DI LOMBOK BARAT DUA TENAGA MEDIS POSITIF COVID 19

Giri Menang, 24 Mei 2020- Awan mendung menggelayuti dunia kesehatan di Kabupaten Lombok Barat. Saat para pejuang medis berjibaku dengan penanganan Covid 19, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengumumkan sudah dua orang tenaga medis telah dinyatakan positif terinfeksi virus paling menghebohkan dunia di tahun ini.
“Covid-19 ini tidak memandang usia dan status seseorang. Di Lombok Barat saja 2 orang tenaga medis sudah positif Covid-19. Selanjutnya 10 tenaga medis lainnya saat ini masih dikarantina untuk dua minggu ke depan. Untuk itu kami tidak akan pernah lelah menghimbau masyarakat agar tidak menyepelekan ancaman bahaya Covid-19 ini. Kita khawatir kalau masyarakat tetap abai, tak peduli dengan protokol kesehatan, justru penyebaran virus di daerah kita ini akan semakin meluas,” ujar keras Bupati Fauzan Khalid saat memimpin Apel Siaga Pasukan Berskala Besar di Kawasan Bundaran Giri Menang Gerung, Sabtu Malam (23/5/2020).
Bupati mengambil kasus kota di Pulau Jawa yang juga sudah banyak tenaga medisnya terkena Covid-19 ini dan saat ini mengalami kekurangan tenaga medis.
“Karena itu kita minta kepada masyarakat untuk selalu patuh terhadap himbauan pemerintah,” kata H. Fauzan.
Melihat penyebarannya saat ini, bagi Fauzan Khalid sudah mengkhawatirkan. Sampai saat ini katanya, sudah 92 orang sudah terinfeksi walaupun sebagiannya telah sembuh.
“Dua di antaranya tenaga kesehatan. Sebelumnya tenaga kesehatan kita sudah dikarantina 10 orang. Ini artinya tenaga medis kita bagi penanganan Covid-19 di Lobar berkurang 12 orang. Dalam kondisi tenaga kesehatan yang minim maka dibutuhkan usaha yang lebih lagi untuk pencegahan,” kata Bupati.
Bupati juga berpandangan tidak ada wilayah di Lombok Barat yang pasti zona hijau.
“Jadi ini peran masyarakat untuk tidak menciptakan kerumunan dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Jika sampai wabah ini tidak bisa dikendalikan, jangankan Lombok Barat, negara saja bisa bangkrut jika ekonomi tidak berjalan, fokus anggaran hanya untuk Covid 19. Terus bagaimana kita mau membangun dan menghidupkan ekonomi masyarakat?,” tanya Fauzan usai acara apel siaga tersebut.
Bagi Fauzan, memang cukup dilematis bagi pemerintah dalam situasi saat ini. Namun menurut Fauzan, pilihan untuk keselamatan nyawa dari penyakit mematikan ini adalah pilihan yang utama dan realistis bagi pemerintah.
“Itu kenapa kita meminta masyarakat mematuhi himbauan pemerintah. Bukan cuma karena ingin selamat dari bahaya Covid 19, tapi juga biar perekonomian bisa segera pulih,” tegas mantan Ketua KPUD NTB itu.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakin dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Ahmad Taufiq Fathoni membenarkan statemen Bupati Lombok Barat.
“Sampai saat ini, Sabtu (23/5) di Lombok Barat sudah ada 92 positif, termasuk 2 tenaga medis kita. 39 orang dinyatakan sembuh setelah di-swab tiga kali, dan 53 orang masih dirawat,” terang Fatoni.
Mengenai 10 tenaga medis yang saat ini dikarantina, pihaknya memastikan akan melakukan swab test.
“Kita swab dulu paling tidak sampai tiga kali. Jika secara berturut-turut hasilnya negatif, baru kita bolehkan kembali bertugas,” tegas dokter yang istrinya juga merupakan perawat piket di ruang isolasi itu.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang itu juga meminta agar masyarakat bisa meringankan beban rumah sakit dan para medis.
“Di samping karena tenaga medis kita berkurang 12 orang, pasien yang terus bertambah juga berakibat pada penambahan ruang isolasi. Akibat lanjutannya, kita terpaksa menutup pelayanan untuk ibu dan anak di RSUD Tripat dan Ruang Penyakit Dalam di RSAM Narmada,” tutur Fatoni.
Menurutnya dampak tersebut yang paling dikhawatirkan pihak Pemda.
“Jangan sampai karena pelayanan kepada pasien Covid, kita terpaksa mengorbankan pasien lainnya. Fasilitas kita terbatas,” keluhnya sambil meminta masyarakat membantu pemerintah daerah dengan mematuhi protokol Covid 19.
“Kita sangat prihatin jika masyarakat masih tidak peduli dengan ini. Imbas ketidakpedulian itu yang berat,” keluh Fatoni.

Sumber : Humas Lobar

LOMBOK BARAT GELAR PASUKAN BERSKALA BESAR

Giri Menang, 24 Mei 2020 – Untuk menjaga stabilitas dan efektivitas pencegahan Covid 19, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama Polres dan Kodim 1606 menggelar pasukan patroli. Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengungkapkan, kesiapan tim pengamanan dinilai strategis untuk menjamin stabilitas kemanan daerah dan untuk meminimalisir dampak Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
“Masyarakat kita yang sudah terinfeksi Covid-19 kurang lebih 92 orang. Tenaga medis kita bagi penanganan Covid-19 di Lobar sudah berkurang. Dalam kondisi tenaga kesehatan yang minim seperti ini, dibutuhkan usaha yang lebih lagi dari kita semua,” kata Bupati pada apel gelar pasukan dalam rangka Patroli Berskala Besar di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (23/5) di Jalan By Pas Bandara Internasional Lombok, Bundaran Giri Menang Scuare (GMS).
Bupati memastikan sudah ada tenaga medis dan paramedis yang harus menjalani isolasi akibat Covid 19. Didampingi Sekretaris Daerah, Bupati mengajak lalu meminta semua pihak terlibat memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19.
Mengantisipasi kondisi beberapa hari ke depan, Fauzan Khalid menduga tidak ada wilayah yang berada dalam zona hijau di Lombok Barat.
“Tanpa peran serta dan keikutsertaan masyarakat, maka Covid-19 ini tak mungkin bisa kita hambat. Ini penyakit kerumunan,” ujarnya.
Kebijakan yang diambil pihaknya, aku Fauzan, adalah menghimbau masyarakat untuk tidak mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, baik acara yang terkait dengan aspek ekonomi, sosial maupun aspek religi (peribadatan). Selain itu adalah dengan kedisiplinan mematuhi aturan dan anjuran pemerintah. Untuk kegiatan perekonomian seperti pasar, menurut bupati harus dilakukan secara persuasif, mengingat pasar tidak mungkin akan ditutup secara langsung karena pasar merupakan jantung ekonomi masayarakat.
“Kita akan lakukan pembatasan dan mewajibkan setiap pasar menjalani protokol kesehatan. Itu akan dikontrol oleh kita besama termasuk dari TNI-Polri, Disperindag,” tegas Bupati.
Dalam gelar pasukan itu, Bupati Fauzan juga meminta agar masyarakat bisa merayakan lebaran di rumah dan tidak mengunjungi tempat-tempat wisata.
“Pasca Idul Fitri, seluruh tempat-tempat wisata di Lobar ini akan ditutup. Selama ini sudah kita tutup,” tegas Fauzan Khalid.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saiful Ahkam membenarkan bahwa seluruh tempat wisata dalam kondisi ditutup.
“Pasca lebaran sering menjadi momentum masyarakat untuk berlibur. Untuk mengantisipasi kerumunan, kita telah meminta para Kepala Desa, Pokdarwis, dan pengelola tempat wisata agat menutup lokasi wisata,” terang Ahkam.
Dari sekian banyak destinasi favorit di Lombok Barat, tegas Ahkam, pihaknya memastikan seluruh Kawasan Senggigi Batulayar, Taman Narmada, Kawasan Sesaot-Aik Nyet-Suranadi, Pantai Cemare, Pantai Endok, Pantai Kuranji, Kawasan Sekotong, dan beberapa kolam renang umum serta spot wisata lain yang banyak tersebar di wilayah Lombok Barat harus ditutup.
“Insya Allah rekan-rekan di Polres Lobar, Polresta Mataram, dan jajaran Kodim siap mendukung,” tegas Ahkam.
Dalam apel siaga tersebut, Bupati Fauzan Khalid memastikan kebijakan tersebut akan dikawal oleh TNI-Polri, terutama di lokasi-lokasi keramaian dan melakukannnya secara persuasif.
“Kita lakukan itu semua secara humanis seperti himbauan Kapolda. Kalau dilakukan keras bisa memunculkan masalah baru,” ungkapnya.

 

RATUSAN PERSONIL SIAP AMANKAN LOMBOK BARAT

Giri Menang, 24 Mei 2020 – Sebanyak 600 personil kepolisian dari Polres Lombok Barat akan disiagakan untuk pengamanan Lebaran dan Pasca Lebaran Idul Fitri 1441 H di wilayah Lombok Barat. Jumlah tersebut masih bertambah lagi dengan dukungan 150 personil dari Kodim 1606 Lombok Barat serta ratusan personil dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lombok Barat (Lobar) AKBP Bagus S. Wibowo saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Patroli Berskala Besar (PBB) Lombok Barat mengungkapkan bahwa personil tersebut disiagakan dalam rangka pengamanan Malam Takbiran Idul Fitri 1441 H dan situasi keamanan pasca Idul Fitri 1441 H, khususnya yang terkait dengan pencegahan Covid 19.
“Sebanyak 600 orang personil Polres Lombok Barat, 150 personil dari unsur TNI ditambah dukungan dari OPD lintas sektoral Pemkab Lombok Barat. Kita lakukan patroli meyebar ke seluruh wilayah Kabupaten Lobar untuk memberi himbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan Covid-19 ini. Kegiatan ini akan kita lakukan seminggu ke depan, artinya sampai Lebaran Topat nanti,” kata Kapolres.
Terkait Lebaran Topat, menurut Kapolres, pihaknya sudah memetakan 6 lokasi yang selama ini menjadi pusat keramaian pelaksanaan Lebaran Topat. Di sejumlah lokasi ini, Polres Lobar akan melakukan penyekatan akses transportasi dari hilir.
“Di hilir kita lakukan penyekatan sebagaimana himbauan yang sudah terpasang agar masyarakat tidak melakukan kegiatan wisata setelah Idul Fitri ini, termasuk saat lebaran topat nanti. Apalagi Pemerintah Daerah sudah memutuskan untuk tidak menyelenggarakan lebaran topat. Kita harap masyarakat bisa menyesuaikan,” kata Bagus.
Tapi kalau masyarakat masih saja mau berwisata, pihaknya aku mantan Kapolres Bima ini, akan melakukan pemeriksaan ketat kepada masyarakat yang akan melalui rute hilir tersebut.
“Kalau sebaliknya masyarakat tetap “ngeyel”, ya terpaksa kita lakukan pemeriksaan, penindakan yang terukur terhadap oknum masyarakat,” tegasnya.
Senada dengan Bagus, di tempat yang sama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid juga menekankan pendekatan humanis dalam penciptaan kondisi saat Lebaran Topat nanti.
“Kita lakukan itu semua secara humanis seperti himbauan Kapolda. Kalau dilakukan secara keras bisa memunculkan masalah baru,” pinta Bupati.
Seperti diketahui dari sekian banyak destinasi favorit di Lombok Barat yang masuk wilayah hukum Polres Lobar adalah seluruh Kawasan Senggigi Batulayar, Pantai Cemare di Lembar, Pantai Endok di Kebon Ayu Gerung, Pantai Kuranji di Labuapi, Kawasan Sekotong, dan beberapa kolam renang umum serta spot wisata lain yang banyak tersebar di 7 kecamatan di wilayah Lombok Barat. Sedangkan untuk spot pariwisata yang menjadi wilayah hukum Polresta Mataram adalah Taman Narmada, Taman Suranadi, Kawasan Sesaot – Aik Nyet- Pakuan, Pemandian Sarasute Lingsar, dan berbagai kolam renang milik perorangan dan spot wisata lainnya yang berada di wilayah Kecamatan Lingsar, Narmada, dan Gunung Sari yang menjadi wilayah hukum Poltesta Mataram.
Sumber : Humas Lobar

 

1 29 30 31 32 33 242