DSC_5351Giri Menang – Sebanyak tujuh orang perwakilan Umat Budha Lombok Barat (Lobar) berkunjung ke Kantor Bupati Lobar di Gerung Rabu (20/8). Kedatangan mereka diterima langsung Bupati Zaini Arony di Ruang Umar Maye Gedung Putih. Pimpinan rombongan, Nasir, di hadapan bupati menyampaikan bahwa tujuan kedatangan mereka dalam rangka bersilaturrahmi dengan bupati serta menyampaikan beberapa hal.
Pertama, mengenai Hari Raya Waisak di Lobar Bulan Mei yang lalu yang berlangsung dengan khidmat berkat dukungan dan jaminan dari Pemerintah Kabupaten Lobar di bawah kepemimpinan Bupati Zaini.
“Kalau kami merayakan Waisak sebulan penuh dan berjalan aman, terima kasih Pak Bupati,” ujar Nasir. Kedua, Umat Budha, disampaikan Nasir, juga berterima kasih atas fasilitas-fasilitas umum seperti jalan yang sudah banyak dibangun terutama di kawasan Sekotong termasuk di Mareje sebagai salah satu tempat Wihara umat Budha terbesar di Lobar.
“Terima kasih Bapak Bupati, Waisak berjalan dengan baik, sarana umum sudah terealisasi, hanya ada beberapa Wihara yang belum terjangkau jalan yang bagus seperti di Pelang,” kata Nasir berterima kasih sekaligus meminta agar dibangunkan jalan di Pelang. Selain itu, hal ketiga yang disampaikan perwakilan Umat Budha tersebut yaitu rencana peresmian gedung pendidikan nonformal Umat Budha yang diberi nama Darmaseka yang berlokasi di depan Wihara Mareje Sekotong.
Mengenai Darmaseka ini, lebih lengkap disampaikan pemimpin Yayasan, Darma Yusup. “Umat Budha Lombok Barat ingin membangun sekolah nonformal dan rencananya tanggal 15 Nopember akan diresmikan, kami mengharapkan kehadiran Bapak Bupati untuk meresmikannya,” ujar Yusup. Tanggal itu dipilih karena bertepatan juga dengan ulang tahun Wihara di Mareje yang diresmikan Bupati Zaini tanggal 15 Nopember 2010 yang lalu.
Hal lain disampaikan yaitu belum adanya Guru Agama Budha yang berstatus PNS di Lobar. Padahal menurut Yusup, ada 3 sekolah (SD dan SMP) yang memiliki murid beragama Budha yang jumlahnya besar hingga 50%:50% dibanding yang beragama Islam.
“Dulu ada dua orang Guru Agama Budha yang PNS tapi satu orang pindah ke KLU dan 1 orang lagi meninggal dunia,” kata Yusup.
Bupati Zaini menanggapi permintaan Umat Budha tersebut menharapkan agar mereka bisa bersaing dalam seleksi CPNS yang akan segera dibuka, karena itu merupakan satu-satunya cara di era Reformasi Birokrasi ini. “Persiapkan diri karena saat ini yang bisa membantu (menjadi PNS) adalah diri Anda sendiri,” kata bupati.
Mengenai peresmian Darmaseka, bupati berharap selain melalui forum silaturrahmi tersebut juga dengan bersurat sehingga bisa disesuaikan jadwalnya. DSC_5350
“Silakan bersurat, kegiatan-kegiatan lain silakan, kita akan membekap, membantu, mungkin perpustakaan, mungkin sebagian gedung,” kata bupati mendukung. Selain itu, bupati juga memint agar Umat Budha Lobar menjalain kerjasama dengan Umat Budha di daerah lain seperti di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
“Kerjasama dengan daerah lain seperti KLU dalam bidang pendidikan, salah satu ciri daerah yang maju adalah seberapa mampu daerah itu memberikan pendidikan yang layak bagi warganya,” kata bupati. Mengenai jalan bupati menyampaikan bahwa tahun 2015 ini sekitar 60 km jalan baru akan dibangun termasuk di Sekotong.
Harapan lain dari kunjungan Umat Budha tersebut yaitu maraknya kawin di usia dini di Sekotong khususnya Mareje. Yaitu bagaimana perlindungan pemerintah agar kawin dini ini bisa dikurangi. Menanggapi hal ini bupati menyampaikan sedang menyusun Perbup yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang tidak melindungi anaknya dari menikah dini, hal itu sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) tentang pendidikan yang telah dibuat.
Sebagai tambahan jumlah Umat Budha di Lobar sekitar 500 KK atau sekitar 1500 jiwa. Pertemuan sekitar pukul 15.30 Wita tersebut berlangsung santai, selain Umat Budha juga dihadiri Asisten I Setda Lobar MS Udin dan Kasat Pol PP Lobar, I Nengah Sugiartha (Ical). (Muhammad Busyairi-Humas)DSC_5348