Desa Lelede Kediri Salurkan 30 Persen Dana Desa Untuk BLT

Giri Menang. 18 Mei 2020. Asisten I Setda Lombok Barat Agus Gunawan setelah melaunching perdana penyaluran Penyaluran Bantua Langsung Tunai (BLT) Di Desa Dasan Tereng minggu lalu, kini kembali melakukan penyaluran tahap pertama di Desa Lelede Kecamatan Kediri.
Penyaluran tahap pertama di Desa Lelede ditujukan untuk 184 kepala Keluaraga (KK) yang bersumber dari Dana Desa (DD) sebayak 30 persen, sebagaimana Dijelaslan Zubaidi Jumadil, Kepala Desa Lelede Di kantornya, Senin (18/5).
Dikatakan, jumlah anggaran DD Desa Lelede sebesar Rp 1,1 milliar lebih, dipakai 30 persen untuk penyaluran BLT kepada 184 KK. Sedangkan total keseluruhan APBDes sebanyak Rp 1,8 milliar lebih.
Untuk bantuan yang lain, sebut Zubaidi, sudah diterima seperti bantuan JPS mantap Lombok Barat sebanyak 14 orang dan JPS Gemilang NTB 36 orang.
Kemudian terkait data penerima BLT, kata kades, merupakan hasil koordinasi dan verifikasi dengan BPD, Kadus, dan RT sehingga data di sepakati sebanyak 184 orang tersebut merupakan hasil musyawarah desa.
Sementara Asisten I Setda Lombok Barat Agus Gunawan minta Bantuan Langsung Tunai di semua desa di Lombok Barat harus tersalurkan sampai tanggal 24 Mei stay sebelum lebaran.
“Mudah -mudahan BLT tahap ini harus direalisasikan sebelum lebaran tiba sesuai surat dari kementrian, “katanya
Selain itu Agus juga mengajak masyarakat Desa Lelede untuk perbanyak sabar. “Sekarang ini, kita diuji oleh Allah SWT. Mari kita ambil hikmahnya, siapa yang bersabar akan diberikan kehidupan yang lebih baik,” ajak Agus.
Saat ini, deviants, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa sebagian dananya dialihkan untuk penanganan Covid 19. Untuk BLT yang bersumber dari 116 Desa di Lombok Barat angka kumulatif sebesar Rp 93 Milliar ditujukan untuk 29. 544 Kepala Keluarga (KK).
Untuk itu, Agus kembali mengajak masyarakat untuk bersabar bagi yang belum mendapatkan bantuan karena bantuan tidak hanya dari Desa melainkan dari banyak sumber sebut agus misalnya JPS Gemilang dari Provinsi, JPS Mantap Kabupaten, BLT Kementrian sosial PKH, BPNT dan BLT dari Dana Desa untuk itu bagi yang belum terdata untuk bersabar.
“Jangan khawatir bagi yang belum dapat laporkan ke desa untuk di berikan bantuan secara berjenjang. Penyaluran BLT di hari pertama ini harus tepat sasaran, transparan dan tidak ada masalah,”pungkasnya.
Sedangkan Camat Kediri Hermansyah menyebut penyaluran BLT di Desa Lelede merupakan yang pertama di Kecamatan Kediri.
“Saya apresiasi Desa Lelede yang cepat tepat dalam pembagian BLT. Semoga ini menjadi semangat untuk desa-desa yang lain,”ujar Hermansyah
Oleh Camat, warga Penerima BLT dihimbau untuk tidak menggunakan bantuan yang diberikan untuk ke Mall karena Covid 19 tidak ada yang tahu kapan berakhirnya. “Lebih baik pergunakan bantuan yang diberikan untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” sarannya.
Selanjutnya ia juga mengajak masyarakat Kediri khususnya Desa Lelede untuk membiasakan hidup bersih dan sehat, tetap di rumah, pakai masker dan jangan salaman dengan orang yang tidak dikenal untuk menghindari penularan Covid 19.
Pembagian BLT tersebut juga disaksikan oleh Kepala Dinas PMD Ir. Lalu Edy Sadikin, Pendamping Desa, Tenaga Ahli Kabupaten, Babinsa, Babinkamtibmas Desa Lelede dan para perangkat Desa Lelede.
Sumber : Humas Lobar

 

TRADISI TANGGAL GANJIL PADA 10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN, WARGA SESAOT LOMBOK BARAT NYALAKAN ‘DILE JOJOR’

Giri Menang, Senin 18 Mei 2020–Masyarakat Muslim Lombok pada umumnya masih memiliki tradisi unik pada saat bulan suci Ramadhan. Mereka menyalakan ‘dile jojor’ seperti yang dilakukan masyarakat Dusun Sambik Baru, Desa Sesaot Kecamatan Narmada Lombok Barat, Minggu malam (17/5).
“Kita nyalakan ‘dile jojor’ sejenis obor kecil yang terbuat dari bahan buah jamplung yang diolah dan dibakar. Oleh masyarakat kita, dan khususnya masyarakat Lombok Barat tradisi ini sering disebut dengan tradisi maleman,” ungkap ulfa salah satu warga Sesaot saat menyalakan dile jojor.
Dia menjelaskan, biarpun di tengah mewabahnya pendemi corona atau covid-19 ini, warga masyarakat tetap antusias dengan menyelenggarakan tradisi maleman yang telah dilakukan sejak jaman dulu.
Sementara itu, Kepala Dusun Sambik Baru Junaidi menjelaskan bahwa maleman (dile jojor) ini dilakukan setiap malam ganjil di sisa 10 malam terakhir bulan Ramadhan yakni tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan. Tradisi dile jojor sebenarnya diawali dengan membawa dulang berisi nasi dan lauk pauk ke masjid untuk roah dan berbuka puasa bersama tokoh agama dan masyarakat. Tetapi dengan adanya penyebaran wabah covid-19 ini di masyarakat, sehingga dilakukan di rumah masing-masing.
“Ini adalah cara masyarakat kita dahulu sampai sekarang menyambut malam Lailatul Qadar,” katanya.
Dia menuturkan, bahwa dile jojor dinyalakan setelah ibadah shalat Magrib. Dusun yang semula gelap ini menjadi terang terkena sinar dari nyala api dile jojor.
“Pria, wanita dan anak-anak kami di kampung ini, meletakkan dile jojor di setiap sudut rumah,” akunya.
Dia juga menjelaskan, alasan dinyalakan dile jojor ini adalah sebagai penerang jalan orang yang akan mengantarkan zakat fitrah.
“Dulu kalau belum dinyalakan dile jojor tidak ada yang mau pergi mengantar zakat fitrahnya, maklum dahulunya tidak seperti sekarang yang banyak diterangi oleh listrik,” tuturnya.

Sumber : Humas Lobar

Karang Taruna Gili Mas Santuni Anak Yatim, Wujud Kepedulian Pandemik Covid-19

Lembar, KIM –  Karang Taruna Gili Mas Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar Lombok Barat menyantuni anak yatim. Ketua dan Sekretaris Karang Taruna menyerahan santunan kepada sejumlah anak yatim di Masjid Baital Muslimin Dusun Teluk Waru Desa Labuan Tereng, Minggu (17/5/2020). Santunan juga diserahkan secara simbolis untuk dilanjutkan ke masing-masing dusun se Desa Labuan Tereng.  Penyerahan santunan yang dikemas dalam acara buka puasa bersama itu merupakan bentuk kepedulian karang taruna di tengah pandemik Covid-19.

Ketua Karang Taruna Gili Mas Muhammad Faizir mengungkapan, Santunan anak yatim ini merupakan pertama kalinya dilakukan. Faizir berharap Karang Taruna terus bisa hadir ditengah-tengah masyarakat dan peduli dengan keadaan masyarakat terlebih pada anak yatim dan orang-orang yang kurang mampu.

“ini merupakan pertama kalinya Karang Taruna Desa Labuan Tereng mengadakan santunan kepada anak yatim, semoga niat baik ini terus bisa kita lakukan kedepannya. Karang taruna itu bukan saja tentang pemberdayaan pemuda, tetapi bagaimana pemuda bisa peduli kepada sesama terlebih kepada anak yatim dan masyarakat kurang mampu, ” ungkapnya.

Rangkaian acara buka bersama dan penyerahan santunan, dilanjutkan dengan diskusi bersama pengurus dan anggota karang taruna. Diskusi seperti rutin dilakukan sebagai upaya membangun  kesolidasi dalam organisasi Karang Taruna Gili Mas. KIM Lembar Bersaing/Sumariady

NU Care Lazisnu Lobar Door to Door Salurkan Bantuan

Mengatasi dampak ekonomi akibat penyebaran Covid-19 bukanlah tugas pemerintah saja. masyarakat, lembaga masyarakat, siapapun dapat berpartisipasi. Lebih-lebih di akhir bulan Puasa Ramadhan saat ini sadakah menjadi kegiatan amaliah membantu fakir miskin dan terdampak Covid-19.

Adalah pengurus NU Care Lazisnu Lobar Door to door menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada ratusan warga, khususnya kelompok warga miskin, yatim piatu, Lansia dan guru ngaji serta lainnya. Kegiatan itu dilakukan lembaga tersebut berkeliling ke rumah-rumah di Kecamatan Lembar, Minggu (17/5/2020).

Paket yg disalurkan sebanyak 300 yang diperuntukkan kepada warga yang membutuhkan seperti, Anak Yatim, Lansia, Garu Ngaji, dan yang lainnya sebagai sasaran penerima bantuan dari Lazisnu Lobar. Kegiatan penyaluran bantuan Lazisnu tersebut, dilaksanakan di sejumlah daerah di gumi Patut Patuh Patju.

Saiful Rahman, koordinator sekaligus Sekretaris Lazisnu mengungkapkan bantuan paket sembako ini menyisir beberapa kecamatan di Lobar antara lain Kecamatan Lembar, Gerung, Kediri, Lingsar dan Kecamatan Narmada.
Menurut Saiful, penyaluran bantuan ini merupakan teradisi Lazisnu di bulan Puasa Ramadhan yang jadwalnya di awal atau pertengahan bulan puasa. Namun terkendala Covdid-19 baru di akhir bulan puasa ini disalurkan.

“Hanya saja, karena terkendala Covid 19 ini baru sekarang bisa disalurkan,” ujar pendiri TPQ Ulul Albab Dusun Sedau itu.

Bagi Ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) perhatian terhadap warga masyarakat Indonesia bukanlah hal baru, melainkan dilakukan sejak dulu. Tidak heran kemudian, kegiatan berbagi kepada segenap masyarakat, khususnya yang kurang mampu secara ekonomi, telah menjadi kewajiban bagi Lazisnu se-Indonesia.

Bantuan paket sembako diakui memang belum bisa mencukupi kebutuhan hidup untuk jangka panjang, tetapi setidaknya, sudah mampu ikut serta meringankan warga yang kekurangan. Kaitan hal ini, TGH Ali Maksum mengungkapkan, memang bantuan ini tidak terlalu banyak dari segi jumlah tetapi ketulusan dan kerja keras pengurus Lazisnu itu yang luar biasa.

“Kemauan, ketulusan dan kedermawanan para kader yang sudah menyalurkan donasi dan keikhlasan berbuat dan berbagi itu yang penting, dan patut diapresiasi,” ujar Sekjen PCNU Lobar.

Keberadaan Lazisnu kian terasa di tengah-tengah masyarakat, terlebih dalam kondisi saat ini. Hanya saja karena berbagai keterbatasan yang dimiliki Lazisnu, ikhtiar untuk berbuat maksimal belum dicapai sepenuhnya. Hal ini diakui, Wakil Ketua PCNU Lombok Barat H Hamroni.  Menurut Hamroni, kedepan sinergi Lazisnu dengan pemerintah dalam hal ini Baznas Kabupaten harus diperkuat.

“Kedepannya agar Lembaga Amil Zakat Infak Sadakoh Nahdatul Ulama ini bisa sinergi lebih baik dan maksimal lagi,”harapnya

Bupati Lobar Harapkan Perkuat Koordinasi Hadapi Kepulangan PMI

Senggigi Batulayar, Diskominfo – Bupati  Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengharapkan semua Perangkat Daerah agar memperkuat koordinasi dalam menghadapi kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Rencana kepulangan PMI dari berbagai Negara baik melalui Pelabuhan Lembar maupun Bandara Internasionla Lombok yang di perkirakan bulan Mei hingga Juli mendatang agar benar-benar dipersiapkan dengan protokol kesehatan yang lebih baik.
Demikian dikemukana Fauzan Khalid ketika memberikan arahan pada rapat persiapan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Barat di Hotel Aruna Senggigi Lombok, Sabtu (16/5/2020).
“saya mengharapkan peningkatan koordinasi antar OPD untuk menghadapi PMI yang akan pulang ini. Tetap patuh pada protokol kesehatan dalam melayani masyarakat baik dari penjemputan, pengangkutan dan sampai di tempat karantina,” ungkapnya.
Dikatakan pula, Setiap masyarakat yang datang dari Pelabuhan Lembar dan Bandara, harus mematuhi protokol kesehatan. Bila masyarakat maupun PMI yang ingin karantina mandiri dirumahnya masing-masing, maka Kepala Desa dan Kepala Dusun harus menjamin atau bertanggung jawab atas kepatuhannya dengan menanda tangani pernyataan. Kalau tidak mau bertanggung jawab maka Gugus Tugas harus mengkarantina. Semuanya harus disiapkan dengan baik.
PMI asal warga Lombok Barat yang akan pulang dari berbagai Negara menurut data Dinas Tenaga Kerja tercatat sejumlah 501 orang. Jumlah tersebut berdasarkan catatan sudah habis masa kontraknya pada bulan Mei 2020. Pemerintah akan memulangkannya diperkirakan hingga bulan Juli mendatang.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Hendrayadi, PMI yang akan pulang informasinya akan didapat melalui Kementerian Tenaga Kerja Pusat.
“informasi kepulangannya akan kita dapat dua hari sebelumnya,” ungkapnya.
Hendrayadi juga menjelaskan pihaknya kesulitan mendata PMI yang berangkat mandiri karena tidak mempunyai data atau illegal. PMI itu illegal karena berangkat tidak melalui Dinas Tenaga Kerja dan PMI yang diperpanjang kontraknya oleh majikan di negara tempatnya bekerja.
Sementara itu Sekretaris Daerah Lombok Barat H. Baehaqi menyimpulkan hasil rapat bahwa, penangnan kepulangan PMI sebanyak 501 tersebut disiapkan untuk dikanrantina di Gelanggang Olahrga (GOR) Mili Gerung dan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Lombok Barat di Gerung.
Disimpulakan pula bahwa GOR Mini Gerung akan dijakan pusat komando Team Reaksi Cepat (TRC) Covid-19 Lombok Barat.
“kita putuskan bahwa GOR Mini dan PPLP Gerung menjadi tempat karantina untuk PMI yang akan pulang sebanyak 501 itu,” ungkapnya.
Mengantisipasi kedatangan PMI asal Lombok Barat yang akan pulang, Dinas Perhubungan juga telah siap melayani. Menurut Kabid Perhubungan Darat Faturrahman menjelaskan pihaknya telah menyiapkan personil seama 24 jam dan sebuah unit bus stanby di Pelabuhan Lembar dan Bandara Internasional Lombok.
Dikatakan. Siapapun dia baik PMI maupun masyarakat umum, asalkan mereka pulang ke Lombok Barat diarahkan ke posko dan diangkut untuk diperiksa.
“semua penumpang baik itu PMI maupun tidak atau masyarakat umum harus diarahkan ke posko dan diangkut petugas kita. Kita siap 24 jam melayani kapanpun mereka datang dan siapapun dia,” ungkapnya. Diskominfo/Ahad/Rasidibragi

SEKDA LOBAR GULIRKAN BST DARI KEMENSOS RI

Gerung – Diskominfotik. Pembayaran Bantuan Sosial Tunai (BST) dampak Pandemi Covid 19 dari  Kementrian Sosial Republik Indonesia untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) wilayah Kabupaten Lombok Barat (Lobar), berlangsung di Halaman kantor Pos Cabang Gerung, Jumat (15/05/2020).

Acara dihadiri oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Lobar Dr. H. Baehaqi , Kepala Dinas Sosial Lobar L. Marta Jaya, Kepala Kantor POS Mataram, Camat Gerung H. Mulyadi, Lurah Gerung Utara, Bimaspol Polsek Gerung, Pegawai Kantor Pos Gerung serta Perwakilan dari KPM.

Sekda Lobar Dr. H.Baehaqi dalam sambutannya menjelaskan, terkait dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kabupaten Lombok Barat akan mendapatkan sebanyak 31 ribu dan akan disalurkan melalui Kantor POS, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan untuk tahap pertama ini diluncurkan melalui Kantor Pos sebanyak 96 KPM dan tersebar diberbagai kecamatan di Lombok Barat,”katanya.

Adapun penyaluran yang pertama diberbagai Kecamatan di Lobar yaitu Kecamatan Batulayar 8 KPM, Kecamatan Gunungsari 11 KPM, Kecamatan Labuapi 28 KPM, Kecamatan Kediri 6 KPM, Kecamatan Kuripan 1 KPM, Kecamatan Gerung 16 KPM, Kecamatan Sekotong 24 KPM, Kecamatan Narmada 1 KPM dan Kecamatan Lembar 1 KPM.

Lebih lanjut Baihaqi menjelaskan bahwa BST diperuntukkan bagi KPM yang terdampak Pandemi Covid 19 di wilayah Lobar dan diserahkan dalam bentuk uang tunai senilai Rp. 600.000,-/bulan, untuk jangka waktu tiga bulan,” imbuhnya.

Baehaqi juga menghimbau kepada KK penerima agar  memanfaatkan dana BST itu dengan baik, membeli kebutuhan pokok dasar termasuk alat pelindung diri guna memenuhi kebutuhan  selama masa pandemi covid-19.

“Bantuan ini bukan faktor utama dalam memenuhi kebutuhan hidup, namun hanya sebagai penyokong atau membantu meringankan beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama masa pandemi  covid-19 selama tiga (3) bulan,”tutupnya. Diskominfotik/Angge

BUPATI MENGAJAK MASYARAKAT BERSAMA SAMA MENYELESAIKAN COVID-19

Gerung-Diskominfotik . Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengajak masyarkat untuk Bersama-sama menyelesaikan virus covid-19, karena tidak mungkin Pemerintah sendiri yang akan menyelesaikannya, karena sumber penularannya ada di masyarakat dengan cara kurangi kegiatan berkumpul kumpul, taati aturan Pemerintah.

“Bagaimanapun upaya keras dari Pemerintah untuk menyelesaikan Covid-19 ini kalau tidak didukung oleh masyarakat maka tidak akan menunjukkan hasil.”

Hal ini disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid pada acara penyerahan secara simbolis bantuan paket sembako dari PT. Perseroda Air Minum Giri Menang (PDAM) kepada 22 Desa sumber saluran air PDAM Giri Menang di Bencingah Agung Kabupaten Lombok Barat, Jumat (15/5/2020).

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada PT. Perseroda PDAM Giri menang atas kontribusinya untuk membantu menanggulangi dampak covid-19.

Fauzan juga menyampaikan bahwa banyak sekali Lembaga yang berkontribusi kepada masyarakat dalam menghadapi dampak pandemic virus covid-19, dari pemerintah saja ada 7 sumbernya, salah satu yang sering membuat permasalahan bukan semata-mata karena pendataan saja kalaupun memang ada data yang salah masih sedang diperbaiki, kemudian masyarakat kurang sabar serta sumber bantuannya tidak sama waktu pembagian, ini yang kurang dipahami oleh masyarakat.

“Ketika ada pembagian bantuan dari sumber Propinsi misalnya sementara ada warga yang tecatat didata mendapat bantuan dari JPS pusat atau JPS Kabupaten dan waktu pembagiannya belum kemudian tidak mendapat bantuan Propinsi tersebut kadang ini yang melakukan protes padahal tidak boleh mendapat bantuan double.” Jelas Bupati

Hadir pada acara tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Sekretaris Daerah H. Baihaqi, Direktur Utama PDAM Giri Menang H. L. Ahmad Zaini beserta jajaran Direksi dan Dewan Pengawas serta perwakilan  penerima.

Sementara itu Direktur Utama PT. Perseroda PDAM Giri Menang menjelaskan sebanyak 1861 paket sembako dibagikan kepada masyarakat di 22 Desa sumber dilalui oleh pipa air minum PDAM di Kabupaten Lombok Barat sebelumnya sudah dilakukan pendataan terlebih dahulu untuk calon penerimanya dan diatur secara proporsional sehingga tidak terjadi kekeliruan dan tepat sasaran.

Lebih lanjut Zaini menambahkan dari 1861 paket ini khusus untuk masyarakat di desa sumber ini sebanyak 1316 paket dan selebihnya untuk Cleaning service, Satpam, Petugas Kebersihan di kantor dan tukang gali dapat bagian dari paket ini.

“Dari 1861 paket ini khusus untuk masyarakat di desa sumber ini sebanyak 1316 paket dan selebihnya untuk Cleaning service, Satpam, Petugas Kebersihan di kantor dan tukang gali” Jelasnya. Diskominfotik/Zul.

PT AMGM Bagi Sembako, Bupati Lombok Barat: Sekali Berbuat Baik Disanjung, Rutin Berbuat Baik Tapi Sekali Tidak Akan Dikecam

Giri Menang, Jumat, 15 Mei 2020 – Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat memberikan sambutan pada penyerahan bantuan sembako oleh PT Air Minum Giri Menang (AMGM) kepada masayarakat yang berada di sekitar sumber mata air dan saluran pipa PT AMGM bertempat di Bencingah Agung Kantor Bupati, Jumat (15/5).
Dikatakan bupati, ketika pemerintah daerah atau lembaga apa saja melakukan berbuat baik, maka pasti akan dianggap baik apalagi bila rutin dilakukan. Namun, sekali saja tidak dilakukan dengan alasan tertentu yang mungkin juga masuk akal, maka akan mendapat cibiran dan cemoohan, lebih-lebih menyangkut sumbangan.
“Orang yang rutin melakukan kebaikan dan sekali tidak, malah dikecam. Hal ini sebenarnya merupakan instrospeksi diri. Dan hal semacam ini seringkali yang menjadi korbannya adalah pemerintah,” kata bupati. Bupati memberi contoh, di Lombok Barat ada Guru Tidak Tetap (GTT) dengan honor rata-rata Rp 500 ribu per bulan. Ketika Pemda Lombok Barat telat membayar maka diasumsikan yang tidak-tidak, misalnya pemda dianggap tidak peduli. Padahal boleh jadi pembayaran yang telat karena masih ada prosedur yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Menurut Bupati, zaman sekarang ini, kebenaran kadang disalahtafsirkan dan bahkan dibalik kebenaran itu menjadi sesuatu yang tidak benar. Sebaliknya yang salah dibuat benar terutama karena perkembangan informasi dan teknologi khususnya melalui media sosial. “Kita sering menggenaralisir, melihat satu kejelekan lalu menggenalarisirnya menjadi semua kejelakan, tapi sebaliknya ketika kita melihat banyak kebaikan kemudian satu saja ada yang jelek, kebaikan itu kita generalisir menjadi tidak ada. Ini segaja saya saya sampaikan untuk bersama-sama melakuka introspeksi dan mari nilai-nilai yng baik kita sebarkan di masyarakat,” ajak bupati.
Menyinggung penyerahan sembako, kepada Dirut PT AMGM, HL Ahmad Zaini disampaikan terima kasih atas inisiasinya memberikan sembako bagi masyarakat yang berasal dari sumber air PDAM termasuk jalur perpipaan yang dilewati PDAM. Pemberian ini akan sangat bermanfaat karena saat ini masarakat begitu terpuruk akibat Covid-19 ini. Ekonomi, katanya, hampir tidak bergerak kecuali pertanian. Pariwisata yang menjadi andalan pendapatan daerah pun saat ini hampir mati. “Adanya berbagai bantuan dari lembaga-lembaga atau pihak-pihak yang memberikan bantuan kepada masyarakat saat ini dari berbagai sumber terkadang sering ada gejolak, terkait pendataan penerima. Kita akui data kita masih belum beres . Yang menyebabkan ada gejolak biasanya karena pendistribusiannya tak sama waktunya dari berbagai sumber tersebut. Ada warga yang tidak terdata di JPS Mantap Lobar, bIsa jadi warga tersebut mendapatkan JPS dari sumber lain seperti JPS Provinsi, BLT desa dan lainnya. Kita hindari penerima yang mendapatkan double sumbangan. Karena kita tak membolehkan warga mendapat sumbangan ganda,” tegas bupati.
Bupati menjelaskan, diperlukan kerja ekstra untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat. Masyarakat sulit menerima karena bahasa yang dipakai komunikasi tidak nyambung atau karena sebab ketidakaksaraan warga itu sendiri. Karena itu diperlukan kerjasama yang baik dan saling memahami, ujarnya.
Bupati mengajak masyarakat melalui pemerintah kecamatan dan desa agar bekerjasama supaya wabah Covid-19 ini cepat selesai. Covid-19 ini, lanjutnya, tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Covid ini bisa selesai hanya dengan partisipasi dan kesadaran masyarakat karena sumber penularanya ada di masyarakat.
“Kalau Bahasa pasarannya itu ini merupakan penyakit kumpul-kumpul, penyakit kerumunan. Di mana orang banyak dan sering berkumpul di sanalah kemungkinan penularan paling tinggi. Mari kita ajak masyarakat kita untuk sementara ini menghindari kerumunan. Kalaupun kumpul-kumpul hendaknya tetap mematuhi prokol kesehatan pencegahan Covid-19 ini,” ajaknya.
Bupati menegaskan itu, karena menurutnya, seseorang tidak pernah tahu pasti dirinya terjangkit Covid-19. Jika penyakit lain bisa dikenali dan bisa dihindari, namun Corona tak bisa dilihat. “Kami harapkan para Kades di masing-masing desa bisa mengajak masyarakat untuk menghindari sebaran Covid-19 ini,” harapnya.
Direktur PT AMGM HL Ahmad Zaini mengungkapkan, kegiatan berbagi menjelang hari Raya Idul Fitri sudah lebih dari empat kalinya dilakukan. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Pemberian paket sembako ini, jelasnya, diarahkan untuk warga masyarakat di sekitar sumber mata air dan warga yang tinggal di sekitar jalur perpipaan PDAM Giri Menang Mataram. Paket sembako yang didistribusikan sebanyak 1.861 yang tersebar di 22 desa yang ada di Kecamatan Lingsar, Narmada dan Gunungsari. 1.316 paket didistribusikan ke warga sumbe mata air dan sisanya dibagikan kepada tukang sapu, jaga malam dan tenaga penggalian saluran pipa.
“Saya berkeyakinan paket sembako ini akan tepat sasaran untuk disalurkan. Sesuai dengan protocol kesehatan pencegahan Covid-19 ini, paket sembako ini didistribusikan ke kantor desa. Warga yang berhak menerima akan mengambilnya langsung dari kantor desa,” ujar Zaini.

 

Bupati Lombok Barat: Kemandirian Nasional Diawali dari Ketahanan Keluarga

Giri Menang, Rabu 13 Mei 2020. Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid menyatakan, dalam rangka memperkuat ketahanan dan kemandirian nasional harus dimulai dari ketahanan keluarga. Hal tersebut dikemukakan bupati saat memberikan arahan pada acara Launching Bantuan Bibit Tanaman dan Paket Gemarikan di Desa Kuripan Utara, Rabu (13/5/2020).
Bantuan tersebut secara simbolis diterima langsung oleh Ketua TP PKK Lobar, Hj. Khairatun Fauzan Khalid sebagai inisiasi dari program TP PKK provinsi NTB. “Ini sesui juga dengan tema ulang tahun Lombok Barat tahun ini yaitu Ijo Nol Dedoro atau zero waste.Ini kita lakukan dengan menanam tanaman sayuran bermanfaat seperti bibit yang kita lihat ini,” jelas bupati di hadapan Gubernur NTB, Dr H. Zulkieflimansyah, TP PKK Provinsi NTB dan Lobar serta sejumlah OPD tingkat provini NTB dan Lobar. Menurut mantan Ketua KPU NTB ini, kegiatan ini sangat nyambung dengan sebuah gerakan yang dilakukan oleh TP PKK Lobar.
“Inti dari kegiatan ini bagaimana meningkatkan kemandirian dan ketahanan dalam keluarga melalui penanaman berbagai benih tanaman seperti tanaman yang kita lihat ini,” kata bupati seraya menunjuk bibit cabai, terong, kol, pisang dan bibit ikan lele.
Kata dia, program ini akan terus dikembangkan dengan memanfaatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) di bawah binaan TP PKK dan Ketahanan Pangan. Kelompok inilah nantinya diharapkan sebagai penopang usaha dan ekonomi keluarga. Acara ini lanjut bupati ditujukan untuk mendorong masyarakat menjadi gemar makan ikan sebagai bagian dari upaya mengurangi stunting yang masih banyak diidap oleh masyarakat.
Di tempat yang sama, Gubernur NTB, H.Zulkieflimansyah dalam arahannya mengemukakan, jika menanam bibit sayuran dan memelihara ikan dalam ember ini terus disosialisasikan, bukan hanya dipanen buah dan sayur atau panen ikan lele, tapi juga kesegaran dan ketenangan serta menjernihkan pikiran.
“Jadi, dampaknya cukup banyak. Orang yang sering berinteraksi dengan tanaman dan hewan biasanya punya kepekaan lebih ketimbang orang yang tidak menanam sama sekali,” katanya. Menurut gubernur, Lombok Barat akan mengalami banyak perubahan jika PKK-nya lebih agresif membantu pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan.
Disinggung gubernur, Desa Kuripan Utara ini sebagai sejarah awal bagi NTB. Dalam waktu dekat pemerintah NTB akan membuka lagi 20 Distribution Trade Center (DTC). Dia bersyukur jika 119 desa dan 3 kelurahan di Lobar bisa tercover untuk memiliki DTC. Gubernur mengaku, ekonomi NTB tidak lagi dibantu dari sektor pariwisata. Apalagi di tengah pandemik corona 19. Namun gubernur tetap punya keberanian untuk mengambil resiko dengan melakukan pemberian JPS langsung dengan komoditas berupa sembako dan suplemen kepada masyarakat. “Saya hanya mengutip kata presiden Jokowi, jangan putuskan aktivitas masyarakat. Kalau masyarakat tidak punya aktivitas maka resesi sosial akan menyapa kita semua,” sebut gubernur.
Usai memberikan sambutan, secara simbolis dlanjutkan dengan pembagian paket gemarikan, makanan tambahan dan masker untuk ibu hamil. Bantuan ini diwakili oleh Ibu Nurani dari Dusun Pemangket. Bantuan bagi balita stunting diwakili oleh M. Pandu Ramdani. Demikian juga bantuan yang sama diberikan kepada kader posyandu Kumbung Barat, Pemangket dan Lendang Bile.
Sumber : Humas Lobar

 

Ketua TP PKK Lombok Barat: Tanaman Pekarangan Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga

Giri Menang, 13 Mei 2020-Pemanfaatan lahan pekarangan di rumah warga dengan tanaman sayur-mayur atau pemeliharaan ikan akan sangat membantu menciptakan ketahanan pangan masyarakat yang dimulai dari keluarga.
Sosialisasi akan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman sayur-mayur untuk memenuhi gizi keluarga oleh TP PKK Lombok Barat sudah lama dimulai dan terus digalakkan hingga saat ini.
Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid mengungkapkan, aksi atau gerakan-gerakan yang memberikan support kepada warga masyarakat terutama bagi ibu-ibu rumah tangga di Lombok Barat diharapkan bisa menjadi penyemangat keluarga untuk terus dilakukan.
“Upaya ini sangat memberikan dampak bagi masyarakat sebagai bagian penting dalam memenuhi ketersediaan pangan yang bisa dikonsumsi dalam keluarga. Pemanfataan pekarangan oleh warga masyarakat terutama para ibu di tingkat desa bisa dilakukan tidak hanya di lahan luas ataupun sempit.
Namun inovasi itu bisa saja dilakukan dengan penanaman sayur-mayur melaui media yang sudah disiapkan seperti poly back dan lainnya,” kata Hj Khairatun di sela-sela launching pemberian bibit tanaman dan pemberian paket Gemar Makan Ikan (Gemarikan) di Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (13/5).
Menurut istri Bupati Lombok Barat ini, inovasi yang dilakukan PKK seperti pemanfatan ember besar sebagai media tanaman sayur dan pemeliharaan ikan merupakan salah satu contoh pemanfataan pekarangan untuk membangun ketahanan pangan yang bermula dari keluarga.
“Bagi ibu-ibu yang sudah menerapkan pola seperti ini, ketika dihadapkan dengan harga komoditi sayur-mayur yang mahal tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pengeluaran keluarga. Karena kebutuhan untuk konsumsi keluarga setiap harinya telah tersedia dari pekarangan rumah,” kata Khairatun.
Bagi Khairatun, pemanfaatan tanaman pekarangan juga akan bisa menghindarkan diri dari ketergantungan kebutuhan pangan dari luar. Selain itu pemanfataan pekarangan dengan pola seperti ini juga bisa terbebas dari penggunaan obat-obat kimia karena masyarakat menanam sendiri di pekarangan masing-masing. “Masyarakat kan bisa menggunakan pupuk kompos/organic sehingga dijamin kesehatannya,” ujar Khairatun.
Khairatun menambahkan, di TP PKK Lombok Barat juga dikenal istilah “HATINYA PKK. Program ini juga terintegrasi dengan Tancab Gas (Tanam Cabe Beternak Unggas) di halaman asri teratur indah dan nyaman. Salah satu aplikasinya yakni pemanfaatan pekarangan.
“Insya Alloh kalau benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik setiap keluarga di Lombok Barat, kita termasuk dikatakan berhasil dalam capaian ketahanan keluarga itu sendiri. Mau harga cabe itu Rp100 ribu tak ada efeknya untuk keluarga. Karena mereka telah menyiapkan untuk dirinya sendiri di rumah,” kata Khairatun.
Selain itu, lanjut Khairatun pihaknya sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah (Pemda) di tengah Covid-19 ini sejak awal telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Karena di samping ketahanan pangan keluarga jalan juga unsur-unsur kebersihan harus menjadi perhatian masyarakat yang tidak boleh diabaikan,” tutupnya.
Sumber : Humas Lobar

 

1 176 177 178 179 180 422