Bengkel Lombok Barat Panen Raya Ikan

Giri Menang, 21 April 2020. Di tengah kesibukan melakukan bermacam agenda yang berfokus pada usaha pencegahan penyebaran Covid-19, Bupati Lombok Barat (Lobar) siang tadi menyempatkan diri untuk ikut melakukan panen raya dengan salah satu kelompok peternak ikan di desa Bengkel Kecamatan Labuapi, Selasa (21/4).

Bupati menyampaikan rasa syukur karena para peternak ikan masih bisa produktif di tengah situasi sekarang ini.

“Alhamdulillah, di tengah kita semua sibuk melakukan usaha pencegahan penyebaran Covid-19, kelompok peternak ikan kita bisa aktif dan melakukan panen raya seperti hari ini. Hasil panen hari ini saja bisa sampai puluhan ton dan itu sudah diorder,” ucapnya.

Ia berharap nantinya pemerintah desa (pemdes) bisa memfasilitasi masyarakat untuk membuat kolam ikan lainnya seperti ini, karena dikatakannya hasil dari ternak ikan itu bisa menjadi sangat menjanjikan.

“Bahkan dari sisi jumlah orderan itu sebenarnya pasarnya masih cukup terbuka, makanya kita tetap dorong pemdes di sini (Desa Bengkel) untuk tetap mendukung menfasilitasi masyarakat kita untuk membuat kolam ikan semacam ini lagi, karena hasilnya bisa berlipat-lipat daripada misalnya menanam padi atau lainnya,” harapnya.

Sebagai dukungan dari pemerintah daerah (pemda) sendiri, bupati menyatakan siap membantu, selain berupa pakan atau benih ikan, di wilayah sekitar kolam kelompok ternak ikan Desa Bengkel ini terdapat tanah pemda seluas sekitar 56 are yang masih digunakan untuk pertanian, yang tentu juga bisa dimanfaatkan untuk hal semacam ini.

Mendukung statemen bupati, Kepala Dinas (kadis) Kelautan dan Perikanan Lalu Sukawadi yang ikut mendampingi bupati dalam acara panen raya memberikan semangat kepada para peternak-peternak ikan yang ada di Lombok Barat yang berjumlah sekitar 300 kelompok lebih.

“Dengan hal ini semoga masyarakat bisa terbantu dan tidak terpengaruh dalam situasi Corona ini, sektor lain boleh lesu, tapi perikanan ini harus tetap eksis,” tuturnya.

Jamil, salah satu anggota kelompok peternak ikan Ledung Jaya Desa Bengkel, juga menyampaikan rasa syukur atas panen hari ini, terlebih dengan kehadiran bupati langsung untuk ikut dalam kegiatan panen.

“Kami tentu senang ada pak bupati di sini ikut panen, semoga hasil hari ini bisa sampai 20-25 ton lah,” ucap Jamil.

Ia juga menyampaikan jika panen yang dilakukan para peternak ikan di Desa Bengkel ini bisa dilakukan 3-4 kali panen dalam setahun.

“Kita bisa panen sekali dalam 3 atau 4 bulan sesuai ukuran benih, kebetulan hasil selama ini lebih banyak kami kirim ke Sumbawa, dan Alhamdulillah juga keuntungan bisa cukup lah dibagi rata untuk semua 15 anggota kelompok yang ada,” tukasnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699219046867092

Progres Pembangunan RTG Lombok Barat 97%

Giri Menang, 21 April 2020. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Joko Marhandriyanto, ST di sela-sela acara video conference (vidcon) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Ruang Jayengrane, Selasa (21/4).

Dikatakan Joko hampir 97 persen RTG sudah dibangun dan sekitar 3 % itu masih ada kendala seperti buku tabungan yang belum diambil, dan sebagainya. Dikatakan Joko, RTG yang sudah dibangun seratus persen sebanyak 64% sedangkan sisanya on progress.
“Ini yang 64% itu bukan berarti yang 33 sekian persen itu belum terbangun, mereka on progress, ada yang 80% sehingga belum masuk di 100%, ada yang 50%,” kata Joko.

Berkaca dari pengalaman rehabilitassi dan rekonstruksi di daerah-daerah lain, dikatakan Joko, progress Nusa Tenggara Barat (NTB) terbilang cepat.
“Progress kita termasuk yang lumayan cepat di antara daerah-daerah lain yang terkena gempa. Aceh misalnya butuh belasan tahun untuk normal 100% semuanya, Sinabung dalam tiga tahun hanya mampu membangun 600 rumah. Di Jogja lebih dari tiga tahun juga. Kita di NTB terutama di Lombok Barat, mampu membangun rumah sebanyak 72.843 unit RTG,” ujar Joko.

Percepatan ini, menurut Joko, karena Provinsi NTB dan Lombok Barat bercermin mengacu pada daerah-daerah lain yang terkena gempa di seluruh Indonesia, termasuk mengantisipasi kendala-kendala yang pernah dialami daerah-daerah tersebut.

Dijelaskan Joko, dari 72.843 RTG tersebut, sekitar 14 ribu termasuk rusak berat, lebih dari 13 ribu rusak sedang, dan lebih dari 45 ribu rusak ringan.
“Yang paling parah di empat kecamatan yang terdekat dengan Lombok Utara sebagai sumber gempa yaitu Kecamatan Batulayar, Gunungsari, Lingsar, dan Narmada, itulah centernya terbanyak daripada rumah-rumah yang terkena gempa,” kata Joko.

Terkait dengan wabah Covid-19, Joko mengaku sangat berpengaruh dari sisi progress reportnya.
“Contoh misalnya, fasilitator dulu rombongan ramai-ramai menilai rumah banyak, sekarang cuma satu dua orang yang turun sehingga dalam satu hari hanya menghasilkan 2-3-4 rumah yang dulu bisa 14-15 rumah, itu dari sisi pengawasan,” ujar Joko. Selain pengawasan, ada juga kendala dari sisi tukang. Para tukang, sebut Joko, betul-betul sadar terhadap Covid-19 ini sehingga mereka sampai menemui orang saja tidak berani.
“Namun ada juga yang berani, yang kerjanya harian langsung dibayar,” cerita Joko.

Dikatakan Joko, untuk RTG yang rusak parah diberikan bantuan RP 50jt, untuk yang rusak sedang Rp 25jt, dan untuk yang rusak ringan Rp 10jt.
“Uang masuk ke rekening mereka tapi diblokir oleh bank, pencairannya melalui kelompok-kelompok masyarakat beranggotakan maksimal 20 orang atau minimal tiga orang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara,” ujar Joko.

Kepala Pelaksana BPBD Lobar, Mahnan, dalam paparannya menyampaikan telah dua kali menyampaikan usulan data pembangunan 76.553 unit rumah, namun yang disetujui setelah direviu sebanyak 72.843 unit RTG.
“Mengenai progres sama dengan yang lain yaitu terkait SK PPK agar segera diterbitkan, perpanjangan fasilitator agar ditindaklanjuti, dan bantuan tambahan yang kami usulkan dalam percepatan penanganan rumah tahan gempa agar dipertimbangkan,” ujar Mahnan.

Acara vidcon ini diikuti oleh Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah,seluruh kabupaten/kota yang ada di NTB, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai, dan lain-lain.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699214606867536?__tn__=K-R

BUPATI MEMBAGIKAN 12 PAKET APD KEPADA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DI LOMBOK BARAT

Lingsar – Diskominfotik. Bupati Lombok Barat yang sekaligus menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lombok Barat H. Fauzan Khalid membagikan 12 paket Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari Face Shield (Pelindung Wajah), Masker, dan Hamzat Suit kepada 10 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Bertempat di Halaman Kantor Camat Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Selasa, (21/4/2020).

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, “sampai saat ini jumlah yang postif Covid-19 di Lobar mencapai 10 orang dari 61 kasus yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, Sedangkan yang dalam pengawasan Reaktif 46 Orang dan masih menjalani SWAB 31 Orang yang kini berada dalam karantina di Gedung Sanggar Mutu Gerung Kabupaten Lobar, yang akan diketahui hasilnya pada 3 (tiga) hari kedepan.” Ujarnya.

 

“Jika nanti setengah dari hasil SWAB 31 orang ini keluar bisa jadi jumlah yang postif di kabupaten Lobar akan bertambah ini bisa jadi 2 Rumah Sakit yang berada di Lobar Bisa Kita Kosongan Salah Satunya untuk kita jadikan lokasi karantina khusus.” Tambahnya.

Buapti juga mengatakan,”ini yang menyebabkan pemerintah dengan tegas membatasi masyarakat untuk melakukan kotak fisik, karena cara penularannya yang sangat gampang dan mudah. Yang saya dengar dimasyarakat saat ini adalah membandingkan Pasar dengan Masjid, kalau ada masyarakat yang sampai membandingkan Pasar dengan Masjid itu membuat saya malu. Kalau mau membandingan Masjid bandingkan dengan Masjid, Contohnya Masjid Islamic Center Mataram dengan Masjidil Haram ditutup. Padahal Indonesia Lebih Parah Kasus Covid-19 dengan Arab Saudi yang sampai saat ini masih kurang dari 1.000 penderita se Arab Saudi dibandingkan dengan Indonesia yang sudah mencapai 7.000, Bahkan Arab Saudi menutup Ibadah Umrah Sejak Februari 2020, ini yang membuat saya malu membandingkan masyarakat lobar yang mengatakan tidak Jum’atan itu orang munafik, bandingkan dengan Arab Saudi dengan banyaknya ulama yang berada disana tidak pernah mengatakan orang yang mengganti Shalat Jum’at dengan Shalat Dzuhur itu orang munafik. Itu sebabnya kami mengundang seluruh tokoh agama di lonbar ini untuk mendengarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Cabang Lobar dan berdiskusi masalah untuk masalah ini. Untuk lebih jelasnya seperti yang diungkapkan oleh TGH. Zainul Majdi mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga sebagai panutan ulama di Lombok khusnya  Kita Beragama ini Harus Berilmu bukan pakai perasaan, kalau kita kurang berilmu ikuti orang yang berilmu. ” Pungkasnya.

 

Komisi Fatwa MUI Lobar Dr. TGh Muhammad Said Ghazali yang merupakan lulusan Al Azhar Mesir Sebagai Doktor Fiqih mengungkapkan bahwa seseorang akan dikategorikan munafik Karna meninggalkan Jum’at itu apabila dengan alasan abai atau meremehkan dan dalam kondisi normal.

“berhak dia dianggap munafik jika konteks nya dia tahawunan atau meremehkan dan tidak melaksanakan shalat Jum’at sama sekali apalagi menggantinya dan dalam kondisi biasa. Tapi ini kan kita dalam kondisi ab normal, jadi harus bersikap” ungkapnya.

Said Ghazali menambahkan,”kami siap bertemu dengan orang yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat jum’at itu kafir, silahakan datang dan temu kami untuk berdiskusi dengan tidak mengedepankan hawa nafsu.” Tutupnya.

Hadir Dalam Acara Pembinaan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang dirangkai dengan Penyerahana APD pada 2 Rumha Sakit dan 10 Puskesmas yang berada di Kabupaten Lombok Barat antara lain, Wakil Ketua Bidang Penanganan Bencana PMI Lobar I Nyoman Darmawan, Asisetn I Bidang Pemerintahan dan Aparatur Setda Lobar H. Agus Gunawan, Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, ketua MUI Lobar TGH. Abdullah Mustafa, Camat Lingsar Jamaludin,Tim Satgas Covid-19 Lobar, serta masyarakat sekitar. Diskominfotik/yani

DPRD Lombok Barat Menerima LKPJ Bupati 2019

Giri Menang, 20 April 2020. Rapat Paripurna laporan badan anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan persetujuan terhadap laporan keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun anggaran 2019 dilaksanakan Senin (20/4). Rapat ini akhirnya memutuskan menyetujui LKPJ Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid tahun anggaran 2019. Persetujuan itu dibacakan oleh Lalu Irwan, SP, salah seorang anggota DPRD Lombok Barat Fraksi Gerindra.

“Atas nama fraksi-fraksi Dewan dari Badan Anggaran DPRD Kabupaten Lombok Barat dapat pada prinsipnya menerima dan menyetujui LKPJ Tahun 2019,” ujar Lalu Irwan. LKPJ Bupati, dibacakan Irwan, disetujui karena secara umum tampilan dokumen LKPJ telah dapat menggambarkan apa yang disyaratkan atau diamanatkan dalam peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2019. Adapun fraksi-fraksi yang dimaksud yaitu Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi Berkarya, Fraksi Demokrat, Fraksi PKB, Fraksi Amanat Nasional dan Restorasi, dan Fraksi Perjuangan Rakyat.

Namun demikian, selain menyetujui, DPRD juga memberikan sejumlah catatan dan masukan seperti penyelesaian pajak Hotel Sentosa dan Pelindo, OPD yang tidak sesuai serapan anggarannya agar dipangkas, peningkatan sinergitas OPD sehingga tidak ada ego sektoral, dan upaya-upaya peningkatan PAD melalui terobosan-terobosan yang lebih unggul
Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid menyampaikan ucapan terima kasih atas rekomendasi laporan LKPJ tahun 2019 tersebut. Disampaikan bupati, LKPJ Bupati 2019 dilakukan tanggal 12 Maret yang tidak lama setelah itu digemparkan oleh bencana Covid-19. Dampaknya, kata bupati, sebagian besar sumber daya yang ada difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Dikatakan bupati, Lombok Barat ditimpa dua musibah besar yang hampir berurutan tahunnya. LKPJ tahun 2019 menunjukkan capaian kinerja yang mengalami pelambatan karena gempa bumi yang menggoncang Lombok tahun 2018. Kemudian, ketika sudah mulai ada sinyal kondisi membaik, kita diserang dengan wabah Covid-19 tahun 2020 ini.

“Sekarang realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, penyesuaian belanja karena menurunnya Pendapatan Asli Daerah dan transfer dana pusat ke daerah,” ujar bupati. Dampaknya, lanjutnya, apa yang sudah diupayakan dalam upaya peningkatan pencapaian target kinerja, dengan memanfaatkan SIMDA INTEGRATED menjadi terhambat karena keterbatasan fiskal daerah.

Disampaikan bupati, program pembangunan tahun 2019 belum sesuai harapan karena tuntutan dan perkembangan yang terus bergerak maju termasuk yang disebabkan bencana, penyakit, dan sebagainya. “Namun kami akan terus berupaya agar capain kinerja menjadi lebih baik,” ujarnya. Pada kesempatan itu bupati juga mengajak untuk saling bahu membahu menghadapi Covid-19.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPRD Kab Lombok Barat yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencermati laporan keterangan pertanggung jawaban dan merekomendasikan LKPJ Bupati Lombok Barat 2019 sebagai bahan evaluasi, untuk perbaikan di masa mendatang.
“Terhadap masukan yang disampaikan dewan, akan menjadi perhatian khususnya bagi perangkat daerah pelaksana kegiatan,” ujar bupati. Rapat paripurna ini diikuti ketua dan anggota DPRD Lombok Barat, TAPD, juga sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Lombok Barat.

Sumber : Humas Lobar

DPRD Lombok Barat Menerima LKPJ Bupati 2019Giri Menang, 20 April 2020. Rapat Paripurna laporan badan anggaran…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 20 April 2020

Perangi Corona, Damkar Lombok Barat Semprot Disinfektan di Ruas Jalan Wisata

Giri Menang, 20 April 2020-Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus vorona atau Covid-19.

Penyemprotan itu dilakukan di pusat pelayanan publik, perkantoran, tempat karantina covid-19 dan wilayah obyek wisata. Selain itu, ruas-ruas jalan dan ruang publik di wilayah Kabupaten Lobar.

”Dinas Damkar sendiri sudah melakukan penyemprotan di beberapa lokasi, di antaranya di wilayah ruas jalan obyek wisata Senggigi seperti di Kecamatan Batulayar, Kecamatan Sekotong, Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,” ungkap Kepala Dinas Damkar Moh. Sahlan di Ruang Kerjanya , Senin,(20/4/2020).

Selain di ruas jalan wisata yang ada di Lobar, tegas Sahlan, penyemprotan juga dilakukan di tempat karantina di Sanggar Mutu Belajar yang ada di Kecamatan Gerung. Dan juga di Pantai Sosial Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak (PSPPSA) “Sasambo Matupa” yang ada di Desa Selat Nramada yang dilakukan untuk tempat isolasi mandiri.

“Bahkan di Kecamatan Gunungsari kita melakukan kedua kalinya bersama dengan TNI/Polri, BPBD dan lapisan masyarakat beberapa waktu lalu setelah apel siaga bersama,” terangnya.

Selain itu, penyemprotan juga dilakukan di pasar lilir Gunungsari, kemudian di Kecamatan Kediri meliputi sekolah-sekolah.

“Penyemprotan dilakukan atas permintaan dari masyarakat melalui BPBD Lobar dan menyiapkan disinfektan dan Damkar sendiri menyiapkan mobil penyemprotan dan personil,” tegasnya.

Penyemprotan dilakukan dengan cara mencampurkan cairan disinfektan dilarutkan dengan air dan disemprotkan oleh mobil damkar. Mobil yang dipakai 2 mobil dan 1 mobil untuk penyuplai air yang berisikan sekitar 3.000 liter.

“Banyak permintaan dari masyarakat, namun kendala di BPBD sendiri ialah bahan disinfektan masih terbatas,”keluhnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

Perangi Corona, Damkar Lombok Barat Semprot Disinfektan di Ruas Jalan WisataGiri Menang, 20 April 2020-Dinas Pemadam…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 20 April 2020

KUNJUNGI TUAN GURU, FAUZAN JELASKAN PENULARAN COVID 19

Giri Menang, 19 April 2020 – Terkait dengan fatwa Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) tentang penyelenggaran Ibadah Shalat Jum’at untuk diganti dengan Shalat Zuhur sebagai upaya pencegahan merebaknya Covid 19 yang masih memantik perdebatan di tengah masyarakat, Bupati Lombok Barat akhirnya turun mengunjungi para tuan guru yang masih berpegang pada pendapat harus menyelenggarakan ibadah Shalat Jum’at.

Bersama Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Kalaksa BPBD Mahnan, dan Kasat Pol PP Baiq Yeni S. Ekawati, dan Plt Kabag Humas Protokol Saiful Ahkam, kali ini Fauzan menyempatkan diri mengunjungi Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhussibyan Lendang Re Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar, TGH. Hanafi. Kunjungan tersebut dilakukan Fauzan di sela-sela melakukan monitoring ke Pos Komando (Posko) Penanganan Covid 19 di Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan batulayar, Sabtu malam (18/4/2020).

Bupati dan rombongan disambut langsung oleh tokoh sepuh Kecamatan Batulayar dan mengajak rombongan langsung masuk ke masjid pesantren. Mungkin karena tahu maksud kedatangan rombongan, TGH. Hanafi langsung membacakan sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang memiliki arti bahwa manusia hanya boleh takut kepada Allah, bukan virus Corona.

Mendengar hal tersebut, jebolan dua pesantren dan juga menganggap TGH. Hanafi adalah gurunya, pun berdiskusi dengan pimpinan pesantren tersebut. Diskusi mereka nampak sangat akrab dan penuh kekeluargaan.
“Takut itu hanya kepada Allah, bukan kepada virus Corona,” ulang TGH. Hanafi.

Karena itu, dirinya tetap menyelenggarakan ibadah Shalat Jum’at di masjid dan menyarankan jama’ahnya untuk juga tetap beribadah shalat Jum’at.

“Kita sebelum shalat itu kan sudah mandi, wudhu. Jadi sebelum ke masjid, kita ini sudah bersih,” terang TGH. Hanafi.

Mendengar hal tersebut, Fauzan dengan senyum meminta waktu kepada ulama’ sepuh itu untuk memperdengarkan pandangan ulama’ besar Pulau Lombok yang juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH. Zainul Madjdi yang pandangannya sedang viral di media sosial. Fauzan pun lalu meminta putra TGH. Hanafi juga bisa memperdengarkan dan mempertontonkan pandangan ulama’-ulama’ lain yang banyak beredar di media sosial tentang mengapa harus menghindari bahaya virus Corona.

“Masalahnya bukan pada mandi dan wudhu, tapi cara penyebaran dan penularan virus ini. Virus ini banyak menular melalui percikan ludah saat bicara, sentuhan tangan saat bersalaman, dan bahkan menyentuh sesuatu yang pernah digunakan atau disentuh oleh orang yang tertular virus ini. Itu mengapa kita menghimbau agar semua masjid menggulung karpetnya karena bisa jadi virus itu menempel di karpet yang pernah dipakai oleh orang yang tertular tapi tidak disadarinya,” papar Fauzan.

Kata Fauzan, saat ibadah shalat Jum’at, orang berkerumun dalam shaf yang dekat sehingga sulit terhindarkan dari penularan jika ada jama’ah yang membawa Covid 19 ini.

“Belum lagi penularan di Pulau Lombok ini banyak didapatkan dari cluster Gowa. Jama’ah ini mungkin tidak tahu dirinya tertular dan membawa virus, terus shalat berjama’ah bersama kita,” terang Fauzan.

Jadi kata Fauzan, dengan menyebutkan sebuah dalil dalam usul fiqh yang menyatakan bahwa ibadah itu juga jangan sampai melahirkan mudarat buat diri sendiri dan memudaratkan orang lain, maka mestinya para ulama’ mempertimbangkan untuk tidak menyelenggarakan shalat Jum’at.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan bagaimana akibatnya jika penyebaran Covid 19 ini makin meluas.

“Jumlah tenaga kesehatan kita sangat terbatas. Fasilitas kita sangat terbatas. Bila terjadi lonjakan pasien, kita pasti akan sangat kesulitan karena keterbatasan itu. Belum lagi dengan APD (alat pelindung diri, red) bagi tenaga kesehatan kita yang sangat terbatas. Kasihan mereka,” ujar Fauzan Khalid.

Selain keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan APD, Fauzan juga meminta kepada TGH. Hanafi dan para ulama’ lainnya merenungkan beban pemerintah hanya untuk menanggulangi masalah penyebaran Corona jika masyarakat tidak mengindahkan himbauan.

“Jika seseorang sudah dinyatakan positif, maka wajib ditelusuri riwayat kontaknya dengan siapa saja. Hasil penelusuran itu terus ditindak lanjuti dengan rapid test, terus di swab kalau ada yang reaktif atas hasil rapid test.

Jika positif, ditelusuri lagi, di-rapid test lagi, di-swab lagi, terus seperti itu. Bayangkan berapa jumlah anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk hal yang kita anggap saja sia-sia. Kan lebih baik untuk penanganan ekonomi,” papar Fauzan menyebutkan biaya per test rapid dan swab.
Mendengar penjelasan panjang bupati, TGH. Hanafi nampak berfikir. Sepertinya dirinya pun masih sulit menerima penjelasan tersebut.

Sampai rilis terakhir, Ahad (19/4/2020), jumlah pasien postif di Kabupaten Lombok Barat ada 9 orang, namun 1 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke rumahnya. Terjadi penambahan 1 orang di hari ini dari jumlah total pasien positif di dua hari sebelumnya, yaitu pasien nomor 56 atas nama M (perempuan 48 tahun) asal Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Ibu ini diketahui memiliki kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Sulawesi dan diduga tertular dari orang tersebut. Jadi sampai hari ini, ada 8 orang pasien positif dari 36 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 36 orang PDP tersebut, 4 orang telah melewati masa pengawasan, 1 orang PDP meninggal dunia namun dipastikan negatif dari virus Corona, dan 32 orang masih dalam pengawasan. Sampai hari ini juga, Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat juga mencatat ada 588 orang dalam pemantauan (ODP) di mana 515 orang dinyatakan telah selesai dalam pemantauan. Dinas ini juga mencatatkan sampai hari Jum’at lalu (17/4/2020) telah memeriksa 149 orang dari yang telah melakukan perjalanan ke Gowa dan 107 orang dinyatakan negatif. Sisianya 42 dinyatakan reaktif terhadap hasil rapid test yang dilakukan sehingga membutuhkan test swab.

Sumber : Humas Lobar

KUNJUNGI TUAN GURU, FAUZAN JELASKAN PENULARAN COVID 19Giri Menang, 19 April 2020 – Terkait dengan fatwa Majelis Ulama’…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 19 April 2020

BUPATI LOMBOK BARAT, “SAYA YAKIN PARA TUAN GURU BELUM SEPENUHNYA FAHAM BAHAYA COVID 19”.

Giri Menang, 19 April 2020 – Masih banyaknya masyarakat yang bersikukuh menyelenggarakan ibadah shalat Jum’at, membuat Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid berkesimpulan bahwa masyarakat, bahkan para tuan guru belum seluruhnya memahami bahaya Covid 19 dan cara penularannya.

“Terutama para tuan guru yang menjadi panutan masyarakat, sekiranya mereka diberikan penjelasan bahaya Covid 19 dengan cara penularannya, saya yakin pendapat mereka akan sama (tentang ibadah sholat Jum’at, red), karena sebenarnya ilmu agama mereka sama,” terang Bupati saat melakukan monitoring di Pos Komando (Posko) Penanggulangan Covid 19 Kecamatan Gunung Sari, di Aula Rapat Kantor Camat Gunung Sari, Sabtu Malam (18/4/2020).

Fauzan justru heran karena menurutnya, patron pendidikan agama di Pulau Lombok sesungguhnya paling tidak terpusat di Pancor Lombok Timur dan Kediri Lombok Barat di mana di dua tempat tersebut para tuan gurunya justru sepakat tidak menyelenggarakan shalat Jum’at dan menggantinya dengan shalat Zuhur.

“Para Tuan Guru di dua tempat tersebut telah memahami fatwa MUI dan tidak menyelenggarakan ibadah shalat Jum’at dan menggantinya dengan shalat zuhur. Nah ini agak mengherankan, apalagi untuk Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Batulayar, biasanya kiblat ilmu keagamaannya ke dua tempat itu karena dulu mengajinya di dua tempat itu,” imbuh Fauzan.

Salah seorang Kepala Desa yang hadir pada kunjungan itu mensinyalir, setiap desa memang memiliki patron ke tuan guru yang ada di desanya masing-masing.
“Tuan guru di desa kami juga belum menganggap situasi saat ini mengharuskan kita untuk tidak menyelenggarakan shalat Jum’at. Menurut beliau, siapapun yang akan ibadah shalat Jum’at pasti mandi, wudhu, jadi sudah bersih dari virus,” aku Kepala Desa tersebut.

Kalau soal orang berkumpul, imbuhnya meneruskan pendapat tuan guru di tempatnya, kenapa justru pasar tidak ditutup, padahal di sana lebih banyak lagi kerumunan orang.
Kepala Desa lainnya pun menyampaikan kesulitan lapangan yang ditemuinya untuk masalah Jum’atan tersebut.

“Terutama untuk masjid yang berada di pinggir jalan, ini agak menyulitkan. Kalaupun tidak ada Jum’atan di masjid tersebut, jama’ah malah ke tempat lain sehingga terjadi penumpukan di masjid lainnya. Kita sudah menempelkan himbauan dalam bentuk spanduk, namun masyarakat luar yang justru meminta agar tetap menyelenggarakan Jum’atan,” kata Kepala Desa yang wilayahnya berbatasan dengan wilayah Kota Mataram itu.

Menurut Bupati Lombok Barat terkait dengan perbandingan antara perlakuan antara masjid dengan pasar, justru menyesalkan pandangan tuan guru tersebut.

“Seharusnya dalam membandingkan, harus setara. Masjid dengan masjid. Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah saja ditutup. Bahkan ibadah umrah pun ditutup, dan ada kemungkinan ibadah haji tahun ini tidak dilaksanakan. Jadi, kalau di Makkah dan Madinah saja ditutup, apalagi masjid di sini. Kalau pasar, itu denyut nadi ekonomi. Kalau pasar ditutup, ekonomi kita mati. Jangan karena kita tidak mau mati akibat Corona, tapi malah mematikan ekonomi kita. Mati perekonomian kita (jika pasar ditutup, red),” terang Fauzan panjang lebar sambil meminta semua yang hadir menonton video dan menyebarkan pendapat mantan Gubernur NTB yang juga seorang ulama’ besar di Pulau Lombok, yaitu TGH. Zainul Madjdi mengenai cara memahami agama Islam di tengah wabah Covid 19.
Persoalannya kata Fauzan, ada pada cara penyebaran virus Corona yang bisa tertular dengan percikan ludah ketika bercakap-cakap, atau penyebaran virus melalui jabat tangan.
“Kalau di pasar, kita masih bisa menjaga jarak, tidak perlu bercakap-cakap lama dan bisa menghindari siapapun. Kalau di masjid, kan sulit?,” tanya balik Fauzan.

Dengan kondisi seperti itu, mantan Ketua KPUD NTB itu meminta agar para Kepala Puskesmas bisa lebih aktif mensosialisasikan bahaya Covid 19 ini.

“Sebagai contoh saat MUI Lombok Barat bermusyawarah untuk mengeluarkan fatwa tentang shalat Jum’at, terlebih dahulu dipaparkan dari aspek kesehatan sehingga para ulama’ bisa mengambil kesimpulan secara lebih komprehensif, termasuk dari aspek kesehatan,” terang Fauzan.

Berdasarkan hasil pantauan di dua kecamatan tersebut, persoalan ibadah Shalat Jum’at yang diganti dengan Shalat Zuhur memang menjadi polemik di tengah masyarakat.

“Di sini masih sulit untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat karena para tuan guru pun masih berpendapat bahwa kondisi jama’ah belum ada yang tertular,” terang Camat Gunung Sari Mudassir yang hadir menemui tim kabupaten tersebut.

Masih menurut Mudassir, jumlah Masjid se-Kecamatan Gunung Sari adalah 96 masjid dan hanya dua yang tidak menyelenggarakan shalat Jum’at. Serupa dengan itu laporan Camat Batulayar Syahrudin kepada Bupati, jumlah masjid di Kecamatan Batulayar adalah 53 masjid, namun masih ada 11 masjid yang menyelenggarakan ibadah mingguan tersebut.

“Kita akan coba kunjungi para tuan guru tersebut dan menjelaskan masalah ini,” pungkas Bupati sebelum mengakhiri kunjungannya.

Dalam kunjungan monitoringnya, Fauzan didampingi oleh Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Kalaksa BPBD Mahnan, Kasat Pol PP Baiq Yeni S. Ekawati, dan Plt. Kabag Humas Protokol Saiful Ahkam. Mereka ditemui oleh Camat dan beberapa Kepala Perangkat Daerah yang diserahi tanggung jawab koordinasi di tingkat kecamatan. Di Kantor Camat Gunung Sari, rombongan kecil itu juga ditemui oleh setidaknya tiga orang Kepala Desa yang sengaja hadir menemui Bupati.

Sampai rilis terakhir, Ahad (19/4/2020), jumlah pasien postif di Kabupaten Lombok Barat ada 9 orang, namun 1 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke rumahnya. Terjadi penambahan 1 orang di hari ini dari jumlah total pasien positif di dua hari sebelumnya, yaitu pasien nomor 56 atas nama M (perempuan 48 tahun) asal Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Ibu ini diketahui memiliki kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Sulawesi dan diduga tertular dari orang tersebut. Jadi sampai hari ini, ada 8 orang pasien positif dari 36 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 36 orang PDP tersebut, 4 orang telah melewati masa pengawasan, 1 orang PDP meninggal dunia namun dipastikan negatif dari virus Corona, dan 32 orang masih dalam pengawasan. Sampai hari ini juga, Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat juga mencatat ada 588 orang dalam pemantauan (ODP) di mana 515 orang dinyatakan telah selesai dalam pemantauan. Dinas ini juga mencatatkan sampai hari Jum’at lalu (17/4/2020) telah memeriksa 149 orang dari yang telah melakukan perjalanan ke Gowa dan 107 orang dinyatakan negatif. Sisanya 42 orang dinyatakan reaktif terhadap hasil rapid test yang dilakukan sehingga membutuhkan test swab.

Sumber : Humas Lobar

BUPATI LOMBOK BARAT, “SAYA YAKIN PARA TUAN GURU BELUM SEPENUHNYA FAHAM BAHAYA COVID 19”.Giri Menang, 19 April 2020 –…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 19 April 2020

Covid-19, Stok Pangan di Lombok Barat Aman Hingga Akhir Tahun

Giri Menang, 17 April 2020-Ketahanan pangan daerah menjadi isu yang tak kalah menariknya untuk menjadi prioritas utama bagi kelangsungan hidup masyarakat, terlebih di tengah penyebaran Covid-19 yang saat ini tengah diusahakan pemerintah untuk menekan cakupan penyebarannya. Namun persoalan yang menjadi hajat hidup orang banyak ini tidak terlalu dikhawatirkan khususnya di Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) Kabupaten Lombok Barat Rahman Sahnan Putra memberi garansi jika Ketahanan Pangan Daerah di Lombok Barat khususnya masih aman setidaknya untuk akhir tahun 2020 ini. Setelah pihaknya menghitung berdasarkan peta kebutuhan cadangan pangan di Lombok Barat, kebutuhan akan beras dikatagorikan aman di Lombok Barat sebesar 65 ton.
“Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI No 11/2020 kebutuhan pangan (beras, red) kita di Lombok Barat sebanyak 65 ton. Termasuk ketersediaan beras saat ini di gudang pangan Lombok Barat sebanyak 14 ton. Kita usulkan lagi ke pusat sebanyak 50 ton. Dengan demikian stok beras kita hingga akhir tahun ini di Lombok Barat bisa terpenuhi,” kata Rahman Sahnan Putra ditemui usai gelar Zikir dan doa serangkaian peringatan HUT ke 62 Kabupaten Lombok Barat di Bencingah Agung, Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (17/4).

Kecuali itu, mantan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat ini juga menyebut, pemerintah pusat melalui Departemen Sosial RI akan menyiapkan cadangan beras bagi masing-masing kabupaten/kota se Indonesia termasuk Kabupaten Lombok Barat sebanyak 100 ton. Rahman menilai, ketersediaan stok beras yang cukup akan sangat membantu kebutuhan pangan masyarakat. Meskipun terjadi hal-hal buruk sekalipun dengan musibah Covid-19 ini, ia meyakini stok beras di Lombok Barat tetap aman.

Menghadapi penyebaran Covid-19 dengan segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi, ia bersama jajarannya di DKPD Lobar tidak berdiam diri. Berbagai inovasi dilakukannya. Salah satunya dalam waktu dekat ini akan dilaunching “Toko Tani Online”. Toko Tani Online dimaksud Rahman yakni toko yang siap menyediakan segala kebutuhan pokok bagi masyarakat seperti beras, daging, gula dan lainnya.
“Masyarakat maupun ASN ataupun siapa saja bisa memanfaatkan Toko Tani Online ini dengan transaksi jual beli secara online. Kita juga siap antar ke lokasi pemesanan dengan harga yang sama dengan harga pasar. Masyarakat tidak perlu keluar ke pasar apalagi situasi saat ini pembatasan untuk keluar rumah. Saat ini kita lagi persiapan untuk itu dan jika sudah siap tinggal kita launching,” kata Rahman.

Inovasi lainnya yang digagas DKPD Lobar tahun 2020 ini apa yang disebutnya Gerhana Pagi (Gerakan Ketahanan Pangan dan Gizi). Gerhana Pagi ini kata Rahman kebih bersifat upaya pemberdayaan kepada masyarakat terutama gerakan ketahanan pangan yang dimulai dari aksi keluarga dengan menanam berbagai macam kebutuhan akan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing.
“Saat ini kita sudah membuat beberapa pilot project dengan pembagian zonasi atau percontohan di wilayah selatan yakni di Desa Batu Putik, Kecamatan Sekotong, wilayah utara di Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar dan di wilayah Tengah di Desa Langko, Kecamatan Lingsar. Ketiga desa dimaksud akan tetap kita kawal agar bias menjadi contoh bagi semua desa,” ujar Rahman.

Rahman menambahkan, di masing-masing desa yang menjadi pilot project tersebut diarahkan optimalisasi pemanfaatan pekarangan bisa dilakukan seperti menanam sayur-mayur, beternak unggas bahkan pengadaan bibit bisa disiapkan dari pemerintah.
“Hal-hal seperti ini nanti bisa dikembangkan oleh keluarga ataupun kelompok masyarakat lainnya dan hasilnya bisa kita bantu memasarkannya melalai Toko Tani online,” terang Rahman.

Rahman mengingatkan masyarakat untuk tetap berproduksi tiada henti dan tentu masyarakat juga harus tetap memperhatikan standar Operasional Prosedur (SOP) kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Teruslah berinovasi dengan pemberdayaan pekarangan sebagai tanaman pangan keluarga bagi penguatan ketahanan pangan daerah dan ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Sumber : Humas Lobar

Covid-19, Stok Pangan di Lombok Barat Aman Hingga Akhir Tahun Giri Menang, 17 April 2020-Ketahanan pangan daerah…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 17 April 2020

IKAPTK Lombok Barat Sumbang APD Covid-19

Giri Menang, 17 April 2020. Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) banyak mengundang simpati dari perseorangan maupun kelompok atau organisasi masyarakat untuk turut memberikan bantuan. Salah satunya adalah Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Lombok Barat (Lobar). Ikatan alumni beberapa sekolah kedinasan ini menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) menghadapi wabah virus corona (Covid-19) untuk masyarakat Lombok Barat.

Penyerahan itu dilakukan secara simbolis saat peringatan sederhana hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Lombok Barat ke-62 di Bencingah Agung Kantor Bupati, Jumat (17/4). Penyerahan dilakukan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lombok Barat, M. Hendrayadi, kepada Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid.

Ditemui di sela-sela acara, Hendrayadi menjelaskan APD tersebut terdiri dari 130 baju dan 2.500 masker yang diperoleh dari hasil urunan para anggota IKAPTK seperti Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), dan Institut Ilmu Pemerintahan (IIP).

“Para anggota IKAPTK berhimpun mengumpulkan sumbangan ke IKAPTK untuk dijadikan APD berupa masker dan baju pelindung diri lengkap sesuai standar,” ujar Hendrayadi. Para anggota IKAPTK yang dimaksud Hendrayadi yaitu sebanyak 79 orang anggota aktif dan 114 anggota secara total termasuk yang tidak aktif.

Untuk APD berupa baju, sebut Hendrayadi, sudah diserahkan sebagian ke Dinas Kesehatan Lombok Barat, kecamatan, dan beberapa kepala dinas yang terlibat dalam penanganan masyarakat terdampak corona. Sedang untuk masker, sambungnya, diserahkan saat acara Hut Lobar untuk didistribusikan sesuai kebutuhan seperti ke pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya.
“Semua kita serahkan ke pemda (pemerintah daerah Lombok Barat), pemda yang distribusikan, arahan dari Pak Bupati diserahkan ke camat, sebagian ke dikes dan petugas kesehatan yang langsung di posko-posko pemeriksaan,” ujar mantan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat ini.

Sumber : Humas  Lobar

IKAPTK Lombok Barat Sumbang APD Covid-19Giri Menang, 17 April 2020. Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) banyak…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 17 April 2020

Lombok Barat Ulang Tahun, Bupati Fauzan: Mari Berbuat Baik dan Tidak Menihilkan Kebaikan Orang Lain

Giri Menang, 17 April 2020. Hari ulang tahun (HUT) Lombok Barat ke-62, 17 April 2020 diperingati di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Namun, tidak seharusnya memupus harapan untuk menjadikan daerah ini menjadi kabupaten yang berkembang dengan masyarakatnya yang tetap memainkan perannya secara baik. Itu sebagian harapan dari beberapa pihak yang ada di Kabupaten Lombok Barat di hari jadi kabupaten bermotto Patut Patuh Patju ini.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, saat memberikan sambutan pada peringatan sederhana HUT Lombok Barat di Bencingah Agung Kantor Bupati mengatakan, kesederhanaan peringatan tidak semestinya mengurangi makna bersilaturrahim. Dikatakan bupati, Hut Lobar harus dijadikan sarana untuk makin memperbanyak perbuatan baik dengan membantu orang lain namun tetap menghargai kebaikan orang lain. Kita sering, sebut bupati, berbuat baik tetapi kemudian menihilkan peran baik orang lain. Hal ini lebih-lebih banyak terjadi dengan keberadaan media sosial.

“Baik secara pribadi itu baik,tetapi jangan juga menihilkan peran yang dilakukan orang lain. sehingga kebersamaan itu bisa terjaga, semangat gotong royong itu semakin tumbuh di antara kita semua,” ujar bupati. Bupati juga berharap agar Covid-19 segera berakhir yaitu tidak lewat bulan Juni 2020 Covid-19 berlalu dari Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia dan dunia.

“Dirgahayu Lombok Barat yg ke-62, mudah-mudahan kita semakin baik, semakin mantap, demikian pula masyarakat kita semua menjadi lebih baik, bisa lebih saling menghargai,” harap Bupati Fauzan.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, H Muhur Zuhri, saat ditemui di sela-sela acara mengatakan, Hut Lombok Barat ke-62 hendaknya tidak memupus harapan Lombok Barat untuk bisa menjadi kabupaten yang maju dan berkembang pada masa-masa yang akan datang. Dengan jargon Lombok Barat Mantap, lanjutnya, pelaksanaan pembangunan di Lombok Barat harus tetap diperjuangkan, sehingga masayarakat Lombok Barat dapat menikmati hasil pembangunan dengan optimal.

“Masyarakat Lombok Barat juga harus tetap dapat menjalankan fungsinya masing-masing, bagi petani dapat melaksanakan tugasnya sebagai petani dengan sebaik-baiknya, bagi para guru agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan sebaik-baiknya,” harap Muhur.

Dikatakan Muhur, di tengah merebaknya Covid-19, masyarakat Lombok Barat harus tetap kuat dan tegar dan tidak pantang menyerah. Senada dengan bupati, Muhur juga berharap agar semua insan Lombok Barat bisa mengutamakan kebersamaan dan persatuan menghadapi wabah Covid-19.

“Mari pada situasi dan suasana mewabahnya Covid-19 ini kita harus tegar,kita harus kuat, dan kita harus bersama-sama bahu membahu dalam menghadapi ujian berat ini sehingga kabupaten Lombok Barat dapat melaksanakan pembangunan ini pada waktu-waktu yang akan datang dengan harapan menjadikan Lombok Barat yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” harap Muhur.

Salah satu Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri, TGH Muharrar Mahfudz yang sebelumnya didaulat memimpin doa, juga menaruh harapan yang serupa pada HUT lombok Barat kali ini. Harapannya agar Covid-19 ini segera berakhir sehingga semua program pembangunan bisa dilakukan dan dipercepat yang saat ini mengalami perlambatan.

“Berbagai mata anggaran mungkin saja ada yang terpaksa harus dialihkan tetapi kita berharap begitu (virus) Corona selesai kembali program pembangunan berjalan sebagaimana yang ada dalam perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang,” harap TGH Muharrar.

Peringatan HUT Lobar ke-62 ini hanya dihadiri oleh tidak lebih dari 50 orang dengan menjaga jarak fisik. Mereka terdiri dari bupati, Wakil Bupati Hj Sumiatun, Sekretaris Daerah Dr H Baehaqi, Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nur Hidayah, Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun Fauzan Khalid, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo, Komandan Kodim 1606/ Lobar Kolonel Czi. Efrijon Scroll, S.IP., M.M, sejumlah pejabat lainnya, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Barat.

Sumber : Humas Lombok Barat

Lombok Barat Ulang Tahun, Bupati Fauzan: Mari Berbuat Baik dan Tidak Menihilkan Kebaikan Orang LainGiri Menang, 17…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 17 April 2020

1 181 182 183 184 185 421