16796997_1109424179179928_6413261609090328200_oGiri Menang (19/2). Apapun yang akan dilakukan, baik itu bagi para orang tua dan terlebih lagi bagi anak-anak, itu semua terlahir dari pola pembiasaan. Berat ringannya sesuatu yang dilakukan, itu tergantung dari kebiasaan. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat menghadiri kegiatan Silaturrahmi bersama Wali Murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Insan Mulia Kediri, Minggu 19/2/2017. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua Yayasan SDIT Insan Mulia Kediri Hj. Nurul Adha, S.Th.I beserta semua jajaran tenaga pengajar dan wali murid.

Lebih lanjut Fauzan Mengatakan, pola pembiasaan itu tidak hanya dalam bentuk perbuatan, akan tetapi juga harus dalam bentuk penanaman di hati. “Itulah sebabnya kita diminta, termasuk harus kita biasakan untuk anak-anak kita, untuk membiasakan diri melakukan hal- hal yang baik”, pungkasnya.

Fauzan juga mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia secara umum, sistemnya sekarang ini agak sedikit kehilangan roh, terutama sekali dari sisi budaya. “Contohnya saja, mengantar anak ke sekolah, itu bukan hanya sekedar untuk mengantar anak ke sekolah saja terus selesai. Akan tetapi itu semua menyisakan sesuatu yang luar biasa terutama bagi orang tua, bagi anak serta guru”, ujar Fauzan.

16797065_1109424112513268_3748552243575828755_o 16804470_1109424049179941_7083230168678008582_o 16836315_1109424082513271_1296490030274168215_oDengan terus menanamkan pola pembisaan yang baik terhadap anak- anak sejak dini, mudah-mudahan nantinya mereka bisa menjadi mujahid bagi kita semua, bagi agama kita, dan mudah-mudahn juga bisa menjadi amal jariah bagi para orang tua.
Sementara itu Ketua Yayasan SDIT Insan Mulia Kediri Hj. Nurul Adha yang saat ini juga adalah anggota DPRD Lobar mengatakan silaturrahmi ini merupakan forum kelas yang diawali dengan kajian bersama atau silaturrahmi.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk terus menjalin komunikasi atau silaturrahmi antara wali murid dengan pihak sekolah. 
“Nantinya wali murid juga bisa ikut terlibat dalam proses pendidikan anak-anak kita. Artinya bukan hanya para guru saja yang merasakan keceriaan bersama anak-anak kita, akan tetapi para orang tua juga bisa merasakan itu,” kata Nurul Adha.

Selain itu Nurul Adha juga mengatakan di SDIT juga sudah melaksanakan beberapa program yang bertujuan untuk membangun kemandirian para murid, salah satunya dengan melaksankan program Market Day. Direncanakan sekitar bulan maret juga akan dilaksanakan program Al-Qur’an Camp serta uji public. “Yang tujuannya adalah untuk melatih kemandirian anak-anak kita, bagaimana rasanya sehari tidak bersama orang tua mereka,” ungkap Nurul Adha. (Ardi/Humas/diskoinfo)