintai, sedikitnya 5 sampai 10 menit di sela kesibukan setiap hari. Atau bila tidak sempat bertemu secara langsung, Anda dapat memanfaatkan sarana telekomunikasi, misalnya telpon, internet, dan lain sebagainya. Tindakan itu sebenarnya sangat sederhana, tetapi sangat tepat dan bermanfaat tidak saja terhadap hubungan eksternal melainkan memperbaiki hubungan dengan hati serta memenuhi kodrat kita sebagai mahluk yang membutuhkan cinta dan hubungan sosial.

Kemudian bila kita rutin melatih diri dengan berolah raga minimal 2-3 kali seminggu, berarti kita sudah melaksanakan program mendisiplinkan diri. Olah raga rutin menjadikan kesehatan kita membaik. Mensana in corporesano – didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Bila kondisi kesehatan membaik, maka secara otomatis penampilan kita akan lebih bugar, kepercayaan dan tingkat energi kitapun akan meningkat untuk bertindak cepat dan tepat menangkap peluang yang ada. Maka segera putuskan jenis olah raga yang sesuai dengan kesehatan dan kesenangan Anda.

Pengalaman seorang teman yang pernah mengikuti latihan kemiliteran, setiap pagi harus bangun pagi dan melakukan marching atau berbaris sambil mengucapkan ‘kiri kanan’ dan lain sebagainya sampai ribuan kali. Memang dalam peperangan hanya ada kata membunuh atau dibunuh! Sedangkan latihan fisik, misalnya kegiatan marching seperti itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan peperangan, dimana dalam organisasi itu kami dipersiapkan sebagai pasukan tempur. Belasan tahun berikutnya, teman saya baru menyadari bahwa proses latihan-latihan fisik tersebut telah menempa sikap mental seseorang untuk disiplin terhadap waktu serta gigih berjuang hingga menjadi yang terbaik meski harus menghadapi tantangan yang terberat sekalipun. Sementara tips melatih kedisiplinan lainnya adalah dengan membiasakan diri hanya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta menerapkan pola makan yang baik. Bukan berarti makanan kita harus mahal atau dibeli dari restoran elit. Contoh makanan yang sehat dan bergizi adalah bermacam jenis buah dan sayuran. Bila makanan kita selalu sehat dan bergizi, maka dapat dipastikan energi dan vitalitas kita meningkat untuk mengerjakan tanggung jawab secara tepat dan cepat hingga mencapai hasil yang terbaik.

Proses saat beribadah kepada Tuhan YME merupakan apresiasi yang terdalam dan mendapatkan kedamaian hati. Tetapi beribadah atau mendekatkan diri kepada Tuhan YME sebenarnya juga merupakan latihan kedisiplinan yang paling utama. Contohnya umat Islam yang menjalankan ibadah 5 kali sehari, umat Kristiani sekali setiap hari Minggu, umat Buddha setiap pagi dan sore, dan lain sebagainya. Kepatuhan untuk melaksanakan rutinitas ibadah sesuai aturan agama tentu saja melatih kedisiplinan, sekaligus memperkaya hati dan jiwa kita dengan kedamaian, percaya diri, kreatifitas dan energi cinta Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selain itu, seluruh agama di dunia ini tentu menganjurkan kita menjaga kebersihan baik secara internal maupun eksternal. Maka latihan kedisiplinan meliputi kebiasaan untuk menjaga kondisi di sekeliling kita agar selalu bersih dan teratur. Bila lingkungan kita bersih dan teratur, maka kita akan merasa lebih bebas dan senang, serta pikiran kita akan lebih jernih untuk menyelesaikan tugas dan mewujudkan target-target harian tadi.

Selepas kita mempraktekkan beberapa tips latihan mendisiplinkan diri seperti yang diuraikan diatas dan sudah mendapatkan kemajuan, maka tips latihan kedisiplinan pamungkasnya adalah menunda keinginan untuk berpuas diri. “One of the best ways to develop discipline is to delay gratification”. – Cara terbaik untuk meningkatkan kedisiplinan adalah menunda keinginan untuk berpuas diri.” Penundaan bukan selalu pertanda buruk. Sebab penundaan untuk tidak berpuas diri dulu selama ini selalu menyebabkan karakter disiplin saya lahir kembali. Semakin saya gunakan prinsip tersebut, saya menciptakan semakin banyak kemajuan dalam hal keuangan, hubungan sosial, spiritual dan bisnis.

Sebagai kesimpulan bahwa yang namanya kedisiplinan maupun kesuksesan menuntut kita melakukan hal-hal yang benar dan bukan hal-hal yang kita sukai. Sebuah pepatah mengatakan, “If you would live your life with ease; do what you ought, not what you please. – Jika kamu ingin mengisi kehidupanmu dengan kebahagiaan, maka selesaikan apa yang menjadi tanggung jawabmu, dan bukan hanya mengerjakan apa yang kau suka.” Meskipun melakukan hal yang benar awalnya tidak kita sukai. Tetapi bila kita mendisiplinkan diri dengan secara rutin melaksanakannya, maka berangsur-angsur kita akan menyukainya atau bahkan menjadi bagian dari kesadaran pribadi dan kita senang melakukannya.

Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang selalu menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Cobalah menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan, dan Anda tidak akan pernah menyesal. Bila kedisiplinan sudah menjadi bagian dari kesadaran atau budaya pribadi kita, berarti kita sudah membangun dasar yang kehidupan yang kuat sebagai seorang yang sukses dan selalu bersemangat.

 

Disarikan dari berbagai sumber referensi

 

 

Pusat Kucurkan Rp 70 Miliar

Untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan

GIRI MENANG-Pemerintah pusat memberi perhatian lebih bagi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Melalui kementerian terkait, pemerintah pusat rencananya akan menggelontorkan anggaran hingga Rp 70 miliar untuk pengerjaan jalan kabupaten maupun poros desa pada tahun 2015.
“Anggaran untuk proyek jalan tahun depan cukup besar. Kita bersyukur dapat kepercayaan dari pusat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lobar Ir Sakri.
Dari bantuan tersebut, pemerintah bisa segera merealisasikan pengerjaan ruas jalan di beberapa titik. Pembangunan akses jalan akan dilakukan secara merata di tiap kecamatan. Diprioritaskan, pengerjaan jalan yang sudah masuk dalam usulan pada rapat koordinasi tingkat desa maupun kecamatan. “Pengerjaan jalan tersebut nanti akan hotmix, merata di semua kecamatan,” kata Sakri.
Menurut Sakri, ketersediaan akses jalan yang memadai memang selalu menjadi tuntutan masyarakat di berbagai wilayah. Pembangunan jalan nantinya diharapkan bisa menunjang mobilitas masyarakat. Sehingga, secara tidak langsung, bisa berdampak pada geliat perekonomian warga. Termasuk kemudahan masyarakat dalam menjangkau pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.
Tidak hanya pembangunan akses jalan. Tahun depan, pemerintah juga akan membangunkan satu unit jembatan, bertempat di Kuripan, tepatnya sebelah pasar tradisional setempat. Pembangunan jembatan tersebut, diharapkan bisa memperlancar aktifitas perekonomian setempat. Terutama untuk distribusi hasil-hasil pertanian.
“Kita juga sudah presentasi ke pusat untuk pembangunan jembatan ini. Dananya juga sama, dari pusat,” kata Sakri.
Proyek fisik tersebut, ditargetkan bisa mulai pengerjaan pada bulan Maret mendatang. Sehingga, dapat terealisasi tepat waktu. Desember ini, Dinas PU sendiri rencananya akan segera mengusulkan ke LPSE perihal proyek jalan dan jembatan tersebut.
“Jadi, bulan ini kita usulkan ke LPSE. Semoga, Maret sudah bisa dimulai pengerjaannya,” tandas Sakri.

Sumber: Lombok Post, Rabu 3 Desember 2014

Dapat Rapor Merah, Dikes Lobar Salahkan BPJS

Telat Pembayaran Klaim

GIRI MENANG-Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) termasuk salah satu dari sekian SKPD yang mendapat rapor merah karena rendahnya pencapaian di tahun 2014. Kepala Dikes Lobar Drs H Rachman Sahnan Putra mengklaim, ini disebabkan oleh faktor ekstenal. Terutama keterlambatan pembayaran klaim non kapitasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Program-program maupun proyek fisik hampir tidak ada masalah. Hanya keterlambatan pembayaran oleh BPJS ini yang menjadi ganjalan sehingga kita dapat rapor merah,” kata Rachman di ruang kerjanya, kemarin.
Ia menyayangkan kinerja BPJS yang lamban dalam melakukan verifikasi dan pembayaran klaim. Sejauh ini, verifikasi dan pembayaran klaim yang sudah diselesaikan BPJS kesehatan hanya sampai dengan pelayanan bulan September 2014. Bahkan, masih ada sejumlah puskesmas yang belum selesai dilakukan verifikasi serta belum dibayarkan klaimnya untuk bulan April hingga September 2014.
“Kita sudah mengirimkan semua klaim kepada BPJS tetapi belum bisa dilunasi kata Rachman.
Menurutnya, keterlambatan proses verifikasi dan pembayaran klaim non kapitasi oleh BPJS sangat berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan. Pasalnya, dana non kapitasi tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah Lobar dan pemanfaatannya juga harus melalui mekanisme APBD. Dari total pembayaran klaim non kapitasi yang diterget Rp 7,5 miliar tahun ini, nyatanya, baru terealisasi sebesar Rp 1,2 miliar.
“Pembayaran yang sudah dilakukan masih jauh dari target. Padahal, ini untuk disetor sebagai PAD,” katanya.
Rachman menegaskan. keterlambatan verifikasi dan pembayaran klaim non kapitasi oleh BPJS tersebut juga berimbas langsung pada manajemen pelayanan di sejumlah puskesmas. Pasalnya, pembayaran klaim tersebut menjadi sumber utama operasional di masing-masing puskesmas. Alhasil, kata Rachman, banyak puskesmas yang mulai “berteriak”, mempertanyakan pembayaran klaim tersebut.
“Ada beberapa puskesmas yang sudah mengirimkan klaim sampai bulan Oktober tetapi yang baru dibayar hanya sampai bulan Juli. Padahal, operasional di tiap puskesmas ini bukan berasal dari APBD melainkan dari pembayaran klaim oleh BPJS,” tutur Rachman.
Dikes Lobar sendiri mengaku sudah berkali-kali bersurat kepada BPJS kantor wilayah (Kanwil) Provinsi NTB, mendesak agar segera dilakukan pelunasan pembayaran tersebut. Proses verifiksi oleh BPJS pun diminta dapat dipercepat mengingat batas akhir pengajuan SPM ke Dinas PPKD Lobar sampai tanggal 15 Desember.
Menurut Rachman, terlambatnya pembayaran klaim oleh BPJS karena manajemen di internal BPJS sendiri masih lemah. Ia menilai, manajemen BPJS belum sepenuhnya siap, terutama merujuk pada kemampuan staff dalam melakukan verifikasi yang terkesan masih sangat lambat. “Saya belum melihat ada kesiapan yang baik pada manajemen BPJS. Sehingga, keterlembatan seperti ini terjadi,” tandas Rachman.

Sumber: Lombok Post, Rabu 3 Desember 2014

Konsumsi Ikan di Lobar Ditarget Naik

Pengurus Forikan Diminta Gencar Sosialisasi

GIRI MENANG-Pemkab Lombok Barat (Lobar) tak ingin berpuas diri kendati tingkat konsumsi ikan di wilayahnya lebih tinggi dari provinsi. Melalui pengukuhan pengurus Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) kecamatan se Lobar kemarin, angka konsumsi ikan ditarget bisa terus naik.
“Saat ini tingkat konsumsi ikan di Lobar 32 kilogram perkapita pertahun sementara untuk Provinsi NTB hanya 28 kilogram perkapita pertahun. Kami terus mengupayakan agar jumlahnya meningkat karena mengonsumi ikan memberi keuntungan ganda,” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lobar H Ahmad Subandi.
Subandi berharap pengurus Forikan di kecamatan bisa gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait keunggulan gizi ikan. Diantaranya adalah tingginya kandungan asam amino lysine dan omega-3 yang berperan membantu perkembangan sel-sel otak anak, asam lemak tak jenuh yang berfuhgsi mencegah penyumbatan pembuluh darah. Serta vitamin A dan mineral, seperti yodium, phosphor, besi dan kalsium yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Keseluruhan zat-zat tersebut pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
‘’Muara dari tujuan itu semua adalah sesuai dengan visi Pemkab Lobar yakni terwujudnya masyarakat Lobar yang unggul, sejahtera, mandiri dan bermartabat,” sambunngnya.
Upaya untuk meningkatkan angka konsumsi ikan tak hanya dilakukan di skala regional tapi juga nasional. Salah satunya, kementrian terkait tahun ini telah menetapkan Hari Ikan Nasional (Harkannas) pada 21 November lalu dengan harapan gerakan makan ikan bisa lebih bersifat massif di daerah-daerah. Sementara khusus Lobar, dinas kelautan dan perikanan setempat selain memanfatkan kegiatan pameran dan seminar, mereka juga akan menggencarkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Terlebih menurut riset, 1000 hari pertama kelahiran merupakan masa yang sangat penting untuk menerima asupan gizi ikan.
Sementara Ketua Forikan Lobar Hj Nanik Zaini Arony yang melantik langsung pengurus kecamatan dalam sambutannya mengatakan, gerakan untuk meningkatkan konsumsi ikan tidak hanya merupakan tanggung jawab pengurus dan dinas terkait. Namun juga semua lapisan masyarakat.
“ Yang harus dipahami, apapun program pemerintah jika tak mendapat dukungan dari masyarakat maka hasilnya tidak akan baik,” kata Nanik.
Istri bupati itu juga menambahkan, masyarakat saat ini memang masih banyak yang belum mengetahui kandungan gizi ikan secara menyeluruh sehingga berdampak pada tingkat konsumsi yang rendah. Diapun meminta ketua tim Forikan di tingkat kecamatan bisa turun ke masyarakat untuk sosialisasi dengan merangkul kader-kader PKK yang ada di seluruh desa dan dusun.
Para orang tua diimbaunya bisa lebih mengenalkan pada anak mereka panganan ikan dengan berbagai olahan. Mengingat saat ini, anak-anak lebih banyak dicekoki makanan-makanan instan yang memiliki kandungan gizi sangat kurang.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Desember 2014

Gili Gede Sekotong Dilirik Investor Asing

Rencana Membangun Dermaga Kapal Persiar

GIRI MENANG – Potensi pariwisata di wilayah Selatan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) semakin memikat investor. Belum lama ini, salah satu perusahaan asing mengutarakan niatannya untuk berinvestasi di Gili Gede, Kecamatan Sekotong. Perusahaan tersebut hendak mengembangkan sebuah dermaga khusus berlabuhnya kapal pesiar wisatawan.
“Beberapa hari lalu, salah satu perusahaan asing sudah datang dan ekspose rencana mengembangkan marina atau dermaga kapal pesiar di Gili gede,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lobar Ispan Junaidi.
Jika benar direalisasikan, keberadaan marina tersebut dapat membuka akses yang lebih luas bagi wisatawan untuk berlibur ke selatan Gumi Patut Patuh Patju. Secara langsung, kata Ispan, ini akan memberi pengaruh positif bagi geliat pariwisata setempat. Tidak saja di kawasan Gili Gede, melainkan juga disepanjang pesisir Sekotong, terutama gugusan gili sekitarnya.
“Jika benar terealisasi, ini bisa jadi pintu masuk kapal-kapal pesiar wisatawan. Apalagi, mengingat ribuan kapal pesiar melintas di selat Lombok selama ini,” imbuhnya.
Dengan demikian, ia optimis kunjungan wisatawan di wilayah Sekotong akan meningkat secara signifikan. Begitupun dengan investasi di wilayah tersebut akan semakin ramai. Kemajuan wisata di kawasan Sekotong nantinya, diharapkan, bisa menambah pundi- pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Menurut Ispan, wilayah Sekotong memang menyimpan potensi yang besar dalam hal pariwisata. Jika dikembangkan secara optimal, ia yakin bahwa Sekotong kedepannya akan menjadi salah satu destinasi unggulan daerah. Untuk itu, beberapa tahun terakhir, pemerintah pun mulai mengenjot perbaikan infrastruktur menuju obyek wisata di wilayah selatan tersebut.
“Pembangunan pariwisata ini memang butuh investasi besar. Untuk itu, kami sangat mendukung jika ada pihak yang menanamkan modal untuk bersama-sama memajukan wisata Lobar. Kami tetap memberikan ruang yang seluas-luasnya kata Ispan.
Di satu sisi, ia juga mengingatkan kepada masyarakat lokal agar bekerja sama dan bersinergi dalam membangun kepariwisataan tersebut. Terutama dengan menjaga kebersihan dan keamanan daerah. Ispan mengingatkan, kemajuan obyek wisata akan mendatangkan keuntungan besar bagi warga sekitarnya dan berpeluang membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
“Yang paling utama itu adalah agar kita bersama-sama menjaga keamanan dan kebersihan di obyek wisata. Jangan sampai merusak kepercayaan wisatawan untuk datang berkunjung pungkasnya.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Desember 2014

BPMPD Genjot Persiapan Logistik Pilkades

GIRI MENANG – Mendekati pelaksanaan Pemilihan Kepada Desa (Pilkades) serentak yang akan berlangsung tanggal 6 Desember mendatang, persiapan logistik mulai dilakukan. Mulai dari penyediaan bilik hingga surat suara. Ditargetkan, berbagai urusan logistik tersebut bisa rampung dalam waktu dekat. Sehingga, pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa tersebut bisa berlangsung lancar.
“Khususnya untuk surat suara, tentu berbeda-beda di setiap desa. Pengadaannya dilakukan langsung oleh panitia di desa. Ada yang sudah menyelesaikan, tetapi beberapa lainnya, ada yang masih proses pencetakan kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lobar Harry, kemarin.
Berbarengan dengan persiapan logistik tersebut, tahapan Pilkades sendiri tetap berlanjut di masing-masing desa. Sebagian desa sudah menggelar rapat penyampaian visi dan misi masing-masing calon kepala desa. Dari penyampaian visi dan misi tersebut, kata Harry, masyarakatpun diharapkan bisa lebih mengenali kapasitas dari para calon. Sehingga, dapat membulatkan tekad untuk menentukan pilihan pada 6 Desember nanti.
Harry berharap selama tahapan Pilkades ini, tidak sampai menimbulkan konflik. Hingga berakhirnya pelaksanaan pesta demokrasi mendatang, semua bisa berjalan dengan aman dan kondusif. Panitia di tingkat desa juga diingatkan agar tetap berpegang teguh pada aturan. Sehingga, tidak sampai menimbulkan polemik di kemudian hari.
“Pokoknya, kita berharap semua proses Pilkades ini aman dan kondusif. Jangan sampai ada ributlah,” lanjut Harry.
Sementara menanggapi polemik penetapan calon kades Jembatan Kembar (Jakem) Timur, Kecamatan Labuapi, Harry menyerahkan itu pada panitia Pilkades setempat. Menurutnya, aturan perihal penetapan calon kades sudah menjadi kewenangan panitia didesa, termasuk kaitannya dengan persyaratan administrasi.
Sehingga, kata Harry, meski bakal calon yang merasa dirugikan mengajukan tuntutan, Pilkades serentak akan tetap berlangsung pada 6 Desember dan tetap diikuti oleh 17 desa. Ia menekankan, penyelenggaraan Pilkades tersebut untuk segera mengisi kekosongan kepemimpinan di 17 desa yang saat ini masih dipegang oleh PLT.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Desember 2014

Dewan Dukung Penertiban Lahan Telantar

GIRI MENANG-Niatan pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) untuk menertibkan lahan terlantar di kawasan obyek wisata mendapat banyak dukungan, terutama dari kalangan legislatif. Eksekutif diminta segera melayangkan teguran atau pemanggilan terhadap para investor abal-abal yang menjadi dalang permasalahan tersebut.
“Kami sangat mendukung niat untuk penertiban lahan terlantar. Ini harus disikapi secara serius kata Wakil Ketua 1 DPRD Lobar Lalu Multazam di ruang kerjanya, kemarin.
Multazam sendiri membenarkan bahwa jumlah lahan terlantar di Gumi Patuh Patju cukup besar. Terutama di kawasan wisata andalan Lobar yakni, Senggigi. la menyebut ada puluhan hektare lahan di wilayah utara tersebut yang kini dikuasai oleh investor. Sayangnya, sang investor tersebut tak kunjung merealisasikan janjinya untuk membangun.
“Dari Duduk sampai Kerandangan itu masih banyak lahan terlantar. Investornya hanya sekedar membeli tanah tetapi tak dimanfaatkan untuk membangun,” kata Multazam.
Menurutnya, Komisi 2 DPRD Lobar sendiri sudah ada niatan untuk segera mengkoordinasikan hal ini dengan SKPD terkait. Sehingga, para investor sebagai pemilik lahan tersebut bisa segera dipanggil. Dengan demikian, mereka bisa diingatkan akan tanggungjawabnya untuk membangun usaha di atas tanah yang kini dikuasai.
“ Kalau para investor tenyata tak punya modal untuk membangun, tanah mereka wajib diambil alih,” tutur politisi Nasdem tersebut.
Menurutnya, pemkab sudah sepatutnya bersikap tegas kepada para investor yang tak bertanggungjawab tersebut. Penelantaran lahan, kata Multazam, jelas menimbulkan kerugian tersendiri bagi daerah. Terutama, berimbas pada geliat di sektor pariwisata. Beberapa investor lain yang memiliki modal besar dan kemampuan lebih untuk membangun jadi terhalang karena lahan sudah dikuasai. Sehingga, pertumbuhan fasilitas berupa usaha penginapan, rumah makan, dan lain sebagainya, terkesan mandeg.
“Harus ada jangka waktu bagi investor untuk merealisasikan pembangunan mereka. Sehingga, tidak ada penelantaran lahan. Sebaiknya, pemkab lebih selektif dalam menerima investor. Jangan sampai, mereka hanya berlagak akan investasi tetapi tak punya modal,” tandasnya.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Desember 2014

1 148 149 150 151 152 242