Tanggap Corona, Dikes Lobar Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Giri Menang, 19 Maret 2020. Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melakukan penyemprotan disinfektan sebagai pencegahan dan penanggulangan virus corona (Covid-19) di lingkungan Pemkab Lombok Barat, Kamis, (19/3).

Kepala seksi Pencegahan Penyakit Menular Dikes Lobar I Made Santiane yang sedang memimpin tim penyemprotan menyebutkan jika penyemprotan diharapkan bisa membunuh virus covid-19 di tempat-tempat tertentu.

“Ini diharapkan bisa membunuh virus penyebab penyakit Covid-19, dan rencana sekarang kita mulai dari pendopo dulu, nanti ke kantor bupati lalu kita prioritaskan ke tempat-tempat umum yang sering dikunjungi masyarakat, kita sudah ada jadwalnya,” jelasnya.

Untuk bahan penyemprotan sendiri dijelaskan Made cukup sederhana dan mudah didapat.

“Ini bahannya itu kita gunakan cairan clorin dicampur air, dengan perbandingan 1:9, itu bahan paling sederhana yang bisa kita dapatkan di pasaran,” lanjutnya.

Untuk diketahui, kandungan cairan Klorin bisa didapatkan pada bahan pemutih pakaian seperti Bayclin dan dicampurkan dengan air, 1 liter klorin dapat dicampur dengan 9 liter air.

Melihat bahan yang digunakan cukup sederhana dan mudah didapat, Made juga mengungkapkan jika penyemprotan bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, namun tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan dan kacamata untuk menghindari kontak langsung dengan cairan klorin yang mengandung zat yang bisa membahayakan mata, kulit dan sistem pernapasan.

Walaupun penyemprotan bisa dilakukan secara mandiri, dikes juga tetap berencana akan turun ke masyarakat untuk melakukan penyemprotan.

“Kita juga nanti akan ke masjid-masjid, dan untuk ke perumahan masyarakat, nanti kita harapkan bisa berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait namun tetap dalam pengawasan dikes,” tukas Made.

 

Sumber : Humas Lombok Barat

Tanggap Corona, Dikes Lobar Lakukan Penyemprotan DisinfektanGiri Menang, 19 Maret 2020. Dinas Kesehatan (Dikes)…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 19 Maret 2020

Wisata Desa Tema Sentral Musrenbang 2021

Giri Menang, Rabu, 18 Maret 2020-Pengembangan pariwisata desa di Lombok Barat terus dipacu. Selain mengangkat potensi-potensi kearifan lokal yang dimiliki oleh setiap desa di Lombok Barat juga bisa dijual kepada wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Selain itu dipacunya pengembangan pariwisata desa juga menjadi penekanan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid pada event “Malean Sampi” yang digelar pada Minggu (15/3) lalu di Desa Selat, Kecamatan Narmada.

Menyikapi hal ini, Kepala Bappeda Lombok Barat Rusditah, S.Sos ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/3) membenarkannya. Ia menyebut justru konsep pengembangan pariwisata desa ini menjadi tema sentral Musrenbang 2021 mendatang. Yakni ‘Pengembangan Parwisata Berbasis Desa dan Pemenuhan SPM Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan’.

Menurut mantan Camat Lingsar Ini, pengembangan pariwisata berbasis desa ini untuk mewujudkan ‘Lombok Barat MANTAP’ dengan memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki Lombok Barat dengan melakukan terobosan, inovasi menjalin kemitraan dengan dunia usaha, memanfaatkan teknologi informasi dan mengidentifikasi prioritas program/kegiatan sesuai dengan permasalahan yang ada serta menyelaraskan isu strategis kabupaten sehingga apa yang direncanakan tahun 2021 benar-benar dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan selaras dengan Rencana Kerja (Renja) Pemerintah Daerah (Pemda).

Rusditah menambahkan, pengembangan wisata desa di Lombok Barat sebagaimana yang sudah di-SK kan Pemerintah Daerah diharapkan juga bisa menemukan desa-desa lain yang belum teridentifikasi, namun memiliki potensi besar untuk djadikan destinasi wisata baru yang bisa menjadi magnit bagi wisatawan domestik ataupun mancenagara untuk selanjutnya bisa dikunjungi.
“Upaya mencari dan menemukan potensi wisata desa yang lain juga menjadi acuan yang sangat bermanfaat bagi rencana ke depan bagi pengembangan pariwisata kita di 2021 dan seterusnya di Lombok Barat,” ujar Rusditah.

Mantan Kepala Disnakertrans ini juga menambahkan, potensi pariwisata desa dengan segala produk unggulannya di Lombok Barat memiliki karakteristik berbeda. Sumberdaya masing-masing desa yang bisa dijual sungguh beragam. Rusditah mencontohkan seperti potensi wisata pantai mulai dari Sekotong, Lembar, Gerung, Labuapi dan Kecamatan Batulayar. Potensi wisata agro yang bisa dikembangkan di Lombok Barat ada di wilayah Kecamatan Lingsar, Narmada ataupun Gunungsari.
“Di Sekotong misalnya ada kawasan wisata Gitanada (Gili Tangkong, Nanggu dan Gili Sudak). Di Kecamatan Lembar ada wisata Mangrove, di Gerung ada wisata Pantai Cemare, di Labuapi ada wisata religi dan di Batulayar ada kawasan wisata Senggigi yang sudah terkenal sejak awal,” ungkap Rusditah.

Rusditah menambahkan, begitu pula di Kecamatan Lingsar atau Narmada ada sentra pengembangan buah-buahan termasuk potensi kopi, sentra olahan makanan di Desa Langko, Longseran Barat Selatan (LBS), sentra pengembangan kerajinan ketak di Nyur Baye, sentra gerabah di Banyumulek, sentra kerajinan topeng kayu di Labuapi, sentra kerajinan di Sesela dan sebagainya. Diharapkan potensi-potensi tersebut di kembangkan nantinya secara maksimal.

Rusditah juga mengapresiasi kegiatan Malean Sampi yang digelar secara mandiri di Desa selat melalui dukungan dari Dana Desa (DD). Pemerintah Daerah, desa ataupun dari lembaga-lembaga masyarakat di desa bisa berkolaborasi dalam penyelenggaraan event-event budaya seperti halnya Malean Sampi. Bahkan support dari Pemprop NTB bahkan pemerintah pusat nantinya sangat diharapkan untuk memajukan pariwisata kita di daerah khususnya di desa-desa di Lombok Barat.
“Harapan kita, event-event yang dilaksanakan di tingkat desa ini memiliki kualitas dan bernilai jual tinggi dalam skala nasional maupun internasional. Karena itu perlu dilakukan koordinasi yang baik terkait agenda terhadap event-event apa yang perlu dilakukan selama setahun,” ujarnya.

Rusditah juga tidak menampik kearifan lokal masyarakat desa dalam bentuk seni dan budaya juga harus menjadi perhatian bersama untuk bisa dibangkitkan kembali. Seperti Kayak Sandongan, Pepaosan yang begitu popular se Pulau Lombok dan masih menjadi ingtatan segar masyarakat Lombok akan kekhasan Kayak Sandongan maupun Pepaosan dari Lombk Barat ini.
“Kita ingin hidupkan kembali potensi-potensi yang demikian dan pada saatnya nanti kita ingin tampilkan di depan umum terutama para wisatawan. Begitu juga di kawasan perhotelan di Lombok Barat mungkin bisa ditampilkan atraksi seni dan budaya peninggalan nenek-moyang kita dulu, sehingga ada warna lain bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok Barat. Jadi selain sebagai upaya pelestarian seni, namun juga para pegiat seni ini menjadi bagian dan berdampak pada nilai tambah mereka secara ekonomi,” tutup Rusditah.

Sumber : Humas Lobar

Wisata Desa Tema Sentral Musrenbang 2021 Giri Menang, Rabu, 18 Maret 2020-Pengembangan pariwisata desa di Lombok Barat…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 18 Maret 2020

Lagi, Satgas Pencegahan Corona Lombok Barat Turun

Giri Menang, 18 Maret 2020. Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanggukangan Virus Corona Lombok Barat (Lobar) yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Dr H Baehaqi kembali mendatangi beberapa titik-titik penting.

Setelah Selasa (17/3) melakukan pemantauan kesiapan ke Dinas Kesehatan Lobar, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Dinas Ketahanan Pangan, Kantor Camat Kediri, Puskesmas Kediri, dan Kantor Desa Kediri, kali ini dimulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar.

Di tempat ini dilakukan simulasi awal pasien yang dicurigai terkena virus corona (Covid-19) yang dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat), Gerung. Di tempat ini juga secara riil dilakukan pengukuran suhu tubuh terhadap sejumlah penumpang kapal ferry yang akan menuju ke Bali baik penumpang domestik mapun internasional.
“Simulasi ini salah satu komitmen Pemerintah Daerah Lombok Barat dalam rangka melindungi masyarakatnya. Semua organ bekerja dalam rangka siap siaga ini,” ujar Baehaqi.

Dijelaskan Baehaqi, bagi penumpang yang ditemukan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius patut dicurigai untuk mendapat screening untuk kemudian dirujuk ke RSUD Tripat.
“Kita siap siaga saja, tapi mudah-mudahan tidak ada, kita kedepankan kesehatan dan keselamatan masyarakat kita,” ujar Baehaqi.

Simulasi berikutnya di RSUD Tripat yaitu pasien yang tadi dibawa dari KKP Lembar dimasukkan ke dalam ruang observasi RSUD Tripat. Pasien tersebut disambut oleh seorang perawat yang berpakaian lengkap.

Ditanya media mengenai apakah ada warga Lobar yang terpapar dijawab Sekda tidak ada.
“Sejauh ini tidak ada yg suspect, tidak ada,” jelasnya.

Selesai dari RSUD Tripat, perjalanan tim Satgas dilanjutkan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang dan kantor Indomarco Labuapi Lombok Barat. Sekda dan rombongan memastikan kondisi stok aman dan tidak ada mark up (kenaikan) harga.

Sulaiman, Manager Indomarco Labuapi Lombok menjelaskan persediaan cukup bahkan stok yang tersedia yang seharusnya untuk satu bulan saja sudah ditambah menjadi dua bulan. Dia juga memastikan tidak ada penimbunan barang dan penaikan harga.
“Jangan ambil keuntungan dalam kesempitan,” ujar Mahyudin, wakil Satgas yang juga Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat. Tim Satgas meminta agar di setiap Indomaret disediakan banner/spanduk kewaspadaan terhadap virus corona. Dalam kesempatan itu, Sekda Baehaqi juga meminta kepada Indomarco untuk mengakomudir produk-produk lokal Lombok Barat.

Dari Indomarco perjalanan selanjutnya ke Rumah Sakit Awet Muda, Narmada. Di tempat ini dilakukan peninjauan ruang observasi. Masukan yang diberikan Satgas agar ruang observasi bisa lebih mudah dijangkau yaitu seharusnya lokasinya tidak terlalu dalam.

Sidak terakhir dilakukan ke Gudang Jembatan Barau (JB) di Kediri. Di tempat ini ditemukan penataan minuman-minuman botol yang kurang bersih dan sebagiannya terkena sinar matahari. Selain itu, halaman gudang ini juga tampak kurang bersih. Hj Lale Prayatni yang juga Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan meminta JB untuk lebih menjaga kebersihan dan jangan sampai menjual barang yang kadaluarsa di tengah kewaspadaan terhadap virus corona.

Sidak ini juga diikuti Assiten I Bidang Aparatur dan Pemerintahan Setda Lobar, Agus Gunawan, unsur Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar.

Sumber : Humas Lobar

Lagi, Satgas Pencegahan Corona Lombok Barat TurunGiri Menang, 18 Maret 2020. Tim Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 18 Maret 2020

Bupati Lombok Barat Resmikan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat

Giri Menang, 16 Maret 2020 – Sebanyak 36 titik pembangunan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) di 10 kecamatan di Lombok Barat (Lobar) diresmikan Bupati Fauzan Khalid pagi tadi di Pondok Pesantren As-Sa’idiah Tempos Gerung, Senin, (16/2/2020).

SLBM ini sendiri meliputi pembangunan MCK, tanki septik, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), baik yang kombinasi MCK maupun IPAL Komunal dengan nilai total Rp 15,7 M dan menggunakan anggaran tahun 2019.

Disebutkan bupati, dalam sambutannya bahwa pembangunan SLBM ini adalah untuk mendukung program strategis nasional yang telah ditetapkan dengan skema “Gerakan 100-0-100”.

“Semua ini kita lakukan untuk memenuhi target “100-0-100”, 100 persen akses air bersih, 0 persen rumah kumuh dan 100 persen sanitasi,” terang bupati.

Bupati juga berharap sampai akhir masa jabatannya yaitu pada tahun 2024, target 100-0-100 ini bisa terpenuhi.

Untuk tahun 2020, pemerintah daerah (pemda) Lobar berencana akan membangun SLBM dengan nilai dua kali lipat dari tahun 2019.

“Insyaallah di tahun 2020 ini akan menjadi 2 kali lipat lebih, nilainya sekitar Rp 38 M di 60 titik lebih,” papar bupati di depan para camat dan kepala desa se-Lombok Barat yang hadir.

Di kesempatan yang sama bupati juga mensosialisasikan tema HUT Lobar yang ke-62 yakni “Ijo, Nol Dedoro”.

“’Ijo’ maksudnya adalah mengajak masyarakat secara personal peduli terhadap kebutuhan oksigen masyarakat kita, bahkan dunia, untuk itu saya mengajak semua masyarakat untuk secara personal mau menanam pohon di rumah masing-masing atau dimana saja,” jelas mantan ketua KPU NTB ini.

“Nol Dedoro” sendiri dijelaskan Fauzan berarti Zero Waste yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Sasak. Hal ini tentu erat kaitannya dengan sanitasi. Bupati berharap persoalan sampah ini bisa seperti SLBM, yakni dimulai dari masyarakat sehingga hasil positifnya juga bisa dinikmati masyarakat itu sendiri.

Tak dilewatkan pula oleh bupati untuk megimbau masyarakat tanggap dengan isu global yang sedang merebak saat ini yaitu isu virus corona (COVID-19).

“Kemarin pak gubernur sudah rapat di provinsi, bersamaan dengan kami di forkopimda di Lombok Barat dan pihak-pihak terkait juga rapat untuk menentukan kebijakan terkait dengan bagaimana mengatasi penyebaran virus corona ini,” turtunya.

Dengan kondisi seperti sekarang ini ia menganjurkan masyarakat untuk sementara membatasi berhubungan sosial terlebih dengan orang luar, menghindari keramaian dan menjaga kebersihan lingkungan.

Disebutkan bupati untuk mencegah potensi penularan visrus ini, pemda Lobar untuk sementara akan meliburkan sekolah selama 14 hari, dan bisa jadi diperpanjang jika kondisi belum normal, pemda juga meminta semua kantor pemerintah menyediakan hand sanitizer (cairan cuci tangan), ia juga menyebutkan akan menutup sementara akses masyarakat luar ke gili-gili di Sekotong.

Sumber : Humas Lobar

Bupati Lombok Barat Resmikan Sanitasi Lingkungan Berbasis MasyarakatGiri Menang, 16 Maret 2020 – Sebanyak 36 titik …

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 16 Maret 2020

ANTISIPASI, PEMKAB LOMBOK BARAT SEGERA BUAT SATGAS CORONA

Giri Menang, 15 Maret 2020 – Pasca terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Virus Covid-19, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Plus yang diselenggarakan di Ruang Rapat Rumah Dinas Bupati Lombok Barat di Gerung, Ahad (15/3/2020).

Hadir pada Rakor tersebut Bupati beserta seluruh unsur pimpinan Forkopimda, Generale Manajer Pelindo Tiga, ASDP, Kantor Imigrasi, seluruh Kepala Puskesmas, Dirut RSUD, dan para camat.

Rapat tersebut tidak hanya untuk menindak lanjuti dengan persiapan penyusunan struktur gugus tugas, namun untuk mendengar masukan dan informasi terkait dengan penanggulangan virus mematikan yang lagi mengguncang dunia itu.

Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengungkapkan, Lombok Barat sendiri akan segera membentuk satuan tugas (satgas) untuk penanganan virus corona (covid-19). Satgas tersebut bertugas untuk mengkoordinasi, mensosialisasikan pencegahan dan penanggulangan penularan virus corona di wilayah Lombok Barat.

“Walau pun di Lombok Barat belum ada yang terkena virus tersebut, namun antisipasi harus dilakukan dengan membuat satgas corona dan membuat call center,“ ungkapnya saat memberikan arahan.

Selain membuat Satgas Corona, Bupati Lombok Barat meminta seluruh Puskesmas dan Kepala Desa melakukan sosialisasi.

Pemkab Lombok Barat, ujar Bupati, juga mengarahkan agar seluruh hotel menyiapkan alat detektor suhu manusia dan hand sanitizer.

Terkait dengan pelabuhan, Bupati juga meminta agar pihak ASDP lebih ketat dalam mengecek suhu tubuh para penumpang.

“Nanti kita minta Dinas Kesehatan membantu personil,” terang Fauzan.

Selain pelabuhan, Fauzan juga menutup sementara akses pintu-pintu masuk ke gili-gili yang ada di Sekotong Lombok Barat untuk tamu-tamu dari luar yang menggunakan kapal atau yacht. Demikian pula halnya dengan pusat-pusat rekreasi seperti Taman Narmada agar ditutup sementara.

“Supaya kita bisa lebih preventif melalukan pencegahan penyebaran,” papar Fauzan.

Untuk masjid-masjid, pihaknya meminta semua masjid agar tidak menggunakan karpet, melakukan pembersihan, dan jamaah diminta membawa sajadah sendiri.

Menindak lanjuti perkembangan beberapa daerah untuk sektor pendidikan, Fauzan meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat meliburkan sekolah per hari Rabu tanggal 18 Maret, kecuali yang sedang melakukan ujian.

“Kita masih menunggu edaran resmi dari Pemerintah Provinsi. Kita akan tindak lanjuti. Kita minta semua perjalanan keluar daerah juga ditunda sampai waktu yang tidak kita tentukan. Untuk kegiatan perkantoran, kita masih tunggu seperti apa perkembangan berikutnya,” terang Fauzan.

Sumber : Humas Lombok Barat

Lestarikan Budaya, Desa Selat Gelar “Malean Sampi”

Giri Menang, 15 Maret 2020-Event budaya Malean Sampi (mengejar sapi, red) kembali digelar para petani peternak di Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kab. Lombok Barat (15/3).

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengaku meski di saat yang bersamaan dirinya akan menghadiri rapat terkait Covid-2019 di provinsu NTB, namun dirinya menyempatkan diri hadir di momen yang menjadi salah satu calender of event pariwisata di Lombok Barat.

Atas terselenggaranya kegiatan ini bupati memberi apresiasi atas inisiatif masyarakat Desa Selat yang menggelar kegiatan budaya ini secara mandiri sebagai sebuah inovasi desa yang harus tetap ditumbuhkembangkan bagi upaya memajukan pariwisata di Lombok Barat dengan tetap melestarikan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat petani peternak khususnya.

Bupati menjelaskan, sebelumya meminta Dinas Pariwisata Lombok Barat untuk menginventarisir potensi-potensi pariwisata di masing-masing desa yang bisa dijadikan event menarik untuk bisa menarik minat wisatawan berkunjung ke Lombpk Barat.

“Dan sudah ada puluhan proposal dari desa desa di Lombok Barat yang sudah menyodorkan potensi potensi event di masing masing desanya yang bisa digelar, ” ujar Bupati.

Bupati juga mengungkapkan, tidak hanya sekedar daftar event dimaksud sudah didaftar, namun juga jauh lebih penting bagaimana event tersebut bisa dipublikasikan secara masif dan seluas-luasnya melalui berbagai media yang ada. Dengan demikian event event tersebut bisa lebih dikenal dari domestik hingga mancanegara.

Bupati juga salut terhadap masyarakat Selat yang tetap mempertahankan tradisi

“Manoang”, sebuah tradisi mengantarkan makanan ke sawah bagi keluarga yang bekerja di sawah. Tradisi ini harus dilestarikan karena merupakan peninggalan orangtua terdahulu.
“Tradisi ini harus tetap dipertahankan, mengingat di zaman modern saat ini tradisi ini sudah mulai menghilang, ” ungkap Fauzan.

Menyinggung tentang virus corona yang saat ini menjadi isu internasional, bupati meminta masyarakat untuk tidak menghadapinya secara berlebihan bahkan panik. Bupati mengingatkan agar kewaspadaan dini harus tetap dijaga. Caranya, masyarakat harus tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan masing-masing.

“Pemerintah dalam menghadapi wabah ini tidak tinggal diam, namun tetap bekerja keras memberikan pemahaman dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan, ” ungkap bupati.

Kepala Desa Selat Sabudi melaporkan, Malean Sampi ini diikuti 47 pasang sapi sebagi peserta dari kecamatan Narmada dan Lingsar. Malean Sampi dijadikan sebagai wahana silaturrahmi antar petani peternak dan sebagai wujud syukur atas panen padi yang sudah dilakukan.

Sebelumnya dilakukan carnaval puluhan pasangan sapi yang turut serta pada even ini yang startnya dari Kantor Desa Selat dan finis di arena lomba.

Pada kesempatan tersebut hadir Camat Narmada dan anggota Muspika, anggota DPRD Lombok Barat Dapil Lingsar Narmada, bahkan terpantau lima orang wisatawan asal Eropa yang turut menyaksikan event ini.

Sumber : Humas Lobar

Lestarikan Budaya, Desa Selat Gelar "Malean Sampi"Giri Menang, 15 Maret 2020-Event budaya Malean Sampi (mengejar…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 15 Maret 2020

Bupati Lombok Barat Terima LHP Dana Parpol dan Serahkan Laporan Keuangan 2019 ke BPK NTB

Giri Menang, Jum’at, 13 Maret 2020 – Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid kembali menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK Perwakilan NTB atas Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Bantuan Partai Politik (Parpol) dari APBD Tahun 2019.

Di tempat yang sama, Bupati Fauzan juga menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019 untuk diaudit oleh BPK Perwakilan NTB. Bersama Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nurhidayah Bupati menerima dan menyerahkan LHP BPK Perwakilan NTB TA 2019 tersebut di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB di Mataram, Jum’at (13/3/2020).

Selain Bupati dan Ketua DPRD Lombok Barat, prosesi yang sama juga diberikan dan diserahkan kepada Pemrov dan DPRD NTB, Bupati dan Walikota serta Ketua DPD Kabupaten/Kota se NTB.

Ketua BPK Perwakilan NTB, Hery Purwanto, M.M menjelaskan, yang diperiksa dari laporan penggunaan dana bantuan Parpol dari APBD ada empat hal, yakni tepat rekening, tepat jumlah, tepat bukti dan tepat Penggunaan.

“Kepada Pemprov dan DPRD NTB serta Pemda dan DPRD Kabupaten/Kota se NTB disampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas tanggung jawab pengelolaan keuangan terutama untuk bantuan dana parpol yang telah digunakan sebaik-baiknya sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

Diharapkan dengan penggunaan dana parpol yang tepat sasaran, akuntable bisa memberikan kebermanfaatan yang semakin baik bagi masyarakat NTB khususnya,” ungkap Hery.

Ketua BPK NTB juga mengaku bangga dan terus memberikan pendampingan pengelolaan dan penggunaan keuangan daerah. Sehingga hampir seluruh kabupaten/kota se NTB rata-rata sudah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP).

“Untuk laporan dengan kategori sesuai kriteria berarti semua laporan keuangannya sudah sesuai dengan standar laporan keuangan yang ada. Namun untuk kategori sesuai kriteria dengan pengecualian tertentu artinya laporan keuangan yang disampaikan ada beberapa item yang harus disesuaikan lagi agar bisa sesuai dengan standar laporan keuangan yang ada. Kami juga berharap agar tata kelola keuangan akan semakin baik ke depannya,” ungkap Hery Purwanto.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumbawa Barat Abidin Nasar mewakili unsur DPRD Kabupaten/kota se NTB berharap agar laporan penggunaan dana Parpol ke depan harus dilakukan perbaikan sesuai LHP BPK. BPK tidak mencari kesalahan tetapi mencari sesuatu yang harus diperbaiki.

Terpisah Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menyatakan, laporan penggunaan dana Parpol menjadi catatan bagi pimpinan Parpol. Laporan Keuangan Daerah, menjadi beban moril bagi daerah terlebih semua daerah di NTB sudah menerima opini WTP dari BPK.

“Mempertahankan lebih berat dari pada meraihnya. Diharapkan pengelolaan keuangan semakin baik dan akuntabel ditahun-tahun yang akan datang,” kata Gubernur.

Sumber : Humas Lobar

Bupati Lombok Barat Terima LHP Dana Parpol dan Serahkan Laporan Keuangan 2019 ke BPK NTBGiri Menang, Jum’at, 13 Maret…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 13 Maret 2020

Bupati Sampaikan dan Serahkan Draft LKPJ Pemerintah Daerah Tahun 2019

Giri Menang, 12 Maret 2020. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid S.Ag., M.Si menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Barat tahun 2019, pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lombok Barat di Gedung Sidang DPRD Kabupaten Lombok Barat, Kamis (12/03)

Penyampaian LKPJ tersebut untuk memenuhi kewajiban pertanggungjawaban kepala daerah yang berisi pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan tahun 2019. LKPJ ini berisi informasi yang mencakup penyelenggaraan urusan desentralisasi yang meliputi 6 urusan wajib terkait pelayanan dasar, 18 urusan wajib yang tidak terkait pelayanan dasar, 6 urusan pilihan dan 4 urusan pemerintahan sebagai fungsi penunjang. Substansinya adalah hasil pelaksanaan RKPD Tahun 2019 sekaligus merupakan tahun terakhir dari periode RPJMD tahun 2014-2019.

Dikatakan Bupati Fauzan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sudah melewati tahun 2019 lalu dengan cukup berat. Ada agenda pemilihan umum, juga masih dalam proses penanganan pasca gempa yaitu Rehab dan Rekon Rumah Masyarakat pasca Bencana Tahun 2018.

“Sepanjang tahun 2019 lalu, kinerja pemerintahan daerah sudah dilaksanakan secara optimal, walaupun hasil yang diperoleh masih berada di bawah dari target. Namun di balik itu semua, kondisi kita di tahun 2019 lalu itu sudah mulai membaik dari kondisi tahun 2018. Beberapa prestasi tetap dapat kita raih, tetapi di sisi lainnya ada beberapa target indikator justru ada yang melemah. Kondisi tersebut membuat kita terus memperbaiki diri dengan senantiasa melakukan sinkronisasi, sinergi, dan memperhatikan komplementaritas antar program di OPD, dengan Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Pusat,” kata Bupati Fauzan di hadapan para Anggota DPRD Lobar, Muspida dan Kepala OPD.

Dibacakan bupati, meskipun berada dalam tahun yang sulit Pemkab Lobar patut berbangga dengan ditetapkannya Pemkab Lobar memperoleh predikat Terbaik dalam penyusunan dokumen Perencanaan dari Provinsi NTB.

Di akhir penyampaiannya Fauzan berharap, dengan kemampuan fiskal daerah dari aspek pendapatan yang masih tidak proporsional dengan kebutuhan belanja pembangunan, di Tahun Anggaran 2020 diupayakan skema pembiayaan yang lebih progresif.

“Alhamdulillah mitra kerja kami para anggota DPRD telah memberi persetujuan untuk skema Pinjaman Daerah. Insya Allah kebutuhan pembangunan kita untuk Rumah Sakit, Jalan, dan mengembangkan destinasi wisata bisa kita realisasikan di tahun ini. Demikian pula halnya dengan mengatasi Peneriangan Jalan Umum yang jumlahnya puluhan ribu,”pungkasnya.

Sumber: Humas Lobar

Bupati Sampaikan dan Serahkan Draft LKPJ Pemerintah Daerah Tahun 2019Giri Menang, 12 Maret 2020. Bupati Lombok Barat,…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 12 Maret 2020

1 160 161 162 163 164 395