Giri Menang, 12 Agustus 2020. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali menggelar rapat pimpinan (Rapim) II yang rutin dilakukan setiap bulan. Bulan ini, Rapim II dilaksanakan Rabu (12/8), bertempat di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Gerung. Acara ini dipimpin Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan Wakil Bupati Hj Sumiatun yang didampingi Sekretaris Daerah Dr.H.Baehaqi.
Tema yang diangkat dalam rapim kali ini yaitu “Amanah dan Berprestasi di Tengah Pandemi”. Ada enam paparan yang disampaikan plus arahan dari bupati dan wakil bupati. Paparan pertama dan kedua disampaikan oleh Sekretaris Daerah Lobar Dr. H. Baehaqi yaitu tentang tingkat kehadiran ASN sampai tanggal 10 Agustus 2020 dan pertumbuhan dan kondisi fiskal Kab.Lombok Barat. Paparan ketiga oleh Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sri Murni tentang persiapan penyusunan RAPBD Tahun 2021. Paparan keempat oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) H.Fauzan Husniadi tentang pengelolaan dan kondisi aset daerah di Kab. Lombok Barat. Paparan kelima dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan drg Hj Ni Made Ambaryati dengan judul trend perkembangan Covid-19 di Lombok Barat; serta paparan terakhir oleh Asisten I H.Agus Gunawan tentang progres Program Kampung Sehat.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam arahannya menyampaikan agar semua program dikawal dengan baik.
“Mohon dikawal semua program, semua yang sudah direncanakan, supaya hasilnya bagus dan progress-nya sesuai dengan target-target yang sudah ditentukan,” perintah bupati.
Terkait dengan usaha pengeloaan aset bupati meminta kalau ada informasi dari rekan-rekan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait posisi aset agar diinformasikan kepada BPKAD termasuk aset-aset yang ada di desa. Bahkan bupati meminta agar membentuk tim pencari dokumen aset-aset yang dimiliki Lombok Barat.
“Untuk mendapatkan bukti-bukti otentik yang sebelumnya tidak ditemukan,” ujar Fauzan.
Mengenai Covid-19, bupati menyebut diperlukannya pengarusutamaan isu agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 benar-benar bisa diterapkan dan dijadikan sebagai kewajiban. Ini penting, kata bupati, karena saat ini banyak dokter atau ahli yang ‘kalah’ oleh yang bukan ahlinya.
“Banyak yang mempercayai hoax misalnya Covid-19 sebagai konspirasi yang disampaikan oleh bukan ahlinya,” bupati mengingatkan.
Untuk itu, bupati berpesan agar semua pihak terlibat termasuk agar Dinas Pendidikan dan Pendidikan menghimbau para guru dan kepala sekolah untuk membantu mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat.
Hal lain disampaikan bupati terkait dengan progres rumah tahan gempa (RTG) Di Lombok Barat. Bupati meminta agar surat pertanggungjawaban (SPJ)-nya segera diselesaikan karena kalau sampai dengan September 2020 belum selesai maka dana untuk pemabangun RTG tersisa sekitar 2.500-an RTG akan diblokir oleh pusat.
Sekretaris Daerah Dr. Baehaqi menekankan agar program-program yang mendorong perekonomian masyarakat untuk disegerakan. Kepada ASN, senada dengan bupati, H. Baehaqi meminta agar semua ASN yang ada di Lombok Barat bisa menjadi humas daerah mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19.
Acara ini diikuti oleh seluruh kepala OPD yang ada di lingkup Pemerintahan Kab. Lombok Barat.