Jakarta Hasil survei Sugeng Sarjadi Syndicate (SSS) menujukkan mayoritas kandidat capres masih dipenuhi muka lama. Diperlukan sosok muda yang baru dan cerdas untuk bisa berkompetisi dengan para calon-calon yang sudah lama.
“Padahal kita jelas membutuhkan tokoh baru yang lebih muda dan fresh. Dengan beban bangsa yang makin berat, seharusnya kita lebih mengedepankan tokoh baru, bukan yang daur ulang,” kata Ray Rangkuti saat dihubungi, Kamis (7/6/2012).Menurut Ray, Indonesia memiliki banyak talenta untuk para pemimpin muda. Dirinya juga menilai, sudah saatnya masyarakat mulai memunculkan tokoh muda ke pentas nasional yang berasal dari berbagai kalangan.
“Tak mungkin kita terus mendasarkan diri pada yang tua ini. Kita butuh tokoh baru yang profesional, atau figur di daerah yang kuat,” tuturnya.
Sementara bagi tokoh tua, kata Ray, diharapkan untuk tahu diri dan secara sadar mengundurkan diri dari bursa capres 2014.
“Tokoh tua seharusnya mendisiplinkan diri untuk tak mau dinmunculkan sebagai capres atau cawapres,” tandasnya.Sebelumnya, hasil survei SSS menempatkan Prabowo di urutan pertama dengan 25,8 persen dari 2.192 responden. Disusul Megawati (22,4 persen), Jusuf Kalla (14,9 persen), Aburizal Bakrie (10,6 persen), Surya Paloh (5,2 persen), Wiranto (4,5 persen) dan sejumlah tokoh lainnya.
Survei ini dilakukan di 163 kabupaten di 33 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan pada 14-24 Mei 2012 dengan metode survei stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 2.192 responden.

Sumber : http://news.detik.com