Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 6 Juni 2020
Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 5 Juni 2020
Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 4 Juni 2020
Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 3 Juni 2020
Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 2 Juni 2020
Diskripsi Statistik Kasus Covid 19 Kab. Lombok Barat Bulan 23 Maret – 31Mei
Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 1 Juni 2020
Lebaran Topat Hanya Bagi Warga Kuranji Dalang Lombok Barat, Pengunjung Luar Diminta Kembali
Giri Menang, 31 Mei 2020-Sejumlah objek wisata pantai yang selama ini menjadi destinasi wisata favorit di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) pada Minggu (31/5) ini terpantau sepi pengunjung. Di obyek wisata Pantai Kuranji Dalang, Kecamatan Labuapi, misalnya, hingga berita ini ditulis para pengunjung wisata di pantai yang juga terdapat wisata religi makam Ilam Padang Reak ini hanya didominasi warga setempat. Meski ada pengunjung dari luar yang hendak memasuki kawasan ini distop tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Labuapi dan diminta untuk berbalik arah.
Perayaan Lebaran Topat yang jatuh pada Minggu (31/5) ini, di Pantai Kuranji terpantau jauh berbeda dengan perayaan serupa tahun-tahun sebelumnya. Di pinggir pantai hanya terlihat warga setempat yang hanya mandi ataupun warga yang duduk santai di bawah rerimbunan pohon ketapang atau waru sembari menikmati hembusan semilir angin pantai. Tidak terlihat juga aktivitas para pedagang yang menjajakan dagangannya.
Asisten II Adminstrasi perekonomoan Pembangunan Hj. Lale Prayatni mengaku sumringah melihat kondisi seperti ini. Menurutnya, fakta seperti ini menunjukkan tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk melindungi dirinya dari penularan Covid-19 sudah cukup baik. Secara singkat ia berharap agar tingkat kepatuhan masyarakat seperti ini akan tetap dipertahankan.
Kebijakan pemerintah ini dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Mari kami ajak semua masyarakat diback-up oleh unsur Forkompincam, Kades hingga Kadus dan tokoh-tokoh masyarakat untuk bahu-membahu mencegah penularan Covid-19 ini, ” kata Lale didampingi Camat Labuapi Lalu Hakam, unsur Forkompincam Labuapi, Kabag Perekonomian, Kepala Desa Kuranji Dalang Sukadin dan unsur Satpol PP lombok Barat.
Kepala Desa Kuranji Dalang Sukadin menyatakan, pihaknya sejak seminggu yang lalu melakukan pembatasan kepada para pengunjung di Pantai Kuranji. Dan puncaknya pada perayaan Lebaran Topat ini seluruh akses masuk ke Pantai Kuranji maupun ke Makam Padang Reak ditutup.
“Kami ingin warga kami terlindungi dari penyebaran Covid-19 dan berharap tidak ada satupun warga kami yang terjangkit. Di samping itu pula kondisi cuaca buruk, di mana gelombang pasang masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan air laut setiap pagi naik hingga perumahan warga, ” ujar Sukadin.
Sukadin menambahkan, biasanya Pantai Kuranji dengan karakteristik wisata pantainya yang menarik tidak pernah sepi dari kedatangan pengunjung baik dari Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah bahkan Lombok Timur.
Terkait dengan penutupan objek wisata tersebut, sebelumnya Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan, penutupan sejumlah objek wisata di Lombok Barat dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerumunan massa yang bisa berpotensi menjadi penyebaran COVID-19.
Menurut Bupati, penutupan objek wisata akan diawasi lebih maksimal saat “Lebaran Topat” yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, karena kawasan pantai menjadi tujuan utama masyarakat merayakan “Lebaran Topat”.
“Sementara tahun ini perayataan Lebaran Topat kita tiadakan,” kata Bupati.
Sumber : Humas Lobar
Tim Gabungan Pencegahan Covid-19 Lombok Barat Pantau Batulayar dan Gunungsari
Giri Menang, 31 Mei 2020. Lombok Barat membentuk lima tim untuk memantau situasi perayaaan Lebaran Topat. Tim ini terdiri dari Pemda Lobar, TNI-Polri dan melakukan monitoring ke sejumlah tempat wisata di Lobar, agi tadi, Minggu, (31/5). Tim gabungan II yang diketuai Sekretaris Daerah Kab. Lobar H. Baehaqi memantau langsung ke beberapa tempat wisata yang berada di Kecamatan Batulayar dan Gunungsari.
Dari hasil pantauannya, sepanjang jalan Senggigi sampai perbatasan Kab. Lobar dan KLU telah dilakukan penjagaan ketat oleh TNI-Polri dan juga pemda. Hal itu dinilai Baehaqi sebagai bentuk kekompakan dalam pencegahan penularan Covid-19 di wilayah Lobar, serta bentuk perhatian dari tim gabungan terkait kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Kita lihat diberbagai titik senggigi ini, salah satunya di Pantai Kerandangan, yang dulunya pada event Lebaran Topat pantai ini sangat ramai, dan sekarang sudah ditutup. Jadi insyallah dengan kekompakan dan solidaritas tinggi semua anggota tim dalam rangka pencegahan penularan covid-19,” ujar Baehaqi saat melakukan monitoring tempat wisata di Senggigi.
Sekda menganggap, pencegahan penularan covid-19 yang dilakukan antara pemerintah, TNI-Polri tidak akan berarti jika peran dan partisipasi masyarakat tidak ada. Namun Baehaqi menilai kesadaran masyarakat mulai tumbuh dan itu dibuktikan dengan tidak adanya masyarakat yang berkerumun di tempat-tempat wisata. Satu sisi, kata Baehaqi, di perbatasan Lobar- KLU serta di perempatan Meninting yang merupakan cek point telah dilakukan penjagaan oleh Pemda dan TNI-Polri.
“Hal yang diperhatikan di situ adalah kepentingan masyarakat melintas dan mau kemana. Jika tidak penting kita suruh balik arah, tapi hanya sekedar melintas ya silahkan saja. Ini rencananya kita berlakukan 3 hari, karena kita pikir di hari-hari itu adalah puncak dari keramaian, ini demi masyarakat, demi kita dan masyarakat Lombok Barat,” tegas Baehaqi.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Lobar IPTU I Made Sugiartha mengatakan pada moment Lebaran Topat ini satuan lalu lintas Polres Lobar melakukan pengalihan arus di beberapa titik, salah satunya di Simpang Tiga Montong dengan sistem cek point, yang artinya masyarakat yang beralamat di Senggigi, Batulayar dan sekitarnya serta yang bekerja di seputaran Senggigi diperbolehkan masuk. Untuk wilayah senggigi, kata Sugiartha, pihaknya telah menempatkan sekitar 60 personil untuk melakukan pengamanan. Ia menilai masyarakat saat ini sudah mulai mengerti dan patuh dengan himbauan yang diberikan sehingga tidak adanya perlawanan dari masyarakat.
“Tapi kalau tidak ada kepentingan kita suruh balik untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Kalau di wilayah hukum Polres Lombok Barat ada beberapa titik mulai dari Sekotong sampai Senggigi itu kita laksanakan penutupan sementara waktu sampai pandemi ini normal kembali, kita juga selalu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan tetap menjaga jarak,” kata Sugiartha.
Sumber : Humas Lobar