_DSC0098Giri Menang – Tujuh belas (17) Kepala Desa (kades) terpilih bertemu bupati di Ruang Umar Maye Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar), Kamis (8/1). Ketujuh belas kades terus telah berhasil menjadi pemenang dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak tanggal 6 Desember 2014 yang lalu. Untuk itulah, sebagai pengarahan awal, Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony mengumpulkan mereka.

Beberapa pesan yang disampaikan bupati yaitu:

  1. Esensi dari pertemuan adalah bupati ingin mengenal lebih dekat para kades terpilih.
  2. Bupati mengingatkan bahwa pola pikir kades saat ini adalah pola pikir pemimpin bukan lagi pola pikir LSM bagi yang aktif LSM dan sebagainnya. “Bila dulu di LSM sekarang pola pikir diubah, kades sama dengan bupati, sama-sama diberi kepercayaan, sama-sama punya tanggung jawab kepada masyarakat,” kata bupati.
  3. Kompetitor yang dulu sekarang telah menjadi rakyat para kades sehingga tidak boleh dibedakan untuk menghindari benturan sosial maupun politik
  4. Para kades terpilih adalah orang-orang beruntung karena dipertemukan dengan UU No 6 Tahun 2014 di mana kades dipercaya mengelola anggaran yang cukup besar untuk pembangunan di desa. “Selain itu, bagi incumbent sebenarnya diberi kesempatan 6 tahun untuk kampanye maksudnya bisa dekat dengan masyarakat, kalau betul-betul dicintai masyarakat maka akan terpilih lagi,” kata bupati.
  5. Para kades tidak boleh berseberangan dengan bupati kecuali bila bupati menyuruh melanggar aturan.
  6. Telah disiapkan anggaran berkisar Rp 1,5 hingga 2 milyar dengan ADD paling sedikit Rp 750 juta. “Kepercayaan ini dijaga baik-baik untuk mensejahterakan masyarakat
  7. Harus diadakan rapat kerja dengan seluruh kades, BPD dan PKK di Lobar
  8. Kades tidak boleh lagi hanya di belakang meja tapi harus turun ke masyarakat. “Pernah saya Sidak Desa Kuripan Utara jam 13.00 sudah tutup,” kata bupati kecewa.
  9. Pendapatan Kades tahun 2015 meningkat menjadi Rp 2,5 juta per bulan
  10. Lombok Barat menggalakkan program Desa Tematik yaitu pendekatan pembangunan berdasarkan potensi desa. Sehingga ada desa mandiri pangan, desa mandiri energy, desa vokasi, desa siaga, dan lain-lain.
  11. Pelantikan direncanakan paling cepat minggu keempat Januari dan paling telat 18 Februari.

6 Desember, 17 Desa Pilkades Serentak

               Dalam rangka efisiensi dan penghematan anggaran, Lombok Barat (Lobar) akan mengadakan pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak tanggal 6 Desember 2014. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 17 desa akan menggelar pilkades. Hal itu terungkap dalam pertemuan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Lobar di Kantor Bupati (13/11) lalu.

            _DSC0097Ketujuh belas desa yang ada di delapan kecamatan yang akan mengadakan pilkades tersebut yaitu Desa Babussalam (Gerung) dengan jumlah calon terbanyak yaitu 7 orang, Desa Kuripan Selatan dan Giri Sasak (Kuripan), Desa Mareje dan Jembatan Kembar Timur (Lembar), Desa Kedaro dan Sekotong Tengah (Sekotong), Desa Labuapi, Desa Parampuan dan Desa Kuranji Dalam (Labuapi), Desa Batulayar, Senteluk dan Senggigi (Batulayar), Desa Mambalan dan Taman Sari (Gunungsari), Desa Batukuta dan Gerimax Indah (Narmada).

            Penjaringan bakal calon dilaksanakan 13-23 Oktober. Satu ketentuan paling menarik yaitu bagi desa yang calon kadesnya lebih dari 2 orang akan ada tes tulis yang dilaksanakan 18 November. Selain itu, di desa yang menyelenggarakan pilkades sekolah (SD) diliburkan. Bupati mewanti-wanti agar menjaga kondusivitas terlebih di desa yang memiliki calon banyak.

“Pengalaman sebelumnya pilkades sering menimbulkan gejolak dan konflik sosial apalagi tahun 2015 kenaikan ADD yang sangat signifikan antara Rp 750 juta hingga 1,2 M,” bupati mengingatkan. Bupati juga mengingatkan agar persyaratannya dipertegas, harus rigid, ketentuan ijazah harus jelas.

“Karena ada yang ditanya, kenapa menggunakan ijazah palsu? Maunya beli yang asli tapi tidak ada dijual,” ujar bupati setengah bercanda.

            Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kapolres, Dandim, Kajari, muspika, dan lain-lain tersebut, juga membahas masalah keamanan. Salah satu yang cukup menonjol yaitu laporan Kapolsek Sekotong bahwa di Pantai Nambung pernah terjadi perampasan di siang hari. Para pelaku turun dari gunung memakai cadar 6-10 orang. Namun demikian kondisi saat ini sudah kondusif.

            Kepada para camat bupati berpesan agar pada saat pertemuan FKPD selanjutnya membuat dan membawa laporan tertulis sebagai dokumentasi sehingga tidak hanya yang bisa diingat.

“Saya instruksikan kepada para camat agar jangan terlalu banyak di belakang meja tetapi dua hari turun ke lapangan dan tiga hari di kantor, saya akan memonitor terus, jangan sampai ada camat yang tidak turun ke desa,” kata bupati.

            Beberapa pesan bupati lainnya yaitu: Antisipasi kenaikan harga BBM, jangan ada penimbunan, Khusus untuk Polsek Gerung agar bisa mengatasi remaja yang balapan di depan pendopo dan Segera akan dilakukan penghijauan yang melibatkan TNI, POLRI, mahasiswa, pelajar, Pramuka dan masyarakat umum. (Muhammad Busyairi)