Baznasda Tanggerang Selatan timba Pengalaman Ke Lobar Keberhasilan sistem penghimpunan, pengelolaan dan pentassarufan (pendistribusian) zakat di Lombok Barat yang secara konsisten didorong pengembangannya oleh Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony mendapat apresiasi tinggi dari Baznasda kota Tanggerang Selatan (Tangsel), propinsi Banten. Karena itu akhir pekan lalu, 16 orang rombongan Baznasda kota Tanggerang Selatan melakukan studi banding ke Baznasda Lombok Barat dan diterima di aula Baznasda Lobar, Lt. I. Masjid Patut patuh Patju. Rombongan diterima Ketua Baznasda Lombok Barat. TGH. Drs. Muchlis Ibrahim, M.Si didampingi Sekretarisnya Drs. TGH. Mahrum, MM. Bendahara H. Fathurrahim, M.Si, Kakandepag. Lobar, Muslim MAG, Kabag Kesra, Mahsun, S.Pd dan pengurus Baznasda lainnya yang sebagian besar dari kalangan Tuan Guru, TGH. Muchlis Ibrahim tidak menampik jika eksistensi dari Basnasda Lombok Barat ini tidak terlepas dari dukungan moral dan material dari Bupati Lombok Barat, H. Zaini Arony yang memiliki komitmen untuk memajukan baznasda Lobar ini dan dihajatkan sebagai lembaga yang kuat dan peduli terhadap keberpihakkannya kepada masyarakat miskin maupun yang berhak menerimanya dan dalam rangka memperkuat dan memberdayakan ekonomi umat maupun pendidikan bagi orang-orang miskin. Menurut Tuan Guru yang mengaku ibundanya juga berasal dari Banten dari silsilah Kyai terkenal Banten KH.Nawawi ini bahwa kepedulian Bupati Lombok Barat terhadap Baznasda ini dibuktikan dengan dibangunnya gedung Baznasda Lombok Barat di bundaran Monumen Lombok Barat Bangkit. Menurutnya, sejak berdirinya Baznasda Lobar tahun 2011 modal awal atau zakat yang berhasil dikumpulkan hanya Rp. 27.500.000 saja. “Namun setelah kita galakkan Baznasda ini melalui pengumpulan zakat profesi bagi bagi PNS secara keseluruhan di Lombok Barat ini, hingga saat ini sudah berhasil dihimpun 6, 327Milyar. Dan kita sudah melaksanakan pula telah mentassarufkan (distribusikan) hingga tahap ketiga ini tidak kurang dari Rp 3,870 milyar,” kata pimpinan Ponpes Al-Islahuddiny, Kediri ini. Ditambahkannya, tassaruf berikutnya dipastikan awal Januari 2014. Tassaruf dilaksanakan sekali 4 bulan atau setahun 3 kali. Tassaruf diarahkan kepada yang berhak menerimanya, termasuk kalangan pondok pesantren, beasiswa kepada pelajar berprestasi dari kalangan tak mampu. Ponpes, fakir miskin, fukara duafa, pedagang bakulan guna menambah modal mereka yang setiap hari bersentuhan langsung dengan masyarakat pedesaan, sehingga bisa lebih dipertajam untuk mengembangkan perekonomian atau ekonomi kerakyatan . Selama pentassarufan dilakukan Baznasda Lobar mengundang masyarakat dan para pejabat daerah agar proses pentassarufan berjalan secara transparan. “Selaku amil kita di satu sisi kaki kanannya di surga disisi lain, kaki kirinya di neraka. Kalau dia pandai sesuai tassaruf sesuai dengan hukum tassaruf, Insya Allah selamat. Kalau menyimpang dari aturan, Allah akan murka, oleh karena itu para pengurus sering kami wanti-wanti agar melakukannya sesuai dengan tuntunan agama. Dan Alhamdulillah juga karena pengurusnya banyak yang berlatarbelakang ponpes,” demikian Tuan Guru, Pimpinan rombongan Dadang Kusnandar, M.Si yang juga Kabag Sosial Setda Tanggerang Selatan maupun Ketua Basnasda Tanggerang Selatan, KH. Drs. Endang Saefudin, MA menyatakan, kunjungannya ke Lobar ingin menimba ilmu, sharing pengalaman tentang pengelolaan zakat di Lobar yang diketahui selama ini cukup berhasil. Ketua Baznasda Tanggerang Selatan, menjelaskan, Basnasda Tangsel ini baru berdiri hampir 4 tahun, bersamaan dengan lahirnya kota Tanggerang Selatan. Pengumpulan zakat, infak dan sadaqah di Tangsel masih belum besar. Di tahun pertama terbentuknya zakat terhimpun hanya Rp. 300 juta, tahun ke II 1,1 milyar, tahun ketiga meningkat menjadi 1,7 milyar dan tahun keempat 2,1 milyar. Dan untuk tahun 2013 ini diprediksikan pencapaiannya hingga 2.6 milyar.
Sumber: Lombok Post, Selasa 8 Oktober 2013