Senggigi Sunset Jazz 2017, Nikmati Musik Sekaligus Keindahan Alam

Giri Menang, Senin 11 September 2017 – Melanjutkan kesuksesan WOW Mekaki Marathon beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pariwisata Lombok Barat kembali menggelar event berskala internasional, yakni Senggigi Sunset Jazz 2017.

Mengambil lokasi Pantai Senggigi, tepatnya di belakang Killa Hotel Senggigi, event ini akan digelar selama dua hari (22-23 September 2017). Sedikit berbeda dari gelaran Jazz tahun lalu, kali ini pengunjung dijanjikan keindahan sunset Pantai Senggigi dan penampilan musisi Jazz internasional dan nasional. Tidak ketinggalan, musisi lokal berskala nasional pun turut memeriahkan gelaran tahunan Lombok Barat ini.

Mas Ayis, musisi senior Jazz Lombok yang tergabung dalam Bandini Band ini mengaku sangat bangga dengan terselenggaranya event ini. “Sudah lama kami ajukan proposal untuk acara seperti ini, baru Bupati Lombok Barat yang mampu mewujudkannya. Terima Kasih pak bupati,” ungkapnya di hadapan bupati saat Ekspose Senggigi Sunset Jazz di Ruang Jayengrane, Senin (11/9).

Senggigi Sunset Jazz 2017 menjadi bagian dari gelaran Festival Pesona Sengigi yang rencananya dibuka pada 16 September 2017.

Bekerjasama dengan ArchiSS, yang juga merupakan penyelenggara Wow Mekaki Marathon lalu, Festival Jazz kali ini diprediksi akan ramai pengunjung.

Dalam ekspose itu, Bupati H. Fauzan Khalid mengingatkan Dinas Pariwisata untuk mematangkan persiapan dengan maksimal. “Belajar dari tahun lalu, semua kekurangan kita jadikan pembelajaran, jangan sampai terulang. Semoga event ini bisa mengukir suksesnya Wow Mekaki Marathon lalu,” harapnya. (romi/humas)

Harganas Momen Revitalisasi Keluarga

Giri Menang, Rabu 6 September 2017 – Keluarga sebagai unit terkecil dalam struktur sosial dinilai memiliki peran penting dalam pembangunan. Hal itu disuarakan kembali dalam Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXIV Tingkat Kabupaten Lombok Barat (Kab. Lobar) yang dipusatkan di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar hari ini, Rabu (6/9).

Ketua Pelaksana perayaan Hj. Khairatun Fauzan Khalid menegaskan dalam sambutannya bahwa kegiatan Harganas tetap digelar setiap tahun. Bagi istri Bupati ini, Harganas bertujuan untuk memupuk terus menerus kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga yang kecil, bahagia dan sejahtera.

“Adanya keluarga kecil bahagia dan sejahtera akan memupuk keluarga yang berkualitas,” katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Lobar ini juga berharap, momentum Harganas kali ini agar bisa menumbuhkan kesadaran setiap keluarga untuk memperbaiki kualitas keluarga secara kontinyu sesuai dengan tema tahun ini “Dengan Hari Keluarga Nasional, kita bangun karekter bangsa melalui keluarga yang berketahanan”.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, Ir. H. Moh. Taufiq, M.Sc dalam arahannya menyatakan, Harganas hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum kebangkitan program kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga untuk menuju keluarga kecil bahagia.

“Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama, tempat terbentuknya kepribadian sosial,” paparnya.

Bagi Taufiq, kesadaran berkeluarga yang dipengaruhi oleh slogan Keluarga Berencana, yakni Dua Anak Cukup, Laki Perempuan Sama bisa menjadi pilar awal pengendalian penduduk dan pembangunan nasional.

Pada kesempatan itu, panitia pun mengumumkan Pemenang Lomba Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tingkat Provinsi NTB yang diraih oleh Pemkab. Lobar di antaranya adalah RSUD Tripat Gerung sebagai juara 1 tk. Provinsi pada Lomba Versi Award,
Radio Darling Desa Lingsar dan Kelompok Informasi dan Konseling Desa Midang sebagai juara 1 Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) tk. Provinsi NTB.

Dalam kesempatan yang sama, panitia juga mengumumkan prestasi di tingkat kabupaten, antara lain yang diraih oleh Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Sehat Cerdas dan Berakhlak sebagai Pemenang lomba Program KKBPK tingkat Kabupaten Lombok Barat, pada Lomba Penyuluhan Keluarga Berencana (PKB) diraih oleh PKB Desa Lembuak-Kecamatan Narmada. Lomba Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa diraih oleh Nuraini.

Lomba KB Lestari Katagori 10 Tahun diraih oleh pasangan Anshori & Sri Utami, Katagori 15 Tahun oleh H. Budi dan Baiq Rahmi Ahadiyah, Katagori 20 Tahun diraih oleh H. Moh. Juani, S.Pd dan istrinya yang bernama Maelani.

Acara yang berlangsung meriah ini diawali dengan konvoi kampanye KB oleh para petugas KB dan dihadiri juga oleh Perwakilan BKKBN provinsi NTB, semua Kepala SKPD, dan ratusan kader Posyandu se-Kab. Lobar. (LPA/humas)

Pusat Siap Adopsi Program Lombok Barat

Giri Menang, Jum’at 8 September 2017 – Kabupaten Lombok Barat terpilih menjadi salah satu daerah percontohan penanganan kasus stunting di Indonesia. Hal itu disepakati dalam rapat koordinasi yang dihadiri Menko PMK Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, Kepala Bapennas Bambang Brojonegoro, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Mendindaklanjuti program tersebut, Selasa (29/8) lalu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rachman Sahnan Putra diundang ke Jakarta bersama kabupaten/kota yang menjadi percontohan stunting lainnya membahas sistem yang dapat diterapkan secara nasional.

Pembahasan itu melibatkan Bappenas, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) RI, Kementerian Kesehatan RI, UNICEF, World Bank, tim ahli, konsultan gizi dan empat daerah terpilih sebagai percontohan kasus stunting.

Dari hasil pertemuan itu, disepakati tim dari pusat seperti UNICEF, World Bank dan tim ahli akan turun langsung ke Lombok Barat.

“Nantinya, apabila hasil verifikasi tim tersebut menyatakan sistem yang dibangun Lombok Barat untuk mengatasi stunting sudah layak skala nasional, maka akan diadopsi dan disempurnakan untuk diterapkan secara nasional,” terang Rachman kepada Humas Lombok Barat, Jum’at (8/9).

Untuk tahap awal, akan diterapkan di 100 kabupaten/kota. Nantinya, pimpinan daerah dari 100 kabupaten/kota tersebut akan diberi pengarahan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla.

Kemudian setiap daerah akan dipanggil masing-masing 10 orang, mulai dari Sekretaris Daerah hingga SKPD terkait untuk diberi pelatihan selama tiga hari.

Terpilihnya Lombok Barat, karena pusat menilai program dan inovasi serta peran serta kepala daerah dinilai cukup baik menurunkan angka kasus stunting di Lombok Barat.

Untuk diketahui, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Akibatnya, balita mengalami kondisi gagal tumbuh sehingga mengalami kependekan.

Penurunan angka stunting di Lombok Barat mencapai 16 poin, yakni dari 49 persen menjadi 32 persen pada 2016. Prestasi tersebut tidak lepas dari berbagai program seperti Gerakan masyarakat sadar gizi (Gemadazi), gerakan masyarakat 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan lainnya. (romi/humas)

Fauzan : Zigi Luar Biasa

Giri Menang, Kamis 7 September 2017 – Kabupaten Lombok Barat boleh berbangga dengan capaian Kecamatan Lingsar. Setelah Desa Lingsar mempersembahkan juara Lomba Desa tingkat nasional, kini salah satu pemuda Lingsar mampu mengukir prestasi dalam ajang internasional, SEA Games 2017.

Ahmad Zigi Sahresta Yuda, pemuda kelahiran Lingsar, 14 Januari 1998 ini berhasil memberikan medali perak bagi Indonesia. Tentunya hal ini mengharumkan nama provinsi NTB, khususnya Kabupaten Lombok Barat, tanah kelahiran Zigi.

Tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah juga memberikan apresiasi kepada pemuda berbakat ini.

Ditemui di Pendopo Bupati Lombok Barat, Senin (28/8) lalu, Bupati H. Fauzan Khalid mengungkapkan kebanggaannya terhadap prestasi Zigi.

“Ini luar biasa bagi saya, terutama karena Zigi baru pertama kali ikut SEA Games tapi sudah bisa menyumbangkan mendali perak buat Indonesia,” ungkapnya.

Bupati berharap, capaian Zigi bisa memotivasi pemuda Lombok Barat lainnya untuk bisa bersama-sama mengukir prestasi.

Menyikapi pemberitaan kurang sedap terkait kualitas tuan rumah selama gelaran SEA Games, bupati mengaku cukup perihatin. Bupati juga menyesalkan beberapa hal non teknis dari panitia yang dianggap merugikan Zigi.

“Seharusnya nilai dasar dari sebuah olahraga itu adalah sportifitas. Menang itu bukan nomor satu di dalam olahraga,” tegasnya. (romi/humas)

Pangdam IX/Udayana Panen Raya di Lobar

Giri Menang, Kamis 7 September 2017 – Kami dari TNI akan bekerjasama dengan instansi terkait dalam mengawasi penetapan harga yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kalau ada yang terbukti korupsi, tinggal ditindak tegas. Karena NTB merupakan bagian dari kedaulatan pangan nasional.

Hal itu ditegaskan Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Komarudin Simanjutak saat menghadiri Panen Raya Padi di Dusun Batu Rimpang, Desa Badrain, Narmada, Kamis (7/9).

“TNI telah berkomitmen untuk melakukan pengawasan, mulai dari pendistribusian pupuk, bibit hingga penyerapan produksi petani. Tujuannya agar program swasembada pangan di Negara Republik Indonesia ini dapat terwujud sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Komarudin menambahkan, untuk penetapan harga produksi yang ditawarkan pemerintah dalam hal ini Bulog kepada para petani, pemerintah akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengawasan,agar seluruh kegiatan produksi pertanian berjalan dengan baik.

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh stakeholder baik dari lembaga pemerintahan, TNI maupun masyarakat petani untuk bersama-sama berkomitmen dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang mampu mensejahterakan rakyat, khususnya NTB.

Panen Raya yang disleenggarakan Kelompok Tani Dusun Batu itu juga dihadiri Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Asisten II Setda Lombok Barat Poniman anggota Forkopimda NTB dan Lombok Barat serta pejabat lingkup Pemprov NTB dan Lombok Barat.

Acara juga diisi dengan sesi dialog dan penyerahan bantuan berupa motor Viar, bibit silagung, alat penyemprot dan lainnya. (andi/humas)

PRESTASI HINGGA ATRAKSI WARNAI HUT PRAMUKA KE-56 DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Kamis 31 Agustus 2017 – “Berusahalah sehebat-hebatnya untuk mengembangkan dan meluaskan gerakan kita. Sampai pada suatu ketika setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik mahasiswa yang di kota maupun yang menggembala kerbau di desa. Dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan Aku Pramuka Indonesia”. Pesan Bung Karno itu disampaikan dengan lantang oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat memimpin Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-56 di Lapangan Umum Labuapi, Kamis (31/8).

Secara khusus, pesan Bung Karno itu diperuntukkan bagi 15 orang anggota Pramuka Lombok Barat yang telah berhasil mencapai tingkatan Pramuka tertinggi, yaitu Pramuka Garuda dalam gelaran Raimuna Nasional XI di Cibubur, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, kelima belas anggota Pramuka berprestasi bertindak sebagai petugas upacara.

Selain anggota Pramuka, sepuluh orang Pembina Pramuka Lombok Barat juga dianugerahkan lencana dan piagam penghargaan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

“Tentunya kesuksesan itu diraih dengan usaha dan kebanggaannya sebagai pramuka. Semoga penghargaan yang telah diterima dapat memacu dan memotivasi guna memajukan gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan bangsa ini,” kata bupati.

Subandi, Guru SDN 1 Sesaot, Narmada yang menerima Lencana Parawarsa III mengaku bangga dengan penghargaan yang diterimanya. Dirinya bertekad akan bekerja lebih giat lagi memajukan Pramuka yang ada di Lombok Barat. “Penghargaan ini menjadi motivasi yang sangat besar bagi saya untuk bisa memberikan yang lebih baik lagi untuk kemajuan Pramuka Kabupaten Lombok Barat,” ujarnya.

Upacara Peringatan HUT Pramuka itu juga dihadiri Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun, Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun, anggota Forkopimda Lobar, Kepala SKPD Lobar, Ketua Kwarcab, pembina dan anggota Pramuka Lombok Barat.

Usai acara, tampak puluhan Pramuka Cilik melakukan atraksi di depan bupati dan tamu undangan. Para tamu undangan pun tak hentinya dibuat kagum oleh gerakan para Pramuka Cilik. Mulai dari baris berbaris, membentuk formasi hingga bersalto. Selain atraksi Pramuka Cilik, peringatan HUT Pramuka juga dimeriahkan dengan tari-tarian dan atraksi presean yang ditampilkan para pelajar setempat. (romi/humas)

Sidak, Bupati Terabas Bukit

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Melanjutkan perjalanan usai mengunjungi masyarakat Dusun Pelolat, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan menerabas bukit. Rombongan yang ikut dalam terabas bukit itu yaitu Kepala Dunas Pekerjaan Umum Made Artadana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agus Gunawan, Kepala Dinas Pertanian H. Muhur, Kepala Dinas Koperasi Nnyoman Sembah dan Camat Batulayar Suparlan.

Perjalanan penuh tantangan dan berbahaya itu ditempuh bupati bersama rombongan dengan penuh semangat. Rute yang dilalui mencapai lima kilometer dari Dusun Pelolat dengan kondisi jalan tanah yang terjal dan melewati pinggiran tebing.

Sesekali rombongan beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan. Maklum pemandangan dari atas ketinggian bukit itu sangat indah. Tak jarang bupati muda yang energik itu menyapa masyarakat yang tinggal di bukit itu sambil mengajak berdialog.

“Kita melakukan perjalanan ini, bertujuan untuk mengecek langsung kondisi infrastruktur yang ada di sini. Terutama akses jalan yang dilalui oleh warga,” terangnya.

Lebih lanjut bupati menyampaikan, setelah melihat kondisi ini ke depannya akan direncanakan pembangunan infrastruktur jalan. “Ini penting, karena banyak warga disini petani aren dan lebah trigona yang akan kita intervensi dari pengolahan hingga pemasaran. Ini adalah bentuk komitmen kita untuk menindak lanjuti kebijakan Bapak Presiden, membangun Indonesia itu lewat pinggir,” ujarnya. (rian/humas)

Fauzan, Bupati Lobar Pertama Kunjungi Dusun Pelolat

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Sebagai pimpinan yang siap melayani masyarakat kapanpun, di sela-sela jadwal yang padat dan dihari libur Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid tidak henti-hentinya mengunjungi masyarakat. Siang tadi (27/8), bupati berkunjung ke Dusun Pelolat, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar. Dusun ini terletak di atas ketinggian bukit antara bukit Pusuk dan bukit Senggigi, yang jalannya hanya bisa diakses menggunakan sepeda motor.

Bupati bersama rombongan diojek menuju lokasi. Sesampainya di dusun yang sebagian besar menjadi penyadap air nira ini, bupati yang selalu bersemangat turun sontak disambut hangat oleh masyarakat.

“Ini baru pertama kali Dusun Pelolat dikunjungi oleh seorang bupati dari sepanjang sejarah Bupati Lombok Barat,” ungkap Kepala Desa Bengkaung, Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi menerangkan kondisi Dusun Pelolat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. “Harapan kami dengan kedatangan pak bupati kesini, bisa melihat langsung kondisi masyarakat yang ada di dusun ini. Mudah-mudahan dusun ini terlepas dari predikat dusun terpencil, tertinggal, terisolir dan terbelakang,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, bupati mengatakan dalam waktu tidak terlalu lama, persoalan air yang masyarakat hadapi akan bisa terpenuhi di dalam program Perusahaan Air Minum Swadaya Masyarakat (Pamsimas).

“Air ini adalah kebutuhan pokok yang tak bisa ditawar, jadi harus disegerakan,” tegasnya.

Terkait dengan persoalan kesejahteraan petani air nira, bupati menerangkan saat ini pemerintah telah membuat perbup gula semut yang nantinya hasil air nira dijadikan produk gula semut yang penjualannya akan difasilitasi oleh pemerintah.

“Sekarang air nira hanya bisa menjadi gula merah, yang hanya 30 ribu secakep dan harganya pun tidak sesuai dengan pengeluaran. Ke depan, jika sudah bisa menghasilkan gula semut yang harga 50 ribu sekilo, Insya Allah petani aren akan lebih maju,” harapnya.

Disamping itu bupati meminta kepada Camat dan Kades yang hadir untuk selalu aktif dan mencatat petani-petani aren yang ada di Pelolat untuk segera dibentuk kelompok agar nantinya Dinas Pertanian bisa memberikan bantuan berbagai macam peralatan pengelohan air nira.

“Dimohon untuk petani aren agar nantinya lebih tekun, rajin, dan genem dalam berusaha,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Disperindag, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Camat Batulayar, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Dusun Pelolat. (ryan/humas)

BANTUAN SOSIAL NON TUNAI TAHAP III DISALURKAN

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Sosial menyalurkan Bantuan Sosial Non Tunai tahap III kepada Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM). Sebanyak 350 KPM dari 10 Kecamatan menghadiri acara yang diselenggarakn di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Minggu (27/8).

Bantuan sosial yang diserahkan dari Kementerian Sosial RI kepada Kab.Lobar tahun 2017 sebesar Rp 132,271,426,600 yang terdiri dari bantuan PKH Non tunai, Bantuan Beras Sejahtera (Rastra), Bantuan Sosial Disabilitas, Bantuan Sosial Lanjut Usia.

“Penyaluran Bantuan Sosial di Lobar tahun 2017 ini dilaksanakan secara Non Tunai melalui Lembaga Bayar Bank Rakyat Indonesia (BRI).Kami punya 102 orang Sumber Daya Manusia (SDM) PKH di Lobar yang selalu melakukan sosialisasi secara intens khususnya terkait penggunaan Kartu dan Buku,” terang Kepala Dinas Sosial, Hj Ambaryati dalam sambutannya.

Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Program PKH di Lobar telah menyisir dua bidang yakni pendidikan dan kesehatan.

“Kedua hal ini sesuai dengan fokus Pemkab Lobar. Di bidang kesehatan lewat jasa Kader Posyandu, telah melakukan pendataan kesehatan keluarga. Sedangkan di bidang pendidikan kita senantiasa menjaga dan meminimalisir anak putus sekolah,” tegasnya.

Di tempat yang sama Direktur Pengelolaan Sumber Dana Bantuan, Mira Arianti Kurnia menjelaskan, Fokus Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada strategi pengurangan angka kemiskinan yang menekankan pada peningkatan SDM dan kerjasama lintas program. Diharapkan tahun 2019 Program PKH memberi kontribusi penurunan angka kemiskinan hingga 5 – 6 Persen.

“Kemensos sangat mengapresiasi dan bangga ada 10 anak – anak KPM asal Lobar yang memiliki prestasi. Kedepan kita berharap akan lebih banyak lagi anak – anak yang berprestasi,” harapnya.
Untuk diketahui, Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2011. Jumlah PKM di Lobar sampai dengan tahun 2017 sebanyak 20.939 KPM.

Jadwal penyaluran bantuan kepada KPM tahun 2017 terdiri dari 4 tahap. Hal ini disampaikan Pimpinan Cabang BRI Mataram, Harsono. Dikatakannya, tahap I disalurkan bulan Februari, tahap II bulan Mei, tahap III bulan Agustus dan tahap IV di bulan November.

Lebih jauh ia menerangkan untuk melayani seluruh KPM yang tersebar di Lobar, BRI telah menyediakan 5 unit BRI unit, 60 agent Brilink dan 116 ATM. (budi/humas)

CJH LOBAR GELOMBANG TERAKHIR DILEPAS

Giri Menang, Jum’at 25 Agustus 2017 – Sebanyak 188 Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) gelombang II atau gelombang terakhir dilepas Bupati Lobar H. Fauzan Khalid di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Jum’at (25/8/).

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam kesempatan tersebut berharap agar para CJH memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berdibadah di Tanah Suci Mekkah. “Jangan tinggalkan shalat berjama’ah kalau sedang halangan atau kurang sehat usahakan tetap melaksanakan shalat berjamaah walaupun di tempat tinggal,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan Fauzan, agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. “Untuk yang masih sehat dan juga memiliki tenaga yang kuat untuk dapat membantu jamah haji yang kurang sehat. Untuk para tenaga kesehatan, tolong agar lebih memperhatikan kesehatan para jemaah,” pesannya.

Keberangkatan untuk melaksanakan Rukun Islam ke lima ini harus didasarkan pada hati ikhlas dan riang gembira sehingga tidak ada beban apapun nantinya dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Kami mendoakan semoga para CJH diberikan kesehatan dan keselamatan dari awal berangkat hingga nantinya pulang kembali ke kampung halaman dan jangan lupa mendoakan daerah tercinta Lombok Barat agar tetap maju dan sejahtera,” pesan mantan Ketua KPU NTB ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Lobar, H. Muslim dalam laporan singkatnya mengatakan, ada 13.645 daftar tunggu untuk tahun ini dan Kabupaten Lombok Barat sendiri pada tahun 2017 ini telah memberangkatkan 636 orang.

Gelombang I CJH Lobar berangkat pada tanggal 16 Agustus lalu, awalnya diberangkatkan berjumlah 450 orang, namun dua orang CJH keberangkatannya tertunda dikarenakan sakit, Sehingga gelombang I berjumlah 448 orang.

“Gelombang II yang awalnya memberangkatkan CJH berjumlah 186 menjadi 188 karena dua orang CJH yang sempat tertunda diberangkatkan sekarang,” ungkapnya. (ardi/humas)

1 292 293 294 295 296 421