Bupati LobarDitengah kemajuan yang selama ini diraih Lombok Barat dalam upaya maksimal menuju sebuah perubahan dan mengubah peradaban kearah yang semakin baik, Bupati Lombok Barat H. Zaini Arony tak memungkiri, masih ada orang yang sengaja mebutakan mata hatinya untuk melihat kemajuan yang sudah diraih Lombok Barat selama kepemimpinannya berjalan hingga saat ini.

Dalam interpretasi Bupati H. Zaini Arony perubahan dari sesuatu yang kurang baik, menjadi lebih baik, kurang sempurna menjadi lebih sempurna, terbelakang beranjak ke yang lebih maju sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan. Dalam bahasa manajment semua orang ingin maju dan berubah.

“Tetapi sebagian orang juga merasa tak senang melihat kemajuan pembangunan kita. Bahkan sengaja menghalang-halangi. Ketika kemajuan dan perubahan itu datang, kita buat semuanya berubah, mereka itu lari. Tidak mau mengakui. Sebaliknya yang terjadi kita sengaja dilaporkan macam-macam, ini kenyataan. Tapi biarlah Alloh Tuhan Yang Maha Kuasa yang lebih tahu, lebih adil. Saya selalu berkeyakinan di atas hakim itu ada hakim agung yakni Allh SWT,” ungkap Bupati saat silaturrahmi dengan tenaga kebersihan Lobar, Rabu lalu di Gerung.

Pernyataan Bupati tersebut seakan mengajak seluruh masyarakat Lombok Barat untuk bersama dan tetap bersama mengayuh dalam satu perahu besar bernama Lombok Barat. Menurut Bupati dirinya dan seluruh masyarakat Lombok Barat mempunyai tugas yang sama membangun kemajuan Lombok Barat. “Saya diberikan amanah oleh seluruh masyarakat Lombok Barat untuk membangun masyarakat yang dikenal toleran ini tanpa dukungan dan kebersamaan masyarakat semuanya tak akan berarti.

“Karena itu itu mari kita perkuat persatuan, kebersamaan, rasa toleransi, harga-menghargai hindari perpecahan, provokasi, saling fitnah, hasat-hasut, dengki dan sebagainya. Kadang-kadang masyarakat itu senang melihat orang susah. Sebaliknya susah melihat orang senang. Inilah awal iri hati, dengki, hasat. Kalau sifat ini dibawa kita tak akan bisa membangun,” ujar Bupati penuh bijak.

Bagi Bupati H. Zaini Arony, waktunya untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat sangat terbuka. Ia bahkan membuka pendoponya 24 jam untuk bisa bertemu bersilaturrahmi dengan masyarakat. Ia ingin dengan masyarakatnya agar lebih dekat, sedekat keluarga sendiri. “Mungkin ada masyarakat yang ingin melaporkan sesuatu atau ingin memberikan masukan terhadap pembangunan Lombok Barat silahkan jika ada masyarakat yang ingin melapor terkait masukan pembangunan Lombok Barat dipersilahkan. Pendopo terbuka 24 jam. Saya rata-rata tidur itu jam 12 atau 12.30 di hari. Sore pulang jam 4. Hanya istirahat satu jam, malam hari terima tamu sampai jam 11. Jam 11 masuk periksa laporan staf yg ada di kantor. Setelah itu tidur, lalui jam 4.30 sdh bangun untuk paginya berangkat bekerja lagi,” kata Bupati. (her)